Anda di halaman 1dari 25

Komunikasi Efektif

antar PPA dalam CPPT


Kelompok 14
Anggota :

Ariz Hanura Eka Nur Sholikhah Virgiawan Rizky Hafid


(P07120223056) (P07120223031) P07120223021

Belia Cahya Karina Rana Azhar Kamilah


P07120223071 (P07120223076)
Pembahasan

Meningkatkan Penerapan
komunikasi Komunikasi Efektif atau
efektif Strategi

Professional Catatan
Perkembangan
Pemberi Kesimpulan
Pasien
Asuhan Terintegrasi
(PPA) (CPPT)
PENDAHULUAN

Pada pelayanan Kesehatan terdiri dari berbagai profesi yang memiliki kebiasaan
dan latar belakang masing-masing. Pelayanan kebutuhan pasien dengan prinsip
patient centre care, masing-masing profesi tidak bisa bekerja sendiri-sendiri, tetapi
harus menjadi

Untuk mewujudkan teamwork yang saling mengerti, kompak, saling bekerjasama,


dibutuhkan komunikasi yang baik di antara sesama anggotanya. Komunikasi
efektif dapat diterapkan untuk menjadi solusi sehingga masing-masing anggota
saling memahami dan menghargai demi tercapainya tujuan bersama.
KOMUNIKASI
EFEKTIF
Komunikasi efektif merupakan komunikasi yang
mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude
change) pada orang lain yang bisa terlihat dalam proses
komunikasi. Komunikasi merupakan kunci utama
dalam menjalin suatu hubungan yang baik antar
manusia.
Faktor yang memengaruhi komunikasi
efektif

kepemimpinan Beban Kerja

Karakteristik
MENINGKATKAN
KOMUNIKASI
EFEKTIF
Menurut Tibodean (2003) menyampaikan beberapa hal untuk
meningkatkan komunikasi efektif, yakni:

1 2

Pesan disampaikan tepat


waktu, pesan berubah
Pesan hendaknya
secara konstan dan bila
disampaikan dengan
terjadi keterlambatan dalam
lengkap sehingga
menyampaikan pesan
pendengar dapat mengerti
menyebabkan informasi
informasi yang ingin
ketinggalan jaman (kuno)
disampaikan
Menurut Tibodean (2003) menyampaikan beberapa hal untuk
meningkatkan komunikasi efektif, yakni:

3 4

Informasi disampaiakan
dengan jelas
Informasi harus akurat dan
sesuai dengan inti
permasalahan, tidak
5 membingungkan penerima
(pendengar)
Pesan di verifikasi
oleh penyampai
berita
PENERAPAN
atau
STRATEGI
Komunikasi Efektif yang diterapkan adalah dengan
menggunakan Strategi SBAR yang terdiri dari:

Situation
Yakni penjelasan situasi Background
Yakni hasil
terkini yang terjadi
pengkajian kondisi
pada pasien.
pasien terkini/
terakhir.

Assessment
Recommendation
Yakni rekomendasi apa
Yakni informasi penting yang perlu dilakukan
apa yang berhubungan untuk mengatasi masalah
dengan kondisi dan terhadap pasien yang
latarbelakang pasien bersangkutan
terkini
PROFESIONAL
PEMBERI
ASUHAN
(PPA)
Profesional pemberi asuhan (PPA) adalah Tenaga
kesehatan secara langsung memberikan asuhan kepada
pasien, antara lain dokter, perawat, bidan, ahli gizi,
apoteker, psikolog klinis, penata anestesi, terapis fisik dsb.
Dengan kompetensi yang memadai dan berkontribusi
setara dalam fungsi profesinya bertugas mandiri,
kolaboratif, delegatif. Memberikan asuhan yang
terintegrasi dalam satu kesatuan sebagai timin terdisplin
dengan kolaborasi interprofesional
Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh Profesional
pemberi asuhan (PPA)

Asuhan direncanakan untuk


memenuhi kebutuhan pasien Rencana asuhan diberikan
yang unik berdasar atas kepada tiap pasien
asesmen

Rencana asuhan dimodifikasi


Respon pasien terhadap
bila perlu berdasar atas
asuhan dimonitor
respon pasien
Komunikasi yang dilakukan dalam
penyampaian informasi secara cepat
dan tepat antar profesional
pemberiasuhan, komunikasi dengan
akurat, jelas dan mudah di pahami
sehingga tidak terjadi mis
interpretasi yang dapat berpengaruh
terhadap penanganan pasien
selanjutnya.
Komunikasi antar profesional pemberi
asuhan (PPA)

A. Dokter dengan dokter

Konsul pasien pre operasi.


Konsul pasien rawat gabung.
Pelimpahan pasien karena berhalangan hadir.
Pelimpahan kasus pada dokter spesialis.
Pelimpahan visi dokter penanggung jawab kedokter jaga.
Konsul dokter jaga kedokter penanggung jawab.
Hasil konsul atau komunikasi di catat dan di dokumentasikan
B. Dokter dengan perawat

Perawat melapor keadaan umum pasien ke dokter.Dalam hal melaporkan keadaan umum
pasien ke dokter perawat betulbetul memahami cara mengidentifikasi kebutuhan pasien
dengancermat dan benar sehingga meningkatkan komunikasi antar perawat dan dokter. Sistem
komunikasi yang di gunakan dengan SBAR

Pelimpahan wewenang dokter kepada perawat pemberi terapi,advisit konsul ke dokter


spesialis lain.

Pemberian tambahan terapi via telepon yang berkaitan dengankondisi pasienAda beberapa
hal yang perlu dikomunikasikan antar dokterdan perawat diantaranya
C. Apoteker dengan dokter
Apoteker/asisten apotekermengkonfirmasikan dokter penulis resep terhadap hal-hal yang
kurang jelas (nama obat, aturan pakai, kemiripan nama obat dengan beda khasiat, mengganti
padanan obat apabila stok kosong).

D. Apotek dengan perawat


Apabila ada ketidakjelasan tentang aturan pemberian obat perawat mengkomunikasikan
kepada apotek.

E. Dokter dengan ahli gizi


Dalam hal menentukan gizi pasiendokter Bersama ahli mendiskusikan kecukupan nutrisi demi
kesembuhan pasien.
F. Laboratorium dengan perawat
Petugas laboratorium memberikan informasi kepada perawat hasil
laboratorium apabila dibutuhkan sesegera mungkin untuk keperluan
pengobatan.

H. Perawat dengan perawat


Memberikan informasi tentang kondisi pasien dan asuhan keperawatan
pada setiap shif.
Catatan Perkembangan
Pasien Terintegrasi
(CPPT)
2. Pernyataan Evaluasi
Sumatif (evaluasi
1. Pernyataan Evaluasi kumulatif
Formatif (Evaluasi perkembangan klien
klien saat itu) terhadap hasil yang
diharapkan)
Kesimpulan
Komunikasi Efektif tapat 3 faktor yang mempengaruhi komunikasi efektif yaitu kepempimpinan,
karakteristik, serta beban kerja. Strategi yang dapat dilakukan untuk menerapkan komunikasi efektif
antara lain, situation, background, assessment, recommendation, serta penyampaian informasitentang
hal kritis.

Profesional Pemberi Asuhan (PPA)Profesional pemberi asuhan (PPA) adalah Tenaga Kesehatan secara
langsungmemberikan asuhan kepada pasien, antara lain dokter, perawat, bidan, ahligizi, apoteker,
psikolog klinis, penata anestesi, terapis fisik dsb. Dengan kompetensi yang memadai dan berkontribusi
setara dalam fungsi profesinyabertugas mandiri, kolaboratif, delegatif. Memberikan asuhan yang
terintegrasidalam satu kesatuan sebagai tim inter displin dengan kolaborasi interprofesional.

Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT)CPPT memiliki tipe pernyataan dalam melihat
perkembangan pasien, yaitutie evaluasi formatif evaluasi klien ada saat itu atau evaluasi sumatif.
Mari Diskusi
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai