Anda di halaman 1dari 22

Kelompok II Elektro B1,

1. Helpri Panjaitan
2. Syamsuri
3. Zulfan

Kelompok II Elektro B1,


1. Helpri Panjaitan
2. Syamsuri
TRANSFORMATOR

• Defenisi/ Pengertian
• Prinsip kerja
Dafta
• Jenis
r
• Pengaplikasian
isi:
• Kelebihan dan
Kekurangan
Bimetal
Defenisi/ Pegertian
 Berasal dari dua kata, yaitu:
Bi = dua
Metal = logam
 Alat yang terdiri dari dua logam yang
berbeda nilai koefisien muai panjangnya
atau yang berbeda kecepatan
pemuaiannya, direkatkan menjadi
satuBerfungsi menyalurkan energi listrik
dari input ke-output
 Satu logam merupakan bahan dengan
koefisien muai yang tinggi dan satu lagi
memiliki koefisien muai yang rendah.
Bimetal
Prinsip Kerja
1. Menggunakan konsep pemuaian, khususnya muai
panjang, sehingga sangat peka terhadap perubahan
suhu.
2. Ketika bimetal dipanaskan, logam
yang memiliki koefisien muai lebih
tinggi akan memuai lebih panjang,
sedangkan yang memiliki koefisien
muai lebih rendah akan memuai lebih
pendek, Oleh karena itu maka bimetal
akan melengkung kearah logam yang
muainya lebih rendah.
3. Video Prinsip Kerja Bimetal
Bimetal
Prinsip Kerja lanjutan
Logam Baja

Logam Kuningan

Logam Konektor

Gambar 1
Bagian – bagian bimetal
Bimetal
Prinsip Kerja lanjutan

Gambar 2
Prinsip Kerja Bimetal
Bimetal
Jenis
1. Thermostat
2. Thermometer Bimetal

Gambar 3
Thermometer Mekanik
Bimetal
Pengaplikasian
1. Sakelar otomatis pada setrika, kulkas, rice cooker,
water hiter
2. Sakelar otomatis alat pemadam kebakaran
3. Thermometer mekanik
4. Sakelar otomatis pengatur suhu ruangan
5. MCB (Miniature Circuit Breaker)
6. TOR (Thermal Overload Relay)
Bimetal
Kelebihan dan Kekurangan
o Kelebihan
o Tidak mudah terbakar
o Tidak perlu daya listrik
o Harganya relatif murah dan mudah digunakan
o Tahan lama/ awet
o Mudah dikalibrasikan
o Kekurangan
o Memerlukan kalibrasi yang sering untuk menjaga akurasi
o Respon terhadap perubahan suhu lambat
o Kurang akurat
o Tidak cocok untuk suhu yang sangat rendah (penggukuran suhu
menggunakan lempengan metal yang hanya bekerja pada suhu
yang cenderung hangat), ini juga menyebabkan alat ini menjadi
kurang sensitif.
Thermocouple
Defenisi/ Pegertian
 Jenis sensor suhu yang digunakan untuk
mendeteksi atau mengukur suhu melalui
dua jenis logam konduktor berbeda yang
digabung pada ujungnya sehingga
menimbulkan efek Thermo-electric.
 Efek Thermo-electric ditemukan oleh seorang fisikawan
Estonia bernama Thomas Johann Seebeck (1821)
 Dua buah logam konduktor yang berbeda jika diberi
panas akan menghasilkan tegangan listrik.
 Perbedaan tegangan listrik diantara dua persimpangan
(junction) dinamakan dengan Efek Seeback.
Thermocouple
Defenisi/ Pegertian Lanjutan
Konstruksi Thermocouple

Gambar 4
Konstruksi Thermocouple
Thermocouple
Prinsip Kerja
 Terdiridari dua kawat logam konduktor
yang berbeda jenis dan digabungkan
ujungnya.
 Satu jenis logam konduktor yang terdapat
pada Termokopel akan berfungsi sebagai
referensi dengan suhu konstan (tetap)
sedangkan yang satunya lagi sebagai logam
konduktor yang mendeteksi suhu panas.
 Ketika kedua persimpangan atau Junction
memiliki suhu yang sama, maka beda
potensial atau tegangan listrik yang melalui
dua persimpangan tersebut adalah “Nol” (V1
= V2).
Thermocouple
Prinsip Kerja Lanjutan
 Ketika persimpangan yang terhubung dalam rangkaian
diberikan suhu panas atau dihubungkan ke obyek
pengukuran, maka akan terjadi perbedaan suhu diantara
dua persimpangan tersebut yang kemudian menghasilkan
tegangan listrik yang nilainya sebanding dengan suhu
panas yang diterimanya (V1 – V2).
 Berkisar antara 1 µV sampai 70 µV pada
tiap derajat celcius.
 Dikonversikan sesuai dengan tabel
referensi yang telah ditetapkan sehingga
menghasilkan pengukuran yang dapat
dimengerti.
Thermocouple
Prinsip Kerja Lanjutan

Gambar 5
Prinsip Kerja Thermocouple
Thermocouple
Jenis
Berdasarkan probe:
1. Exposed Junction (Probe) thermocouple
2. Insulated Junction (Probe) thermocouple
3. Junction reference to electrical ground (Probe)
thermocouple

Gambar 6
Jenis Thermocouple
Berdasarkan Probe
Thermocouple
Jenis Lanjutan
Berdasarkan jenis bahan penyusunnya:
1. Tipe K (Nikel – Chromel / Nikel – Alloy)
2. Tipe E (Nikel – Chromel / Constantan (Cu-Ni alloy))
3. Tipe J (Iron / Constantan)
4. Tipe N (Nicrosil (Ni-Cr-Si alloy) / Nisil (Ni-Si alloy))
5. Type B (Platinum-with 30% Rhodium /Platinum-with
6% Rhodium)
6. Type R (Rhodium with Platinum 13% / Platinum )
7. Type S (Platinum with 10% Rhodium/Platinum )
8. Type T (Copper / Constantan)
Keterangan Lebih Lanjut:
Thermocouple
 Table tipe thermocouple menurut standar International dan
berbagai negara:
Thermocouple
Pengaplikasian
1. Pengukuran temperature pada oven pabrik roti
2. Pengukuran temperature pada generator/ turbin pembangkit listrik
3. Pengukuran temperature pada pipa boiler
4. Pengukuran temperature pada pipa aliran fluida
5. Pengukuran temperature pipa gas pada pertambagan, pabrik,
pembangkit listrik dll. Sumber Referensi

Gambar 7
Contoh Pegaplikasian
Thermocouple pada Pipa
Boiler
Thermocouple
Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan
◦ Mudah digunakan
◦ Respon cepat untuk setiap adanya perubahan suhu
◦ Akurasi yang tepat dalam pengukuran suhu
◦ Tahan lama
◦ Cocok digunakan untuk mampu mengukur suhu
yang sangat tinggi dan juga suhu rendah (-200 -
1800⁰C)
Kekurangan
◦ Kalibrasi yang sulit
◦ Harga yang relatif mahal
Sumber Referensi:
http://
mafia.mafiaol.com/2014/03/prinsip-kerja-bi
metal.html
http://
trikueni-desain-sistem.blogspot.co.id/2014/0
4/sensor-temperature-bimetal.html
http://elektronika-dasar.web.id/sensor-suhu-
bimetal/
https://rikadiantoro.wordpress.com/2014/03
/25/makalah-termocouple/
http://
www.momentous-inst.com/news-detail/keleb
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai