Anda di halaman 1dari 44

KEMUHAMMADIYAHAN

Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Muhammadiyah

Jaringan Kelembagaan Muhammadiyah:

Pimpinan Pusat Pimpinan Cabang

Pimpinaan Wilayah Pimpinan Ranting

Pimpinaan Daerah Jama'ah


Muhammadiyah
Majelis dan Lembaga Muhammadiyah

• Majelis
Majelis adalah unsur pembantu pimpinan yang
diserahi tugas sebagai penyelenggara usaha
persyarikatan. Majlis ini dibentuk oleh pimpinan
pusat, pimpinan daerah, dan pimpinan cabang,
sesuai dengan kebutuhan masing-masing tingkat
pimpinan.
MAJELIS

Majelis Tarjih dan Pengembangan


Pemikiran Islam (MT-PPI)

Majelis Tarjih adalah suatu lembaga dalam


muhammadiyah yang membidangi masalah-masalah
keagamaan, khususnya hukum bidang fiqih. Majlis ini
pertama kali didirikan untuk menyelesaikan
persoalan khilafiyat, yang pada waktu itu dianggap
rawan oleh muhammadiyah
Tugas dan Fungsi Majlis Tarjih dan
Pengembangan Pemikiran Islam
• Mendampingi dan • Mengembangkan ciri
membantu pimpinan pelaksanaan tajdid dan
persyarikatan dalam hal mengantisipasi
membimbing anggota perkembangan yang
melaksanakan ajaran tembuh dalam
islam, masyarakat.
• Membimbing umat , • Memperluas bidang
memberikan arah, tugas sesuai kebutuhan
menyampaikan fatwa akan jawaban terhadap
keagamaan dan tantangan dan
memberikan sesuatu permasalahan dunia
berdasarkan keagamaan global.
Peran Majlis Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam:

• Bertanggung jawab
mengambil keputusan • Mengembangkan
ketarjihan pemikiran-pemikiran
pembaharuan dalam
keislaman dan menampung
aspirasi baru yang tumbuh
dikalangan umat.
Majlis Tabligh dan Dakwah Khusus (MT-
DK)

Jiwa dan semangat KH.Ahmad Dahlan itu


dijabarkan dan oleh lembaga yang bernama Majlis
Tabligh atau Majlis Dakwah, pada waktu
muktamar ke 38 di Ujung Pandang tahun 1971
ditetapkan program umum sebagai berikut “
Mewujudkan Muhammadiyah sebagai gerakan
dakwah islam, amar ma’ruf munkar, yang
berkesanggupan menyampaikan ajaran islam yang
bersumber kepada al-Quran dan Sunnah SAW,
kepada segala golongan dan lapisan masyarakat
dalan seluruh aspek kehidupannya, sebagai
kebenaran dan hal yang diperlukan
Fungsi dan Tugas Majlis Tabligh

Memberikan
Penggerak dan pembimbing
pertimbangan kepada
penyelenggaraan
pimpinan persyarikatan
Penelenggaraan
Penggerak dan bimbingan penelitian
Pembinaan dan dakwah dan
pelaksanaan serta pengembangan
peningkatan kemempuan perikehidupan
kegiatan pengajian pimpinan dan
serta pengkoorganisasian anggota umat dan
anggota serta khutbah-khutbah
masyarakat.
Penggerak penyajian dan Penyelanggaraan pendidikan dan
pengembangan kaderisasi mubaligh dan
pengamalan ajaran islam, kemampuan profesional
Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan
Pengembangan (DIKTILITBANG)
Majelis ini merupakan pemecahan dari Majlis
Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan yang
semula membawahi seluruh amal usaha
Muhammadiyah bidang pendidikan sejak
pendidikan dasar, menengah hingga perguruan
tinggi
Dari program pokok diatas kemudian
dijabarkan dalam 4 bidang, yaitu :

• Bidang peningkatan
kualitas PTM
• Bidang organisasi dan
kelembagaan
• Bidang penelitian dan
pengembangan
• Bidang kerjasama dan
kemahasiswaan
Majlis Pengembangan Kader dan Sumberdaya
Insani (MPK-SDI)

Majlis Pengembangan Kader dan


Sumberdaya Insani merupakan majlis
yang baru diorganisasi Muhammadiyah
yaitu salah satu hasil keputusan Muktamar
Muhammadiyah .
Tugas dan Fungsi Majlis Pengembangan
Kader dan Sumberdaya Insani (MPK-SDI)
• Menyelenggarakan
kegiatan-kegiatan
• Menyusun konsep perkaderan yang
perkaderan secara dilahirkan secara terpadu
menyeluruh dan terpadu diseluruh lingkungan
• Memprioritaskan persyarikatan
pengembangan studi • Penempatan kader dan
lanjut dalam proses seleksi yang
mengembangkan mempertimbangkan
pelaksanaannya yang aspek kekaderan,
dilakukan secara bertahap komitmen , dan
dan terlembaga. pengalaman
Majelis Pendidikan, Pengajaran, dan
Kebudayaan (DIK-DASMEN)

Majelis ini memikirkan kemajuan sarana dan


prasarana pendidikan, administrasi,
pergedungan, manajemen, kurikulum, dan
silabusnya.
Tugas dan Fungsi Majlis Pendidikan,
Pengajaran, dan Kebudayaan:
• Mananamkan kesadaran
akan pentingnya bidang
pendidikan dan
• Membantu dan
pengajaran serta budaya
mengkoordinasi kegiatan
• Membantu usaha cabang-
anggota dan masyarakat.
cabang dalam usahanya di
• Mengusahakan bantuan
bidang pendidikan dan
pengajaran serta dan vasilitas dari
kebudayaan. pemerintah dan badan-
badan lainnya.
• Mengadakan pendidikan.
Majelis Kesehatan dan Pembinaan
Kesejahteraan Sosial (MKKM)

Majlis ini digerakkan oleh KH.Ahmad Dahlan dibantu


oleh murid-muridnya atas kesadaran mengamalkan surat al-
Ma’un , KH.Ahmad Dahlan berulang kali mengajarkan ayat
dan surat itu, tetapi pengamalannya tidak ada, meskipun
santerinya telah hafal namun mendorong mencari anak
fakir miskin, menyantuni dan menghimpun, memberikan
sandang pangan, mendidik mereka shalat dan memberikan
kerja-kerja yang positif.
Fungsi dan Tugas Majlis Kesehatan dan
Pembinaan Kesejahteraan Sosial :
• Menanam kesadaran akan
kewajiban hidup tolong-
menolong dalam kebaikan. • Mempertebal rasa
• Membantu dan keagamaan dan kesadaran
mengkoordinir kegiatan akan keMuhammadiyahan
anggota dan masyarakat. kepada para petugas sosial
kemanusiaan.
• Membentuk tenaga dan
• Mempertinggi mutu dan
petugas pertolongan yang
kecerdasan para petugas
berjiwa islam dan sadar
tenaga pertolongan.
terhadap Muhammadiyah.
• Menyelenggarakan dan
memimpin musyawarah
kerja Majlis.
Majelis Ekonomi (ME)

Majelis Ekonomi dibentuk dalam rangka


memajukan perekonomian warga anggota
Muhammadiyah sesuai yang tercantum dalam
Anggaran Dasar Muhammadiyah Bab II pasal 3
ayat 8 yang berbunyi : “ membimbing masyarakat
ke arah perbaikan kehidupan dan
mengembangkan ekonomi sesuai dengan ajaran
islam”.
Tugas dan Fungsi Majelis Ekonomi :
• Merumuskan dasar tujuan
sistem ekonomi islam.
• Menggiatkan kegiatan
anggota-anggota • Memberikan bantuan dan
Muhammadiyah dalam bimbingan kepada
bidang perekonomian. organisasi dan menjalin
• Mendorong terbentuknya hubungan kerja sama
wadah atau organisasi dengan Muhammadiyah.
perekonomian islam • Mengusahakan bantuan
diluar persyarikatan. dan fasilitas kepada
pemerintah dan badan-
badan lainnya.
Majelis Wakaf dan Kehartabendaan (MWK)

Muhammadiyah memiliki Majelis Wakaf dan


Kehartabendaan dimaksudkan agar barang
wakaf dari pewakafan tetap lestari, abadi dan
mendatangkan kemanfaatan bagi manusia, bagi
agama , nusa dan bangsa.
Tugas dan Fungsi Majelis Wakaf
Kehartabendaan :

• Menggiatkan anggota
untuk giat berwakaf. • Memecahkan kesulitan
• Memelihara serta dan persoalan barang
memanfaatkan barang wakaf yang dikuasai oleh
wakaf dan hak milik persyarikatan.
persyarikatan. • Menyelenggarakan
• Mengurus barang wakaf musyawarah kerja dan
yang langsung dikuasai memberikan bimbingan
oleh pimpinan praktis bidang wakaf dan
persyarikatan. harta pusaka.
LEMBAGA

• Lembaga
Lembaga adalah pembantu pimpinan yang
diserahi tugas bidang tertentu. Lembaga hanya
dibentuk oleh pimpinan pusat.
Dalam periode paska Muktamar ke 44 Jakarta,
2000 pimpinan pusat Muhammadiyah membentuk
tujuh lembaga dan satu badan, yaitu :
LEMBAGA
Lembaga Hikmah

Lembaga Hikmah dibentuk sebagai lembaga


yang bertugas untuk melakukan kajian-kajian
strategis dakwah islam amar makruf nahi
munkar Muhammadiyah dalam konteks
pengembangan polotik nasional, baik politik
kepartaian.
Lembaga Hubungan Luar Negeri

Lembaga ini dibentuk untuk melaksanakan tugas


khusus persyarikatan dalam membangun jaringan kerja
internasional, dengan visi dan misi :
1) Muhammadiyah sebagai kekuatan moral bangsa
2) Muhammadiyah sebagai salah satu inspirator
peradaban islam
3) Muhammadiyah sebagai kekuatan moral bagi
perdamaian dunia.
Lembaga Penegakan Supremasi Hukum
dan Hak Asasi Manusia

Lembaga ini didirikan sebagai kelanjutan dan


penyempurnaan dari Lembaga Keadilan Hukum
PP Muhammadiyah pada periode sebelum
Muktamar 44, Jakarta 2000.
Lembaga Seni dan Budaya

Lembaga ini adalah bagian integral dari


gerakan dakwah Muhammadiyah dengan
mewadai potensi seni budaya warga
persyarikatan agar aktifitas terarah dengan nilai-
nilai ajaran islam dan menjadi salah satu daya
dukung bagi pengembangan dakwah
Muhammadiyah.
Lembaga Pengembangan Tenaga Profesi
(PLTP)
Seiring dengan pesatnya perkembangan
Muhammadiyah, sangat diperlukan kader-kader
yang memiliki komitmen dan integritas yang kuat
bagi penyelenggaraan persyarikatan. Kader-kader
yang profesional dalam menjalankan tugas-tugas
organisasi dan pengelolaan amal usaha
persyarikatan.
Lembaga Studi dan Pemberdayaan
Lingkungan Hidup (LSPLH)

Pendirian lembaga ini merupakan bentuk


kepedulian Muhammdiyah dalam mencermati
masalah-masalah lingkungan hidup, yang
dalam perkembangan.
Lembaga Pemberdaya Buruh, Tani dan
Nelayan

Lembaga ini didirikan setelah Muktamar 44, 2000


Jakarta dengan maksud untuk memberikan peguatan
dan pembelaan kepada kaum buruh, tani dan
nelayan yang dalam struktur sosial dalam masyarakat
indonesia cenderung terpinggirkan.
Program dan kegiatannya :
• Pengembangan media • Pelatihan untuk
komunikasi Muhammadyah Comunity
• Pembentukan Qoryah Organizer
Thayyibah di sejumlah • Diskusi
wilayah pendampingan • Sosialisasi pemberdayaan
sebagai wadah kaum rentan
• Pembentukan lembaga • Pembentukan Ma’had
advokasi dalam Islamy Li tanmiyatil
melindungi dan membela Ijtima’iyyah (pasantren
hak-hak masyarakat islam untuk
dampingan pengembangan
masysarakat)
Amal Usaha Muhammadiyah

Usaha yang pertama melalui pendidikan, yaitu dengan


mendirikan sekolah Muhammadiyah. Selain itu juga
menekankan pentingnya pemurnian tauhid dan ibadah,
seperti:
1. Meniadakan kebiasaan menujuh bulan
2. Menghilangkan tradisi keagamaan yang tumbuh dari
kepercayaan Islam sendiri
3. Bacaan surat Yasin dan bermacam-macam zikir yang hanya
khusus dibaca pada malam Jumat dan hari-hari tertentu
adalah suatu bid’ah
4. Mendoakan kepada orang yang masih hidup atau yang
sudah mati dalam Islam sangat dianjurkan.
Ortom-ortom Muhammadiyah

Organisasi Otonom Muhammadiyah ialah


organisasi atau badan yang dibentuk oleh
Persyarikatan Muhammadiyah yang dengan
bimbingan dan pengawasan, diberi hak dan kewajiban
untuk mengatur rumah tangga sendiri, membina
warga Persyarikatan Muhammadiyah tertentu dan
dalam bidang-bidang tertentu pula dalam rangka
mencapai maksud dan tujuan Persyarikatan
Muhammadiyah.
Organisasi Otonom dalam Persyarikatan
Muhammadiyah

Ortom dalam Persyarikatan Muhammadiyah


mempunyai karakteristik dan spesifikasi bidang
tertentu. Adapun Ortom dalam Persyarikatan
Muhammadiyah yang sudah ada ialah sebagai berikut :
Aisyiyah (19 Mei 1917)

Identitas
Aisyiyah, organisasi
perempuan Persyarikatan
Muhammadiyah yang di
Visi ideal
dirikan oleh Nyai Ahmad
Dahlan ( Siti Walidah), Tegaknya agama Islam
merupakan gerakan Islam dan terwujudnya
dan dakwah amar makruf masyarakat Islam yang
nahi mungkar, yang sebenar-benarnya.
berazaskan Islam serta
bersumber pada Al-
Quran dan Assunnah.
Misi
Misi Aisyiyah diwujudkan 2. Meningkatkan harkat dan
dalam bentuk amal usaha, martabat kaum wanita
program dan kegiatan meliputi: sesuai dengan ajaran Islam.
1. Menanamkan keyakinan, 3. Meningkatkan kualitas dan
memperdalam dan kuantitas pengkaian
memperluas pemahaman, terhadap ajaran Islam.
meningkatkan pengamalan 4. Memperteguh iman,
serta menyebarluaskan memperkuat dan
ajaran Islam menggembirakan ibadah,
serta mempertinggi
akhlak.dll
Pemuda
Prinsip Dasar Organisasi
Muhammadiyah Pemuda Muhammadiyah di
dirikan pada kongres
Berdiri pada tahun 2 Muhammadiyah ke 21 di
Mei 1932 (Yogyakarta) Makassar tahun 1932 adalah
organisasi otonom di lingkungan
Muhammadiyah yang merupakan
gerakan dakwah Islam amar
ma'ruf nahi mungkar di kalangan
pemuda yang beraqidah Islam,
dan bersumber pada al-Quran
dan Sunnah Rasul.
Pencapaian maksud dan
tujuan tersebutdilakukan
dengan upaya-upaya sebagai
berikut: 3. Memperdalam dan
1. Meningkatkan iman dan meningkatkan
taqwa kepada pemahaman Agama Islam.
Allah Subhanahu Wa 4. Menyelenggarakan dan
ta'ala. meningkatkan mutu
2. Memperdalam ilmu, pendidikan kader.
memperluas pengetahuan 5. Mengadakan dakwah di
dan meningkatan kalangan pemuda dan
kecerdasan serta remaja.dll
mengamatkan sesuai
dengan ajaran Islam.
Nasyiyatul Aisyiyah (16 Mei 1931,
Yogyakarta)
“PROGRAM NASYlATUL 1. Terbentuknya kader
AISYlYAH ARAH DAN Nasyiatul Aisyiyah yang
KEBlJAKAN BIDANG memiliki ketrampilan
PROGRAM” utama (core skill) dan
Sebagai tolak ukur bahwa kemampuan
arah periode ini tepat (capability)
sasaran, maka disusunlah 2. Terwujudnya sistem
beberapa indikator organisasi yang efektif
capaian tahapan sebagai dan sustainable
berikut:
3. Menguatnya peran advokasi non-
litigasi Nasyiah metalui gerakan aksi
pemberdayaan perempuan dan anak.
Ikatan Pelajar Muhammadiyah
(18 Juli 1961, Surakarta)
1. Strategi Gerakan Kader
“STRATEGI GERAKAN KRITIS
2. Strategi Gerakan
TRANSFORMATIF”
Intelektual
Strategi perjuangan
3. Strategi Gerakan Budaya
merupakan cara praktis bagi
IPM untuk melakukan 4. Strategi Gerakan
gerakan-gerakan riil yang Kewirausahaan
sesuai dengan basisnya. 5. Strategi Gerakan
Dengan strategi ini, IPM bisa Kemasyarakatan
menanamkan nilai-nilai 6. Strategi Gerajan
perjuangannya kepada Keislaman
parakaderdan anggotanya.
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

“PRINSIP DASAR Dalam mencapai tujuan


ORGANISASI” tersebut,
Ikatan Mahasiswa Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah adalah Muhammadiyah
gerakan mahasiswa Islam melakukan
yang bergerak di bidang beberapa upaya strategis
sebagai berikut:
keagamaan,
kemasyarakatan, dan 1. Membina para anggota
kemahasiswaan. menjadi kader
persyarikatan
Muhammadiyah
2. Membina para 4. Mempergiat,
anggotanya untuk selalu mengefektifkan dan
tertib dalam ibadah, menggembirakan dakwah
tekun dalam studi, Islam dan dakwah amar
ma'ruf nahi munkar kpda
dan mengamalkan ilmu
masyarakat.
pengetahuannya
5. Segala usaha yang tidak
3. Membantu para anggota menyalahi azas, gerakan
khusus dan mahasiswa dan tujuan organisasi
pada umumnya dalam dengan mengindahkan
menyelesaikan segala hukum yang berlaku
kepentingannya. dalam Republik Indonesia.
Tapak Suci Putra Muhammadiyah (31 Juli
1960, Yogyakarta)
Susunan organisasi Tapak
Suci dibuat secara berjenjang
dari tingkat Pimpinan Pusat, Pimpinan Pusat juga dapat
Pimpinan Wilayah, Pimpinan membentuk Perwakilan
Daerah, dan Pimpinan Wilayah di luar negeri
Cabang. sebagai pelaksana
Untuk melancarkan tugas administrasi dan bertindak
operasional, Pimpinan secara operasional.
Daerah dapat mendirikan Keanggotaan Tapak Suci
cabang Tapak Suci di terdiri dari siswa, anggota
daerahnya. penuh, dan anggota
kehormatan
Hizbul Wathan (18 Desember 1918,
Yogyakarta)

Susunan organisasi Hizbut


Wathan dibuat
secara berjenjang dari
tingkat Kwartir Pusat,
Kwartir Wilayah, Kwartir
Daerah/Kota, dan Kwartir
Cabang.

Anda mungkin juga menyukai