Anda di halaman 1dari 40

Extraction, Beneficiation and Further

Processing Kalium

Ada empat persyaratan untuk mengeksplorasi


deposit K untuk Pupuk yaitu :

•Kandungan/kadar K deposit cukup tinggi


•Kelarutannya cukup tinggi
•Kandungan deposit cukup tinggi
•Biaya penambangan dan benefication cukup murah
Extraction Kalium

• Ekstrasi yang umum dilakukan dengan cara


solution
injeksi larutan ke dalam tanah kemudian larutan
dipompa ke atas baru diproses
• Keuntungan
– Biaya relatif murah
– Dampak lingkungan relatif kecil
• Kerugian
– Memerlukan air yang cukup banyak sehingga akan
sulit pada daerah yang kering
Benefication

Proses untuk meningkatkan kandungan K dari


hasil ekstraksi dg cara pemisahan fisik dan
upgrading.
• Beberapa cara upgrading :
– Penguapan dg sinar matahari
– Kristalisasi buatan
– Siklus penguapan
– Pengapungan (flotation)
– Pemisahan elektrostatik
• Pengapungan (flotation) banyak
digunakan dengan cara :
– Batuan dihancurkan
– Dimasukkan larutan
– Buih udara dinjeksikan
– Buih akan mengikat minerql KCl ke
permukaan atas
– Buih udara dan KCl dipisahkan
Sulfur (S)

• Diserap dalam bentuk


– SO42-; SO32- (dalam tnh sementara sblm berubah jadi
SO42-)
– SO2 (dr udara bersifat racun, 1 ppm selama 1 jam dpt
membunuh)
• Pada pemberia pupuk SO42- dapat tercuci ke
lapisan B
• S anorganik , 7 – 10 %
• S organik , thiamin, methiomin, lipoic acid,
taurine
Sumber

• Pelapukan Batuan/Mineral
– Pyrit : FeS
– Marcasit : FeS2
– Gypsum (CaSO4.2H2O)
– Barit : BaSO4
– Anhydrite(CaSO4), Epsomite (MgSO4.7H2O)
– Pelapukan BO
– Atmosfir (air hujan)
Manfaat

– Pembentukan asam amino (cysteine, methionine)


– Pembentukan vitamin (thiamine, biotin)
– Mengaktifkan enzym tertentu
– Menaikkan kadar minyak
– Unsur pembentuk minyak (smigrin , pemberi
aroma khas pada bawang)
Gejala Kekurangan
– Sifat immobil shg gejala pada daun muda
– Daun muda berwarna hijau muda tdk merata,
kekuningan
– Tanaman kerdil, batang kecil , kurus
– Pada tanaman legume, jumlah bintil akar
berkurang
S di dalam tanah

• S di dalam larutan tanah ( SO42-)


• S yang teradsorpsi pada muatan positip oksida
Fe dan Al; dan ujung kaolinit
Al2O3>kaolinite>bauxite>peat>limonite>hematite>hidrated
aluminium>goethite
• S dalam bentuk mineral anorganik
FeS2 + 7.5 O2+ 7H2O --4SO42- + 2Fe(OH)3 + 8H+

• S dalam bentuk mineral organik


S di dalam batuan dan mineral

Bentuk Formasi Senyawa kimia % S by mass

Native Sulphur Volcanic area, So 100 %


cap rock of salt
domes, evaporite
sequences

Sulphides Pada kondisi S2- Pyrite (FeS2) : 53.3 %


anaerob Pyrrhotite : 38.5 %
Chalcopyrite : 35 %

Sulpphates Pada kondisi SO42- Gypsum


aerob (CaSO4.2H2O); 18.6
Anhydrite (CaSO4) :
23.5 %
Unsur S

• Umumnya berasosiasi dg gypsum (CaSO4.2H2O)


atau anhydrite (CaSO4)
• Pada daerah gunung berapi
– 2H2S + SO2 ----- 3 S + 2H2O

• Pada cap rock deposit (gypsum and calcitic


imestone)
– CaSO4 + CH4 +sulfate reducing bacteria --- H2S + CaCO3 + H2O
(Desulfovibrio desulfuricans)
– H2S + O2 --- 2 So + H2O (Thiobacillus)
S dalam bentuk gas
Bentuk Origin Rumus kimia

Sour gas Pelapukan S-organik H 2S


secara anaerobic

Volcanic emanation Selama aktivitas SO2, (H2S)


volcanic

Tidal marshes, Pelapukan S-organik H 2S


mangrove swamps secara anaerobic

Pollution Aktivitas industri SO2


Penggunaan gypsum di dalam
pertanian
• Sebagai sumber Ca dan S
• Sebagai amelioran pada tanah sodic dan
tanah berat (clay tinggi)
• Sebagai amelioran pada kemasaman
subsoil
• Untuk mengurangi volatilisasi ammonia
CaSO4.2H2O + (NH4)2CO3  CaCO3 + (NH4)2SO4+2H2O
Extraction

• Berbagai S dari batuan/mineral dan by-product dapat


digunakan :
– Berasal dari proses gas alam
– Diekstraksi dari deposit yang berasosiasi dg minyak
dan gas alam
– Calsium sulphate berasal dari gypsum deposit
– Calsium sulphate sebagai by-product dari
desulfurisasi gas di pabrik.
– Limbah sulphide dari pengelolaan logam dan
batubara
• Sebagian besar (91 %) produlsi S berasal dari by-
product dari refining minyak, gas alam, dan pembakaran
di pabrik.
Calsium(Ca)

• Diserap oleh tanaman dalam bentuk Ca 2+


• Bagian penting dari beberapa grup mineral seperti
carbonate, silicates, sulphates, flourides dan phosphates
• Pada tanah temperate kandungan kalsium 30 - 300 ppm,
pada daerah curah hujan tinggi 8-45 ppm.
• Pada tanah bertekstur halus lebih tinggi dibanding tanah
bertekstur kasar.
• Pada tanah ketersediaan kalsium dapat 10 x
dibandingkan kalium, ttp kemampuan tanaman
menyerap kalsium terbatas karena hanya dapat diserap
oleh ujung akar masih muda
Sumber Calsium

• Pelapukan Batuan :
• Calcit (CaCO3),
• Dolomit (CaMg(CO3)
• Gypsum, (CaSO4.2H2O)
• Pelapukan BO
• Pengapuran (Calcit)
Calcium di dalam tanah

• Ca di dalam lapisan kulit bumi 3.5 %, tapi rata-rata


konsentrasi Ca di dalam tanah 1.96 %
• Paling banyak terdapat pada Ca-Mg carbonates dan
gypsum
• Umumnya pada tanah calcareous dan umumnya terjadi
sebagai calcite (CaCO3) atau dolomite (CaMg(CO3)2)
• Tanah yang berasal dari batuan induk batuan basal,
dolereite dan beberapa batuan mafic volcanic
• Tanah pada daerah yang mengalami pencucian tinggi
kandungan Ca rendah (lateritic dan tanah podsolik)
• Tanah pada daerah arid dan semi arid umumnya Ca
tinggi (Gypsum (CaSO4.2H2O) atau calcrete
• Ca mempunyai dampak terhadap sifat fisik
tanah ( struktur tanah)
• Tanah dg kejenuhan Ca tinggi pada komplek liat
dan bahan organik mempunyai struktur yang
baik (agregasi yang baik)
• Pada tanah dg curah hujan tinggi, Ca akan
tercuci dan digantikan oleh H+
• Pada daerah arid dan semi arid Ca diganti oleh
Na yang menyebabkan sifat fisik tanah menjadi
kurang baik (lekat pada waktu basah dan keras
kalau kering)
• Untuk perbaikan sifat tanah diberikan Ca
Manfaat/Peranan Ca bagi tanaman

• Mengatur permeabilitas dinding sel dan mencegah


kemasaman cairan cell
• Banyak terkonsentrasi di dalam sel sebagai Ca-pektate
di dalam lamella tanah
• Banyak terkonsentrasi pada daun dan batang
dibandingkan pada biji.
• Dibutuhkan pada bagian sel yang mengalami
pertumbuhan tinggi
• Berpengaruh terhadap pertumbuhan meristem ujung
akar dan bulu akar
• Penyusun Lamella tengah
Ca-pektat memperkuat tanaman/jaringan
Gejala Kekurangan (kurang mobile)
– Daun muda dan ujung titik tumbuh, pertumbuhan terganggu,
mengeriput dan mengering
– Pada tanaman jagung daun muda yang menggulung sulit
membuka
– Pertumbuhan perakaran terhambat
– Bagian tumbuh yang aktif seperti kuncup daun, daun muda dan
ujung tanaman gagal tumbuh dan akhirnya berwarna coklat dan
mati.
– Ujung daun sering chlorosis atau tidak berwarna.
– Cairan yang lengket kadang keluar dari ujung daun yang tumbuh
sehingga daun akan lengket waktu tumbuh dan menyebabkan
kerusakan jaringan.
– Daun muda pada tanaman tertentu berbentuk mangkok atau
berkerut
– Calon daun, bunga dan buah busuk sebelum matang.
Kehilangan Ca

• Kehilangan Ca di dalam tanah lebih mudah


dibandingkan dg K
• Kehilangan Ca lewat drainase, diserap organisme,
diserap oleh mineral liat atau diendapkan menjadi
kalsium sekunder.
Magnesium (Mg)

• Diserap oleh atnaman dalam bentuk Mg2+


• Bagian penting dari beberapa grup mineral seperti
carbonate, silicates, sulphates, chlorides dan
phosphates
• Pada tanah dengan kadar Ca tinggi, biasanya Mg
kurang
• Pada tanah temperate kandungan antara 5 – 50 ppm
• Pada tanah pasir, Mg kurang
• Di daerah kering sering terjadi akumulasi Mg
Sumber

– Pelapukan Mineral
– Dolomit : CaMg(CO3)2
– Biotit : H2KMg2AlSi3O12
– Pelapukan B.O
– Pengapuran/Pemupukan
Mg di dalam tanah

• Mg di dalam lapisan kulit bumi 2.3 %, tapi rata-rata


konsentrasi Mg di dalam tanah 0.83 %
• Umumnya terdapat dalam bentuk tidak tertukarkan baik
berasosiasi dg mineral primer maupun mineral sekunder
• Tanah yang berasal dari batuan induk batuan mafic dan
ultra mafic (basalt, pyroxenites dan serpentinites dan
sedimen dolomit
• Tanah pada daerah yang mengalami pencucian tinggi
kandungan Mg rendah (lateritic dan tanah podsolik)
Manfaat

– Penyusunan Chrolophil
– Berperan dalam Transportasi Phosphat
– Aktifator beberapa enzym dalam cell
– Bersama dengan Sulfur dapat menaikkan kadar
minyak beberapa tanaman
Gejala Kekurangan

– Gejala defisiensi pertam muncul pada daun tua


karena Magnesium merupakan hara mobile
– Chlorosis diantara tulang daun
– Pada tanaman bunga menyebabkan waktu berbunga
terlambat dan warna tidak menarik
– Pada tanaman tebu, kadar gula menurun akar
pendek, batang lemah
Hara Bentuk Fungsi dalam Bentuk Ca dan Mg pada
serapan Tanaman mineral non-silicates

Calcium Ca2+ Stabilisasi Calsium carbonates


(Ca) dinding sel (CaCO3)
Activasi enzym Dolomite (CaMg(CO3)2)
Kontrol Gypsum (CaSO4.2H2O)
aktivitas akar

Magnesium Mg2+ Chlorophyl, Dolomite (CaMg(CO3)2)


(Mg) metabolisme Magnesite(MgCO3)
P, activasi
enzym,
synthesis
protein
Tanaman yang membutuhkan Ca dan Mg yang tinggi

Tipe Tanaman Ca (kg ha-1) Mg (kg ha-1)

Panuts/groundnuts 118 31

Field beans 54 18

Alfalfa 280 59
Kekurangan Ca dan Mg pada tanah

Tanah kekurangan Ca dan Mg umumnya pada


tanah yg mengalami penccucian tinggi dan
tanah yang berasal dari batuan induk yang
mempunyai Ca dan Mg rendah seperti batuan
sandstone/quartzites dan batuan granitic yang
dicirikan dg pH rendah (pH <7 dan Al dan Mn
tertukar tinggi)
• Geologi sumber Ca dan Mg

Limestone
Marl Gypsum
Carbonates
Serpentine

Tufa
Dunite

Travertine
Limestones Gypsum
Dolostones Dolostones Anhidrite
Limestone
Gypsum

Ca-Mg rich volcanics


Salt domes
Magnesium salts
Calcite
Dolomite
Phlogopite
Bentuk Mineral Alam dari Calsium dan Magnesium

Mineral Silicates CaO (%) MgO (%)


Diopsite 25.9 18.6
Epidote 23.2
Anorthite 20.1

Hornblende 14.9 13.10


Tremolite 13.8 24.8
Actinolite 13.3 19.1
Forsterite 57.3
Serpentine 36-44

Enstatite 40
Sumber geology Ca dan Mg

Carbonates
• Dibentukmelalui pengendapan kimia atau proses
biokimia baik ditempat pengendapan atau dekat tmpat
pengendapan
• Ada 5 grup utama deposit sedimen karbonat:
– Deposit pada laut yang dangkal
– Deposit pada laut yang dalam (>4000 m)
– Carbonates berasosiasi dg evaporites pada semi-arid
(caliche dan calcrete)
– Carbonates pada danau
– Deposit dari carbonates dipindahkan oleh angin (Eolin)
Klasifikasi mineral dari batuan carbonates
Mineral lain

Batuan
Non-Carbonates

50 % 50 %

i
urn
m
ni
ur

ak
m

d
k Calcitic

i
Dolomitic

T
da
Ti dolostone limestone

ne
ne

t o
to

es
Tidak murni Tidak murni
s
lo

m
Do

L i
Dolostone Calcitic Dolomitic Limestone
100 % dolostone limestone 100 %
90 % 90 %
• Limestone
– Menyusun kira-kira 15 % batuan sedimen
– Pada laut dangkal, hangat dan jernih
(beberapa di daerah dingin)
• Dolostone
– Batuan sedimen terdiri terutama dari mineral
dolomite (CaMg(CO3)2)
• Carbonate lainnya
– Termasuk igneous carbonate, metamhorphic
carbonates (marble), marl, calcrete dan
magnesite
Penggunaan Ca dan Mg untuk pertanian

• Pemberian Ca dan Mg ke dalam tanah bertujuan :


• Mengatur pH tanah dan menurunkan ketersediaan Al,
Mn dan logam lain.
• Menjaga kecukupan Ca dan Mg di dalam tanah
• Untuk meningkatkan aktivitas mikroorganisme
• Untuk meningkatkan struktur tanah
• Memperbaiki tanah sodic (kegaraman Na tinggi).
• Reaksi kimia pengapuran

• Tahap 1
• CaCO3 + CO2 + H2O --- Ca(HCO3)2

• Tahap 2
• Ca(HCO3)2 + 2H+ ---- Ca2+ + 2CO2 + 2H2O

• Net :
• CaCO3 + 2H+ ---- Ca2+ + 2CO2 + H2O
Dampak negatif pengapuran

• Pengapuran dapat menyebabkan hilangnya N


apabila diterapkan bersama-sama dengan
pupuk Urea (nitrogen)

NH4+ + OH- ----- NH3(g) + H2O


Extraction dan processing Ca dan Mg

• Extraction
– Pertimbangan ekonomi
• Lokasi
• Bentuk deposit
• Sifat deposit termasuk sifat fisik dan kimia
– Pertimbangan teknis
• Sifat-sifat deposit
Processing

• Prosesnya umunya sangat sederhana yaitu crushing dan


grinding
• Di Indonesia biasanya dilakukan proses pemanasan
(calcination) sampai 900 – 1200 oC untuk meningkatkan
CCE atau NV (neutralizing value).
• Hasilnya Quicklime (unslaked lime/burned lime)
• CaCO3 --- Cao + CO2
900-1200oC
• Quicklime dapat membakar tanaman

– CaO + H2O ----- Ca(OH)2 + Energy (panas)


– CEC 179

• Slaked lime (Ca(OH)2


– Lebih aman dibandingkan quicklime
– CEC 136

Anda mungkin juga menyukai