Anda di halaman 1dari 28

KEBUTUHAN

AKTUALISASI
DIRI

NS. TIUR R.SITOHANG, S..KEP.M.KEP


DASAR PEMIKIRAN ABRAHAM
MASLOW :

1. Jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi dapat menimbulkan sakit


2. Jika kebutuhan tersebut terpenuhi dapat mencegah sakit
3. Kebutuhan tersebut merapakan indikator seseorang dikatakan sehat
4. Ada perasaan kehilangan jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi
5. Ada kepuasan jika kebutuhan tersebut terpenuhi.
Setiap manusia mengalami tahap-tahap peningkatan kebutuhan
atau pencapaian dalam kehidupannya.
Kebutuhan tersebut meliputi :

1. Kebutuhan fisiologis,
2. Kebutuhan keamanan dan keselamatan,
3. Kebutuhan sosial,
4. Kebutuhan akan penghargaan, dan
5. Kebutuhan aktualisasi diri.
• Aktualisasi diri (self actualization) merupakan puncak
kebutuhan manusia (Maslow (1954), Hierarchy of Needs)
• Aktualisasi diri adalah proses menjadi diri sendiri dan
mengembangkan sifat-sifat dan potensi psikologis yang
unik.
• Aktualisasi diri merupakan penggunaan dan
pemanfaatan secara penuh bakat, kapasitas-kapasitas,
potensi-potensi yang dimiliki oleh manusia untuk
memenuhi kebutuhan diri tersebut.
• Aktualisasi diri akan berubah sejalan dengan
perkembangan hidup seseorang, ketika mencapai usia
tertentu (adolensi) seseorang akan mengalami
pergeseran aktualisasi diri dari fisiologis ke psikologis.
• Contoh : di usia remaja pada umumnya remaja wanita merasa paling
Percaya Diri ketika kulit wajahnya mulus tidak berjerawat, tubuh langsing
kurus putih, dan fotogenik seperti model Korea Selatan.
• Di usia dewasa, seorang perawat merasa paling Percaya Diri dan berharga
ketika klien yang dirawatnya pulang dengan sehat, klien kluar dari ruangan
ICU menuju ruang rawat umum, mampu berpikir kritis dan bertindak efisien
saat menemui masalah darurat.
• Perasaan Percaya Diri dan berharga merupakan salah satu bentuk
pencapaian aktualisasi diri.
• Maslow (1954: 46) menyebutkan bahwa kebutuhan
aktualisasi diri adalah kebutuhan seseorang untuk mampu
menjadi apa yang diinginkan sesuai dengan potensi yang
dimiliki.
• Misalnya seorang perawat harus mampu merawat orang sakit. “What a man can
• Seorang pemusik harus mampu bermain musik. he must be”
• Aktualisasi diri membutuhkan kemampuan dan dorongan
untuk menetapkan dan mencapai tujuan.
• Dalam proses aktualisasi diri dibutuhkan kerja keras,
kesabaran,dan komitmen yang tinggi dari individu tersebut.
Proses yang harus diperhatikan dalam aktualisasi diri adalah
sebagai berikut:
1. Siap untuk berubah.
2. Bertanggung jawab.
3. Memiliki motif yang kuat.
4. Menggunakan pengalaman-pengalaman yang positif.
5. Siap terlibat dan melakukan perkembangan
ASPEK AKTUALISASI DIRI

• Kreativitas (creativity), merupakan sikap yang diharapkan


ada pada orang yang beraktualisasi diri.
• Orang kreatif biasanya energik dan penuh ide, individu ini ditandai
dengan memiliki keinginan untuk tumbuh dan kemampuan untuk
menjadi spontan, pemikir yang berbeda, terbuka terhadap pengalaman
baru, gigih, dan pekerja keras.
• Perilaku individu kreatif memiliki rasa eksplorasi saat menghadapi
hal baru, bersikap optimis, toleran terhadap ketidakpastian, dan
mengejar tujuan dengan intensitas tinggi
• Moralitas (morality), merupakan kemampuan manusia melihat hidup lebih
jernih, melihat hidup apa adanya bukan menurutkan keinginan.
• Kemampuan melihat secara lebih efisien ,menilai secara lebih tepat “manusiawi secara
penuh”.
• Manusia dan tujuan regulasi moral adalah untuk melindungi zona pilihan individu yang
bebas.
• Melalui budaya, moralitas dapat membangun potensi pikiran manusia yang luas untuk
menekan keegoisan dan membentuk komunitas
Penerimaan diri (self acceptance),

banyak kualitas pribadi yang dapat dirasakan di permukaan yang tampak


bervariasi dan tidak berhubungan kemudian dapat dipahami sebagai
manifestasi atau turunan dari sikap yang lebih mendasar yaitu relatif
kurangnya rasa bersalah, melumpuhkan rasa malu dan kecemasan dalam
kategori berat.
 Manusia yang sehat dirasa mungkin untuk menerima diri sendiri dan alam diri sendiri
tanpa kekecewaan atau keluhan.
 Individu bisa menerima sifat manusia dengan semua kekurangan, serta semua perbedaan
dari citra ideal tanpa merasa kekhawatiran dalam kehidupan nyata.
 Orang yang mengaktualisasikan diri cenderung baik, hangat dan menikmati diri sendiri
tanpa penyesalan, rasa malu, atau permintaan maaf.
• Spontanitas (Spontaneity), Aktualisasi diri manusia dapat
digambarkan pada perilaku spontan.
• Pperilaku ini ditandai dengan kesederhanaan, kealamian dengan
kurangnya kepura-puraan/kepalsuan.
• Manusia adalah individu yang termotivasi untuk terus berkembang.
• Pemecahan masalah (Problem Solving), yaitu individu
akan lebih menghargai keberadaan orang lain dalam
lingkungannya.
• Orang yang mengaktualisasikan diri berorientasi pada pemecahan
masalah-masalah yang melampaui kebutuhan-kebutuhan
• Dedikasi terhadap tugas-tugas atau pekerjaan merupakan bagian dari
misi hidup.
• Manusia hidup untuk bekerja dan bukan bekerja untuk hidup.
Pekerjaan manusia bersifat alami secara subjektif dan bersifat non
personal
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
AKTUALISASI DIRI (MASLOW, 1974)

• Kemampuan untuk melihat kehidupan secara jernih.


• Manusia yang melihat hidup secara sederhana bukan untuk
menurutkan keinginan, lebih bersikap objektif terhadap hasil – hasil
yang diamati, memiliki sifat rendah hati.

• Kemampuan untuk membuktikan hidup pada pekerjaan,


tugas, dan kewajiban.
• Memberikan kegembiraan dan kenikmatan pada setiap pekerjaan
serta memiliki rasa bertanggung jawab yang besar atas suatu tugas,hal
ini menuntut kerja keras dan disiplin
• Kemerdekaan psikologis, manusia yang mengaktualisasikan
diri memiliki kemerdekaan psikologis.
• Manusia mampu mengambil keputusan – keputusan secara mandiri
sekalipun melawan pendapat khalayak ramai.
FAKTOR – FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI AKTUALISASI DIRI
(ROGERS, 1995)
 Pemeliharaan (maintenance) Kebutuhan yang timbul dalam rangka
memuaskan kebutuhan dasar makan, udara dan keamanan, serta kecenderungan untuk
menolak perubahan dan mempertahankan keadaan sekarang. Pemeliharaan bersifat
konservatif, dalam bentuk keinginan untuk mempertahankan konsep diri yang dirasa
nyaman.
 Peningkatan diri (enhancement) Walaupun ada keinginan yang kuat untuk
mempertahankan keadaan tetap seperti adanya, orang ingin tetap belajar dan berubah.
 Penerimaan positif dari diri sendiri (self regard) Penerimaan diri ini
merupakan akibat dari pengalaman kepuasaan, dimana seseorang akan mampu
menerima kelemahan dirinya namun tetap berusaha melakukan yang terbaik.
Penerimaan positif dari diri sendiri merupakan bagian dari dimensi harga diri.
AKTUALISASI DIRI
SEORANG PERAWAT
AKTUALISASI DIRI PERAWAT

• Hierarki kebutuhan dasar menurut Maslow dapat diterapkan


dalam proses keperawatan baik itu dalam pengkajian,
perencanaan, implementasi dan evaluasi.
• Hierarki Maslow juga dapat diterapkan pada berbagai usia,
di berbagai tempat pelayanan kesehatan, dapat diterapkan
baik dalam kondisi sehat maupun sakit.
• Untuk dapat memenuhi kebutuhan aktualisai diri klien,
perawat harus berfokus pada kemampuan dan
kesempatan yang dimiliki klien.
AKTUALISASI DIRI PERAWAT
Dalam mengaplikasikan teori kebutuhan dasar menurut
Maslow, perawat harus memahami bahwa setiap individu
memiliki kebutuhan yang berbeda, sehingga bisa saja pada
satu klien kebutuhan fisiologi menempati kebutuhan
prioritas dibandingkan kebutuhan keamanan dan
keselamatan tetapi pada klien yang lain sebaliknya.
Hal ini menjadi dasar mengapa kita harus melibatkan
klien dan keluarga dalam menentukan prioritas masalah.
• Dalam memenuhi kebutuhan dasar klien, perawat tidak
hanya memperhatikan kebutuhan yang paling dasar, tetapi
juga memenuhi kebutuhan yang ada ditingkat berikutnya.
Jadi bisa saja, perawat memenuhi dua kebutuhan dasar atau
lebih dalam satu waktu.
DASA
R
• Contoh : Saat merawat klien dengan sesak nafas, perawat
memberikan oksigen untuk memenuhi kebutuhan
fisiologinya tetapi juga memasang pengaman tempat tidur
untuk memenuhi kebutuhan keamanan dan keselamatannya.
BEBERAPA HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN DALAM PENERAPAN
TEORI KEBUTUHAN MASLOW :

• Hubungan diantara kebutuhan: Adakalanya dalam memenuhi kebutuhan dasar


seseorang, kita tidak mengikuti sesuai urutan hirarki Maslow, karena pada
individu yang berbeda pendapatanatau perbedaan tingkat kebutuhan. Sehingga
pada saat melakukan asuhan keperawatan, perawat jangan berasumsi bahwa
kebutuhan tingkat yang lebih bawahselalu menjadi prioritas, KARENA asuhan
keperawatan yang diberikan bersifat individu.
• Contoh : seorang janda yang tinggal sendiri di kawasan rawan kejahatan dirawat
di rumah sakit karena tidak dapat buang air kecil. Dia mengeluh khawatir
dengan keamanan anaknya di rumah. Pada saat itu, kebutuhan eliminasi tidak
menjadi satu – satunya kebutuhan prioritas tetapi kebutuhan keamanan dan
keselamatan pun menjadi prioritas untuk menghilangkan rasa cemas klien.
• Simultan dalam memenuhi kebutuhan. Dalam memenuhi
kebutuhan dasar klien, setelah mengindentifikasi kebutuhan
klien, perawat bersama klien menyusun prioritas. Menyusun
prioritas bukan berarti perawat hanya memenuhi satu
kebutuhan pada satu waktu, tetapi kebutuhan yang lain juga
dipenuhi secara simultan.
• Pada contoh kasus, pada saat yang bersamaan selain perawat
memberikan ketenangan pada janda tersebut, perawat juga
memasang kateter untuk mengatasi masalah tidak dapat buang
air kecilnya .
 Faktor yang mempengaruhi prioritas kebutuhan dasar. Adanya berbagai macam
tingkat kebutuhan dasar manusia, mengharuskan perawat menyusun prioritas agar
asuhan keperawatan yang diberikan lebih fokus dan lebih efektif.
 Situasi yang mengancam kehidupan tentunya menempati prioritas yang tertinggi.
Dalam menentukan prioritas kebutuhan, perawat harus mempertimbangkan hal-hal
berikut ini:
 Kepribadian dan mood
 Persepsi klien
 Struktur keluarga
 Pertimbangkan hubungan di antara kebutuhan dasar

 Satu hal yang penting adalah dalam menyusun prioritas dan perencanaan kebutuhan
dasar manusia, perawat harus melibatkan klien dan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai