Ipintop 2017
Erasmus Darwin Kehidupan berasal dari asal mula yang sama dan
respon fungsional diwariskan pada keturunannya
Charles Robert Darwin Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies
yang hidup di masa lampau dan evolusi terjadi
melalui seleksi alam
p + q = 1 p = 1 – 0,41 = 0,59
Karena (p + q + r) = 1, maka q = 1- (p + r)
Maka, = 1 –(0,222 + 0,619) = 0,161
frekuensi alel IA = p = 0,222; IB = q = 0,161; IO = r = 0,619
Maka,
frekuensi alel IA = p = 0,222; IB = q = 0,161; IO = r = 0,619
b. Jumlah A homozigot?
Frekuensi genotip IAIA = p2 = (0,222)2 = 0,049
Jadi dari 580 orang golongan A, diperkirakan
yang homozigot IAIA = 0,049 x 1800
= 88 orang
Maka,
frekuensi alel IA = p = 0,222; IB = q = 0,161; IO = r = 0,619
c. Jumlah B heterozigot?
Frekuensi genotip IBIO = 2qr =2(0,161) (0,619) =
0,199
Jadi dari 478 orang golongan B, diperkirakan
yang heterozigot IBIO = 0,199 x 1800
= 358 orang
5. Wol putih bergantung pada sebuah alel
dominan B. Sedangkan wol hitam pada alel
resesifnya yaitu b. Anggaplah sampel terdiri
dari 900 domba dari ras Rambouillet
memberikan data: 891 putih dan 9 hitam.
Buatlah estimasi frekuensi aleliknya!
5
P2 (BB) + 2pq (Bb) + q2 (bb)
p + q = 1, maka B = 0,9
Misal,
frekuensi gen laki-laki buta warna (b) = q = 0,075
frekuensi gen laki-laki normal (B) = p = 1 - 0,075
= 0,925
Pada perempuan, jari telunjuk yang pendek adalah resesif (s 1s1). Maka p2 = (0,2)2 = 0,04 atau 4%
perempuan pada populasi. Berarti 96% lainnya akan memiliki jari telunjuk panjang.
Faktor penyebab ketidakseimbangan
frekuensi gen/ alel populasi
Kesetimbangan Hardy-Weinberg berlaku bagi populasi-populasi
hipotetis dimana tidak terjadi perubahan neto pada frekuensi
gen atau rasio genotipik. Akan tetapi, di alam terjadi perubahan-
perubahan pada karakteristik-karakteristik tersebut. Perubahan
alel populasi semacam ini disebut mikroevolusi.
4. Fosil
Teori Asal Usul Kehidupan
1. Teori Abiogenesis (Generatio Spontanea):
Aristoteles, John Needham.
2. Teori Biogenesis: Francesco Redi, Lazzaro
Spallanzani, Louis Pasteur.
3. Teori Biologi Modern/ Evolusi Kimia (anorganik
menjadi organik): Harold Urey, Stanley Miller,
Oparin, Melvin Calvin (Calvin-Benson-
Bassham Cycle)
Lebih rapat (+ lilin)
Lazaro spalanzani
Louis Pasteur
Teori Evolusi Kimia
Teori ini menyatakan bahwa senyawa organik yang ada di atmosfer mengalami perubahan
sedikit demi sedikit membentuk senyawa organik. Senyawa organik inilah yang merupakan
komponen dasar makhluk hidup.
Teori pendukung teori ini adalah Harold Urey, Stanley Miller, dan A.I. Oparin
Teori Evolusi Kimia Menurut Harold Urey
Harold Ureymenyatakan bahwa dahulu atmosfer bumi kaya akan molekul zat seperti metana
(CH4), uap air (H2O), amonia (NH3), dan karbondioksida (CO2), yang semuanya berbentuk uap.
Energi radiasi sinar kosmis serta aliran listrik halilintar menyebabkan terjadinya reaksi di antara
zat-zat tersebut. Reaksi ini menghasilkan senyawa organik
Menurut Urey, terbentuknya makhluk hidup dari berbagai molekul zat di atmosfer didukung
kondisi sebagai berikut:
Tersedia molekul metana, amonia, uap air, dan hidrogen yang sangat banyak di atmosfer
bumi
Ada bantuan energi yang timbul dari aliran listrik halilintar dan radiasi kosmik yang
menyebabkan zat-zat bereaksi membentuk molekul zat yang lebih besar
Terbentuknya zat hidup yang paling sederhana
Zat hidup yang terbentuk berkembang menjadi sejenis organisme yang lebih kompleks
dalam jangka waktu yang lebih lama (berjuta-juta) tahun
Oparin menyatakan bahwa pada suatu ketika atmosfer bumi kaya akan metana (CH 4),
uap air (H2O), amonia (NH3), dan karbondioksida (CO2), dan hidrogen, tetapi tidak
memiliki oksigen. Panas dari berbagai sumber energi menyebabkan senyawa-senyawa
sederhana tersebut bereaksi membentuk senyawa organik. Dalam lautan yang masih
panas, senyawa-senyawa ini membentuk semacam campuran yang kaya akan materi,
yang disebut primordial soup.
Primordial soup melakukan sintesi dan membentuk molekul organik kecil atau
monomer, misalnya asam amino dan nukleotida. Monomer tersebut kemudian
bergabung membentuk polimer.
Kondisi atmosfer saat ini sudah tidak memungkinkan terjadinya sintesis molekul
organik secara spontan karena oksigen di atmosfer akan memecah ikatan kimia dan
mengekstraksi elektron.
Terima kasih