SOSIALISASI Q/TS

STANDAR PERUSAHAAN KAWASAN INDUSTRY

TSINGSHAN INDONESIA

SISTEM MANAGEMENT
KESELAMATAN LALU LINTAS
Q/TS JCG -01-02- 2022
(TRAFFIC MANAGEMENT SISTEM)

DEPARTEMEN :HSE LANTAS

 CSMS KAWASAN PERUSAHAAN/ PERJANJIAN KERJASAMA KONTRAKTOR DALAM
KAWASAN
PERATURAN PERUSAHAAN TSINSHAN GROUP TAHUN 2022
PERMENAKER 8 TAHUN 2020 TENTANG PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT
UU NO 22 TH 2009 TENTANG LALULINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
UU NO 1 TH 1970 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
REGULASI TERBENTUKNYA SMKLL
UUD 1945
 TUJUAN UTAMA PERUMUSAN

 Sistem ini dirumuskan untuk menjaga keteriban lalulintas

 Manajemen kesalamatan operator
 Menjamin keselamatan dalam penggunaan jalan
 Menekan dan mengurangi jumlah accident untuk mencapai tujuan zero
accident dalam kawasan
 Menjaga property perusahaan atau aset perusahaan
 u

penumpang
Kendaraan Orang terlibat langsung
/unit dlm aktivitas lalin
2. Ruang lingkup
Pejalan kaki

penerapan
Operator Badan terlibat langsung
dlm aktivitas lalin
driver
 HSE

3TANGGUNG JAWAB–TANGGUNG JAWAB OPERASIONAL

-KESELAMATAN OPERASIONAL
-PENILAIAN OPERATOR/SIMPER
DEPT ： DEPARTEMEN -PLAT KENDARAAN
PROYEK
-PERANCANGAN,PEMBUATAN, ELEKTRICK -PERENCANAAN DAN PERAWATAN
PERBAIKAN DAN PEMELIHARAAN SIGN
JALAN -PENGENDALIAN POTENSI BAHAWA,
-INSPEKSI BERKALA JEMBATAN WORK PERMIT
-INSPEKSI PASCA FORCE MAJOR -INVESTIGASI INSIDENT
-PTJ
DEPT: SELURUH KOORDINASI
WS 1 PENGGUNA DEPARTEMEN
-KOMISIONING DAN INSPEKSI UNIT KENDARAAN FUNGSIONAL -PEMASANGAN PENERANGAN JALAN
BARU -PEMESANGAN DAN PERAWATAN
-INSPEKSI KENDARAAN CCTV/JARINGAN
OPERASIONAL -SELURUH PERALATAN LISTRIK
-PENILAIAN LAYAK OPERASI LALULINTAS
KENDARAAN
-PERBAIKAN/REPAIRING

KESELAMATAN OPERASIONAL
MASING-MASING
-PEMBUATAN FORM P2H
-MANAGEMENT PEKERJAAN BERTANGGUNG JAWAB ATAS TUGAS
OPERATOR LALU LINTAS JALUR DEPARTEMEN
-INDUKSI RUTIN TEKNIS OPERASI INTERNAL
DRIVER/OPERATOR

UNTUK UNIT MILIK KONTRAKTOR

DILAKUKAN OLEH DEPARTEMEN
USER
4.1 KETENTUAN KENDARAAN/UNIT

R AT URAN
4. PE
N A G E MENT
4.1.1 KENDARAAN WAJIB MEMILIKI PLAT/STICKER PENOMORAN KENDARAAN/ YANG TEREGISTRASI MA
4.1.2 APABILA KENDARAAN AKAN DI KEMBALIKAN ATAU DI TUKAR MAKA HARUS DI LAPORKAN

4.1.3 APABILA KENDARAAN TIDAK TEPAKAI/RUSAK MAKA PLAT HARUS DI KEMBALIKAN

4.1.4 APABILA PLAT KENDARAAN HILANG/RUSAK MAKA HARUS DILAPORKAN UNTUK PENERBITAN
ULANG
4.1.5 PLAT DI PASANG DI TEMPAT YANG TERLIHAT JELAS DI DEPAN DAN DI BELAKANG KENDARAAN

4.1.6 KENDARAAN WAJIB DI BERI KODE LAMBUNG ATAU LAMBANG/KODE DEPARTEMEN PADA KEDUA
SISI PINTU CABIN

4.1.7 KENDARAAN KHUSUS BERIKUT WAJIB DILAKUKAN INSPEKSI SECARA BERKALA

A. MANHOLE/ MOBIL PENUMPANG ： 3 BULAN SEKALI

B: UNIT LARGE, MEDIUM YANG PENGELUARAN KURANG DARI 3 TAHUN PENGGUNAAN : 1 TAHUN SEKALI
DAN UNTUK YANG BERUSIA PENGGUNAAK LEBIH DARI 3 TAHUN : 6 BULAN SEKALI

4.1.EMERGENSI VEHICLE SISTEM (AMBULANCE, PEMADAM, DERECT DAN UNIT MELAKUKAN EVAKUASI)
DI CAT DENGAN SIMBOL YANG MENCOLOK DILENGKAPI DENGAN ROOTARI DAN SIRINE

4.1.SETIAP DEPARTEMEN PEMILIK UNIT WAJIB MELAKUKAN INSPEKSI INTERNAL BERKALA SESUAI
DENGAN KETENTUAN DAN DI RECORD KEMUDIAN SEWAKTU-WAKTU TIM HSE AKAN MELAKUKAN
PEMERIKSAAN)
4.2 KETENTUAN PENGOPERASIAN KENDARAAN

R AT URAN
4. PE
N A G E MENT
4.2.1 STERING, INDIKATOR,SISTEM CONTROL/REM, DALAM KONDISI BAIK MA

4.2.2 INSTRUMEN KESELAMATAN, LAMPU PENERANG, SEET BELT, DALAM KONDISI BAIK

4.2.3 RUANGAN KABIN BERSIH, KACA JERNIH DA MEMILIKI SUDUT PENGLIHATAN DAN KONTROL BLIND
SPOT YANG BAIK

4.2.4 KENDARAAN KHUSUS

PENGANGKUT MATERIAL BERBAHAYA MEMASANG LOGO DAN SIGN TANDA PERINGATAN, DAN
MEMASANG ISOLATOR PENYALUR LISTRIKSTATIS,

4.2.5 KENDARAAN YANG MEMASUKI AREA MUDAH TERBAKAR ATAU PEKERJAAN KONTAK DENGAN API
HARUS MELENGKAPI UNIT DENGAN FIRE PROTEKTION/ PENCEGHANAN DAN PENGAMANAN
KEBAKARAN.
 Lulus inspeksi rutin 3 wulan (kondiisi
semua elemen baik ）

melengkapi pagar pelindung pada sisi

bak muatan dan tangga akses naik
turun penumpang
4.3 KETENTUAN MOBIL PENUMPANG

Alaram /alat komunikasi penumpang

dan driver

Cat merah dan putih, unit lain

mengutamakan mainhaul

Kapasita Max, LV=8 orang ,

4. P
MA
E

medium (6 roda) =20 orang,

N
R
A

large (DT) =40 orang

AT
G
U
E
RAN
MENT
 4.4 KETENTUAN MANAGEMENT PENGEMUDI

R AT URAN
4. PE
4.4.1 SIMPER N A G E MENT
MENOLAK INSTRUKS
I,PENGAWASAN,DAN
DEPT. HSE
MA
PEMERIKSAAN DARI

M B U AT A IKIM
NILSI POR
12PE IN,WAJIB
O H O N
PERSIMMPER BARU A N
DI PE
TERB IT KAN ME M
M PER DIAM ANKAN/SITA
TTA K
DILA A
KUNKA NM
SI PENGPOUR SIGAYA
LIAN G ILRAELEVAN
NAB
N AP SEBAB-S EBA B SI GKINKAN
N YER
DAPA
ME MELAMNGGAR SESUAI DENGA STENGRISI FORM AN DA FISIK TIDAK MEMUN
KONDISI
E NG
IPTO MPE
SIAN RD DIA NNTMUKAN
DENGAN PET YANG TE
MO
AN
PENGAJUAN PEMBUAT
JAWAB/KETERLIBATAN
MEMILIKI TANGGUNG
DALAM ACCIENT

NG DAPAT
APABILA SIMPER HILA R DENGAN
POR UNTUK DI TERBIT
KAN MENDAPATKAN SIMPE
MENGAJUKAN/MELA RA T UAN DATA, SUAP/GRATIFIK
ASI
NTUAN SU /PE MALS
ULANG DENGAN KETE PENI PUAN
DI BENARKAN
KETERANGAN HILA NG DARI MSS & CARA YANG TIDAK
 MELEBIHI
BATAS
KECEPATAN
4.4 KETENTUAN MANAGEMENT
MENETRALKA PENGEMUDI
MELANGGAR
RAMBU DAN MENGOPERAS
MENDAHULUI ATAU
N TRANSMISI
4.PERATURAN
TIDAK
MENGEMUDI TANPA INSTRUKSI
SAAT IKAN HP SAAT MEMBERIKAN
SIMPER PERSONIL LALUAN TERHADAP
PENURUNAN, BERKMUDI
MENGGUNAK
SAFETY
LANTAS
MANAGEMENT
UNIT EMERGENSI

4.4.2 LARANGAN DALAM AN

MENGEMUDI/BEROPERASI
TRANSMISI
TINGGI

MENGEMUDI TIDAK DILENGKAPI

MENGUBAH/ BEROPERASI SECARA MENGKONSUM PERALATAN YANG SESUAI
DALAM PENGARUH
MEMALSUK ALKOHOL ATAU ILEGAL , SI MAKAN SAAT DENGAN JENIS DAN
UGAL BERKEMUDI LINGKUNGAN KERJA UNIT
AN SIMPER NARKOBA
TERDEBUT
UGALAN

BEROPERASI MENGANGKUT MENGEMUDI

MENGOPER PENUMPANG
DALAM SEBELUM
ASIKAN KONDISI TANPA MENJALANKAN
SERTIFIKASI PROSEDUR
KENDARAA KURANG FIT PERTUKARAN
DAN LISENSI
N RUSAK / LELAH MAINHAUL SHIFF
4.5 PERSYARATAN LALINTAS JALAN & KENDARAAN
4.PERATURAN
MANAGEMENT
PELAKSANAAN KERJA KONSTRUKSI JALAN HARUS MEMENUHI SYARAT SESUAI DENGAN ITEM FORM
IZIN OPERASI YANG TERTERA

JALAN YANG RUSA/BERLUBANG HARUS SEGERA DI PERBAIKI OLEH PIHAK YANG BERTANGGUNG
JAWAB

4.5.1IZIN
DEPERTEMEN/BADAN ATAU INDIVIDU MANAPUN TIDAK DI PERKENANKAN MERUBAH DAN ATAU
MERUSAK RAMBU ATAU TUJUAN PEMASANGANYA

DILARANG BERKTIFITAS DENGAN ALAT BERAT DI SEKITAR JEMBATAN

KENDARAANMENGGUNAKAN RODA TRACK WAJIB MEMBERIKAN PERLINDUNGAN DAN MENDAPAT IZIN MELINTAS DARI DEPT LANTAS
4.5 PERSYARATAN LALINTAS JALAN & KENDARAAN
b k b
g k ut dm an/h 4.PERATURAN
g a n 2ih0ank MANAGEMENT
Pen hkaebyearsmuatan
a suk e
n jabga ihan
r
r m ihei Mb erap
e
lu a ebat
k
Ke ilna tmue/lgr harusan
ab i ba /thuju
Ap png/le m rse
j a k e
pan ua5t isasi
p
u k si mb il
p rod ak me mob
a
Are uaktam
d
n t/ih unit
ar m0 body
1
eb 1 /3
A MA L
e b ihi
UT urang
l
me
U R n/hk
L
JA an 0muKm at a
n tai
a
g i 3 d ari l
g
tin m
Ke dari 5
 4.5 PERSYARATAN LALINTAS JALAN & KENDARAAN
4.PERATURAN
MANAGEMENT

Kendaraan
dilarang memuat
Pemuatan
penumpang/opera Mesin dimatikan
material cair
sional
Jarak ketinggian material
pemantauan Berhenti /menunggu lebih dari
dengan max wadah kurang
5 menit
dari 40 cm

DT,tronton, crane truck,

forklift, garklift, loader dan
kendaraan konstruksi angkat
angkutlainya
4.5 PERSYARATAN LALINTAS JALAN & KENDARAAN
4.PERATURAN
MANAGEMENT

4.5.2 pejalan kaki

Pejalan kaki wajib menaati peraturan lalu lintas, berjalan di trotoar atau di tepi kiri jalan. Ketika ada tiga orang atau lebih
1 sedang berjalan bersama-sama, harus berjalan dalam batas pejalan kaki yang telah ditentukan, dilarang untuk melewati
batas pejalan kaki, atau berjalan di tengah jalan sesuai kehendak sendiri.

Saat pejalan kaki melewati zebra cross yang terdapat rambu lalu lintas, maka wajib mematuhi aturan yang ada;
2 jika melewati zebra cross yang tidak terdapat rambu lalu lintas, maka wajib memperhatikan kendaraan, dan
menyebrang jalan dengan memastikan keselamatan.

Semua departemen bertanggung jawab atas perencanaan jalur jalan yang sesuai, membuat rencana
3 pengalihan jalur orang dan kendaraan dan mengimplementasikannya secara tegas sesuai dengan
peraturan.

Penumpang tidak diizinkan membawa barang yang mudah terbakar, mudah meledak, dan barang berbahaya lainnya, dan
4 dilarang membuang/melempar barang ke luar dari kendaraan, serta dilarang melakukan tindakan yang dapat
membahayakan keselamatan pengemudi.
 Potensi bahaya lalulintas
mengacu pada tindakan tidak Potensi bahaya dapa di Inspeksi setiap personil di posisi

4.6 inspeksi lalu lintas

aman driver operator dan atau
kondisi tidak aman lintasan
identifikasi dengan inspeksi
terencana
kerja masing masing dilakukan
rutin （ P2H)
kendaraan

Inspeksi oleh pengawas

Inspeksi oleh departemen Inspeksi oleh devisi/ spv
pekerjaan dilakukan seminggu
dilikaukan sebulan sekali dilakukan 15 hari sekali
sekali

Masing-masing dapat
meningkatkan frekuensi
inspeksi sesuai dengan
kebutuhan di lapangan
 4.6 inspeksi potensi bahaya lalu lintas
4 prinsip dalam menyelesaikan
potensi bahaya

4. Potensi bahaya yang ada pada 1. Karyawan yang menemukan

departemen dapat di selesaikan potensi bahaya berupaya
sendiri dan tidak melempar ke menyelesaikan sendiri tidak
perusahaan melempar ke TIM

3. Potensi bahaya yang di temukan 2. Tim kerja yang menemukan

oleh divisi dapat diselesaikan dan potensi bahaya berupaya
tidak melempar tanggung jawab ke menyelesaikan dan tidak melempar
departemen ke t.j ke devisi
Penyelesaian
menggunakan system
control lingkat tertutup
( close loop management)
Dan merecord semau
temuan dan penyelesaian)
 4.7 Investigasi accident

definisi

Kecelakaan lalu lintas merujuk pada peristiwa yang terjadi selama kendaraan
dikemudikan atau selama proses parkir kendaraan. Akan tetapi jika
kendaraan berada dalam kondisi berhenti, dan terdapat pejalan kaki yang
menabrak kendaraan atau penumpang yang naik dan keluar dari kendaraan
tersebut terjepit, terjatuh atau meninggal dunia, maka hal ini tidak termasuk
kecelakaan lalu lintas.
Kecelakaan umum
4.7 arInvestigasi R M B accident
atau se n ilai 2 0 0 .0 00.000 Rupiah
• kurang d i 100.000
de);
(tidak incuKlasifikasi accident lalulintas

Kecelakaan menengah
0 .0 0 0 R M B at au se nila i 200.000.000
• kerugian ekonomi 10 0 RM B atau senilai
p ai d en g an 2 0 0 .0 0
Rupiah (include) sam
.0 0 0 .0 0 0 R u p ia h (t id ak include);
40 0

Kecelakaan besar
0 .0 0 0 .0 0 0 R u p ia h (i n clu de) sampai
• 200.000 RMB atau senilai 40 0 0 0 .0 0 0 R u piah (tidak
au se n ilai 1 .0 0 0.
dengan 500.000 RMB at
include);
Kecelakaan sangat besar
i le b ih d ar i 5 0 0 .0 0 0 R MB atau senilai
• kerugian ekonom
clude);
1.000.000.000 Rupiah (in
 Skema penyelsaian accident Menghubungi tim
medis jika terdapat
korban cidera
Driver mengambil
dokumentasi
Insident property
damage lalulintas Depan, belakang, kejauhan, dan Pengamanan
Menerima laporan tindakan kerusakan pada unit lokasi/evakuasi
Insident property
damage lalulintas dan Menghubungi devisi lantas
atau LTI

Rekaman cctv
Setuju pihak terlibat Koordinasi dan evaluasi
Penetapan tanggung jawab Pembuatan BAK
Unit dan SIMPER
Sign, manager bertanggung
diamankan selama proses
jawab
Analisa BAK investigasi

Sign manager HSE

Perbaikan dan/ panismen Salah satu pihak Isi form. Permohonan

bertanggung jawab tidak setuju kaji ulang

Unit /simper yangdiamankan di

selesai serahkan kembali
5 Punishment/ sanksi
Apabila di temukan potensi bahaya low /ringan dalam inspeksi departemen maka proses dilakukan departemen
dengan melihat besr pengaruh potensi bahaya yang di temukan. Maka dapat dilakukan penurunan jabatan/grade
dan denda ke devisi terkait antara
100-1000 RMB ( 200rb-2 jt rupiah) dan apa bila potensi bahaya telah
mengakibatkan kecelakaan maka dapat dilakukan penurunan jabatan danatau denda 1- 6 juta rupiah)

Apabila di temukan potensi bahaya high / berat yang segera di perbaiki dan waktu perbaikan kurang dari
2 hari kerja maka penaggung jawab di berikan sangksi berupa surat peringatan,/penurunan grade dan atau
denda sebesar 1 jt rupiah per item temuan

5.1
Pelanggaran
potensi bahaya
（ temuan)Apabila di temukan unit rusak di tengah jalur utama atau jalurt kendaraan dan penganagan lebih dari 2 jam
sehingga mempengaruhi kelancaran lalulinta maka penanggung jawab di berikan sanksi perubahan pekerjaan /
penurunan grade dan atau denda 1 s/d 6 jt rupiah
 T DI LAKUKAN 5
• PEMOTONGAN POINT DAPA
N 12 POIN
PEMOTONGAN 3, 6 DA

POIN
OTONGAN POIN DAPAT
• KETENTUAN JUMLAH PEM
STANDAR PEMOTONGAN POIN PADA
MENGIKUTI
SMKLL

PEMOTONGAN
N TIO NG KO K YA N G MELANGGAR
Punishment/ sanksi

BAGI KARYAWA D A ANTAR Rp 200.000-

I L AK UK A N DEN
MAKA AKAN D G KAT PELANGGARAN
A I D EN GA N TIN
2.000.000 SESU

W A N K ON TR A KTO R MAKA AKAN

BAGI KARYA JANJIAN KONTRAK
R
pelanggaran lalu lintas

AI DE N G A N IS I PE
DIDENDA SESU O N TRAK TIDAK
KER JA SA M A JIK A T K
I
TU M K AN M A KA A K AN DI PROSES SESUA
MENCAN
KETENTUAN SMKLL

POTO N G HA B IS (1 2 POIN) MAKA

POINT YANG TER A K D I PERKENANKA
DA N Y B S. TID
SIMPER DI TARIK NIT
MENGOPERASIKAN U
STANDAR PEMOTONGAN NILAI SIMPER
STANDAR PEMOTONGAN NILAI SIMPER
STANDAR PEMOTONGAN NILAI SIMPER
STANDAR PEMOTONGAN NILAI SIMPER
 F E
SA

PRODUCTION

SAFET
Y

JADIKAN KESELAMATAN SEBAGAI DASAR

PENGGERAK DALAM BERPRODUKSI HINGGA
KESEJAHTERAAN KARYAWAN MENGIKUTI
SEKIAN DAN TERIMAH KASIH/ 谢谢