Anda di halaman 1dari 19

SENSOR

THERMOCOUPLE
DISUSUN OLEH :

 MUFLIKA DINDA HAPSARI (21060225083020)


DEFINISI

Thermo “Panas”
Couple “Pertemuan dari dua buah benda”

Mengubah perbedaan
suhu dalam benda
Sensor Suhu
menjadi perubahan
tegangan listrik (voltase)
PRINSIP KERJA

• Penyatuan dua buah kabel dari jenis logam yang berbeda ujungnya
• Memanfaatkan karakteristik hubungan antara tegangan dengan
temperatur
• Setiap jenis logam, pada temperatur tertentu memiliki tegangan
tertentu pula
• Sehingga menimbulkan beda tegangan yang sangat kecil (milivolt)

Gambar 1 – Penyatuan dua buah logam


PRINSIP KERJA

• Keluaran dari sensor termokopel adalah tegangan yang sangat lemah,


maka sinyal ini diperkuat dengan penguat Instrumentasi.
• Sinyal dicacah secara digital untuk selanjutnya masuk ke bagian
display.

Gambar 2 – Diagram Termokopel


Dalam pengukuran tegangan pada termokopel ada beberapa syarat yang
ahrus terpenuhi agar tegangan yang didapat tidak nol. Adapaun syarat-
syaratnya sebagai berikut :
1. Jika kedua kawat atau thermoelement terbuat dari material yang sama
sehingga menyebabka tidak ada perbedaan suhu dianatara kedua
ujung kawat.

2. Suhu T1 sama dengan T2 sehingga menyebabkan termokopel tidak


dapat mengukur suhu ruang karena kedua ujungnya ada pada
temperatur yang relatif sama, yaitu berada pada suhu ruang. Oleh
karena itu, kita tiba pada kondisi ‘tidak mudahnya’ karena pada
dasarnya temperatur pada reference end atau tail end haruslah relatif
tetap. Hal yang tidak mungkin tentunya sehingga ada istilah cold
junction compensation untuk menkompensasi kondisi ini. Sebuah IC
seperti misalnya MAX667 bisa dipergunakan untuk kompensator.
Berdasarkan
probenya

TIPE
TERMOKOPEL

Berdasarkan logam
pembentuknya
THERMOCOUPLE BERDASARKAN
PROBENYA
1. Exposed Junction (Probe) thermocouple
• Respon paling cepat
• Daya tahan terbatas
• Tanpa pelindung

2. Insulated Junction (Probe) thermocouple


• respon lambat
• Punya lifetime cukup lama

3. Junction reference to electrical ground (Probe) thermocouple


• Respon lebih cepat dari insulated, tapi tidak lebih cepatdari
exposed
• Lifetime lebih lama dibanding insulated
THERMOCOUPLE BERDASARKAN
LOGAM PEMBENTUKNYA

1. Tipe K(Chromel (Ni-Cr alloy) / Alumel (Ni-Al alloy))


• Positif (nikel dan kromoium ), negatif (nikel dan alumunium)
• Untuk tujuan umum
• Harga murah
• Tersedia untuk rentang suhu −200 °C hingga +1200 °C.
THERMOCOUPLE BERDASARKAN
LOGAM PEMBENTUKNYA
2. Tipe E(chromel / constantan (cu-nialloy))
• Positif (nikel dan kromium ), negatif (nikel dantembaga)
• Output besar (68 µv/ C)
• Properti lainnya tipe E adalah tipe non magnetik.
THERMOCOUPLE BERDASARKAN
LOGAM PEMBENTUKNYA
3. Tipe J (Iron / Constantan)
• Positif ( Besi ), negatif (nikel dan tembaga)
• Rentang terbatas (−40 hingga +750 °C)
• Tipe J memiliki sensitivitas sekitar ~52 µV/°C.
THERMOCOUPLE BERDASARKAN
LOGAM PEMBENTUKNYA
4. Tipe N (Nicrosil (Ni-Cr-Si alloy) / Nisil (Ni-Si alloy))
• Positif (nikel , 14 kromium dan 1.4 silikon ), negatif (nikel, silicon dan
magnesium)
• cocok untuk pengukuran suhu yang tinggi tanpa platinum.
• Dapat mengukur suhu di atas 1200 °C.
• Sensitifitasnya sekitar 39 µV/°C pada 900 °C, sedikit di bawah tipe K.
• Tipe N merupakan perbaikan tipe K
THERMOCOUPLE BERDASARKAN
LOGAM PEMBENTUKNYA
4. Type B(Platinum-Rhodium/Pt-Rh)
• Positif (Rhodium dan platinum 30%), negatif (platinum)
• Cocok mengukur suhu di atas 1800 C
• Tipe B memberi output yang sama pada suhu 0 °C hingga 42 °C
sehingga tidak dapat dipakai di bawah suhu 50 °C
THERMOCOUPLE BERDASARKAN
LOGAM PEMBENTUKNYA
5. Type R(Platinum /Platinum with 7%Rhodium)
• Positif (Rhodium dan platinum 13% ), negatif(Platinum)
• Cocok mengukur suhu di atas 1600 C
• Harga mahal
• Tidak cocok untuk tujuan umum
THERMOCOUPLE BERDASARKAN
LOGAM PEMBENTUKNYA
7. Type S(Platinum /Platinum with 10%Rhodium)
• Positif (Rhodium dan platinum 10%), negatif (nikel dan tembaga)
• Cocok mengukur suhu di atas 1600 C
• sensitivitas rendah (10 µV/ C)
• Harga mahal
• Tidak cocok untuk tujuan umum
• Stabilitas tinggi
THERMOCOUPLE BERDASARKAN
LOGAM PEMBENTUKNYA
7. Type T (Copper / Constantan)
• Positif ( Tembaga ), negatif (Constanta)
• Cocok untuk pengukuran antara −200 to 350 C
• Type T memiliki sensitifitas ~43 µV/°C.

Ket: “Termokopel tipe B, R, dan S adalah termokopel logam muliayang


memiliki karakteristik yang hampir sama.”
PENGGUNAANTERMOCOUPLE

Termocouple digunakan dalam hal


• Industri besi dan baja,
• Pengaman pada alat-alat pemanas,
• sebagai thermopile (alat untuk mengubah suhu menjadi tegangan)
pada sensor radiasi,
• pembangkit listrik tenaga panas radioisotop.

Dalam dunia industri, termokopel dijadikan sebagai transduser


pada tungku pencairan logam.
KELEBIHAN THERMOCOUPLE
• Mudah dibaca, karena memiliki layar yang tidak mudah
keruh dan skala yang jelas
• Respon cepat untuk setiap adanya perubahan suhu
• Akurasi yang tepat dalam pengukuran suhu
• Baik digunakan untuk pengukuran variasi suhu dengan jarak
kurang dari 1 cm
• Termokopel tidak mudah rusak dan tahan lama
KEKURANAGN THERMOCOUPLE
• Kalibrasi yang sulit, saat termokopel dinyalakan, suhu yang
tertera adalah suhu pada ruangan tersebut
• Hanya dapat digunakan untuk mengukur perbedaan suhu
• Termokopel membutuhkan perlengkapan tambahan yang
harganya biasanya cukup mahal
TERIMAKASIH.

Anda mungkin juga menyukai