Anda di halaman 1dari 15

PSIKOLOGI KELUARGA

Perkawinan:
Persekutuan antara dua pribadi:
seorang laki-laki dan seorang perempuan yg
saling mengikat diri atas dasar cinta kasih
yang total: psikologis, biologis, sosial dan
ekonomis, demi penyempurnaan dan
pengembangan pribadi masing2 serta demi
kelangsungan umat manusia.
PERBEDAAN PRIA DAN WANITA
• Menurut masyarakat; seks : jenis kelamin, alat kelamin,
hubungan kelamin untuk keturunan.
• Pembicaraan kita; seksualitas : keseluruhan ciri yg
membedakan laki-laki atau perempuan (jasmaninya,
kejiwaannya, sifat-sifatnya, cara berpikirnya, bentuk
badannya, suara dan gayanya, perasaannya, bakat-
bakatnya dsb.
• Menurut Kitab Suci; seksualitas berasal dari Allah dan
sungguh amat baik.
• Pria dan wanita saling melengkapi dan saling
membahagiakan serta supaya umat manusia
berlangsung terus di dunia ini.
lanjutan
• Seksualitas manusia mendapat saluran dan
perwujudannya yang paling mantap dan sempurna dalam
hidup berkeluarga, serta mencapai puncaknya dalam
kesuburan jasmani-rohani yg menghasilkan hidup baru
yaitu anak.
• Panggilan hidup kaum pria terarah menjadi seorang ayah,
dan wanita menjadi seorang ibu. Maka sejak semula Tuhan
menganugerahkan perlengkapan yang berbeda pada
kodrat pria dan wanita; baik perlengkapan biologis
maupun perlengkapan psikologis.
• Perbedaan tersebut untuk saling melengkapi, tetapi
sekaligus dapat menjadi sumber permasalahan. Oleh
karena itu, dlm menempuh hidup berkeluarga perlu proses
penyesuaian diri.
Perbedaan pria dan wanita:
*Perbedaan biologis
Pria : Wanita:
1. Tubuh; tegak, kuat dan kekar 1. Garis-garis melingkar, bulat
melambangkan melambangkan kelembutan, kasih
keperkasaan dan kekuatan sayang dan perasaan aman.
2. Dada lapang, bahu lebar utk 2. Bahu relatif kecil dan melengkung,
bekerja dan melindungi yang buah dada mengembang dan
lemah. menggembung.
3. Pinggul agak kecil dibanding 3. Pinggul kecil tetapi tulang pinggul
dengan bahu. menonjol bulat.
4. Kaki kokoh, kuat, tegak lurus, 4. Paha besar dan kaki meruncing
tampak otot-ototnya. ke bawah.
5. Lengan dan tangan penuh 5. Lengan dan tangan lembut dan
otot, kekar, kuat dan keras. Lemas.
6. Suara besar, ada jangkun. 6. Suara kecil merdu, tidak ada jangkun.
7. Alat kelamin di luar rongga 7. Alat kelamin tersembunyi di dalam
tubuh. rongga tubuh.
*Perbedaan psikologis
Pria Wanita

1. Pola dasar pandangan keluar, 1. Pola dasar pandangan ke dalam,


terarah pada dunia/obyek. terarah pada subyek/manusia.
2. Gemar menjelajah, menyelidiki 2. Gemar tinggal di rumah, merawat
3. Suka “membongkar dan mem- 3. Suka menyayangi dan memelihara.
bangun”
4. Aktif, mengambil inisiatif ... 4. Reaktif, menanggapi, mudah
menerima
5. Intelek dan rasio lebih utama 5. Emosi dan perasaan lebih menonjol
6. Melihat kenyataan obyektif, 6. Perhatian sampai detil-detil, mudah
garis besar. mengubah keputusan
7. Suka bekerja di luar, mencari 7. Perhatian lebih untuk pribadi sesama
nafkah dan menguasai dunia. manusia (anak)
8. Gelombang perasaan menda- 8. Perasaan pasang susrut terpengaruh
tar dan stabil oleh siklus bulanan
9. Gairah seksual lebih berkobar, 9. Gairah seksual lebih rohani memen-
lebih bersifat jasmani biologis tingkan cinta dan kemesraan
PERKAWINAN: impian indah?
Kita perlu punya impian! Cita-cita boleh
setinggi langit, tetapi perkawinan yang ideal “tidak
jatuh dari langit”.
Keluarga yang baik harus dibangun hari demi
hari dengan kerelaan berkurban dan kesediaan
menyesuaikan diri
• Apakah harapan suami terhadap istrinya?
• Apakah harapan istri terhadap suaminya?
Harapan pria terhadap istrinya:
1. Istri memelihara, mengurus keperluan
pribadi suami.
2. Istri pandai mengurus rumah tangga
3. Istri mendukung pekerjaan suami tanpa
campur tangan urusan dinasnya.
4. Istri menjadi mitra sejajar dalam
membangun keluarga, penuh pengertian dan
dapat menjadi teman dalam berbagi rasa suka
maupun duka.
5. ....
Harapan wanita terhadap suami:
` 1. Suami bersikap sebagai ayah, kekasih dan
sahabat istrinya.
2. Suami memperhatikan kebutuhan dan
kebahagiaan istri.
3. Suami sungguh mengasihi istrinya dalam sikap,
perkataan Dan perbuatan.
4. Suami memberi kebebasan istri dalam hal
mengurus rumah tangga.
5. Setia, jujur dam terbuka.
6. Memahami perasaan istri.
7. Suami menghargai, membantu dan mendukung
karir istri (bila istri juga bekerja)
HARAPAN-HARAPAN LAIN
• Khusus mengenai kebutuhan seks:
fungsi seksual bukan hanya alat pencari kenikmatan
atau pelampiasan nafsu, tetapi berfungsi agar manusia
dapat secara lebih sempurna mengungkapkan cinta
kasih dan penyerahan diri kepada pasangannya dalam
bentuk persetubuhan. Persetubuhan mempunyai arti
yang luhur dan suci hanya di dalam perkawinan.
Perubahan peran/status: dulu sebagi anak, sekarang
sbg. Suami/istri. Dulu bujang bebas bergerak, sekarang
masuk kelompok “bapak dan ibu”. Pendidikan anak
menjadi tanggungjawab orang tua bersama
Harapan yang kurang realistis
• Segala-galanya akan kita kerjakan bersama.
• Kita akan mempunyai pendapat dan perasan yang sama
bengenai bermacam-macam hal.
• Dia akan selalu memperhatikan dan mengutamakan
diriku; demikian pula aku selalu memperhatikan dan
mengutamakan dia.
• Setiap hari kita mesti bercinta dan bermesra-mesraan.
• Sifat dan kebiasaan yg jelek akan hilang karena cinta kita
berdua.
• Tidak ada sesuatupun yang dapat memisahkan kita
berdua.
• Aku akan “mengajari” dia menjadi orang seperti yang
kuharapkan. Dsb.
Beberapa Saran:
1. Perkawinan hendaknya dipersiapkan
dengan matang.
2. Terima partner Anda apa adanya, jangan
mengharapkan seperti Anda.
3. Penghayatan iman dalam keluarga.
4. Saling komunikasi dengan jujur, terbuka
dan dapat dipercaya.
5. Cari titik kesamaan dan terima perbedaan.
6. Bina rasa solidaritas/kekompakan dan
kesetiakawanan dalam keluarga.
Sebab2 kegagalan dalam perkawinan:
• Sebab sebelum menikah
-Motivasi yang tidak matang dan kurang kuat: demi
status/harta, kepuasan seksual, kasihan, hutang budi,
kehendak orang tua dsb
-Latar belakang calon pengantin: status keluarga, umur
terlalu jauh, sifat dan watak yg tidak cocok, belum cukup
kenal, main topeng saat pacaran, perbedaan agama dan
suku bangsa serta setatus sosial yang cukup jauh, dsb.
• Sebab sesudah menikah
- Anak: tidak punya anak, pendidikan anak, kesehatan anak.
- ekonomi, godaan orang lain, campur tangan orang tua,
komunikasi macet, kekecewaan dalam bidang seksual, dsb.
ALLAH MAHA

Pencipta Pengasih
Maha Kuasa Maha Rahim

PRIA WANITA

Sama martabatnya
Berbeda tugas kehidupannya
-Jiwa = Psikologis
- Raga = Biologis
Obyek - dunia
Meneliti - membongkar Subyek – manusia
Rasio – garis besar Merawat – menyayangi
Seks – inisiatif Perasaan – detail
“HOUSE” Cinta – kemesraan
Mencari – aksi “MOME”
(Daya Cipta) Diperhatikan – re-aksi
(Daya Cinta)

PERKAWINAN
SUAMI DAN ISTRI
AYAH ------ IBU

ANAK
KOMUNIKASI
Bersatu padu jiwa dan raga KELUARGA BAHAGIA Syarat-syarat BAHAGIA
4 bahasa komunikasi:
- Kepala 1x1 = monogam
- Hati Setia = tak terceraikan
- Badan Pilihan bebas = dasar cinta
Ikatan resmi = dilindungi hukum negara
- Seks
dan agama
Sakramen = dikuduskan Tuhan

Anda mungkin juga menyukai