& MANDAT NEGARA KEDUDUKAN KPAI (Komisi Perlindungan Anak) adalah Lembaga Negara / Pemerintah, Non Kementerian, dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak KPAI / KPAID berwenang ; Melakukan Mediasi Atas Pelanggaran Hak Anak . KPAID (Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah) lembaga bersifat Independen Non Struktural dengan KPAI Pusat, hubungannya bersifat kordinatif, konsulatif dan integratif. Status kelembagaan KPAID setingkat dengan ; 1) Komisi Pemilihan Umum (KPU) 2) Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) 3) Komisi Informasi Daerah (KID) 4) Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan lembaga lain, yang dibentuk Undang-Undang. Visi & Misi Visi ; Melindungi & Menjamin Hak-hak Anak Misi ; 1. Memperkuat sistem Perlindungan Anak melalui kesadaran masyarakat. 2. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dalam pengawasan, penyelenggaraan perlindungan dan pemenuhan Hak Anak. 3. Melayani masyarakat dalam penegakan hukum. 4. Melayani pengaduan masyarakat demi terlindungi Hak- hak anak. 5. Melakukan PENGAWASAN proses hukum di Kepolisian dan Pengadilan, anak korban kekerasan, eksploitasi, diskriminasi dan pelanggaran hak anak. Inisiatif Pembentukan KPAID Rintisan Pembentukan KPAID (Komisi Perlindungan Anak Indoensi Daerah) dapat berasal dari ; 1)Pemerintah 2)DPRD 3)Masyarakat / dan atau ( Rintisan ) 4)KPAI. Mekanisme Pengangkatan Dan Pembentukan KPAI/KPAID Beradasarkan Pasal 27 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2016 tentang KPAI dan KPAD/KPAID ; 1. Anggota KPAI di angkat dan diberhentikan oleh Presiden (Keputusan Presiden) 2. Anggota KPAID tingkat Provinsi melalui Keputusan Gubernur (KEPGUB) 3. Anggota KPAID tingkat Kabupaten atau Kota melalui KEPBUP (Keputusan Bupati) atau KEPWAL (Keputusan Walikota) tentang ; Pengangkatan atau Pembentukan KPAID. Mekanisme Pengesahan Rintisan Pembentukan KPAID Di usulkan oleh Tim Kerja Rintisan Pembentukan KPAID Kota dan Kabupaten Kepada Kepala Daerah untuk periode pertama, selanjutnya pada priode berikut dipilih Tim Seleksi melalui tahapan proses penjaringn calon anggota KPAID di semua jenjang. MANDAT KPAID ” Mendukung Pengawasan Penyelenggaraan Perlindungan Anak Di Daerah ” Ditegaskan dalam pasal 20 UU Nomor 35 Tahun 2014 ”Negara, Pemerintah, Pemerintah Daerah, Keluarga, Orangtua atau Wali Berkewajiban dan Bertanggungjawab terhadap Penyelenggaraan Perlindungan Anak” TUGAS POKOK Berdasarkan pasal 76 Undang-Undang Perlindungan Anak ; 1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan perlindungan & pemenuhan Hak Anak 2. Memberikan masukan dan usulan dalam perumusan kebijakan tentang penyelenggaraan Perlindungan Anak 3. Mengumpulkan data dan informasi mengenai Perlindungan Anak 4. Menerima dan melakukan penelaahan atas pengaduan masyarakat mengenai pelanggaran Hak Anak 5. Melakukan mediasi atas sengketa pelanggaran Hak Anak 6. Melakukan kerjasama dengan lembaga yang dibentuk masyarakat di bidang Perlindungan Anak; dan 7. Memberikan laporan kepada pihak berwajib tentang adanya dugaan pelanggaran terhadap Undang-Undang ini. TUGAS FUNGSI KPAID 1. Mendukung dan mendorong Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan perlindungan & pemenuhan Hak Anak. 2. Merumuskan, menetapkan dan melaksanakan kebijakan Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan perlindungan anak. 3. Ikut bertanggungjawab mewujudkan keberhasilan tujuan perlindungan dan pemenuhan Hak Anak 4. Melakukan berbagai kegiatan pencegahan tindakan kekerasan, kejahatan, perilaku penyimpangan dan pengawasan pemenuhan Hak-hak anak. 5. Mengedukasi masyarakat pentingnya perlindungan anak SUPERVISI KPAI / KPAID
1) Berwenang melakukan pelaporan kepada pihak berwajib (diantaranya
APH) jika ada OKNUM PMH (Perbuatan Melanggar Hukum) Undang- Undang Perlindungan Anak / SPPA (Sistem Peradilan Pindang Anak Pelaporan kepada APH (Aparat Penegak Hukum) dapat masuk pada proses Projustitia SPPA sebagai proses ultimatum remidium (selain disiplin dan kode etik ) 2) Jika di duga ada OKNUM APH yang melanggar PMH, sebaiknya bila ditemukan dugaan unsur Tindak Pidana, maka KPAI / KPAID perlu segera menjadi pelapor dalam hal laporan polisi (kecuali TIPIKOR dapat juga ke Kejaksaan & KPK) 3) Akan tetapi jika belum ditemukan dugaan unsur Tindak Pidana, maka PMH yang diduga dilakukan oleh OKNUM APH, dapat dilaporkan kejajaran ITWASUM dan DIVPROPAM (POLRI), jajaran JAMWAS (JAKSA), kepada KY dan Badan PENGAWAS M.A R.I 4) KPAI/KPAID juga dapat membuat laporan pada KOMPOLNAS, KOMJAK, ORI, KOMNAS HAM, bahkan KPK dll ASPEK PEMBIAYAAN & PENGANGGARAN Berdasarkan pasal 71 E UU 35 Tahun 2014 dan Pasal 33 Peraturan Presiden ; 1. Pembiayaan yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas KPAI dibebankan kepada APBN 2. Pembiayaan yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas KPAD dibebankan kepada APBD ASPEK PEMBIAYAAN Berdasarkan Peraturan KPAI Nomor SK- 13/KPAI/KPAI/II/2015, Aspek Pembiayaan digunakan untuk ; 1. Honor Anggota, POKJA dan Staff 2. Program Kerja 3. Study Banding / Study Kasus Sistem Pembiayaan KPAID Dalam APBD Pembiayaan KPAID dalam APBD ; 1. Dapat dititipkan di RKA ( Recana Kerja Anggaran ) SKPD khususnya Dinas urusan Perlindungan Khusus Anak. 2. Dana Hibah Pemerintah Daerah Penggunaan hibah sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri (PERMENDAGRI) Nomor 32 Tahun 2011 tercantum dalam Bab III Pasal 4 tentang peruntukan Penerima Hibah kepada ; a. Badan b. Lembaga c. ORMAS dan atau; d. LSM Bantuan Hibah bersipat tidak wajib, mengikat dan terus menerus, kecuali ditentukan perundang-undangan (LEMBAGA YANG DIBENTUK OLEH UNDANG-UNDANG) KPU, BAWASLU, KPID dan KPAI / KPAID TERIMA KASIH JAGA & RAWAT ; 1. SINERGITAS 2. HARMONI 3. INOVASI 4. KOLABORASI 5. REKREASI