Anda di halaman 1dari 15

TRADISI KEBUDAYAAN

MASYARAKAT DALAM

KEBIDANAN
A. Pengertian Tradisi dan Kebudayaan

Tradisi dan Kebudayaan atau yang disebut peradapan adalah pemahaman


yang meliputi : pengetahuan, kepercayaan , seni, moral, hukum, adat istiadat
yang diperoleh dari anggota masyarakat. Tradisi atau disebut juga dengan
kebiasaan merupakan sesuatu yang sudah dilaksanakan sejak lama dan terus
menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, sering kali
dilakukan oleh suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama.
B. Tradisi Kebudayaan Masyarakat Yang
Berhubungan Dengan Kebidanan

Tradisi Kebudayaan dalam Antenatal Care: Berbagai


kelompok masyarakat diberbagai tempat yang menitik
beratkan perhatian mereka terhadap aspek kultural
dari kehamilan dan menganggap peristiwa itu sebagai
tahapan-tahapan kehidupan yang harus dijalani
didunia.karna Masa kehamilan dan kelahiran
dianggap masa krisis yang berbahaya.
UPACARA

Upacara adat jawa yang bertujuan mengupayakan


keselamatan bagi janin dalam prosesnya menjadi bayi
hingga saat kelahirannya itu adalah upacara mitoni,
procotan dan brokohan. Sebagian masyarakat jawa juga
percaya bahwa bayi yang lahir pada usia tujuh bulan
mempunyai peluang untuk hidup, bahkan lebih kuat
dari pada bayi yang lahir pada usia kehamilan delapan
bulan, walupun kelahiran itu masih prematur.
Upacara mitoni dilakukan dengan cara memandikan sang calon ibu
dengan air bunga, yang biasanya dilakukan oleh orangtua pasangan
suami-istri yang sedang menantikan bayinya.

Upacara procotan dilakukan dengan membuat sajian jenang procot


yakni bubur putih yang dicampur dengan irisan ubi. Upacara procotan
Upacara terbagi 3
khusus bertujuan agar sang bayi mudah lahir dan rahim ibunya. yaitu

Upacara brokohan adalah upacara sesudah lahirnya bayi dengan


selamat dengan membuat sajian nasi urap dan telur rebus yang
diedarkan pada sanak keluarga untuk memberitahukan kelahiran sang
bayi
Pantangan-pantangan didalam Tradisi Kebudayaan Masyarakat

1. Tidak boleh duduk di pintu supaya tidak mengalami kesulitan saat


melahirkan.
2. Tidak boleh duduk di atas tanah dan sapu supaya tidak lengket ari-
ari saat melahirkan.
3. Tidak boleh mandi saat maghrib atau senja hari supaya kulit bayi
tidak kemerah-merahan.
4. Tidak boleh melakukan pekerjaan layu on (daun pisang diasap-
asapkan pada api supaya menjadi layu dan wangi ) agar kulit bayi tidak
mengalami bercak-bercak lebam.
5. Tidak boleh melihat kera karena dikhawatirkan kelak bayi yang
dikandungnya akan mirip kera.
6. Tidak boleh keluar pada saat maghrib, malam hari, hujan rintik-rintik
karena dikhawatirkan ada makhluk halus yang mengikuti dan
mengganggu kandungannya.
Tradisi Kebudayaan Intranatal Care

Minum rendaman air rumput fatimah akan Minum madu dan telur dapat menambah tenaga
merangsang mulas Memang, rumput fatimah untuk persalinan. Madu tak boleh sembarangan
bisa membuat mulas pada ibu hamil, tapi dikonsumsi ibu hamil. Jika BB-nya cukup,
pada kandungannya belum diteliti secara sebaiknya jangan minum madu karena bisa
medis. mengakibatkan overweight.

Minum minyak kelapa memudahkan persalinan. Makan durian, tape, dan nanas bisa
Minyak kelapa, memang konotasinya bikin membahayakan persalinan. Ini benar karena
lancar dan licin. Namun dalam dunia bisa mengakibatkan pendarahan atau
kedokteran, minyak tak ada gunanya sama keguguran. Apabila dikomsumsi secrara
sekali dalam melancarkan persalinan. berlebihan
• Tidak boleh bersenggama
• Kaki harus lurus

Tradisi • Tidak boleh tidur siang

Kebudayaan • Tak boleh keramas


• Hindari makan jemek
Postnatal Care
• Tidak boleh berpergian
• Masyarakat masih banyak tidak menerima
proses memandikan bayi baru lahir setelah

Tradisi enam jam proses pasca persalinan.



Kebudayaan Dibedong agar kaki tidak bengkok.
• Hidung ditarik-tarik agar mancung.
Pelayanan BBL • Pemakaian gurita agar tidak kembung.
• Menggunting bulu mata agar lentik.
Cara Bidan Mengatasi Presepsi Tradisi
Kebudayaan Tidak benar yang Berkembang di
Masyarakat
Seorang bidan harus mampu menggerakkan peran serta masyarakat khususnya, berkaitan dengan
kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, anak remaja dan usia lanjut. Seorang bidan
juga harus memiliki kompetensi yang cukup berkaitan dengan tugas, peran serta tanggung jawabnya.

Sesuai kewenangan tugas bidan yang berkaitan dengan aspek sosial-budaya, telah diuraikan dalam
peraturan Menteri Kesehatan : Mengenai wilayah, struktur kemasyarakatan dan komposisi penduduk,
serta sistem pemerintahan desa dengan cara :
Mengenali struktur kemasyarakatan
Mencatat jumlah KK, PUS, dan
seperti LKMD, PKK, LSM, karang
penduduk menurut jenis kelamin
taruna, tokoh masyarakat, kelompok
dangolongan.
pengajian, kelompok arisan, dan lain-
lain.

Agar seluruh tugas dan fungsi


bidan dapat dilaksanakan secara
Mempelajari data penduduk yang
efektif, bidan harus
meliputi
mengupayakan hubungan yang
efektif dengan masyarakat
suggestion Solution

Kemudian seorang bidan perlu


Salah satu kunci keberhasilan hubungan mempelajari sosial - budaya masyarakat
yang efektif adalah komunikasi. Kegiatan tersebut, yang meliputi tingkat pengetahuan
bidan yang pertama kali harus dilakukan penduduk, struktur pemerintahan, adat
bila datang ke suatu wilayah adalah istiadat dan kebiasaan sehari-hari,
mempelajari bahasa yang digunakan oleh pandangan norma dan nilai, agama, bahasa,
masyarakat setempat. kesenian, dan hal-hal lain yang berkaitan
dengan wilayah tersebut.
Dengan kegiatan-kegiatan
kebudayaan tradisional
setempat bidan dapat berperan
aktif untuk melakukan promosi
kesehatan kepada masyaratkat
dengan melakukan penyuluhan
kesehatan di sela-sela acara
kesenian atau kebudayaan
tradisional
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai