Anda di halaman 1dari 30

KUALITAS PRIBADI

By. MOH.RIDWAN
1. Kesadaran diri
2. Klarifikasi nilai
3. Eksplorisasi perasaan
4. Role Model
5. Altruisme
6. Etik dan tanggung jawab
KESADARAN DIRI
• Kesadaran diri dapat diartikan sebagai
kemampuan seseorang untuk memahami dirinya
sendiri, perilaku, perasaan, dan pikirannya sendiri

“Siapakah saya?”
“Perawat seperti apakah saya?”

• Pemahaman serta penerimaan diri akan


membuat perawat menghargai perbedaan dan
keunikan klien
• Identifikasi model keperawatan holistik mengenai
kesadaran diri terdiri dari empat komponen yang
saling berhubungan yaitu psikologi, fisik, lingkungan,
dan filosofi (Campbel cit. Stuart dan Sundeen)
Komponen Psikologi
• Meliputi pengetahuan tentang emosi, motivasi,
konsep diri, dan kepribadian.
• Sadar terhadap psikologi diri berarti menjadi sensitif
terhadap perasaan sendiri dan elemen luar yang
mempengaruhi perasaan
• Orang yang menyadari komponen psikologinya akan
menyadari apakah dia seorang yang tertutup/terbuka,
pemarah, penyabar, bermotivasi tinggi, minder, dll
Komponen Fisik
• Pengetahuan tentang kepribadian dan fisik
secara umum meliputi sensasi tubuh,
gambaran diri, dan potensi fisik
• Orang yang menyadari komponen fisiknya
akan menyadari dan mengetahui bagaimana
postur tubuhnya, kurus, gendut, mampu
berlari 10 km atau hanya 1 km, mudah
pingsan dll
Komponen Lingkungan
• Terdiri dari lingkungan sosiokultural, hubungan
dengan orang lain, dan pengetahuan tentang
hubungan antara manusia dan alam
• Contoh seseorang dapat beranggapan bahwa
dia orang yang supel, disukai banyak orang,
tidak pandai bergaul, penyayang binatang dll
Komponen Filosofi
• Mencakup arti hidup bagi seseorang
• Ada yang beranggapan hidup adalah untuk
bersenang-senang, ada yang beranggapan
hidup adalah penderitaan, hidup itu cobaan,
hidup saat ini untuk bekal kehidupan setelah
mati
• 4 komponen tersebut secara bersama digunakan
sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran diri
dan pertumbuhan bagi perawat dan klien
• Gambaran kesadaran diri ditunjukkan oleh
Jendela Jauhari / Jauhari Windows yang terdiri
dari 4 Kuadran
1 2
Diketahui diri dan Hanya diketahui
orang lain orang lain

3 4
Hanya diktahui diri Tidak diketahui diri
sendiri dan orang lain
• Kuadran 1 = kuadran terbuka karena tingkah
laku, perasaan dan pikiran seseorang diketahui
oleh diri sendiri dan orang lain
• Kuadran 2 = kuadran buta karena tingkah laku,
perasaan, dan pikiran seseorang diketahui
oleh orang lain tapi dirinya sendiri tidak tahu
• Kuadran 3 = kuadran tersembunyi karena
tingkah laku, perasaan dan pikiran seseorang
tentang diri dimana hanya individu sendiri
yang tahu
• Kuadran 4 = kuadran yang tidak diketahui,
berisi aspek yang tidak diketahui oleh diri dan
orang lain
Prinsip Jendela Jauhari
1. Perubahan dalam satu kuadran akan
mempengaruhi kuadran lain
2. Jika kuadran pertama sangat kecil maka
berarti miskin komunikasi
3. Pembelajaran interpersonal dapat diartikan
bahwa parubahan yang terjadi pada satu
tempat kuadran akan mempengaruhi
besarnya kuadran tempat lain
Mengenali diri sendiri
• Tujuan meningkatkan kesadaran diri adalah untuk
meluaskan area dari kuadran 1 dan menurunkan
kuadran lain
• Tahap pertama meningkatkan kesadaran diri :
mendengarkan diri sendiri  mengijinkan emosi
untuk dialami, misal individu mengidentifikasi
kebutuhan diri, kebebeasan dalam bergerak,
keriangan, dan perilaku spontan
• Tahap kedua proses mengecilkan kuadran 2
dengan mendengarkan dan belajar dari orang lain
• Tahap ketiga pengecilan ukuran kuadran 3
dengan membuka diri
Contoh variasi kuadran
• Kuadran 1 luas : orang yang terbuka
• Kuadran 2 luas : si badung
• Kuadran 3 luas : si “misteriatun”
• Kuadran 4 luas : orang dengan gangguan jiwa

Aplikasi kesadaran diri


STIMULUS  RESPON
Proaktif vs Reaktif
• Proaktif : manusia bertanggung jawab atas
hidup kita sendiri
Pada dasarnya tidak ada yang dapat menyakiti diri
seseorang tanpa persetujuan dari seseorang itu
sendiri. Izin yang diberikan secara rela, persetujuan
atas apa yang terjadi pada diri kitalah yang akan jauh
lebih menyakiti dari apa yang sebenarnya terjadi
pada kita (Covey, 1997)
KLARIFIKASI NILAI
• Nilai adalah konsep dimana seseorang memiliki
standar mengenai hal-hal yang pantas dilakukan
(Stuart & Sundeen, 1995)
• Dibentuk oleh pengalaman dengan keluarga,
teman, budaya, pendidikan, kerja, relaksasi dll
• Mengapa klarifikasi nilai?
Nilai itu bermacam-macam dan dari sinilah
seseorang yang proaktif mendasarkan pemilihan
responnya
• Nilai atau standar perilaku apabila ditetapkan
sebagai prinsip maka akan menjadi pusat
kehidupan seseorang, serta akan
mempengaruhi rasa aman, pedoman,
kebijaksanaan dan daya (Covey, 1997)
• Prinsip adalah suatu dasar pegangan bagi
seseorang untuk mengambil keputusan dan
bertindak
Macam pusat kehidupan antara lain :
• Berpusat pada pasangan
• Berpusat pada keluarga
• Berpusat pada uang
• Berpusat pada kerja
• Berpusat pada harta
• Berpusat pada kesenangan
• Berpusat pada musuh / teman
• Berpusat pada tempat ibadah
(Covey, 1997)
Proses klarifikasi nilai
• Metode dimana seseorang menemukan nilai-
nilainya sendiri dengan mengkaji,
mengeksplorasi, dan menentukan nilai-nilai
pribadi dan bagaimana nilai tersebut
digunakan sebagai acuan dalam mengambil
keputusan
Perawat dapat melakukan klarifikasi nilai dengan
Pemilihan
- Kebebasan untuk memilih kepercayaan
- Mengenal dan mengakui bahwa seserorang mempunyai pilihan lain
- Kepercayaan bahwa menghargai setiap orang akan memberikan
konsekuensi terbaik bagi dirinya dan untuk semua masyarakat
Penilaian
- Merasa besbas dan bahadgia dengan pilihannya
- Dapat mempertahankan nilai
Tindakan
- Mengaplikasikan nilai-nilai ini pada praktek
- Berusaha secara konsisten untuk menghargai orang lain dalam kehidupan
pribadi dan profesional

Klarifikasi nilai tersebut juga dapat dilakukan kepada klien dengan tahap-
tahap yang sama
Manfaat klarifikasi nilai
• Menjadi seseorang selalu dalam keadaan dinamik
• Bijaksana dalam menentukan nilai yang akan dijadikan
prinsip
• Keputusan (pemilihan respon) yang diambil berdasar prinsip
yang benar akan membuat seseorang merasa senang,
memfokuskan diri, menikmati apa yang menjadi
keputusannya meski membuatnya sengsara
Misal : Pejuang yang bersedia disiksa asal tidak berkhianat,
memilih berjuang hingga mati daripada menyerah.
Seseorang berpuasa, dll
EKSPLORASI PERASAAN
• Dilakukan terhadap hubungan seseorang dengan
lingkungan luar / interaksinya dengan orang lain
• Pernahkah kita mengeksplorasi perasaan kita
setelah bertemu seorang teman? Senang,
jengkel, sebal, takut, grogi, atau lainnya?
Sebelum dan setelah konsultasi dengan dosen?
Sebelum dan setelah brtemu teman kita yang
membohongi kita?
• Manfaat bagi perawat eksplorasi perasaan penting agar
perawat terbuka dan sadar terhadap perasaannya
sehingga dia dapat mengontrol perasaannyadan dapat
menggunakan diri secara terapeutik (Stuart dan Sundeen,
1995)

• Seseorang yang tidak mampu mengeksplorasi perasaannya


sendiri dan tidak terbuka dengan perasaannya sendiri
kemungkinan akan merusak interaksinya dengan orang lain.
Misal dirumah bertengkar dengan adik, terbawa ke kampus
dan melampiaskan marah ke temannya
Sedang marah dengan tetangga, kebetulan klien wajahnya
mirip, dan akhirnya marah dengan klien tersebut
Cara melakukan eksplorasi perasaan
• Dapat dilakukan dengan cara terbuka terhadap
perasaannya sendiri sehubungan dengan
interaksinya dengan orang lain
• Pada komunikasi terapeutik dapat dilakukan pada
tahap pre interaksi
• Keterbukaan perawat terhadap perasaannya yang
dilakukan pada tahap pre interaksi menghasilkan 2
informasi penting :
- Bagaimana responnya terhadap klien
- Bagaimana penampilannya terhadap klien
Role Model
• Perawat sebagai model peran kesehatan dan
kesejahteraan harus merawat kesehatan diri
untuk memberi asuhan keperawatan yang efektif
• Kepribadian yang baik bukan hanya
memungkinkan perawat untuk dapat
melaksanakan praktek yang efisien tapi juga
memungkinkan perawat untuk memberikan
pelayanan sebagai model yang sehat bagi klien
dan keluarga
Bagaimana agar mempu menjadi model?
• Perawat dapat menjadi model apabila perawat
tersebut dapat memenuhi dan memuaskan
kehidupan pribadi serta tidak didominasi oleh
konflik, distress, atau pengingkaran dan
memperlihatkan perkembangan serta adaptasi
yang sehat
Altruisme
• Altruisme adalah kepedulian terhadap kesejahteraan
orang lain
• Perawat memberikan perhatian penuh pada klien saat
merawat klien tersebut
• Perawat memberikan atau menyediakan perawatan
lain ketika klien tidak mampu untuk melakukan suatu
tindakan mandiri
• Mengekspresikan perhatian tentang kecenderungan
sosial dan isu yang mempunyai dampak pada
perawatan kesehatan
• Apakah anda mempunyai jiwa altruisme?
• Untuk mengetahuinya perawat perlu
menjawab pertanyaan “Mengapa saya ingin
menolong orang lain?”
• Orang yang punya jiwa altruisme akan merasa
puas dalam kegiatannya menolong orang lain
Etik dan Tanggung Jawab
• Ethics is systematic inquiry into the principles
of right and wrong conduct, of virtue and vice
and of good and evil as they relate to conduct
(Taylor dkk, 1997)
• Mayoritas menggunakan terminologi etik pada
saat mereka menggambarkan etika
professional ynag dihubungkan dengan kode
etik, misal kode etik keperawatan
• Pada keperawatan, etik dijabarkan dalam kode
keperawatan profesional ynag mempunyai fungsi (Taylor
dkk, 1997)
1. Mengindikasikan penerimaan asuhan keperawatan sesuai
dengan tanggungjawab dan kepercayaan yang telah
diinvestasikan oleh masyarakat
2. Menyediakan panduan untuk mengarahkan dan
menghubungkan pelaksanaan tanggung jawab asuhan
kperawatan, dimana tanggungjawab asuhan keperawatan
tersebut konsisten dengan tugas-tugas etik dari profesi
dan berkualitas tinggi
3. Menyediakan alat untuk melaksanakan aturan dari profesi
Bagaimana perawat melaksanakan etik dan tanggung
jawab
• Perawat mempunyai kode etik dan tanggung jawab
tertentu yang menggambarkan nilai-nilai yang
terdapat pada hubungan perawat klien
• Perawat dalam melaksanakan tugas tak lepas dari
kegiatan yang bersinggungan dengan etik
• Agar bisa melaksanakan tanggungjawabnya merawat
klien maka perlu memahami kode etik keperawatan
dan menggunakan kode etik tersebut untuk
melaksanakan tugasn-tugasnya

Anda mungkin juga menyukai