Anda di halaman 1dari 20

Kalium (K)

• Merupakan unsur makro yang sangat penting unttuk


pertumbuhan tanaman
• Meningkatkan dan mengatur enzym aktivasi, mendukung
translokasi karbohidrat, meningkatkan efisiensi penggunaan
air dan resistensi tanaman terhadap kekeringan dan penyakit.
• Dibutuhkan terutama pada awal pertumbuhan
• Lebih banyak terdapat pada batang dan daun dibandingkan
pada biji,
• Bukan bagian jaringan tetapi merupakan bagian larutan
tanaman dalam bentuk K+
• Bersifat mobile di dalam tanaman
• Berperan penting pada tanaman seperti kentang, tebu, gula
beet, anggur, buah-buahan dan sereal.
Kalium
• Fungsi K tidak berkombinasi dengan unsur lain dalam
membentuk protoplasma, karbohidrat, lemak,
sellulosa, tetapi mempunyai fungsi tersendiri dalam
bentuk ion sebagai zat katalitik.
• Pada daerah tropis banyak dibutuhkan untuk
perkebunan sawit, kelapa, coklat dan karet.
• Di dalam tanaman berkisar antara 1 – 5 % atau lebih
• Bentuk terserap
– K+
• Sumber
– Pelapukan Mineral (Felspad, Mica)
– Pelapukan BO
– Pemupukan
• Sumber K dari mineral
– Silicates : K-feldspar, mica, leucite, glauconite, illite (dalam
bentuk terikat kuat diantara lapisan silicates)
– Garam-K : Sylvite, carnallite, kainite, langbeinite (lebih
mudah terlarut dan tersedia bg tanaman)
• Bahan organik
– Kotoran binatang, sisa-sisa tanaman dan bentuk bahan
organik lainnya
– Abu dari batang tanaman (KOH dan K2CO3)
• Pupuk
– KCl
– NPK
– 95 % kebutuhan K dari pupuk
Kalium
• Manfaat
– Asktivasi enzym, untuk meningkatkan metabolisme
karbohidrat termasuk pembentukan, pemecahan dan
translokasi pati.
• Lebih dari 60 enzym dalam tanaman membutuhkan
potassium untuk aktivasinya yang terlibat dalam proses
fisiologi tanama.
• Enzym ini banyak terdapat pada jaringan merismatik pada
titik pertumbuhan baik pada bagian bawah/atas.
– Peningkatan metabolisme nitrogen dan sintesa
protein pada tanaman menyebabkan peningkatan
jumlah biji dan ukuran biji.
• Manfaat (lanjutan)
– Mengontrol pergerakan stomata yang memungkinkan
berkurangnya kehilangan air jika kondisi ekstrem
seperti panas, kering dan angin.
– Mengatur serapan dan kehilangan air karena
meningkatnya tekanan turgor (K tinggi serapan air
tinggi krn tekanan osmotik yg kuat)
• Penting pada saat pertumbuhan yang cepat dari tanaman,
khuusnya kaitannya dg kemampuan cell untuk mengembang
dan tumbuh dan membantu penguatan batang tanaman.
• Sangat penting untuk proses fotosintesa dan metabolisme
tanaman, khususnya dalam pembukaan stomata yang
membutuhkan turgor yg cukup kuat.
– Mengontrol dan mengatur aktivitas unsur hara
penting lain.
• Manfaat (lanjutan)

– Hubungan dengan energy


• Tanaman membutuhkan K untuk produksi energy (ATP) yang
dibentuk pada proses fotosintesis dan respirasi.
• Jumlah CO2 akan menurun jika K turun
• K sebagian besar dalam protoplash sehingga sgt berperan
dalam proses fotosintesis.
• Gejala Kekurangan (sifat mobil shg gejala pada
daun tua)
– Pinggir daun berwarna coklat
– Ruas tanaman (mis pada jagung) memendek
• Tanaman cenderung menyerap K dalam jumlah
yang yang lebih banyak dari yang dibutuhkan
meskipun tidak memberikan pertambahan hasil
• K di dalam tanah
– Umumnya dalam bentuk tidak tersedia bagi tanaman
karena 90-98 % dalam bentuk mineral primer
– Bnetuk tersedia hanya 1-2 %
• Tersedia tapi lambat
– Difiksasi mineral liat (illit) shg tdk tercuci dan dapat
berubah dalam bentuk tersedia
Kandungan K dan KTK dari Mineral Liat

Mineral liat K (%) KTK (cmol(+)kg-1


Biotite 7-10 0-10

Hydromica 6-8 30

Illite (clay mica) 4-6 50

Vermicullite dan 0-2 100-150


smectite

Kaolinite 0 2-15
Bentuk K di dalam tanah
• Bentuk tidak tersedia di dalam mineral
• Bentuk yang tidak dapat dipertukarkan di
dalam mineral mica berbutir halus
• Bentuk yang dapat dipertukarkan pada
permukaan liat dan bahan organik
• K+ di dalam larutan (1-2 %, berasal K terlarut
atau berasal dari K dipertukarkan)
Bentuk tidak tersedia
• 90-98 % K tidak tersedia pada mineral primer,
K-felspar dan mica
• K-felspar terikat dg ikatan kovalen yang sangat
kuat shg membutuhkan energi ang besar
untuk melepaskannya
• K-felspars pada fraksi pasir memberikan K
yang terus menerus terhadap ketersediaan K
di dalam larutan
K yang tidak dapat dipertukarkan
• Terdapat pada lattice liat
• Dapat dipertukarkan apabila layer tersebut
terbuka karena proses pembasahan dan
pengeringan dan adanya kation-kation Na, Mg
atau Ca yang dapat mengganti K
K yang dapat dipertukarkan
• K yang dapat dipertukarkan dari mineral liat
tergantung dari
• Kerapatan muatan
• Kelembaban
• Konsentrasi ion kompetitor
Pertukaran K

K 10 4-6 <1
KTK 0 30-50 150

Vermicullite
Biotite Hydrous Mica (Illite)

+K+H2O +K+H2O

-K+H2O -K+H2O

Kalium

Hidrated Cation Ca2+, Na+, Mg2+


Geology of K
• Sumber Geologi K

Leucite-rich volcanics

Biotite K-rich glass


pyroxenite Glauconitic
Sedimens
X X K-salts (sylvite
(greensands)
dan Carnalite)
X
K-rich brines
Type Batuan Kandungan K2O (%)

Granitic dan Rhyolitic 3.8

Andesit 3.2

Basaltic 0.7

Ultramafic (dunites, peridotite, serpentine 0.1

Ultrapotassic volcanic 2-6 ( exceptional smp 10-14 %)

Limestone 0.31-2.81

Carbonatic limestone 0.68

Dolomitic limestone 0.31

Sandstone 0.01-6.68 (rata2 1.48)

Shales 3.2

Gauconitic sediments 3.5-7.8

Evaporites (garam K) 17-63


Kandungan K pada mineral silicates

Mineral % K2O
Leucite 20-21

K-felspars 8-15

Biotite 7-10

Phlogopite 7-11

Muscovite 7-11

Glauconite 6-8

Illite (clay mica) 4-8


Mineral yang paling banyak mengandung K (sediment)

Mineral Rumus kimia K2O (%)

Sylvite KCl 63

Carnalite KCl.MgCl.6H2O 17

Kainite 4KCL.4MgSO4.11H2O 19

Langbeinite K2SO4.2MgSO4 22
Formasi deposit garam K
Berat jenis air permukaan

• 1.025 1.05 1.15

Influx

Reflux
High sea level

Berat jenis air permukaan


1.025 1.05 1.10 1.20 1.32
Influx

Low sea level

Bila penguapan air mencapai 80 % -- gypsum CaSO4 2H2O mengendap


Bila penguapan air mencapai 90 % -- halite NaCl mengendap
Bila air tinggal 2-3 % ---- garam komplek Mg-K mengendap
Terakhir yang mengendap Sylvite dan carnalite
Tugas terstruktur
• Deskripsi batuan dan atau mineral :
– Sumber P
– Sumber K

Anda mungkin juga menyukai