Anda di halaman 1dari 13

ilmu lingkungan (bentuk persegi) dan

dinamika interaksi dalam ekologi

Dosen pengampu :

Cici Cahyana Amrullah S.Sos,M.Pd,M.Sos

Disusun oleh :

Nur Arifin 21222310015


Alpi Hikmah Sofari 21212210002
Nur Fazri Febrian.M. 21222310007
Riska Nurul.I. 21222310004
Karina Dewi 21222310005
01 Ilmu lingkungan (bentuk persegi) adalah studi tentang interaksi
antara organisme, manusia, dan lingkungan fisik di suatu
wilayah geografis tertentu, yang bisa diwakili oleh bentuk
persegi atau bentuk lainnya. Ilmu lingkungan melibatkan
pemahaman tentang bagaimana manusia dan organisme lain
memengaruhi serta beradaptasi dengan lingkungan mereka.
Dinamika interaksi dalam ekologi mencakup studi mengenai
bagaimana organisme dalam ekosistem berinteraksi satu sama
lain dan dengan lingkungan mereka seiring waktu.
02 Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan
perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Kerusakan lingkungan dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain.

1. Perilaku Manusia
Perilaku manusia di sini adalah sifat ego dari manusia yang berlebihan,
sehingga memandang lingkungan sebagai sumber daya alam yang
harus dieksploitasi sebanyak mungkin untuk kepentingan dirinya sendiri.
Kegiatan eksploitasi yang terus meneurs tanpa memperhatikan
kelestarian lingkungan akan menyebabkan rusak atau hilangnya sumber
daya alam yang ada.

2. Kesulitan Teknologi
Kesulitan dalam mencari teknologi yang ramah lingkungan, sehingga
bayak memutuskan penggunaan teknologi yang tidak ramah lingkungan.
Misalna penggunaan CFC untuk pendingin lemari es dan AC.
Dinamika patch

dalam ekologi , suatu pendekatan teoritis yang menyatakan bahwa


struktur, fungsi, dan dinamika suatu sistem ekologi dapat dipahami
dan diprediksi dari analisis komponen interaktif spasial (patch) yang
lebih kecil. Selain signifikansinya sebagai pendekatan teoritis, istilah
dinamika patch dapat digunakan untuk Merujuk pada perubahan
yang terjadi sepanjang waktu dalam pola spasial suatu
wilayah.komponen ekosistem .
01
Interaksi yang dinamis meliputi sumber pakan (materi) dari aspek-
aspek abiotik air, atmosfer, dan bumi serta sinar matahari (SS)
yang dibutuhkan oleh komponen biotik. Aliran energi bergerak dari
sinar matahari yang digunakan oleh organisme produsen dalam
mengolah pakan (fotosintesis), sehingga disebut juga sebagai
produsen yang terdiri dari tumbuhan berklorofil.
02
Interaksi ekologi yang dinamis di antara komponen-komponen
lingkungan di dalamnya mengubah jumlah dan mutu lingkungan.
Proses ekologi ini mengakibatkan upaya kelestarian lingkungan
berpusat pada keseimbangan lingkungan, yakni adanya
keberlanjutan interaksi antar komponen walaupun mengalami
perubahan struktur dan fungsi. Ini menunjukkan bahwa ekologi
tidak hanya membahas interaksi semata, tetapi juga dinamika
komponen-komponen yang berinteraksi (Wirakusumah, 2003).
Konsep dinamika patch

didasarkan pada pengamatan bahwa ekosistem


bersifat heterogen secara spasial—yakni, ekosistem
tersebut mengandung campuran organisme dan
sumber daya yang beragam dan tidak merata—dan
heterogenitas terjadi dalam skala waktu dan
ruang .Gangguan ekologi , seperti banjir , kebakaran ,
dan wabah penyakit , bertanggung jawab atas
sebagian besar dinamika heterogenitas spasial.
Sejarah dinamika patch
Gagasan tentang dinamika patch sudah
ada sejak tahun 1940-an, ketika para ahli
ekologi tumbuhan mempelajari struktur
dan dinamika vegetasi dalam kaitannya
dengan patch interaktif. Pada tahun
1970-an, ahli ekologi AmerikaSimon A.
Levin dan ahli zoologi AmerikaRobert T.
Paine mengembangkan teori matematika
untuk menggambarkan pola dan
dinamika komunitas intertidal sebagai
mosaik tempel yang diciptakan dan
dipertahankan oleh gangguan pasang
surut.
A. Ekologi
Berdasarkan bidang kajiannya, ekologi
dapat dibagi menjadi autoekologi dan
sinekologi. Autoekologi mengkaji individu
organisme atau spesies terutama sejarah
hidup dan perilaku dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungan. Sinekologi mengkaji
hubungan antar kumpulan organisme
sebagai satu satuan
A. Kaitan Ekologi dengan Ilmu Lainnya
Ekologi adalah ilmu yang banyak memanfaatkan informasi dari berbagai ilmu
pengetahuan lain, seperti: kimia, fisika, geologi, dan klimatologi untuk
pembahasannya.
Penerapan ekologi di bidang pertanian dan perkebunan di antaranya adalah
penggunaan
kontrol biologi untuk pengendalian populasi hama guna meningkatkan produktivitas.
Ekologi berkepentingan dalam menyelidiki interaksi organisme dengan
lingkungannya.
Kesimpulan
Diskusi mengenai lingkungan tidak dapat dilepaskan dari organisme
yang ada di
dalamnya. Interaksi tidak hanya terjadi antara organisme yang satu
dengan yang lainnya
tetapi juga antara organisme dengan lingkungannya. Keterkaitan ini
menghasilkan
hubungan timbal balik dalam bentuk pengaruh lingkungan terhadap
organisme dan
pengaruh organisme terhadap lingkungan. Pemahaman terkait
organisme, lingkungan, dan interaksi yang terbentuk sekaligus
dinamika yang berkembang dibahas secara menyeluruh dalam
ekologi.
Daftar Pustaka

Clapham, Jr. W.B. 1973. Natural Ecosystems. New York: Macmillan


Publishing
Co. Inc.
Clarke, G.L. 1954. Elements of Ecology. New York: Joh Wiley & Sons Inc.
Cannon, W.B. 1939. The Wisdom of the Body. New York: W.W.Norton &
Co.
Odum, E.P. 1996. Dasar-Dasar Ekologi. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Gadjah
Mada
University Press
Wirakusumah, S. 2003. Dasar-Dasar Ekologi: Menopang Pengetahuan
Ilmu-Ilmu
Lingkungan. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai