Anda di halaman 1dari 18

KECANDUAN

NAPZA

Pelatihan IPP - Paket 1


UU 35 tahun 2009 tentang Narkotika

Bab I pasal 1 ayat 14


• Ketergantungan Narkotika adalah Kondisi yang ditandai oleh
dorongan untuk menggunakan narkotika secara terus
menerus dengan takaran yang meningkat agar menghasilkan
efek yang sama dan apabila penggunaannya dikurangi
dan/atau dihentikan secara tiba-tiba menimbulkan gejala fisik
dan psikis yang khas.

Pelatihan IPP - Paket 1


Pengertian Kecanduan Menurut Ahli

Kondisi Dimana Organ


Berfungsi Karena ada Obat.
Kondisi Tersebut Dapat
Terlihat Adanya Gangguan
Fisik Ketika Putus Obat.

Pelatihan IPP - Paket 1


The fourth edition of the Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders
(DSM-IV)

• Addiction is a primary, chronic, neurobiologic disease with genetic, psychosocial


and environmental factors that influence its development and manifestations. It
is characterized by behaviours that include one or more of the following:
▫ loss of control over drug use
▫ continued use despite harm
▫ compulsive use and craving.
Kecanduan pada intinya adalah kondisi kronis, penyakit
neurobiologic dengan faktor genetik, psikososial dan lingkungan
yang mempengaruhi perkembangan dan manifestasi. Hal ini
ditandai dengan perilaku yang mencakup satu atau lebih hal
berikut:
▫ kehilangan kontrol atas penggunaan narkoba
▫ terus menggunakan meskipun bahaya
▫ penggunaan kompulsif dan “nagih terus”

Pelatihan IPP - Paket 1


The fourth edition of the Diagnostic and Statistical Manual
of Mental Disorders (DSM-IV)

• Physical dependence is often thought to be the thing that defines addiction, but
this is not always necessary or sufficient for a diagnosis of substance
dependence. Nevertheless, understanding the components of physical
dependence is important because discontinuation of some substances requires
clinical management. The two related observable phenomena that comprise
physical dependence are tolerance and withdrawal.

• Ketergantungan secara fisik sering dianggap hal yang mendefinisikan


kecanduan, tapi ini tidak selalu diperlukan atau cukup untuk diagnosis
ketergantungan zat. Namun demikian, memahami komponen ketergantungan
fisik penting karena penghentian beberapa zat mengharuskan manajemen klinis.
Dua fenomena yang perlu diamati terkait ketergantungan fisik adalah toleransi
dan putus obat.

Pelatihan IPP - Paket 1


R.A Kartini sang penentang peredaran opium di kalangan pribumi.
Kartini menyebut candu sebagai benda laknat

Pelatihan IPP - Paket 1


Peninggalan sejarah perdagangan opium adalah Rumah Candu Lawang Ombo
dibangun tahun 1830 oleh Kapten Liem Kim Siok, Lasem Kab. Rembang Jateng.

Rumah ini konon tempat praktik penyelundupan opium era Hindia Belanda

Pelatihan IPP - Paket 1


Lubang ini terhubung dengan sungai Babagan yang juga terhubung ke
laut. Dari lubang ini candu ilegal diselundupkan. Praktik
penyelundupan lewat terowongan tersebut terbilang cukup
sederhana. Opium yang diambil dari kapal kemudian diangkut
menggunakan sampan kecil melalui terowongan. Di atas sumur, ada
orang yang bersiap mengambil opium sedikit demi sedikit dengan
Pelatihan IPP - Paket 1
James R Rush dalam bukunya yang berjudul Candu
Tempo Doeloe, mayoritas konsumen candu adalah orang
Jawa (1880)

Pelatihan IPP - Paket 1


Dua orang warga pribumi sedang
menikmati opium

Pelatihan IPP - Paket 1


TIGA GOLONGAN NAPZA BERDASARKAN SIFAT
PENGARUHNYA TERHADAP PEMAKAI

1. Stimulan: merangsang sistem


saraf pusat

2. Depresan: menekan sistem saraf


pusat

3. Halusinogen: mengacaukan
sistem saraf pusat

Pelatihan IPP - Paket 1


STIMULAN

 Menimbulkan perasaan segar, bersemangat, tidak


lelah, tidak lapar, rasa nikmat, bahagia, disorientasi
mental, rasa cemas tinggi, mudah tersinggung,
gugup, sulit tidur, mual-mual, merasa haus terus
menerus, keringat dingin, hipertensi

 Memberikan rasa nikmat, bahagia

 Amphetamine, Metamphetamine (Shabu), XTC–


Ecstasy (3,4 methylenedioxy-N-
Methylamphetamine), Kokain/Crack, Kafein,
Alkohol*, marijuana*

*) dalam jumlah sedikit

Pelatihan IPP - Paket 1


DEPRESAN

 Efek mengantuk sampai tidur,


menimbulkan perasaan nyaman
dan tenang, mempengaruhi
koordinasi gerakan, konsentrasi

 Opiat : heroin (PT), Barbiturat :


hipnotik – sedative, Marijuana –
Ganja, Oxycodon (oxyContin),
Benzodiazepin, alkohol

Pelatihan IPP - Paket 1


HALUSINOGEN

 Menyebabkan halusinasi,
sangat dipengaruhi oleh
perasaan saat itu, dapat
menyebabkan perilaku yang
memalukan atau
membahayakan

 Jamur kotoran sapi, Bunga


kaktus, Lem (Aica, Aibon)

Pelatihan IPP - Paket 1


NAPZA BERDASARKAN CARA PAKAI,
BENTUK, BAHAN

 Cara pakai: dihisap/hirup,


dikunyah, ditelan, disuntikkan

 Bentuk: cair, padat, kristal, lem,


kertas, bentuk-bentuk natural
(daun, biji, bunga, getah)

 Bahan: natural dan sintetik

Pelatihan IPP - Paket 1


PENGGUNA - PENYALAHGUNA – ADIKSI

 Pengguna: tidak akan memiliki masalah


akibat penggunaannya karena semua aspek
kehidupan masih berjalan lancar
 Penyalahguna: lebih sering menggunakan
dan mencari situasi di mana ia memiliki alasan
untuk menggunakan atau ia menggunakan
setiap kali ada masalah
 Adiksi : ketergantungan/kecanduan:
kebutuhan untuk mengkonsumsi napza secara
teratur dan tidak mampu menghentikan. Proses
ini terjadi bertahap dalam beberapa waktu
tanpa terasa

Pelatihan IPP - Paket 1


PENGGUNAAN VS PENYALAHGUNAAN

PENGGUNAAN
 Selama menjadi bagian dari kultur setempat dengan kontrol
sosial, tidak menjadi masalah sosial yang besar

PENYALAHGUNAAN
 Ketika digunakan siapa saja, di mana saja, dan kapan saja,
tanpa memperhatikan kepentingan pengobatan atau kultural,
menjadi masalah besar

Pelatihan IPP - Paket 1


PERAN KONSELOR DALAM PERSOALAN
NAPZA DAN KELOMPOK DAMPINGAN

 Memberikan pengetahuan
dan informasi yang benar
dan tepat tentang NAPZA
termasuk tentang kaitan
NAPZA dengan risiko
tertular IMS atau HIV secara
seksual

 Merujuk KD pada pelayanan


NAPZA apabila dibutuhkan

Pelatihan IPP - Paket 1

Anda mungkin juga menyukai