Anda di halaman 1dari 15

Konverter Analog ke Digital dengan Fungsionalitas

Pemrosesan Sinyal Digital untuk Meniru Berbagai Frekuensi


Sampel, Resolusi, dan Arsitektur yang Berbeda
Kelompok 2 :

1. Niken Endras Camarita


2. Herliani Wulandari Putri
3. Reynaldi Handrian BLS
4. Jose Immanuel Siregar
5. Seto Prabowo
6. Eko Efendi
7. Abiakto
8. Ihat Sholihat
ABSTRAK
Sebuah sistem untuk meniru karakteristik sejumlah arsitektur konverter analog ke
digital (ADC) dalam konversi sinyal analog ke sinyal digital. Sistem ini terdiri dari
ADC flash untuk mengambil sampel sinyal analog dan mengeluarkan representasi
digital dari sampel sinyal analog, konverter digital ke analog (DAC) untuk memasok
nilai referensi ke ADC flash, dan prosesor sinyal digital (DSP) untuk memproses
representasi digital sampel dan mengeluarkan sinyal digital. Representasi digital
didasarkan pada perbandingan sampel dengan nilai referensi dan terdiri atas sejumlah
bit resolusi. DSP dikonfigurasikan untuk mengirim sinyal kontrol yang dapat
dimodifikasi yang menentukan nilai referensi ke DAC.
PENDAHULUAN
Konversi analog ke digital adalah proses elektronik dimana sinyal analog diubah, tanpa mengubah konten
esensialnya, menjadi sinyal digital. Konversi analog ke digital dilakukan dengan menggunakan konverter analog ke
digital (ADC).

Secara umum, ADC dapat digunakan dalam aplikasi apa pun yang membutuhkan sinyal analog. ADC memiliki
banyak kerakteristik yang dapat diubah tergantung pada tujuan tertentu yang dirancang untuknya. Karakteristik ini
meliputi laju sampel, resolusi, latensi, konsumsi daya, ukuran fisik, dan biaya. Seperti yang sudah dinyatakan, ketika
mengimplementasikan ADC, aplikasi biasanya menentukan arsitektur ADC mana yang akan digunakan.

Contoh aplikasi yang membutuhkan ADC dengan kecepatan sampel tinggi adalah jaringan nirkabel. Jaringan
nirkabel biasanya membutuhkan ADC yang memiliki kecepatan sampel tinggi minimal 20 megasampel per detik
(MSPS). ADC yang dirancang untuk bekerja di jaringan nirkabel sebaiknya mengkonsumsi daya yang kecil dan
memiliki latensi yang rendah. ADC ini biasanya hanya perlu memiliki resolusi sedang.

Dalam mengembangkan produk atau aplikasi elektronik baru yang menggunakan ADC, sering kali terdapat beberapa
tahap pengujian, produksi, pemecahan masalah, dll, dimana perubahan dilakukan pada produk yang dapat
mempengaruhi karakteristik yang diperlukan dari ADC yang
digunakan dalam produk.
METODE/PERANCANGAN PENELITIAN
 Sistem untuk Meniru Karakteristik Sejumlah Arsitektur Konverter Analog ke Digital (ADC)

Sistem ini mencakup berbagai komponen, seperti ADC flash yang digunakan untuk mengambil
sampel sinyal analog dan menghasilkan representasi digital berdasarkan perbandingan dengan nilai
referensi, dengan resolusi ditentukan oleh sejumlah bit. Selain itu, terdapat DAC yang menyuplai
nilai referensi ke ADC flash, dan DSP yang diprogram untuk mengontrol DAC serta
menggabungkan iterasi pengambilan sampel, sehingga menghasilkan resolusi yang diinginkan dari
sinyal digital berdasarkan arsitektur ADC yang ingin ditiru.
METODE/PERANCANGAN PENELITIAN
 Sistem Klaim 1, terdiri dari beberapa penjelasan yaitu:

a. Di mana ADC flash tersebut beroperasi pada kecepatan sampel yang berbeda berdasarkan arsitektur ADC yang ditiru.
b. Di mana DSP tersebut menambahkan satu atau lebih penundaan serial ke sinyal digital tersebut untuk meniru latensi.
c. Di mana DSP tersebut secara iteratif memodifikasi sinyal kontrol untuk DAC tersebut sebagai respons terhadap resolusi
yang diinginkan dan mengeluarkan sinyal kontrol tersebut ke DAC.
d. Di mana jumlah bit resolusi adalah 4.
e. Di mana nilai referensi tersebut adalah nilai tegangan.
f. Di mana nilai referensi tersebut adalah nilai saat ini.
g. Di mana DSP tersebut melakukan fungsi filter pada sinyal digital tersebut.
h. Di mana DSP tersebut menyediakan koreksi digital untuk non-linearitas dan offset.
METODE/PERANCANGAN PENELITIAN
 Sistem Klaim 3:
Di mana latensi tersebut dihalangi oleh arsitektur ADC tertentu yang ditiru.

 Metode Sistem Klaim 12, terdiri dari beberapa penjelasan yaitu:


a. Lebih lanjut terdiri dari menambahkan satu atau lebih penundaan serial ke sinyal digital tersebut untuk meniru
latensi.
b. Di mana jumlah sampel yang digabungkan tergantung pada arsitektur ADC tertentu yang ditiru.
c. Lebih lanjut terdiri dari penyesuaian tingkat pengambilan sampel dari sampel tersebut sesuai dengan arsitektur
ADC tertentu yang ditiru.
METODE/PERANCANGAN PENELITIAN
 Metode untuk Meniru Karakteristik dari Sejumlah Arsitektur Konverter Analog ke Digital (ADC)

a. Representasi digital dari sampel sinyal analog diproses menggunakan prosesor sinyal digital (DSP).
b. Sinyal kontrol dihasilkan berdasarkan informasi dari representasi digital yang dihasilkan oleh ADC flash. Sinyal
kontrol ini mengontrol konverter digital ke analog (DAC), yang memberikan nilai referensi ke ADC flash.
c. Sampel sinyal analog diambil oleh ADC flash dengan laju sampel yang dapat dikontrol.
d. Sejumlah sampel dikumpulkan untuk menghasilkan sinyal digital dengan resolusi yang diinginkan.
e. Sampel dibandingkan dengan nilai referensi yang disediakan oleh DAC.
f. Rentang tegangan di mana tegangan sampel berada ditentukan.
g. Representasi digital dari sampel dikeluarkan dari ADC flash ke DSP, berdasarkan rentang tegangan tersebut,
dengan resolusi yang ditentukan oleh sejumlah bit.
METODE/PERANCANGAN PENELITIAN
 Metode Klaim 16, terdiri dari beberapa penjelasan yaitu:

a. Di mana salah satu karakter tersebut adalah resolusi yang lebih tinggi daripada resolusi output representasi digital
yang dihasilkan oleh ADC flash.
b. Di mana jumlah bit resolusi adalah empat.

 Metode Klaim 17
Metode klaim 17 lebih lanjut terdiri dari memodifikasi sinyal kontrol tersebut ke DAC tersebut secara berulang-
ulang sebagai respons terhadap resolusi yang lebih tinggi tersebut dan mengeluarkan sinyal kontrol tersebut ke DAC
tersebut, sinyal kontrol tersebut menyebabkan DAC tersebut secara berulang-ulang memberikan nilai referensi yang
lebih sempit ke ADC flash tersebut sampai resolusi yang lebih tinggi tersebut tercapai.
METODE/PERANCANGAN PENELITIAN
 Sistem Sarana untuk Meniru Karakteristik Sejumlah Arsitektur Konverter Analog ke Digital (ADC)

a. Sarana untuk mengambil sampel analog dengan laju pengambilan sampel yang mengikuti arsitektur ADC yang
ditiru.
b. Sarana untuk menggabungkan sampel dari sarana tersebut, membentuk sinyal digital sesuai dengan resolusi
target dari arsitektur ADC yang diimitasi.
c. Sarana untuk memproses representasi digital dari sampel sinyal analog, yang dihasilkan oleh ADC flash.
d. Sarana untuk mendapatkan sinyal kontrol berdasarkan informasi dari representasi digital tersebut. Sinyal kontrol
ini mengendalikan DAC, yang menyediakan nilai referensi yang lebih sempit secara berulang ke ADC flash,
hingga mencapai resolusi yang telah ditetapkan.
e. Sarana untuk mendapatkan sampel pada laju sampel yang dapat diprogram.
f. Sarana untuk membandingkan sampel dengan nilai referensi dan menentukan rentang tegangan di mana sampel
turun.
g. Sarana untuk menghasilkan representasi digital dari sampel, berdasarkan rentang voltase tersebut, dengan
resolusi yang ditentukan oleh sejumlah bit.
METODE/PERANCANGAN PENELITIAN
 Sistem Sarana untuk Meniru Karakteristik Sejumlah Arsitektur Konverter Analog ke Digital (ADC)

Sistem untuk meniru karakteristik sejumlah arsitektur konverter analog ke digital (ADC), yang terdiri dari sistem
tersebut adalah flash ADC untuk mengambil sampel sinyal analog pada laju pengambilan sampel yang ditentukan
oleh arsitektur ADC yang sedang ditiru dan mengeluarkan representasi digital dari setiap sampel berdasarkan
perbandingan sampel tersebut dengan nilai referensi dan prosesor sinyal digital (DSP) untuk menggabungkan sampel
yang diambil oleh ADC flash untuk menghasilkan sinyal digital tersebut dengan resolusi yang sesuai dengan
arsitektur ADC yang ditiru.
METODE/PERANCANGAN PENELITIAN
 Sistem Klaim 23, terdiri dari beberapa penjelasan yaitu:
a. Lebih lanjut terdiri dari konverter digital ke analog (DAC) yang dikendalikan oleh DSP tersebut untuk memasok
nilai referensi tersebut ke ADC flash.
b. Di mana DSP menambahkan penundaan pada sinyal digital, di mana penundaan tersebut ditambahkan untuk
mencocokkan latensi arsitektur ADC yang ditiru.
c. Di mana DSP memberikan koreksi digital untuk non-linearitas dan offset.

 Sistem Klaim 24

Sistem klaim 24, di mana DSP tersebut secara iteratif memodifikasi sinyal kontrol untuk DAC berdasarkan resolusi
dan mengeluarkan sinyal kontrol tersebut ke DAC, mengatakan iteratif memberikan nilai referensi yang lebih sempit
ke ADC flash sampai resolusi tersebut tercapai.
HASIL DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
Sebuah sistem untuk meniru karakteristik sejumlah arsitektur konverter analog ke digital (ADC) dalam
versi konversi sinyal analog ke sinyal digital. Sistem ini terdiri dari ADC flash untuk mengambil sampel
sinyal analog dan menghasilkan representasi digital dari sampel sinyal analog, konverter digital ke analog
(DAC) untuk memasok nilai referensi ke ADC flash, dan prosesor sinyal digital (DSP) untuk memproses
representasi digital sampel dan menghasilkan sinyal digital. Representasi digital didasarkan pada
perbandingan sampel dengan nilai referensi dan terdiri dari sejumlah bit resolusinya. DSP
dikonfigurasikan untuk mengirim sinyal kontrol yang dapat dimodifikasi yang menentukan nilai referensi
ke DAC.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai