Anda di halaman 1dari 55

Sifat Material

Atikah Ardi, S.Si., M.Si.

Politeknik Negeri Padang


Teknologi Material
Outline 04:04:03 A
M
Outline :
Sifat Material Lainnya :
1. Sifat Termal
2. Sifat Magnet
3. Sifat Listrik
Teknologi Material
Sifat Termal 04:04:03 A
M
proses insulasi pada prinsipnya adalah suatu upaya baik dari
penggunaan material atau metode untuk mengurangi
perpindahan panas(Heat Transfer) dari dan ke suatu sistem.

Thermal insulation/Insulasi Panas adalah pengurangan


perpindahan panas antara objek-objek yang berbeda
temparaturnya baik karena bersinggungan langsung atau
karena efek radiasi. Thermal insulation bisa diperoleh
dengan pendekatan/metode-metode engineering.

Picture 1. white-hot cube of a silica fiber insulation


material
Teknologi Material
Sifat Termal 04:04:04 A
M

Kapasitas Kalor (C)


Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu air
sebesar 1 °C merupakan definisi kapasitas kalor
Teknologi Material
Sifat Termal 04:04:04 A
M

Kalor Jenis (c)


Kalor jenis menyatakan banyaknya panas yang dibutuhkan
untuk menaikkan suhu suatu benda satu satuan massa sebesar
1 0C.
Teknologi Material
Sifat Termal 04:04:04 A
M
Teknologi Material
Sifat Termal 04:04:04 A
M
Teknologi Material
Sifat Termal 04:04:04 A
M

Ekspansi termal (pemuaian)


•Kebanyakan material padat memuai saat dipanaskan dan menyusut saat
didinginkan. Perubahan panjang karena pengaruh temperatur untuk material
padat dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :
Teknologi Material
Sifat Termal 04:04:04 A
M
Metal Ceramic Polymer
koefisien linier pemuaian termal Keramik memiliki ikatan Bahan polimer kebanyakan
untuk beberapa jenis material interatomik yang kuat. Yang memiliku koefisien linier
adalah antara 5. dan 25. . mengakibatkan material jenis ini pemuaian termal yang relative
memiliki koefisien linier besar. Yaitu berkisar 5. dan 400. .
pemuaian termal yang relative Hal ini dikarenakan ikatan
rendah. Yaitu dengan range 0.5. intermonekular sekunder dari
dan 15. . polimer yang relative rendah.
Teknologi Material
Sifat Termal 04:04:04 A
M

Konduktivitas Panas
Teknologi Material
Sifat Termal 04:04:04 A
M
Teknologi Material
Sifat Termal 04:04:04 A
M

Metal Ceramic Polymer


metal adalah material dengan Material non metal adalah Konduktivitas termal dari material
konduksi panas yang baik, karena insulator panas karena memiliki jenis polimer kebanyakan adalah
metal memiliki jumlah electron jumlah electron bebas yang kecil. berkisar 0.3 W/m-K. dimana nilai
bebas yang besar. Nilai dari Kramik merupakan material non tersebut lebih kecil bila
konduktivitas panas untuk metal metal, sehingga memiliki nilai dibandingkan dengan nilai
adalah berkisar antara 20 sampai konduktivitas panas yang relative konduktivitas termal keramik dan
400 W/m-K. kecil yaitu berkisar antara 2 sampai metal. Polimer banyak digunakan
50 W/m-K. Gelas dan jenis sebagai insulator panas, karena
amorphous keramik yang lain, memiliki nilai konduktivitas termal
memiliki nilai konduktivitas panas yang rendah.
yang lebih kecil dibandingkan
dengan kristaline keramik.
Teknologi Material
Sifat Magnet 04:04:04 A
M
Jenis-jenis Magnet
Berdasarkan proses terjadinya :
1) Magnet Alam , adalah magnet yang ada di alam tanpa campur tangan
manusia, yang dipengaruhi oleh medan magnet dari bumi. Contoh : biji
besi, besi oksida
2) Magnet Buatan , biasanya terbuat dari baja atau besi murni serta dari
paduan seperti paduan baja dan nikel. Bahan tersebut kemudian
diberikan medan magnet dengan cara induksi, menggosok, dan dengan
mengaliri arus listrik.
Teknologi Material
Sifat Magnet 04:04:04 A
M

Besaran-besaran Magnet
1) Medan Magnet
Medan magnet (H) adalah daerah di sekitar
magnet yang masih merasakan adanya gaya
magnet.
Teknologi Material
Sifat Magnet 04:04:04 A
M

2) Induksi Magnet
Induksi magnet (B) adalah respon dari bahan atau medium ketika pada
bahan terdapat medan magnet (H). Induksi magnet menggambarkan
kerapatan fluks magnetik tiap satuan luas sehingga satuan dari induksi
magnet adalah Weber/m2. 1 Weber/m2 = 1 Tesla
Teknologi Material
Sifat Magnet 04:04:04 A
M

3) Magnetisasi
Magnetisasi menggambarkan sifat magnetik suatu bahan,
dilambangkan dengan simbol M. Magnetisasi erat kaitannya dengan
induksi magnet, sebagaimana dituliskan dengan :
Teknologi Material
Sifat Magnet 04:04:04 A
M

4) Momen Magnet
Momen magnet adalah besaran yang merepresentasikan respon dari
suatu material terhadap medan magnet. Momen magnet merupakan
ukuran kemagnetisan internal.
Teknologi Material
Sifat Magnet 04:04:04 A
M

5) Suseptibilitas Magnet
Suseptibilitas merupakan respon bahan magnetik terhadap medan
magnet dimana responnya berbeda-beda bergantung dari spin yang
dimiliki bahan. Secara matematis dituliskan sebagai berikut:
Teknologi Material
Sifat Magnet 04:04:04 A
M

6) Permeabilitas magnet
Permeabilitas magnet merupakan kemampuan suatu bahan untuk
dapat dilewati garis-garis gaya magnet (medan magnet). Permeabilitas
magnet ini menentukan respon suatu bahan terhadap medan magnet.
Secara matematis dituliskan :
Teknologi Material
Sifat Magnet 04:04:04 A
M
Klasifikasi Bahan Magnet

• Diamagnetik
• Paramagnetik
Bahan • Ferromagnetik

Magnet •
Antiferromagnetik
Ferrimagnetik
• Superkonduktor
Teknologi Material
Sifat Magnet 04:04:04 A
M
Gambar 1. Tabel Periodik berdasarkan Klasifikasi
Bahan Magnet
Teknologi Material
Sifat Magnet 04:04:04 A
M

A. Diamagnetik
Kurva magnetisasi terhadap medan magnet bahan
• Total momen magnet permanen tiap atomnya sama
dengan nol
• Jika diberi medan magnet luar, maka elektron-
elektronnya akan berubah gerakan sedemikian hingga
menghasilkan resultan medan magnet atomis yang
arahnya berlawanan
• Suseptibilitasnya bernilai antara -10-5 dan -10-9
Teknologi Material
Sifat Magnet 04:04:04 A
M

B. Paramagnetik
• Resultan medan magnet atomis masing-masing atomnya Kurva magnetisasi terhadap medan magnet bahan
tidak sama dengan nol, tetapi resultan medan magnet
atomik total seluruh atom dalam bahan sama dengan
nol.
• Gerakan atomnya acak, sehingga resultan medan
magnet atomik masing-masing atom saling meniadakan.
• Jika diberi medan magnet luar, maka elektron-
elektronnya akan berubah sedemikian hingga resultan
medan magnet atomiknya searah dengan medan magnet
luar tersebut.
Teknologi Material
Sifat Magnet 04:04:04 A
M
Tabel nilai suseptibilitas bahan diamagnetik Tabel nilai suseptibilitas bahan paramagnetik

Material m (10-5) Material m (10-5)


Superconductor -10-5 Magnesium 1,2
Pyrolitic carbon -40 Lithium 1,4
Bismuth -16,6
Alumunium 2,2
Mercury -2,9
Cesium 5,1
Silver -2,6
Carbon (diamond) -2,1 Tungsten 6,8
Lead (Timah) -1,8
Carbon (Graphite) -1,6
Copper -1
Water -0,91
Teknologi Material
Sifat Magnet 04:04:04 A
M

BAHAN FERROMAGNETIK
 Bahan ferromagnetik adalah bahan yang mempunyai resultan medan atomis besar
disebabkan oleh momen magnetik spin elektron.
 Medan magnet dari masing-masing atom dalam bahan ferromagnetik sangat kuat,
sehingga interaksi diantara atom-atom tetangganya menyebabkan sebagian besar
atom akan mensejajarkan diri membentuk kelompok-kelompok.
 Kelompok atom yang mensejajarkan dirinya dalam suatu daerah dinamakan domain.
Teknologi Material
Sifat Magnet 04:04:04 A
M

Gambar 2. Domain Feromagnetik sebelum dan sesudah diberi medan aplikasi luar

 Bahan feromagnetik yang sebelumnya terjamah memiliki domain yang momen magnetiknya kuat;
tetapi momen domain ini mempunyai arah yang berbeda-beda dari suatu domain ke domain lainnya dan
saling-meniadakan, sehingga bahan tersebut secara keseluruhan tidak mempunyai bahan momen
magnetik.

 Dalam medan magnetik yang kita pasang maka domain yang memiliki momen magnetik searah dengan
medan yang terpasang ukurannya akan bertambah, sehingga medan magnetik internalnya menjadi
bertambah besar dan melebihi medan eksternalnya.
Teknologi Material
Sifat Magnet 04:04:05 A
M
SIFAT-SIFAT BAHAN
FERROMAGNETIK
 Permeabilitas
Permeabilitas (permeability) adalah kemampuan suatu benda
untuk dilewati garis gaya magnet. Permeabilitas dinyatakan
dengan simbul μ (mu). Benda yang mudah dilewati garis gaya
magnet disebut memiliki permeabilitas tinggi. Nilai
permeabilitas pada bahan ferromagnetik berkisar antara 10
sampai 105

 Retentivitas
Kemampuan untuk mempertahankan sifat magnet setelah arus
dihentikan disebut retentivitas. Sifat ini dimiliki bahan
ferromagnetik sehingga dapat mempertahankan magnetisasi
meskipun magnet luar yang diberikan telah dihilangkan dan
membedakannya dengan bahan paramagnetik.
Teknologi Material
Sifat Magnet 04:04:05 A
• Histerisis
M
Jika arus dialirkan pada suatu kumparan elektromagnetik, maka akan timbul
medan magnet disekitarnya, ketika arus dinaikkan maka medan magnet yang
timbul akan meningkat sampai titik konstan, hal ini menandakan bahwa
feromagnetik telah mencapai titik jenuhnya dan kerepatan fluks mencapai
maksimal. Jika arus dihentikan fluks magnet tidak sepenuhnya hilang karena
bahan inti feromagnetik masih mempertahankan sifat. Sedangkan jumlah
fluks magnetik yang masih ada disebut Magnetisme Residual. Ketika fluks
telah mencapai maksimal (jenuh) dan arus diturunkan makan akan terjadi
pelebaran nilai H (coersive force).
• Magnetisasi Saturasi
Magnetisasi maksimum atau magnetisasi jenuh (saturation
magnetization) Ms dari bahan feromagnetik mepresentasikan besarnya
magnetisasi yang dihasilkan oleh dwikutub magnetik yang secara
keseluruhan sejajar dengan medan dari luar.
• Remanen
Magnetisasi remanen (sisa) ketika medan aplikasi magnetik ditiadakan
(H=0). Dalam bahan ferromagnetik, remanen magnetisasi dapat diartikan
sebagai induksi magnetik sisa dalam bahan ferromagnetik walaupun
aplikasi gaya magnetik dihilangkan.
Gambar 3. Kurva Histerisis Bahan Feromagnetik
Teknologi Material
Sifat Magnet 04:04:05 A
M
 Koersivitas
Koersivitas adalah intensitas medan magnet yang diterapkan diperlukan untuk
mengurangi magnetisasi bahan ke nol setelah magnetisasi sampel telah
didorong ke saturasi. Bahan "hard" memiliki koersivitas tinggi lebih besar dari
10kA/m sedangkan bahan "soft" memiliki koersivitas rendah dibawah 1kA/m.

 Suhu Curie
Suhu Curie (Tc ) adalah suhu di mana bahan feromagnet menjadi paramagnet
ketika dipanaskan.

Bahan Suhu Curie (oC )


Besi 770
Kobalt 1130
Nikel 358
Gadolinium 20
Teknologi Material
Sifat Magnet 04:04:05 A
M
BAHAN ANTIFERROMAGNETIK (AFM)
 Jika tidak ada medan magnet luar, besarnya momen
magnet yang anti-paralel akan seimbang sehingga
magnetisasi total sama dengan nol (M=0)
 Efek seperti ini mula-mula ditemukan dalam oksida
mangan, kemudian beberapa ratus bahan antiferomagnetik
Gambar 4. Representasi skematik
lainnya telah ditemukan.
susunan antiparalel momen magnet
untuk MnO

 Bahan antiferromagnetik terkait


dengan spin elektron yang teratur
dengan tetangga spin (pada
Gambar 5. Arah momen dipol Bahan AFM
sublattices berbeda) menunjuk ke
arah yang berlawanan.
Teknologi Material
Sifat Magnet 04:04:05 A
M
Bahan Ferimagnetik
• Arah yang antisejajar dari momen atomik yang bertetangga, tetapi momennya tidak sama.

Gambar 6. Momen dipol magnetik untuk Ferimagnetik


• Bahan ini mempunyai tanggap (respons) yang besar terhadap medan magnetik eksternal,
walaupun tidak sebesar bahan feromagnetik.
• Mempunyai konduktifitas yang rendah, beberapa orde lebih rendah daripada semikonduktor,
resistansi yang lebih besar dari bahan feromgnetik
• Oksida besi magnetik (Fe3 o4), ferit nikel seng (Ni1/2 Zn1/2 Fe2 o4), dan ferit nikel (Ni Fe2 o4)
merupakan contoh bahan yang termasuk dalam kelas ini.
• Ferimagnetisme juga hilang pada temperatur diatas temperatur Curie.
Teknologi Material
Sifat Magnet 04:04:05 A
M
Bahan Superkonduktor
 Superkonduktivitas = Hilangnya resistivitas ketika bahan
didinginkan hingga suhu yang sangat rendah (di bawah suhu
kritisnya)
 H. K. Onnes – 1911 – Pure Mercury
Teknologi Material
Sifat Magnet 04:04:05 A
M
• Efek Meissner
Superkonduktor mengeluarkan fluks magnetik selama superkonduktor itu
didinginkan di bawah Tc dalam medan magnet luar, yang berarti
superkonduktor ini berperilaku seperti bahan diamagnetik sempurna.
Gejala ini dikenal sebagai efek Meissner.

Gambar 8. Efek Meissner


Teknologi Material
Sifat Magnet 04:04:05 A
M
• Medan Kritis dan Temperatur Kritis
Superkonduktor memperoleh kembali keadaan normalnya di bawah
temperatur kritis jika superkonduktor itu ditempatkan suatu medan magnet
yang cukup kuat. Nilai medan magnet pada suatu Superkonduktivitas hilang
disebut medan ambang atau medan kritis, Hc, yang mempunyai orde
beberapa ratus oersted untuk sebagian superkonduktor murni.
Terdapat 2 jenis medan magnet kritis yaitu Hc1 dan Hc2. Hc1 adalah
batasan dari medan magnet kritis ketika Efek Meissner dapat teramati dan
merupakan definisi medan magnet kritis pada tipe-I. Hc2 adalah batasan
medan magnet kritis yang membatasi keadaan normal dengan keadaan
superkonduktor.
Teknologi Material
Sifat Magnet 04:04:05 A
M
 Resistivitas Nol
Jika ada dua buah elektron yang melewati kisi, elektron kedua
akan mendekati elektron pertama karena gaya tarik dari inti atom-atom kisi
lebih besar. Gaya ini melebihi gaya tolak-menolak antar elektron sehingga
kedua elektron bergerak berpasangan. Pasangan elektron ini akan melalu
kisi tanpa gangguan dengan kata lain tanpa hambatan
Nilai resitivitas superkonduktor:
1. T > Tc keadaan normal, resitivitas berubah sesuai keadaan dasar
benda
2. T ≤ Tc berubah dari keadaan normal ke superkonduktor
Teknologi Material
Sifat Listrik 04:04:05 A
M
Sifat listrik bahan :

1.Jika elektron bergerak bebas, mudah terjadi arus listrik, maka dapat disebut
sebagai penghantar listrik (logam).
2.Jika bahan mudah membentuk kutub positif dan negatif, memiliki sifat dielektrik, dapat
disebut sebagai konduktor ion positif/negatif [keramik].
3.Jika elektron terikat pada atom, tidak mudah terjadi arus listrik, dapat disebut sebagai
isolator atau non-konduktor
4.Jika bahan dielektrik diberi medan listrik cukup kuat yang melebihi “kekuatan
dielektrik”nya, isolator dapat menjadi konduktor.
Teknologi Material
Sifat Listrik 04:04:05 A
M
Sifat listrik bahan :

1. Tahanan
kemampuan menahan arus listrik
2. Konduktivitas
kemampuan menghantarkan arus listrik
3. Kekuatan dielektrik
kemampuan menahan tembus tegangan (batas kemampuan isolasi bahan bila
diberi tegangan tertentu sampai isolasinya bocor, arus mengalir)
Teknologi Material
Sifat Listrik 04:04:05 A
M
Teknologi Material
Sifat Listrik 04:04:05 A
M
Teknologi Material
Sifat Listrik 04:04:05 A
M
Teknologi Material
Sifat Listrik 04:04:05 A
M
Teknologi Material
Sifat Listrik 04:04:05 A
M
Teknologi Material
Sifat Listrik 04:04:05 A
M
Konduktor (penghantar) : suatu bahan yang dapat menghantarkan arus listrik.

Bahan-bahan yang digunakan sebagai konduktor


harus memenuhi persyaratan berikut :
1. Konduktifitasnya cukup baik
2. Koefisien muai panjangnya kecil
3. Modulus modulus elastisitas cukup besar
Teknologi Material
Sifat Listrik 04:04:05 A
M

Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai konduktor :

1. Logam biasa, seperti : tembaga, alumunium dan besi


2. Logam campuran (alloy) yaitu logam dari tembaga atau alumunium yang dicampur
dengan jumlah tertentu dari logam jenis lain untuk meningkatkan kekuatan
mekanisnya
3. Logam paduan (composite), yaitu dua atau lebih jenis logam yang dipadukan dengan
cara kompresi, peleburan (melting) atau pengelasan (welding)
Teknologi Material
Sifat Listrik 04:04:06 A
M
Klasifikasi konduktor menurut bahannya :

1. Kawat logam biasa, contoh : BCC (bare copper conductor) dan AAC (all
alumunium conductor)
2. Kawat logam campuran(alloy), contoh : AAAC (all alumunium alloy
conductor)
3. Kawat logam paduan(composite),contoh : kawat baja berlapis tembaga
(copper clad steel)
4. Kawat lilit campuran(alloy), yaitu kawat yang lilitannya terdiri dari dua
jenis logam atau lebih. Contoh : ACSR (alumunium conductor steel
reinforced)
Teknologi Material
Sifat Listrik 04:04:06 A
M
Klasifikasi konduktor menurut konstruksinya:
1. Kawat padat (solid wire) berpenampang bulat
2. Kawat berlilit (stranded wire) terdiri dari 7 sampai 61 kawat padat yang dililit
menjadi satu
3. Kawat berongga (hollow conductor) adalah kawat berongga yang dibuat untuk
mendapatkan diameter yang besar

Ada dua jenis karakteristik konduktor, yaitu :


1. Kekuatan mekanik, contoh : kekuatan tarik
2. Kekuatan listrik, contoh : kekuatan arus
Teknologi Material
Sifat Listrik 04:04:06 A
M
Resistifitas Listrik Koefisien Temperatur Hambatan
Teknologi Material
Sifat Listrik 04:04:06 A
M
Semikonduktor
• Bahan dengan konduktivitas listrik yang berada diantara isolator dan konduktor.
• Bukan merupakan konduktor murni.
• Harga resistivitas listriknya pada suhu kamar, yakni dalam rentang 10 -2-109 Ωcm.
• Akan bersifat sebagai isolator pada temperatur yang sangat rendah, namun pada
temperatur ruang akan bersifat sebagai konduktor.

Semikonduktor
Instrinsik
Bahan
Semikonduktor
Semikonduktor
Ekstrinsik
Teknologi Material
Sifat Listrik 04:04:06 A
M

Bahan pembentuk semikonduktor :

- Germanium
Konduktivitas tinggi
Digunakan untuk dioda dan transistor
daya rendah dan sedang

- Silikon
Konduktivitas lebih rendah dari Germanium
Digunakan untuk dioda dan transistor daya tinggi
Ketahanan termal lebih tinggi daripada Germanium

- Galium Arsenide
Memiliki sifat-sifat yang dapat diatur mengikuti sifat Germanium dan Silikon
Teknologi Material
Sifat Listrik 04:04:06 A
M

Semikonduktor intrinsik merupakan semikonduktor yang terdiri atas satu unsur saja, misalnya
Si saja atau Ge saja.

• Sel primitifnya berbentuk kubus.


• Ikatan yang terjadi antar atom Si yang berdekatan adalah
ikatan kovalen.
• Semikonduktor murni.
• Jumlah elektron = jumlah hole.
• Pembawa muatannya elektron dan hole.
• Menurut teori pita energi, pada T = 0 K pita valensi
semikonduktor terisi penuh elektron, sedangkan pita konduksi
kosong.
• Eksitasi elektron terjadi saat energi termal / diberi energi
cahaya yang lebih besar atau sama dengan energi gapnya.
• Terdapat pada unsur dalam golongan IV seperti Si, Ge, dan C,
ada pula senyawa campuran golongan III ( B, Al, GA, In)
dengan golongan V (N, P, As, Sb) misalnya SiC,AlSb,
GaN,InAs, Zns dan contoh senyawa lainnya (van Vlack, 1994).
Teknologi Material
Sifat Listrik 04:04:06 A
M

Semikonduktor Ekstrinsik merupakan Semikonduktor yang telah terkotori (tidak murni lagi)
oleh atom dari jenis lainnya

• Pengotoran oleh atom pentavalent seperti As (arsenic), Sb


(Antimony), phosphorus (P).
Semikonduktor • Atom pengotor disebut atom donor (melepaskan elektron).
Tipe-N • Pada suhu kamar sebagian besar atom donor terionisasi
dan elektronnya tereksitasi ke dalam pita konduksi.
• Jumlah elektron bebas lebih besar dari pada jumlah hole.
• Pembawa muatan: Elektron
Semikonduktor
Ekstrinsik • Pengotoran oleh atom trivalent seperti B (boron), Al
(alumunium), atau Ga (galium).
• Atom pengotor disebut atom akseptor (menerima
Semikonduktor elektron).
Tipe-P • Jumlah hole lebih besar dari pada jumlah elektron.
• Pembawa muatan: Hole
Teknologi Material
Sifat Listrik 04:04:06 A
M
Teknologi Material
Sifat Material (Lanjutan) 04:04:06 A
M

Tugas Individu :

1. Kelompokkan jenis material beserta contohnya berdasarkan sifat


termal, sifat magnet, dan sifat listrik.

Deadline : 1 minggu
Teknologi Material
Sifat Material (Lanjutan) 04:04:06 A
M
Tugas Kelompok :

A. Buatlah Kelompok yang terdiri dari maks.3 orang


B. Setiap kelompok mengumpulkan informasi
tentang salah satu produk/teknologi :
- Konduktor - Diamagnetik
- Isolator - Paramagnetik
- Semikonduktor - Ferromagnetik
- Antiferromagnetik
- Ferrimagnetik
- Superkonduktor
Teknologi Material
Sifat Material (Lanjutan) 04:04:06 A
M

Kumpulkan informasi dari buku, majalah atau


website tentang jenis produk/teknologi yang dipilih
kemudian ditulis dalam makalah 3-4 lembar,
berisi :
- komposisi materialnya (unsur penyusun, konstruksi fisik)
- prinsip kerja (jika ada)
- sifat material (listrik, termal, magnet, dll)
- penggunaannya (dimana digunakan, kelebihan, kekurangan)
- informasi lain yang dirasa perlu

Deadline : 2 Minggu

Anda mungkin juga menyukai