Anda di halaman 1dari 63

Pendekatan Manajemen Kelas

Oleh: Dr. Sri Marmoah, M.Pd.


Pendekatan Permisif dan
Pendekatan Buku Masak
Pada Manajemen Kelas
MANAJEMEN KELAS PPT8
Kelebihan pendekatan buku
1 4 masak
Pengertian pendekatan permisif

Pengertian pendekatan buku Kekuranganan pendekatan


2 masak
5 permisif

Kekuranganan pendekatan
3 Kelebihan pendekatan permisif
6 buku masak
1
Pengertian
Pendekatan Permisif
PENGERTIAN PENDEKATAN PERMISIF

Menurut Sunaryo, (1989)


Pendekatan kebebasan pengelola kelas diartikan sebagai proses untuk membantu
siswa merasa bebas dalam mengerjakan sesuatu kapan saja dan di mana saja.
Peranan guru adalah mengusahakan semaksimal mungkin kebebasan siswa.
PENGERTIAN PENDEKATAN PERMISIF

Menurut Maman Rahman,


(1997:53).
Pendekatan Permisif adalah pendekatan yang menekankan perlunya
memaksimalkan kebebasan siswa Tema sentral dari pendekatan ini adalah: apa,
kapan, dan dimana juga guru hendaknya membarkan peserta didik bertindak
bebas sesuai dengan apa yang diinginkan
PENGERTIAN PENDEKATAN PERMISIF

Menurut Lailatu Zahroh, (2015:183)

Pendekatan kebebasan pengelolaan diartikan sebagai suatu proses untuk


membantu peserta didik agar merasa bebas untuk mengerjakan sesuatu
kapan dan dimana saja Peranan guru adalah mengusahakan semaksimal
mungkin kebebasan peserta didik, selama hal itu tidak menyimpang dari
peraturan yang telah ditetapkan dan disepakati bersama.
PENGERTIAN PENDEKATAN PERMISIF

Kesimpulan
Pendekatan permisif atau pendekatan kebebasan adalah pengelolaan kelas
yang dilakukan guru dengan cara memberi kebebasan kepada siswanya untuk
melakukan apa saja, kapan saja, dan dimana saja asalkan masih dalam
batasan wajar dan tidak menyimpang dari peraturan. Guru hanya berperan
sebagai pendorong perkembangan potensi peserta didik secara penuh.
2.
Pengertian
Pendekatan Buku Masak
PENGERTIAN PENDEKATAN BUKU MASAK

a c hm a n (1 9 9 9 : 5 4 )
R
di na ta (19 9 7: 77 )
mengemukakan bahwa: “pendekatan K ar ta
buku masak merupakan daftar tentang
hal-hal yang harus dilakukan dan tidak Pendekatan buku masak merupakan
dilakukan ini dirumuskan oleh guru atau kombinasi dari berbagai pandangan,
dapat dilihat dari berbagai sumber”. merupakan himpunan resep bagi guru,
pendekatan ini disebut buku masak
karena berisi rakitan daftar tahap demi
tahap tentang apa yang harus dilakukan
oleh guru.
PENGERTIAN PENDEKATAN BUKU MASAK

2 0 0 5 : 3 4 )
Suranto (
Maman
(1 9 9 7 : 5 4 )
Rachman Pendekatan buku masak merupakan
sebuah pendekatan manajemen
Pendekatan buku masak adalah kelas yang berupa serangkaian
pendekatan yang berbentuk daftar dan petunjuk tentang apa
rekomendasi berisi daftar hal-hal yang yang hendak dilakukan dan tidak
harus dilakukan atau yang tidak harus dilakukan dengan
dilakukan oleh seorang guru apabila mempertimbangkan kondisi di
menghadapi berbagai tipe masalah kelas.
manajemen kelas.
PENGERTIAN PENDEKATAN BUKU MASAK

Ke s i mpul a n:

Pendekatan buku masak adalah pendekatan yang dilakukan oleh guru


dalam mengelola kelas dengan cara membuat resep daftar hal-hal
yang boleh dilakukan atau hal-hal yang tidak boleh dilakukan guru
saat mengajar dan medidik peserta didik dalam kelas.
3.
Kelebihan
Pendekatan permisif
4
E1
ID
SL
Yang pertama
Guru memberikan kesempatan kepada para peserta didik melakukan
urusan sendiri.

Yang kedua
Siswa juga dapat meningkatkan daya kreativitasnya serta daya
imajinasinya

t in
rPo
we
Po
of
er
ow
eP
Th
4.
Kelebihan
Pendekatan Buku Masak
6
E1
ID
SL

Guru dapat mengambil langkah dengan jelas sesuai dengan apa yang telah
mereka rencanakan sehingga pengelolaan kelas dapat berjalan dengan baik.

t in
rPo
we
Po
of
er
ow
eP
Th
5.
Kekurangan
Pendekatan Permisif
8
E1
ID
SL

Kekurangan
Yang Pertama

Siswa tidak patuh terhadap gurunya atau tidak menghargai gurunya


sehingga siswa susah untuk diatur

Kekurangan
Yang kedua

Perbuatan yang bebas tanpa batas akan merugikan dan mengancam hak-

t in
rPo
hak orang lain.

we
Po
of
er
ow
eP
Th
6.
Kekurangan
Pendekatan Buku Masak
0
E2
ID
SL

Jika “resep” itu ternyata gagal, maka guru dapat


kehilangan akal dalam menangani masalah yang
dihadapinya
Pendekatan ini sangat
tergantung kepada

t in
rPo
resep

we
Po
of
er
ow
eP
Th
PENDEKATAN INSTRUKSIONAL
DAN PENDEKATAN
PERUBAHAN PERILAKU
MANAJEMEN KELAS PPT9
Pendekatan Instruksional

Pendekatan yang mendasarkan kepada


pendirian bahwa pengajaran yang yang
dirancang dan dilaksanakan dengan cermat
akan mencegah timbulnya sebagian besar
masalah manajerial kelas.
Perilaku instruksional guru mempunyai potensi
mencapai 2 tujuan utama manajemen kelas, yaitu:

Mencegah timbulnya Memecahkan masalah


masalah manajerial kelas manajerial kelas
1. Menyampaikan
kurikulum dan pelajaran
yang menarik, relevan, dan
sesuai
2. Menerapkan kegiatan 8. Mengatur kembali
yang efektif struktur situasi
HAL-HAL YANG
HARUS
3. Menyediakan daftar DIPERHATIKAN 7. Merencanakan perubahan
kegiatan rutin kelas DALAM lingkunga
MANAJEMEN
KELAS
4. Memberikan pengarahan 6. Memberikan bantuan
yang jelas yang mengatasi rintangan
5. Menggunakan dorongan
yang bermakna
Pendekatan Pengubahan Perilaku

Perilaku yang merupakan hasil proses


Pendekatan pengubahan perilaku belajar dan berlaku bagi perilaku
didasarkan pada prinsip-prinsip yang sesuai maupun yang tidak
psikologi behaviorisme.
sesuai.
Tugas guru

Menguasai dan menerapkan empat


prinsip dasar belajar

Penguatan Positif, Hukuman,


Penghentian, dan Penguatan Negatif.
A. Penguatan Positif

Pemberian penghargaan setelah terjadi suatu perbuatan.


Pengahargaan menyebabkan perbuatan yang dikuatkan itu
semakin meningkat dan menjadi kuat serta diulangi di
kemudian hari.
B. Hukuman

Pemberian rangsangan atau pengalaman yang tidak disukai atau tidak


diinginkan setelah terjadi suatu perbuatan sehingga membuat suatu
perbuatan yang dikenai hukuman menjadi berkurang frekuensinya dan
cenderung tidak diulangi kembali.
C. Penghentian

Menahan suatu penghargaan yang diharapkan (menahan penguatan


positif), yang dalam kejadian sebelumnya perbuatan tersebut diberi
penghargaan sehingga menyebabkan menurunnya frekuensi perbuatan
yang sebelumnya dihargai.
D. Penguatan Negatif

Penarikan rangsangan (hukuman) yang tidak diinginkan atau tidak disukai


sesudah terjadinya perbuatan yang menyebabkan frekuensi perbuatan
tersebut meningkat. Menarik hukuman mengakibabkan memperkuat
perilaku dan meningkatan kecenderungan diulangi.
E. Penguatan Terus Menerus

Penguatan yang menyusul setiap terjadinya perilaku yang menyebabkan


makin cepatnya seseorang mempelajari perilaku tersebut, sehingga efektif
dalam awal mempelajari suatu perilaku.
F. Penguatan Berselang Waktu

• Pendekatan yang digunakan oleh guru untuk


Penjadwalan Selang Waktu memberi penguatan kepada siswa setelah batas
waktu tertentu.

• Pendekatan yang digunakan oleh guru untuk


Penjadwalan Rasio memberi penguatan pada siswa setelah suatu
perbuatan terjadi beberapa kali.
G. Penghargaan / Penguatan

Rangsangan untuk meningkatkan frekuensi perbuatan sebelumnya.


Hukuman adalah sesuatu yang mengurangi frekuensi perbuatan
sebelumnya. Penguatan digolongkan dalam 2 kategori utama yaitu
penguatan primer (diperlukan untuk mempertahankan kehidupan seperti
air, makanan, rumah), dan pendorong bersyarat (pujian, rasa kasih
sayang, dsb).
Strategi Lain dalam Mengelola Kelas
A. Mempergunakan Model
Proses yang dialami peserta didik dengan mengamati cara berperilaku orang lain
untuk mendapatkan perilaku yang baru, serta dapat juga dipandang sebagai
suatu proses yang dilakukan guru melalui tingkah lakunya menampilkan nilai
dan sikap, yang ingin dimiliki dan ditampilkan oleh peserta didik.
B. Mempergunakan Pembentukan
Pembentukan adalah strategi pengubahan perilakuyang dipergunakan untuk
mengembangkan perilaku yang baru. Dengan cara setiap kali peserta didik
menampilkan perilaku yang diinginkan, guru tersebut memberi penguatan pada
peserta didik sehingga ia menamapilkan perilaku yang diinginkan secara
konsisten.
C. Mempergunakan Sistem Hadiah
Terdiri atas 3 Unsur, yaitu :
1. Seperangkat instruksi tertulis yang disiapkan dengan teliti,yang menggambarkan
perilaku peserta didik yang akan dikuatkan oleh guru.
2. Suatu sistem yang dirancang dengan baik untuk menghadiahkan barang kepada
peserta didik yang menampilkan perilaku yang sesuai.
3. Seperangkat prosedur yang memberikan kesempatan kepada peerta didik untuk
saling bertukar hadiah yang mereka peroleh sebagai penghargaan atau memberikan
kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial.
D. Mempergunakan Kontrak Perilaku

Kontrak perilaku adalah suatu persetujuan antara guru dan peserta didik
yang berperilaku menyimpang. Persetujuan itu menentukan perilaku yang
disetujui oleh para peserta didik untuk ditampilkan dan kemungkinan-
kemungkinan konsekuensinya apabila peserta didik menampilkan perilaku
tersebut.
E. Mempergunakan Jatah Kelompok

Penggunaan jatah kelompok adalah penggunaan prosedur dengan ciri konsekuensi


(penguatan atau hukuman) tidak hanya bergantung kepada perilaku seorang
peserta didik sendiri, melainkan juga kepada perilaku kelompoknya. Penghargaan
kepada setiap anggota kelompok bergantung kepada salah satu seorang atau lebih
atau pada perilaku seluruh anggota kelompok lainnya.
F. Penguatan Alternatif yang Tidak Serasi
Penguatan alternatif yang tidak serasi yaitu penguatan yang bertentangan satu
dengan yang lainnya. Penguatan itu terjadi pada situasi guru menghargai
perlilakun yang tidak dapat terjadi bersamaan dengan perilaku yang
menyimpang yang hendak dihilangkan oleh guru.
G. Mempergunakan Penyuluhan Perilaku
Penyuluhan perilaku adalah suatu proses yang meliputi pertemuan pribadi
antara guru dan peserta didik. Penyuluhan perilaku yang dimaksud ini
dimaksudkan untuk membantu peserta didik yangn berperilaku menyimpang
mengetahui bahwa perilakunya tidak sesuai kemudian ia berusaha
merencanakan perubahan.
H. Mempergunakan Pemantauan Sendiri

Pemantauan diri sendiri diartikan sebagai pengelolaan diri sendiri yang


memungkinkan peserta didik mencatat aspek-aspek perilakunya agar ia dapat
mengubahnya. Sehingga secara sisematis akan meningkatkan kesadaran
perilaku yang diharapkan atau dikurangi.
I. Mempergunakan Pemberian Isyarat
Pemberian isyarat adalah suatu proses untuk merangsang atau tindakan
mengingatkan secara verbal atau non verbal yang digunakan oleh guru kepada
peserta didiknya. Hal ini dilakukan bila peserta didiknya berperilaku
menyimpang. Suatu isyarat data digunakan untuk memberi penguatan atau
mencegah perilaku tertentu.
Keuntungan Pemberian Hukuman Menurut Sulzer dan Mayer
(1972):
1. Hukuman bersiat memberikan informasi kepada peserta didik karena
membantunya membedakan dengan cepat perilaku yang dibenarkan dan
yang tidak dibenarkan.

2. Hukuman bersifat memerinta kepada siswa lain untuk mengurangi


kemungkinan peserta didik lainnya untuk meniru perilaku yang dihukum
tersebut.
Kerugian Pemberian Hukuman Menurut Sulzer dan Mayer (1972):

 Hukuman dapat disalahtafsirkan.

 Hukuman dapat menyebabkan peserta didik yang dihukum menyisihkan


diri sama sekali.
 Hukuman dapat menyebabkan peserta didik yang dihukum menjadi
agresif.
 Hukuman dapat menghasilkan reaksi negatif di pihak teman-teman sekelas.

 Hukuman dapat menyebabkan peserta didik yang dihukum bersikap


negatif terhadap dirinya sendiri atau terhadap situasi.
Pendekatan Iklim Sosio -Emosional
Pendekatan Proses Kelompok
MANAJEMEN KELAS PPT10
Pendekatan Iklim Sosio-Emosional

Djamarah dan Zain (2003: 203)

Suasana perasaan dan suasana sosial (social-


emotionalclimate approach) di dalam kelas sebagai
sekelompok individu cenderung pada pandangan
psikologi klinis dan konseling (penyuluhan).
Gagasan pendekatan Sosio-
Emosional Carl Rogers

Kelancaran proses belajar yang penting sangat tergantung pada kualitas


sikap yang terdapat dalam hubungan pribadi antara guru dan peserta
didik.
Ginott memberikan rekomendasi mengenai cara yang seyogyanya
dilakukan oleh guru untuk berkomunikasi secara efektif sebagai berikut.

Alamatkan pernyataan kepada situasi siswa

Gambarkanlah situasi

Nyatakan perasaan yang sebenarnya

Hindarkan cara memusuhi

Hindarkan sikap menentang atau melawan


Hindarkan diagnosis dan prognosis
yang akan menilai siswa
Lanjutan 
Akui, terima, dan hormati pendapat
serta perasaan

Jelaskan proses, dan tidak menilai


produk atau pribadi

Hindarkan pertanyaan dan komentar


yang menimnulkan masalah

Tolak godaan memberikan kepada


siswa pemecahan yang ditawarkan
secara buru-buru
Hilangkan sarkasme

Usahakan penjelasan yang singkat

Pantau dan waspadalah kata-kata yang


dikeluarkan

Berikan pujian yang bersifat menghargai

Dengarkanlah apa yang diungkapkan


peserta didik
Glasser mengemukakan delapan langkah untuk
membantu peserta didik mengubah perilakunya yang
menyimpang:

Secara pribadi melibatkan diri dengan siswa

Memberikan uraian tentang perilaku siswa

Membantu siswa membuat penilaian atau pendapat tentang


perilakunya

Membantu siswa merencanakan tindakan yang lebih baik


Lanjutan 
Membimbing siswa mengikatkan diri dengan rencana yang telah
dibuatnya.

Mendorong siswa sewaktu melaksanakan rencananya

Memberikan kesempatan kepada siswa merasakan akibat wajar


dari perilakunya yang menyimpang tetapi jangan
menghukumnya

Tidak menerima pernyataan maaf siswa apabila siswa gagal


meneruskan keterikatannya
Gagasan penting yang mempunyai
Implikasi bagi manajemen kelas yang
efektif.

1. Penekanan pada kelas yang demokratis


2. pengakuan akan pengaruh konsekuensi wajar dan logis atas
perilaku siswa
Kelebihan dan Kekurangan Iklim
Sosio-Emosional
Kelebihan
Penyelesaian suatu
Siswa merasa nyaman
masalah diselesaikan
di kelas
bersama-sama

Pelajaran lebih mudah Terciptanya sikap


diterima demokratis

Siswa belajar saling


Selalu ada penghargaan
menghargai
Kekurangan
1. Siswa yang terlalu dekat dengan sikap siswa
yang terlalu bebas.
2. Sulit untuk memahami karakter emosi setiap
siswa di kelas
B. Pendekatan proses kelompok (Group-Processess
Approach)

Pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu


proses untuk menciptakan kelas sebagai suatu
sistem sosial di mana proses kelompok adalah
merupakan yang paling utama. Pendekatan ini
didasarkan pada psikologi klinis dan dinamika
kelompok.
Premis utama yang mendasari pendekatan proses kelompok
didasarkan pada asumsi-asumsi berikut:
1) kehidupan sekolah berlangsung dalam lingkungan
kelompok, yakni kelompok kelas,
2) tugas pokok guru adalah menciptakan dan membina
kelompok kelas yang efektif dan produktif,
3) kelompok kelas adalah suatu sistem sosial yang
mengandung ciri-ciri yang terdapat pada semua sistem
sosial, dan
4) pengelolaan kelas oleh guru adalah menciptakan dan
memelihara kondisi kelas yang menunjang terciptanya
suasana belajar yang menguntungkan.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah, dasar dari Group Process
Approach ini adalah psikologi sosial dan dinamika kelompok
yang mengetengahkan dua asumsi sebagai berikut.
a. Pengalaman belajar di sekolah bagi peserta didik
berlangsung dalam konteks kelompok sosial.
b. Tugas guru terutama adalah memelihara kelompok belajar
agar menjadi kelompok yang efektif dan produktif.
Schmuck dari Schmuck dalam Weber (1986) mengemukakan
enam ciri pendekatan proses kelompok, yaitu :

Harapan Kepemimpinan Daya Tarik

Norma Komunikasi Keterpaduan


Thank you! 

Anda mungkin juga menyukai