Dinamika Kompetensi Absolut Antara Arbitrase & Kepailitan-Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Pengalaman Indonesia)
Dinamika Kompetensi Absolut Antara Arbitrase & Kepailitan-Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Pengalaman Indonesia)
Dalam penjelasan Pasal 303 Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang dijelaskan bahwasanya Ketentuan dalam Pasal ini dimaksudkan untuk memberi penegasan bahwa Pengadilan tetap
berwenang memeriksa dan menyelesaikan permohonan pernyataan pailit dari para pihak, sekalipun perjanjian utang piutang
yang mereka buat memuat klausula arbitrase.
PUTUSAN PENGADILAN NIAGA SEPUTAR DINAMIKA
KOMPETENSIHUKUM
BAGAIMANA ABSOLUTACARA LEMBAGA DANARBITRASE
STRATEGI DANBERPERKARA
PENGADILAN NIAGA
ARBITRASE DI BADAN
Dinamika Kompetensi absolutARBITRASE
Arbitrase dan NASIONAL INDONESIA
Kepailitan-Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang, pada faktanya masih ditemukan
(BANI)?
perbedaan pemahaman di Pengadilan Niaga, sebagaimana putusan-
putusan PN Niaga di bawah ini:
Putusan Pengadilan Niaga Pada Pengadilan Putusan Pengadilan Niaga Pada Pengadilan
Negeri Semarang No.30/Pdt.Sus Negeri Jakarta Pusat
PKPU/2021/PN.SMG., tanggal 13 September No.161/Pdt.Sus-PKPU/2021/PN.Niaga.Jkt.Pst.,
2021 tanggal 6 Mei 2021
Majelis Hakim dalam Putusan ini menerima eksepsi Majelis Hakim dalam Putusan inimenolak eksepsi
Kompetensi Absolut Arbitrase dan Majelis Hakim Kompetensi Absolut Arbitrase dan Majelis Hakim
memutus bahwa PN Niaga Semarang tidak memutus bahwa PN Niaga Jakarta Pusat menolak
berwenang mengadili sengketa a quo. keberatan Termohon terkait kewenangan PN Niaga
Jakarta Pusat.
BAGAIMANA HUKUM ACARA DAN STRATEGI BERPERKARA
ARBITRASE DI BADAN ARBITRASE NASIONAL INDONESIA
HASIL ANALISA ATAS PERTIMBANGAN HUKUM MAJELIS HAKIM
(BANI)?
TERKAIT KOMPETENSI ABSOLUT ARBITRASE
Silahkan menghubungi: