Anda di halaman 1dari 53

EVOLUSI

Ipintop 2017
Erasmus Darwin Kehidupan berasal dari asal mula yang sama dan
respon fungsional diwariskan pada keturunannya

Count de Buffon Variasi-variasi kecil yang terjadi karena seleksi alam


diwariskan pada generasi berikutnya

JB de Lamarck Organ tubuh makhluk hidup yang sering digunakan


TEORI akan berkembang terus, sedangkan organ yang tidak
digunakan akan mengalami atropi bahkan mereduksi
EVOLUSI
Charles Lyell Bumi termasuk batuan dan pulau-pulau mengalami
perubahan

Charles Robert Darwin Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies
yang hidup di masa lampau dan evolusi terjadi
melalui seleksi alam

AR Wallace Evolusi terjadi melalui proses seleksi alam


August Weismann/ eksperimen ekor tikus:
1. Perubahan sel tubuh karena pengaruh
lingkungan tidak akan diwariskan
2. Evolusi adalah masalah pewarisan gen-
gen melalui sel kelamin atau evolusi
adalah gejala seleksi alam terhadap
faktor genetika
Berpikirlah utuh & well informed !!!
 Spesies pada dasarnya memiliki fertilitas yang sangat
tinggi. Jumlah keturunan yang dilahirkan lebih banyak
dari keturunan yang bisa mencapai usia dewasa.
 Populasi kira-kira tetap berjumlah sama, dengan sedikit
perubahan.
 Sumber makanan adalah terbatas, tetapi relatif stabil
dalam jangka waktu lama. Oleh karena itu terjadi
perjuangan secara implisit untuk bertahan hidup
 Pada spesies yang melakukan reproduksi secara
seksual, biasanya tidak ada dua individu yang identik.
 Beberapa variasi dalam spesies secara langsung
memengaruhi kemampuan individu untuk bertahan
dalam kondisi alam tertentu. Sebagian besar dari variasi
ini bersifat turunan.
 Individu yang kurang sesuai dengan lingkungan tempat
tinggalnya memiliki kemungkinan bertahan hidup yang
lebih kecil dan kemungkinan akan lebih banyak
melakukan reproduksi.
 Individu yang selamat kemungkinan besar akan
menurunkan ciri-ciri yang dimilikinya kepada generasi
berikutnya.
 Proses yang menyebabkan perubahan ini menghasilkan
populasi yang perlahan-lahan bisa beradaptasi dengan
lingkungan, dan pada akhirnya, setelah berlangsung
secara terus-menerus akan terbentuk keragaman yang
baru, dan akhirnya spesies baru.
Frekuensi Gen Populasi
(Genetika Populasi)
Prinsip kesetimbangan/ Hukum Hardy-
Weinberg (frekuensi alel & rasio genotip cenderung konstan dari generasi ke
generasi pada populasi yang bereproduksi dalam kondisi tertentu)

p2(AA) + 2pq (Aa) + q2 (aa) = 1


(p + q)2 = 1  p + q = 1  p = 1 - q
Syarat :
1. jumlah populasi besar dengan individu diploid
2. perkawinan seksual secara random/ acak/ bukan perkawinan pilihan
(assortive mating)
3. tidak terjadi mutasi
4. tidak ada seleksi alam
5. tidak ada migrasi skala besar dari atau keluar populasi
Contoh
1. Anggaplah ada suatu populasi yang berada
dalam kesetimbangan Hardy-Weinberg,
dengan hanya dua alel untuk suatu gen
tertentu. Jika kita tahu bahwa alel A memiliki
frekuensi p sebesar 0,3; maka tentukan
frekuensi masing-masing genotip, baik yang
homozigot (AA, BB) maupun heterozigot (AB)
2. Dari 2000 orang yang diperiksa golongan
darahnya berdasarkan sistem MN, diperoleh
935 orang bergolongan darah M, 724
bergolongan darah MN, dan 341 bergolongan
darah N. Berapakah frekuensi alel LM dan LN
dalam populasi tersebut?
1
A = p = 0,3  p + q = 1  B = q
B = 1- 0,3 = 0,7

AA = p2 = (0,3) (0,3) = 0,09


AB = 2pq = 2 (0,3) (0,7) = 0,42
BB = q2 = (0,7) (0,7) = 0,49
2
• p2LMLM + 2pqLMLN + q2LNLN

q2 = 341/2000 = 0,17  q = 0,17 = 0,41

p + q = 1  p = 1 – 0,41 = 0,59

Jadi frekuensi alel LM = p = 0,59


frekuensi alel LN = q = 0,41
Ingat! Satu-satunya genotip yang fenotipnya diketahui pasti adalah
yang resesif (aa atau q2), sehingga yang dicari terlebih dulu adalah
estimasi q.
… jika gen dominansi
(ingat genotip homozigot & heterozigot)

3. Di dalam sebuah populasi diperoleh 70%


perasa PTC (Phenilthiocarbamida) dan sisanya
bukan perasa PTC (misal genotip cc).
Berapakah perkiraan perbandingan/rasio
frekuensi genotip yang terdapat dalam
populasi tersebut?
Misal genotip bukan perasa PTC: cc
genotip perasa PTC: CC atau Cc
cc = 30% = 0,3
Frekuensi gen c dalam populasi 0,3 = 0,55
C + c = 1, maka C = 1- 0,55 = 0,45
0,45 C 0,55 c
0,45 C 0,20 CC 0,25 Cc
0,55 c 0,25 Cc 0,30 cc

Rasio frekuensi genotip = CC : Cc : cc = 0,2 : 0,5 : 0,3


=2:5:3
… jika frekuensi alel ganda
(p + q + r) = 1
4. Jika 1800 orang diperiksa golongan darahnya
menurut sistem ABO diperoleh 580 orang
golongan A, 478 golongan B, 50 golongan AB,
dan sisanya golongan darah O. Maka:
a. Berapa frekuensi alel IA, IB, dan IO?
b. Berapa jumlah orang golongan darah A
homozigot?
c. Berapa jumlah orang golongan darah B
heterozigot?
a. Misal : p = frekuensi alel IA
q = frekuensi alel IB (p+q+r)2 = p2 + q2 + r2 + 2pq + 2pr + 2qr
r = frekuensi alel IO

 P2IAIA + 2prIAIO + q2IBIB + 2qrIBIO + 2pqIAIB + r2IOIO


 Mulai dari r  dari persamaaan p2+2pr+r2

r2 = frekuensi gol darah O = 692/1800 = 0,384


r = 0,384 = 0,619

p2+2pr+r2  frekuensi (gol A p +2pr + gol O r ) = (580+692)/1800 = 0,707


2 2

p2+2pr+r2 = (p + r)2 = 0,707

(p + r) = 0,707 = 0,841 - - -> p + 0,619 = 0,841


p = 0,841 – 0,619 = 0,222

Karena (p + q + r) = 1, maka q = 1- (p + r)
Maka, = 1 –(0,222 + 0,619) = 0,161
frekuensi alel IA = p = 0,222; IB = q = 0,161; IO = r = 0,619
Maka,
frekuensi alel IA = p = 0,222; IB = q = 0,161; IO = r = 0,619

b. Jumlah A homozigot?
Frekuensi genotip IAIA = p2 = (0,222)2 = 0,049
Jadi dari 580 orang golongan A, diperkirakan
yang homozigot IAIA = 0,049 x 1800
= 88 orang
Maka,
frekuensi alel IA = p = 0,222; IB = q = 0,161; IO = r = 0,619

c. Jumlah B heterozigot?
Frekuensi genotip IBIO = 2qr =2(0,161) (0,619) =
0,199
Jadi dari 478 orang golongan B, diperkirakan
yang heterozigot IBIO = 0,199 x 1800
= 358 orang
5. Wol putih bergantung pada sebuah alel
dominan B. Sedangkan wol hitam pada alel
resesifnya yaitu b. Anggaplah sampel terdiri
dari 900 domba dari ras Rambouillet
memberikan data: 891 putih dan 9 hitam.
Buatlah estimasi frekuensi aleliknya!
5
P2 (BB) + 2pq (Bb) + q2 (bb)

b = q = q2 = 9/900 = 0,01 = 0,1

p + q = 1, maka B = 0,9

-> Frekuensi alel B = 0,9; b = 0,1


… jika frekuensi gen tertaut X
Laki-laki = p + q, karena XAY dan XaY
Perempuan = (p+q) 2 = p2 + 2pq + q2, karena XAXA, XAXa, dan XaXa

6. Diketahui 7,5% laki-laki dari suatu populasi


menderita penyakit buta warna, maka:
a. Berapa frekuensi perempuan normal dari
populasi tersebut?
b. Berapa frekuensi perempuan yang diduga buta
warna?
Ingat, bahwa buta warna tertaut kromosom X resesif (b)

a. Frekuensi perempuan normal?

Misal,
frekuensi gen laki-laki buta warna (b) = q = 0,075
frekuensi gen laki-laki normal (B) = p = 1 - 0,075
= 0,925

Frekuensi perempuan normal = BB dan Bb (carier) =


= p2 + 2pq =
= (0,925)2 + 2(0,925)(0,075)
b. Frekuensi perempuan buta warna?

Frekuensi perempuan buta warna = bb = q2


= (0,075)2
= 0,0056
7. Anggaplah bahwa dari sebuah populasi sampel
sebesar 650 ekor kelinci, peneliti menemukan 39
ekor yang mengekspresikan alel resesif s bagi
telinga pendek.
Dengan menduga bahwa hanya ada 2 alel bagi
panjang telinga dalam populasi tersebut, berapa
banyakkah kelinci yang homozigot bagi telinga
panjang (SS) dan berapa banyakkah yang
heterozigot (Ss) jika populasi terebut berada
dalam kesetimbangan?
7
Karena ada 39 ekor kelinci dengan genotip ss, frekuensi q2
bagi homozigot adalah

q2 = 39/650 = 0,06 dan q = 0,24


Karena p = 1-q = frekuensi alel S bagi telinga panjang
p = 1 – 0,24 = 0,76 dan p2 = (0,76)2 = 0,58
Karena frekuensi p2 dari homozigot SS adalah 0,58; jumlah
kelinci yang bertelinga panjang adalah (0,58)(650) = 377

Frekuensi heterozigot diperoleh dari 2pq = 2 (0,76)(0,24) = 0,36


dan jumlah kelinci heterozigot Ss adalah (0,36)(650) = 234
8. Pada populasi manusia, jari telunjuk yang lebih
pendek daripada jari manis juga diduga diatur oleh
sebuah gen terpengaruh seks yang tampak
dominan pada laki-laki namun resesif pada
perempuan (lihat tabel). Sampel laki-laki dari
populasi terdiri atas 120 berjari telunjuk pendek
dan 210 berjari telunjuk panjang. Dalam populasi
tersebut, hitunglah frekuensi:
a. Perempuan berjari telunjuk panjang
b. Perempuan berjari telunjuk pendek
Genotip Fenotip
Laki-laki Perempuan
s1s1 Pendek Pendek
s1s2 Pendek Panjang
s2s2 Panjang Panjang
8
Genotip Fenotip
Laki-laki Perempuan
s 1s 1 Pendek Pendek
s 1s 2 Pendek Panjang
s 2s 2 Panjang Panjang

Anggap p = frekuensi alel s1; q = frekuensi alel s2; p2(s1s1); q2(s2s2)


Pada laki-laki, alel bagi jari telunjuk panjang, s2, adalah resesif.

Maka, q = q2 = 210/(120 + 210) = 0,64 = 0,8


p = 1 – 0,8 = 0,2

Pada perempuan, jari telunjuk yang pendek adalah resesif (s 1s1). Maka p2 = (0,2)2 = 0,04 atau 4%
perempuan pada populasi. Berarti 96% lainnya akan memiliki jari telunjuk panjang.
Faktor penyebab ketidakseimbangan
frekuensi gen/ alel populasi
Kesetimbangan Hardy-Weinberg berlaku bagi populasi-populasi
hipotetis dimana tidak terjadi perubahan neto pada frekuensi
gen atau rasio genotipik. Akan tetapi, di alam terjadi perubahan-
perubahan pada karakteristik-karakteristik tersebut. Perubahan
alel populasi semacam ini disebut mikroevolusi.

1. Perkawinan tak acak


2. Migrasi
3. Hanyutan genetik (genetic drift)
4. Seleksi alam
5. Mutasi
6. Rekombinasi dan seleksi
… ketidakseimbangan…perkawinan tak
acak
• Di keseharian jarang terjadi perkawinan acak
• Manusia lebih menyukai alel makhluk hidup
yang menguntungkan. Misalnya mengembangbiakkan
hewan atau tumbuhn dengan alel yang menguntungkan

• Alel dengan sifat tidak disukai akan berkurang


dan mungkin akan hilang dari populasi
… ketidakseimbangan…migrasi
• Emigrasi: individu meninggalkan populasi akan
membawa alel keluar
• Imigrasi: individu masuk populasi akan membawa alel
yang berpotensi menjadi alel baru
• Arus gen: pergerakan alel antarpopulasi
• Tidak adanya migrasi (misal karena barier/
penghalang geografis) akan menyebabkan perbedaan
frekuensi gen antarpopulasi. Namun jika barier hilang
akan terjadi interhibridisasi yang menimbulkan
perubahan frekuensi gen pada generasi berikutnya.
… ketidakseimbangan…hanyutan genetik

• Merupakan perubahan frekuensi alel akibat


adanya populasi kecil yang memisah dari
frekuensi besar
• Penyebab: founder effect (sekelompok individu yang
menempati tempat baru dan membentuk koloni tersendiri) dan
bottleneck effect (banyak anggota populasi mati dan sisanya
saling kawin sehingga jumlah populasinya seperti semula)
… ketidakseimbangan…seleksi alam
• Berlangsung melalui adaptasi dan resistensi (daya
tahan)
• Perubahan lingkungan menyebabkan: organisme
adaptif atau kepunahan atau migrasi
• Contoh adaptasi: populasi jerapah leher panjang dan
pendek, populasi burung puyuh dengan warna
sesuai tanah, populasi ngengat malam Biston
betularia bersayap cerah dan gelap
• Contoh resistensi: populasi bakteri yang resisten
karena antibiotik, serangga resisten pestisida
… ketidakseimbangan…mutasi
• Ingat Bab Mutasi sebelumnya! Jelas akan mampu menyebabkan
perubahan organisme sampai pada tingkat ketidaksetimbangan
populasi
• Contoh: populasi spesies ada 200.000.000. Jumlah generasi selama
spesies itu ada sebesar 5.000. Angka laju mutasi per gen 1 : 100.000.
Gen yang mampu bermutasi dalam individu 1.000. Perbandingan
mutasi yang menguntungkan dengan yang merugikan 1:1.000.
a. Berapa jumlah gen yang bermutasi?
b. Berapa jumlah gen yang menguntungkan dari gen yang
bermutasi?
c. Berapa jumlah mutasi yang menguntungkan dalam setiap
generasi?
d. Berapa jumlah mutasi gen yang menguntungkan selama spesies
itu ada?
a. Jumlah gen bermutasi:
= 1/100.000 x 1.000 = 1/100 gen
b. Jumlah mutasi gen menguntungkan dari gen yang
bermutasi:
= 1/100 x 1/1.000 = 1/100.000
c. Mutasi menguntungkan dari tiap generasi
= 1/100.000 x 200.000.000 = 2.000 gen
d. Mutasi gen menguntungkan selama spesies ada
= 5.000 x 2.000 = 10.000.000
… ketidakseimbangan…rekombinasi &
seleksi
• Seleksi sangat efektif terhadap rekombinasi
gen pada organisme yang melakukan
perkawinan silang
• Seleksi merupakan faktor pengarah,
pembatas, dan penstabil terhadap
rekombinasi gen
Spesiasi
(definisi spesies?)
• Munculnya spesies baru
• Disebabkan karena poliploidi, domestikasi & isolasi:
a. isolasi geografi
b. isolasi ekologi; berada pada geografi yang sama
namun habitat berbeda
c. isolasi musim
d. isolasi tingkah laku: misal ritual prakawin
e. isolasi mekanik: perbedaan morfologi/ anatomi
f. isolasi gamet
Petunjuk Evolusi
1. Adanya variasi individu dalam satu keturunan
2. Homologi (bentuk asal sama, fungsi beda) organ tubuh.

Filogeni: hubungan kelompok organisme secara evolusi


Ontogeni mencerminkan/pengulangan filogeni (embrio mencerminkan bentuk dewasa
organisme moyang evolusionernya; Ernst Hackel)  "perkembangan embrio (ontogeni)
mencerminkan bentuk embrio moyang evolusionernya“ (Donald Williamson)
3. Perbandingan embriologi

4. Fosil
Teori Asal Usul Kehidupan
1. Teori Abiogenesis (Generatio Spontanea):
Aristoteles, John Needham.
2. Teori Biogenesis: Francesco Redi, Lazzaro
Spallanzani, Louis Pasteur.
3. Teori Biologi Modern/ Evolusi Kimia (anorganik
menjadi organik): Harold Urey, Stanley Miller,
Oparin, Melvin Calvin (Calvin-Benson-
Bassham Cycle)
Lebih rapat (+ lilin)

Lazaro spalanzani

Pendukung paham abiogenesis keberatan dengan


disain Spallanzani karena menurut anggapan mereka,
labu yang tertutup menyebabkan gaya hidup (elan
vital) dari udara tidak dapat masuk, sehingga tidak
memungkinkan munculnya makhluk hidup (mikroba).
“ omne vivum ex ovo,
omne ovum ex vivo,
omne vivum ex vivo”

(makhluk hidup berasal dari


telur, telur berasal dari
makhluk hidup, makhluk hidup
berasal dari makhluk hidup)

Louis Pasteur
Teori Evolusi Kimia
Teori ini menyatakan bahwa senyawa organik yang ada di atmosfer mengalami perubahan
sedikit demi sedikit membentuk senyawa organik. Senyawa organik inilah yang merupakan
komponen dasar makhluk hidup.
Teori pendukung teori ini adalah Harold Urey, Stanley Miller, dan A.I. Oparin
Teori Evolusi Kimia Menurut Harold Urey

Harold Ureymenyatakan bahwa dahulu atmosfer bumi kaya akan molekul zat seperti metana
(CH4), uap air (H2O), amonia (NH3), dan karbondioksida (CO2), yang semuanya berbentuk uap.
Energi radiasi sinar kosmis serta aliran listrik halilintar menyebabkan terjadinya reaksi di antara
zat-zat tersebut. Reaksi ini menghasilkan senyawa organik
Menurut Urey, terbentuknya makhluk hidup dari berbagai molekul zat di atmosfer didukung
kondisi sebagai berikut:
Tersedia molekul metana, amonia, uap air, dan hidrogen yang sangat banyak di atmosfer
bumi
Ada bantuan energi yang timbul dari aliran listrik halilintar dan radiasi kosmik yang
menyebabkan zat-zat bereaksi membentuk molekul zat yang lebih besar
Terbentuknya zat hidup yang paling sederhana
Zat hidup yang terbentuk berkembang menjadi sejenis organisme yang lebih kompleks
dalam jangka waktu yang lebih lama (berjuta-juta) tahun

Eksperimen Stanley Miler


Ke dalam alat ciptaannya, Miller memasukkan gas hidrogen, metan, amonia, dan uap air dari air
yang dipanaskan. Alat itu dipanaskan selama seminggu sehingga gas-gastersebut dapat
bercampur di dalamnya. Sebagai pengganti energi listrik dari halilintar, pada alat tersebut
dialirka listrik 75.000 volt. Setelah seminggu, Miller mendapatkan zat organik berupa asam
amino.
A.l. Oparin

Oparin menyatakan bahwa pada suatu ketika atmosfer bumi kaya akan metana (CH 4),
uap air (H2O), amonia (NH3), dan karbondioksida (CO2), dan hidrogen, tetapi tidak
memiliki oksigen. Panas dari berbagai sumber energi menyebabkan senyawa-senyawa
sederhana tersebut bereaksi membentuk senyawa organik. Dalam lautan yang masih
panas, senyawa-senyawa ini membentuk semacam campuran yang kaya akan materi,
yang disebut primordial soup.
Primordial soup melakukan sintesi dan membentuk molekul organik kecil atau
monomer, misalnya asam amino dan nukleotida. Monomer tersebut kemudian
bergabung membentuk polimer.
Kondisi atmosfer saat ini sudah tidak memungkinkan terjadinya sintesis molekul
organik secara spontan karena oksigen di atmosfer akan memecah ikatan kimia dan
mengekstraksi elektron.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai