Anda di halaman 1dari 3

PROFIL MAJLIS DZIKIR AL-TSAWAB

a. Majlis Dzikir Al-Tsawab

Majlis Dzikir Al-Tsawab merupakan rumah bersama bagi majlis-majlis dzikir yang bertebaran di
Indonesia. Majlis Dzikir dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang melakukan puji-pujian dan
do'a untuk mendekatkan diri pada Allah yang sesuai dengan Al-Ouran dan Hadits sebagaimana telah
diajarkan oleh para ulama terdahulu. Sedangkan istilah "Al-Tsawab" (baca: Ats-Tsawab) bermakna
pahala atau ganjaran yang memuat pengharapan untuk memperolah balasan baik Allah sehingga
dijauhakan dari mara bahaya dalam kehidupan individu, masyarakat, maupun berbangsa.

Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam menjadi ladang subur bagi
pertumbuhan majlis-majlis dzikir. Hampir di semua daerah terdapat majlis dzikir, namun tidak
banyak yang menyadari bahwa di dalam majlis dzikir juga mengandung potensi untuk
diakselerasikan dalam syiar Islam yang konstruktif bagi bangsa dan negara. Oleh karena itu,
diperlukan upaya untuk mengorganisir potensi yang selama ini tersebar dalam konsolidasi baik pada
tingkat nasional, propinsi maupun kecamatan guna mempekuat persatuan dan kesatuan NKRI.

Pada pertengahan tahun 2020 kami mulai membangun jaringan dan mengkoordinir majlis-majlis
dzikir yang sebelumnya telah dibina oleh kyai-kyai muda NU dihampir seluruh kabupaten dan kota di
Jawa Tengah. Dalam perkembangannya, jaringan dan koordinasi tersebut meluas ke berbagai
propinsi di Indonesia dalam rumah bersama bernama Majlis Dzikir Al-Tsawab.

Berbekal harapan terciptanya negri yang baldatun thoyyibatun warobbun ghofur, Majlis Dzikir
Al-Tsawab pada awalnya hanya melakukan kegiatan mujahadah, pembacaan ratib al-Haddad dan
doa bersama untuk keselamatan bangsa yang dilakukan secara serentak di setiap kabupaten di
beberapa propinsi. Dalam perkembangannya, keg iatan dikembangkan seperti pengajian, ljazahan,
halaqoh kebangsaan, seminar dan dakwah melaui media sosial.

Majlis Dzikir Al-Tsawab dirancang menjadi harokah berdasar nilai-nilai Islam Universal yang
bersifat vertical dan horizontal sehingga menjadi sarana mendekatkan diri pada Allah dan sarana
mempekuat ikatan kebangsaan, peningkatan kesejahteraan dan tarbiyyah islamiyyah. Harapan
lainnya adalah dapat menjadi rumah bersama bagi komunitas yang ada di dalamnya sehingga
menjadi kekakuatan untuk meng-counter paham-paham radikal dan sejenisnya yang tidak sesuai
dengan manhaj al-da'wah aI-islamiyyah al-Nandliyyah.
b. VISI DAN MISI

Terwujudnya kehidupan keagamaan masyarakat santri Indonesia yang sehat, nasionalis, dan
sejahtera.

• Mendorong kesadaran budaya beragama yang terbuka dalam masyarakat santri di


Indoensia
• Memperkuat nilai-nilai kebangsaaan dalam kehidupan masyarakat santri di Indonesia
• Mendorong terciptanya konsolidasi potensi sosio-ekonomi masyarakat santri yang
terwadahi dalam majlis-majlis dzikir di Indonesia.
c. Kegiatan
• Kegiatan rutinan dan ijazahan ratib Al-Haddad disertai dengan acara pengajian, seminar
kebangsaan atau yang lainnya. Acara seperti ini dilaksanakan setiap bulan sekali secara
bergilir di setiap propinsi.
• Rutinan secara serentak diseluruh Indonesia baik di propinsi, Kabupaten/kota,
kecamatan dan desa, setiap Minggu malam Senin Wage (35 hr sekali) diisi pembacaan
ratib Al-Haddad dan doa bersama untuk bangsa dan negara. Acara ini ditargetkan
nantinya bisa dilaksanakan di setiap balai desa di seluruh Indonesia.
• Menerbitkan buku, membuat website, meme dan video bermaterikan tentang :
1. Tata cara dan tata kerama perjalanan menuju Allah yang benar sesuai apa yang telah
digariskan oleh Al-Qurlan dan Hadits dan telah dilakukan serta diajarkan oleh para
ulama'.
2. Bagaimana menjadi muslim yang baik dan benar di sebuah negara yang berasaskan
Pancasila.
3. Hukum-hukum Islam (fiqh) kontemporer terlebih yang up to date ditengah
masyarakat.

Majlis Dzikir Al-Tsawab ini juga diharapkan menjadi pilar dalam membantu keberlangsungan
dan kemajuan majlis-majlis dzikir yang ada didalamnya dalam hal managerial, strategi da'wah,
infrastruktur dan pertumbuhan potensi perekonomian jamaahnya. Untuk itu semua, Majlis
Dzikir Al-Tsawab menjalin komunikasi sebaik mungkin dengan semua elemen masyarakat dan
instansi pemerintah serta memberikan edukasi dan pelatihan terkait kepada jamaah.
d. Struktur Organisasi
Kepengurusan Majlis Dzikir Al-Tsawab terdiri dari pengurus pusat, pengurus wilayah,
Pengurus Kabupaten/kota, pengurus kecamatan dan pengurus desa yang mengkoordinir
beberapa Majlis Dzikir di daerah masing-masing.
Kepengurusan di tingkat Nasional dan Propinsi dipersiapkan oleh team formatur
nasional dengan arahan langsung dari para kyai dan sesepuh Ahlussunnah wal-jama'ah yang
dikoordinasi oleh KH. Abdul Mu'iz Aziz Masyhuri Lc. dan jajaran dewan penasehat.
Sementara pengurus Tingkat Kabupaten/ kota, pengurus kecamatan dan pengurus desa
dipersiapkan oleh team formatur daerah dan berkoordinasi dengan ketua umum.
Adapun struktur organisasi Majlis Dzikir Al-Tsawab terdiri dari:
1. Dewan Pembina
Dewan Pembina terdiri dari beberapa Kyai dan atau tokoh masyarakat pada
tingkatan kepengurusan dan dianggap sebagai panutan dan membidangi.
2. Dewan Penasehat
Dewan penasehat terdiri dari tiga orang kyai atau lebih yang dianggap sebagai
panutan.
3. Dewan Pengurus
• Dewan Pengurus terdiri dari tiga orang kyai/ nyai yang mengembangkan
Pondok Pesantren menengah kebawah, majlis dzikir atau majlis ta'lim.
• Ustadz/ ustadzah yang mengembangkan, TPQ, Madin, Majlis Sholawat atau
pemangku Masjid atau Musholla di daerah setempat.
• Alumni pesantren yang mempunyai skill tertentu.

Anda mungkin juga menyukai