Organisasi Anggota KEMUHAMMADIYAHAN
Organisasi Anggota KEMUHAMMADIYAHAN
Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Muhammadiyah
• Majelis
Majelis adalah unsur pembantu pimpinan yang
diserahi tugas sebagai penyelenggara usaha
persyarikatan. Majlis ini dibentuk oleh pimpinan
pusat, pimpinan daerah, dan pimpinan cabang,
sesuai dengan kebutuhan masing-masing tingkat
pimpinan.
MAJELIS
• Bertanggung jawab
mengambil keputusan • Mengembangkan
ketarjihan pemikiran-pemikiran
pembaharuan dalam
keislaman dan menampung
aspirasi baru yang tumbuh
dikalangan umat.
Majlis Tabligh dan Dakwah Khusus (MT-
DK)
Memberikan
Penggerak dan pembimbing
pertimbangan kepada
penyelenggaraan
pimpinan persyarikatan
Penelenggaraan
Penggerak dan bimbingan penelitian
Pembinaan dan dakwah dan
pelaksanaan serta pengembangan
peningkatan kemempuan perikehidupan
kegiatan pengajian pimpinan dan
serta pengkoorganisasian anggota umat dan
anggota serta khutbah-khutbah
masyarakat.
Penggerak penyajian dan Penyelanggaraan pendidikan dan
pengembangan kaderisasi mubaligh dan
pengamalan ajaran islam, kemampuan profesional
Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan
Pengembangan (DIKTILITBANG)
Majelis ini merupakan pemecahan dari Majlis
Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan yang
semula membawahi seluruh amal usaha
Muhammadiyah bidang pendidikan sejak
pendidikan dasar, menengah hingga perguruan
tinggi
Dari program pokok diatas kemudian
dijabarkan dalam 4 bidang, yaitu :
• Bidang peningkatan
kualitas PTM
• Bidang organisasi dan
kelembagaan
• Bidang penelitian dan
pengembangan
• Bidang kerjasama dan
kemahasiswaan
Majlis Pengembangan Kader dan Sumberdaya
Insani (MPK-SDI)
• Menggiatkan anggota
untuk giat berwakaf. • Memecahkan kesulitan
• Memelihara serta dan persoalan barang
memanfaatkan barang wakaf yang dikuasai oleh
wakaf dan hak milik persyarikatan.
persyarikatan. • Menyelenggarakan
• Mengurus barang wakaf musyawarah kerja dan
yang langsung dikuasai memberikan bimbingan
oleh pimpinan praktis bidang wakaf dan
persyarikatan. harta pusaka.
LEMBAGA
• Lembaga
Lembaga adalah pembantu pimpinan yang
diserahi tugas bidang tertentu. Lembaga hanya
dibentuk oleh pimpinan pusat.
Dalam periode paska Muktamar ke 44 Jakarta,
2000 pimpinan pusat Muhammadiyah membentuk
tujuh lembaga dan satu badan, yaitu :
LEMBAGA
Lembaga Hikmah
Identitas
Aisyiyah, organisasi
perempuan Persyarikatan
Muhammadiyah yang di
Visi ideal
dirikan oleh Nyai Ahmad
Dahlan ( Siti Walidah), Tegaknya agama Islam
merupakan gerakan Islam dan terwujudnya
dan dakwah amar makruf masyarakat Islam yang
nahi mungkar, yang sebenar-benarnya.
berazaskan Islam serta
bersumber pada Al-
Quran dan Assunnah.
Misi
Misi Aisyiyah diwujudkan 2. Meningkatkan harkat dan
dalam bentuk amal usaha, martabat kaum wanita
program dan kegiatan meliputi: sesuai dengan ajaran Islam.
1. Menanamkan keyakinan, 3. Meningkatkan kualitas dan
memperdalam dan kuantitas pengkaian
memperluas pemahaman, terhadap ajaran Islam.
meningkatkan pengamalan 4. Memperteguh iman,
serta menyebarluaskan memperkuat dan
ajaran Islam menggembirakan ibadah,
serta mempertinggi
akhlak.dll
Pemuda
Prinsip Dasar Organisasi
Muhammadiyah Pemuda Muhammadiyah di
dirikan pada kongres
Berdiri pada tahun 2 Muhammadiyah ke 21 di
Mei 1932 (Yogyakarta) Makassar tahun 1932 adalah
organisasi otonom di lingkungan
Muhammadiyah yang merupakan
gerakan dakwah Islam amar
ma'ruf nahi mungkar di kalangan
pemuda yang beraqidah Islam,
dan bersumber pada al-Quran
dan Sunnah Rasul.
Pencapaian maksud dan
tujuan tersebutdilakukan
dengan upaya-upaya sebagai
berikut: 3. Memperdalam dan
1. Meningkatkan iman dan meningkatkan
taqwa kepada pemahaman Agama Islam.
Allah Subhanahu Wa 4. Menyelenggarakan dan
ta'ala. meningkatkan mutu
2. Memperdalam ilmu, pendidikan kader.
memperluas pengetahuan 5. Mengadakan dakwah di
dan meningkatan kalangan pemuda dan
kecerdasan serta remaja.dll
mengamatkan sesuai
dengan ajaran Islam.
Nasyiyatul Aisyiyah (16 Mei 1931,
Yogyakarta)
“PROGRAM NASYlATUL 1. Terbentuknya kader
AISYlYAH ARAH DAN Nasyiatul Aisyiyah yang
KEBlJAKAN BIDANG memiliki ketrampilan
PROGRAM” utama (core skill) dan
Sebagai tolak ukur bahwa kemampuan
arah periode ini tepat (capability)
sasaran, maka disusunlah 2. Terwujudnya sistem
beberapa indikator organisasi yang efektif
capaian tahapan sebagai dan sustainable
berikut:
3. Menguatnya peran advokasi non-
litigasi Nasyiah metalui gerakan aksi
pemberdayaan perempuan dan anak.
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
(18 Juli 1961, Surakarta)
1. Strategi Gerakan Kader
“STRATEGI GERAKAN KRITIS
2. Strategi Gerakan
TRANSFORMATIF”
Intelektual
Strategi perjuangan
3. Strategi Gerakan Budaya
merupakan cara praktis bagi
IPM untuk melakukan 4. Strategi Gerakan
gerakan-gerakan riil yang Kewirausahaan
sesuai dengan basisnya. 5. Strategi Gerakan
Dengan strategi ini, IPM bisa Kemasyarakatan
menanamkan nilai-nilai 6. Strategi Gerajan
perjuangannya kepada Keislaman
parakaderdan anggotanya.
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah