Anda di halaman 1dari 59

Diskusi tentang

VERIFIKASI
LEGALITAS KAYU
VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

LOGO
APAKAH SAUDARA MENGENAL
LOGO INI....??
VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
 Verifikasi Legalitas Kayu  alat dan mekanisme untuk
melakukan verifikasi atas keabsahan kayu yang
diperdagangkan atau dipindahtangankan berdasarkan
pemenuhan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 Standar VLK  memberikan jaminan bahwa produk kayu,
atau produk industri hasil hutan yang dijual, bahan
bakunya dapat dilacak dan berasal dari perizinan yang sah
(bukan ilegal) dan dikelola sesuai ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
 PRINSIP VLK: Menguji Keterlacakan Kayu Dari Produk
mundur s.d. Sumber Asal Bahan Baku & Sekaligus Menguji
Pemenuhan & Ketaatan Terhadap Peraturan yang Berlaku
Secara Konsisten.
Pertanyaan...........

Apa yang dimaksud dengan


LEGALITAS KAYU atau KAYU
LEGAL ???
DEFINISI KAYU LEGAL

“ Kayu disebut SAH/LEGAL jika


kebenaran ASAL KAYU,
ADMINISTRASI & DOKUMENTASI
ANGKUTAN, PENGOLAHAN, dan
PERDAGANGAN atau
PEMINDAHTANGANAN dapat
dibuktikan MEMENUHI SEMUA
PERSYARATAN LEGAL yang berlaku.”
MENGAPA
VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
DIPERLUKAN???

LOGO
VLK PENTING KARENA....!!!!!
 EU Timber Regulation No 995/2010
– Mengidenfikasi dan memberi ijin kayu legal  melalui due diligence
assessment (uji kepatuhan)  Untuk memastikan HANYA kayu legal lah
yang diekspor ke Eropa.
– Meliputi pengecekan mulai dari areal pemanenan ke pelabuhan ekspor,
termasuk areal proses pengolahan di industri.
– DUE DILIGENCE dan TIMBER REGULATION TIDAK BERLAKU
jika suatu negara eksportir sudah menandatangani Voluntary Partnership
Agreement (VPA) dengan Uni Eropa.
 Amerika Serikat  Amandemen Lacey Act  menghindarkan impor
kayu-kayu illegal ke AS.
 Jepang  Goho Wood atau Green Konjuho  mewajibkan kayu-kayu yang
diimpor berasal dari sumber yang Legal
VLK PENTING KARENA....!!!!!
• Penandatanganan VPA  Oktober 2013 antara Kemenhut &
EU, produk kayu Indonesia akan mendapatkan Green Line di
Pasar Eropa
• Voluntary Partnership Agreement (VPA) adalah Kerjasama
bilateral yang mengatur perdagangan kayu ke Eropa, Meliputi;
– Standar legalitas berdasarkan regulasi nasional
– Tata aturan kelembagaannya
– Legality Assurance System
• KEWAJIBAN PENGGUNAAN DOKUMEN V -LEGAL:
– 1 Januari 2013 untuk 26 Kode HS
– 1 Januari 2015, untuk 14 Kode HS (termasuk
furniture/meubel)
Untuk Menembus Kebijakan Proliferasi Pasar
Beberapa Negara dengan Kebijakan Proliferasinya
Level of
Country Products Minimum reqs.
obligation
Belgium W S M
Denmark W/P L+S V
EU All L Guidance W = wood
France W/P LS M P = paper

Germany W LS M S = Sustainable
L = Legal
Netherlands W/P L+S M
M = Mandatory
Norway W/P No tropical V V = Voluntary
Switzerland W/P S (L) V
UK W/P LS, FLEGT M
New Zealand W/P L+S M
China W Labeling M
Japan W/P L+S M
Mexico W/P L+S M

Several developing countries are preparing TPPs or in the process (Ghana, Khamerun, Kongo,
Indonesia, Malaysia, Vietnam, etc.). Local government-level initiatives spreading e.g. in Brazil.
VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

LOGO
PRINSIP LEGALITAS
KAYU
K
3&
S
E
LEGALITAS R
PERUSAHAAN/ I
SESUAI KLUSTER K
Sumber/ A
Bahan Baku PENERIMAAN TP
PROCESING
KAYU
E
K (OUT)
E Pasar
FINISHING RJ
A

KETELUSURAN
IMPLEMENTASI VLK
OKTOBER
2013

DESEMBER 2012 VPA 31 DESEMBER 2014


“IUPHHK-HA/HT/RE; (IUIPHHK, IUI, TDI,
TPT, IRT, ETPIK NON
PEMEGANG HAK PRODUSEN) WAJIB
PENGELOLAAN; BELI BAHAN BAKU
IUIPHHK” PHPL/VL/DKP

DESEMBER 2013 JANUARI 2015


“EKSPOR PRODUK
“IUI Lanjutan, TDI” FURNITURE HARUS
“Pengrajin/ IRT; DILAMPIRI
Pedagang Ekspor” DOKUMEN V-
LEGAL”

Pemegang IUIPHHK, IUI, TDI, TPT, industri rumah tangga/pengrajin, dan


ETPIK Non-Produsen WAJIB menggunakan bahan baku dan/atau produk
yang telah memiliki S-PHPL atau S-LK atau Deklarasi Kesesuaian Pemasok
selambat-lambatnya 31 Desember 2014. (Pasal 5 P.43/Menhut-II/2014)
Ruang Lingkup VLK IUPHHK - HA

IUPHHK - HT

HUTAN NEGARA IUPHHK - RE

PERHUTANI

KAWASAN IUPHHK - HTR


HUTAN NEGARA
HUTAN
DIKELOLA MASY
IUPHHK - HKm

IUPHHK - HD
HUTAN HAK
OBYEK IUPHHK - HTHR
PEMEGANG IPK
VLK
IUI - PHHK
INDUSTRI
PERKAYUAN
IUI -
LANJUTAN
TEMPAT TDI (Tanda
PENAMPUNGA Daftar Industri)
N TERDAFTAR
Industri Rumah
PEDAGANG Tangga/Pengrajin
EKSPOR
P. 43/2014 dan P. 05/VI-BPPHH/2014
Ruang Lingkup Deklarasi Kesesuaian

IUIPHHK NON
ETPIK

TEMPAT
PENAMPUNGAN
TERDAFTAR

OBYEK
DEKLARASI HUTAN HAK
KESESUAIAN
INDUSTRI
RUMAH TANGGA/
PENGRAJIN
ETPIK NON
PRODUSEN

P. 43/2014 dan P. 05/VI-BPPHH/2014


MENGENAL RAGAM
INDUSTRI KEHUTANAN

LOGO
Ragam Industri Kehutanan
• Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK)
adalah izin untuk mengolah kayu bulat dan/atau kayu bahan baku
serpih menjadi satu atau beberapa jenis produk pada satu lokasi
tertentu yang diberikan kepada satu pemegang izin oleh pejabat
yang berwenang
a. Industri penggergajian kayu, antara lain kayu gergajian,
palet kayu, dan barecore;
b. Industri panel kayu, antara lain veneer, plywood, laminated
veneer lumber (LVL), fancy plywood, plywood faced bambu,
blockboard, cementboard, particle board;
c. Industri bioenergi berbasis biomassa kayu, antara lain
wood pellet, arang kayu, bioethanol;
d. Industri barang setengah jadi dan barang jadi berbasis
kayu, antara lain wood chips).
Permenhut P. 55/2014
Ragam Industri Kehutanan
• Ragam Kapasitas IUIPHHK
1. Kapasitas produksi sampai dengan 6.000 m³ per-tahun
2. Kapasitas produksi di atas 6.000 m³ per-tahun
(jumlah total kapasitas produksi dari satu atau beberapa jenis produksi
IPHHK dari satu pemegang izin yang terletak di satu lokasi)
 Izin Penggunaan Mobile Circular Saw adalah izin untuk jasa
mengolah kayu bulat yang berasal dari hutan hak dengan
menggunakan mesin circular saw yang digunakan secara
berpindah-pindah.
 Perluasan Industri Primer Hasil Hutan yang selanjutnya disebut
perluasan adalah penambahan kapasitas produksi dan/atau
penambahan jenis produksi.
 Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan daya saing, industri
primer hasil hutan kayu dapat menggunakan bahan baku kayu
olahan, antara lain veneer, kayu gergajian, serpih kayu.
Permenhut P. 55/2014
Ragam Industri Kehutanan
• Izin Usaha Industri Lanjutan (IUI Lanjutan) adalah perusahaan
pengolahan hasil hutan kayu hilir, dengan produk antara lain furniture.
• Izin Usaha Industri (IUI) adalah izin usaha industri pengolahan kayu
lanjutan yang memiliki nilai investasi perusahaan seluruhnya di atas
Rp200.000.000,- (dua ratus juta rupiah), tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha.
• Tanda Daftar Industri (TDI) adalah izin usaha industri pengolahan
kayu lanjutan yang memiliki nilai investasi perusahaan seluruhnya
sampai dengan Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah), tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
• Industri rumah tangga/pengrajin adalah industri kecil skala rumah
tangga dengan nilai investasi sampai dengan Rp. 5.000.000,- (lima
juta rupiah) di luar tanah dan bangunan dan/atau memiliki tenaga
kerja 1 sampai dengan 4 orang.

P. 43/2014 jo P.95/2014
Ragam ETPIK / ITPK
• Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan Mebel (ETPIK) adalah
perusahaan industri kehutanan yang telah mendapat pengakuan untuk
melakukan ekspor produk industri kehutanan.
• Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan Mebel (ETPIK Mebel)
adalah ETPIK yang memproduksi produk industri kehutanan yang termasuk
pos tarif/HS kelompok meubel di Kementerian perdagangan.
• Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan Kayu Olahan (ETPIK
Kayu Olahan) adalah ETPIK yang memproduksi produk industri kehutanan
yang termasuk pos tarif/HS kelompok Kayu Olahan di Kementerian
perdagangan.
• Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan Non-Produsen (ETPIK
Non-Produsen) adalah perusahaan perdagangan yang telah mendapat
pengakuan untuk melakukan ekspor produk industri kehutanan.
• Importir Terdaftar Produk Kehutanan adalah perusahaan yang melakukan
impor produk kehutanan untuk keperluan kegiatan usaha dengan
memperdagangkan dan/atau memindahtangankan kepada pihak lain.

P. 43/2014 jo P.95/2014
Ragam Obyek VLK

• Hutan hak adalah hutan yang berada pada tanah yang telah
dibebani hak atas tanah yang berada di luar kawasan hutan dan
dibuktikan dengan alas titel atau hak atas tanah.
• Tempat Penampungan Terdaftar (TPT) adalah tempat
pengumpulan kayu bulat dan/atau kayu olahan yang berasal dari
satu atau beberapa sumber, milik badan usaha atau perorangan
yang ditetapkan oleh Pejabat yang berwenang sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.

P. 43/2014 jo P.95/2014
VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
MENURUT P.43/2014 jo P.95/2014

LOGO
VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
Menurut Permenhut P.43/2014 jo P.95/2014

• Pemegang IUPHHK-HKm, IUPHHK-HTR, IUPHHK-HD,


IUPHHK-HTHR, IPK, IUIPHHK, IUI, TDI, dan EPTIK Non-
Produsen wajib mendapatkan S-LK.
• Tempat Penampungan Terdaftar, Industri Rumah
Tangga/Pengrajin, dan Pemilik Hutan Hak  S-LK melalui
sertifikasi LVLK, atau menerbitkan Deklarasi Kesesuaian
Pemasok.
• Pemegang IUIPHHK, IUI, dan TDI yang bahan baku kayunya
berasall dari hutan hak, dapat memfasilitasi pemasoknya untuk
mendapatkan S-LK atau menerbitkan DKP.
• Pemegang IUIPHHK, IUI, TDI, TPT, Industri Rumah
Tangga/Pengrajin, dan ETPIK non Produsen yang mengunakan
kayu dengan DKP wajib memastikan legalitas bahan baku dengan
melakukan pengecekan ke pamasok yang menggunakan DKP.
P. 43/2014 dan P. 95/2014
VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
Menurut Permenhut P.43/2014 jo P.95/2014

• Pemegang IUIPHHK, IUI, TDI, TPT, IRT/Pengrajin, dan ETPIK non


Produsen wajib menggunakan bahan baku yang telah memiliki S-PHPL, atau
S-LK, atau DKP.
• Pemegang ETPIK Kayu Olahan yang telah memiliki S-LK namun
menggunakan bahan baku berbentuk produk olahan yang pemasoknya belum
memiliki S-LK atau DKP, Dokumen V-Legal diterbitkan melalui Inspeksi
oleh LVLK s.d. 30 Juni 2015.
• Pemegang ETPIK yang telah memiliki S-LK dan seluruh bahan bakunya
memiliki S-LK atau DKP untuk keperluan ekspor menggunakan Dokumen V-
Legal.
• Pemegang ETPIK Mebel yang belum atau sudah memiliki S-LK yang bahan
baku produk olahannya belum memiliki S-LK atau DKP, untuk keperluan ekspor
menggunakan Deklarasi Ekspor s.d. 31 Desember 2015.
• Bagi pemegang IUIPHHK, IUI, TDI, dan ETPIK non Produsen yang belum
mendapat S-LK, maka dokumen V-Legal diterbitkan melalui Inspeksi oleh
LVLK s.d. 30 Juni 2015.
P. 43/2014 dan P. 95/2014
VLK di Perhutani
Menurut Perdirjen P.14/VI-BPPHH/2014

• Sertifikasi pada hak pengelolaan dapat menerapkan


sertifikasi multilokasi (multisite).
• Penerapan sertifikasi multilokasi (multisite) sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan dalam hal:
a. Proses pengelolaan untuk setiap lokasi/site adalah sama dan
dioperasikan dengan metode dan prosedur yang sama;
b. Terdapat sistem manajemen yang terkendali dan teradministrasi
secara sentral; dan atau
c. Auditee mampu mengumpulkan dan menganalisis data berupa
perubahan dokumen dan sistem, tinjauan manajemen, keluhan,
evaluasi tindakan koreksi, rencana audit internal dan evaluasi
hasil, serta perubahan persyaratan yang ada.

P. 14/VI-BPPHH/2014
VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
Menurut Perdirjen P.14/VI-BPPHH/2014

• Seluruh bahan baku yang berasal dari kayu lelang wajib dipisahkan
dan dilengkapi dengan dokumen SAL atau FAKB/FAKO lanjutan
hasil lelang, dengan disertai Risalah Lelang.
• Dalam hal auditee yang dalam proses produksinya menggunakan
bahan baku yang berasal dari kayu lelang maka terhadap produksi
dari kayu lelang dimaksud wajib dipisahkan.
• Auditee tidak diperbolehkan menggunakan tanda V-Legal dan tidak
diperbolehkan mengajukan permohonan Dokumen V-Legal terhadap
hasil produksi dari bahan baku kayu lelang.
• LVLK tidak diperbolehkan menerbitkan Dokumen V-Legal terhadap
hasil produksi dari bahan baku kayu lelang.
• Dalam hal auditee menerima kayu yang berasal dari hasil lelang
setelah penerbitan S-LK, maka auditee wajib segera melaporkannya
kepada LVLK untuk dilakukan audit khusus.
P. 14/VI-BPPHH/2014
PERBEDAAN VLK PADA IUIPHHK, IUI, TDI, IRT,
TPT & HUTAN HAK
VERIFIKASI
DOKUMEN MASA MASA
RAGAM OBYEK GROUP
NO BERLAK PENILIKA
VLK RE- CERTF.
PERTAMA U N
SERTIF.

1 IUI-PHHK (KAP >


6000 M³/TAHUN)
12 BULAN 12 BULAN 3 TAHUN 12 BULAN --
2 IUI-PHHK (KAP ≤
6000 M³/TAHUN)
3 BULAN 12 BULAN 3 TAHUN 12 BULAN √
3 IUI (INVESTASI >
500 JUTA)
12 BULAN 12 BULAN 3 TAHUN 12 BULAN √
4 IUI (INVESTASI
200 < X ≤ 500 JUTA)
3 BULAN 12 BULAN 6 TAHUN 24 BULAN √
5 TDI ( < 200 JUTA) 3 BULAN 12 BULAN 6 TAHUN 24 BULAN √
6 INDUSTRI RUMAH
TANGGA/PENGRAJ
3 BULAN 12 BULAN 6 TAHUN 24 BULAN √
IN
7 TEMPAT
PENAMPUNGAN
3 BULAN 12 BULAN 3 TAHUN 12 BULAN √
TERDAFTAR
8 PEDAGANG
EKSPOR
12 BULAN 12 BULAN 3 TAHUN 12 BULAN √
RAGAM STANDARD VLK
KLUSTER INDUSTRI PERKAYUAN:
1. Standar VLK pada IUIPHHK > 6000 m³ dan IUI > 500 juta
2. Standar VLK pada IUIPHHK ≤ 6000 m³ dan IUI ≤ 500 juta
3. Standar VLK pada Tanda Daftar Industri (TDI)
4. Standar VLK pada IRT/Pengrajin
5. Standar VLK pada Tempat Penampungan Terdaftar (TPT)
6. Standar VLK pada ETPIK non Produsen/Pedagang Ekspor
KLUSTER HUTAN:
7. Standar VLK pada Hutan Hak
8. Standar VLK pada IUPHHK-HKm, IUPHHK HTR, IUPHHK
HD
9. Standar VLK pada Pemegang Hak Pengelolaan / Perhutani
10. Standar VLK pada IUPHHK-HA, HT, RE
GROUP CERTIFICATION
VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

LOGO
GROUP CERTIFICATION VLK

• Pemegang IUPHHK-HTR, IUPHHK-HKm, IUPHHK-


HD, IUI-PHHK dengan kapasitas sampai dengan 6.000
M3 per tahun, TPT, Industri Rumah Tangga/ Pengrajin,
TDI, IUI, dan Pemilik Hutan Hak dapat mengajukan
VERIFIKASI LK SECARA BERKELOMPOK (group
certification) ..
• Jika pembiayaan pendampingan dan VLK ditanggung
Kementerian Kehutanan atau sumber lain maka
pelaksanaannya VLK dilakukan secara kelompok (group
certification).

P. 43/Menhut-II/2014
GROUP CERTIFICATION
IUIPHHK KAPASITAS ≤ 6000 m³ & IUI

LOGO
Syarat Group Certification VLK

1. Memiliki akte notaris atau dokumen kesepakatan tentang


pembentukan kelompok yang bermaterai.
2. Memiliki kepengurusan kelompok.
3. Memelihara seluruh dokumen yang mencakup persyaratan yang
ada di dalam standar verifikasi LK, antara lain: nama dan
informasi setiap anggota, dan dokumen terkait lainnya.
4. Memiliki aturan tertulis bahwa apabila terdapat satu atau lebih
anggota yang dinyatakan tidak memenuhi maka kelompok
dinyatakan tidak lulus atau S-LK kelompok dicabut
5. Anggota kelompok harus memiliki jenis izin usaha yang sama.

P. 14/VI-BPPHH/2014 jo
P.1/VI-BPPHH/2015
TEKNIK VLK GROUP CERTIFICATION
IUIPHHK/IUI

1. Sebelum auditee mengajukan permohonan VLK secara kelompok, auditee melakukan


internal audit secara keseluruhan (100%) kepada seluruh anggotanya.
2. LVLK berkewajiban untuk melakukan verifikasi terhadap hasil internal audit
sebagaimana dimaksud pada angka 1.
3. Verifikasi awal dilakukan secara sampling terhadap jumlah tertentu yang memastikan
dalam masa berlaku sertifikat semua anggota kelompok terverifikasi.
4. Penilikan dilakukan terhadap anggota kelompok yang belum diverifikasi sebelumnya.
5. Dalam satu masa berlaku sertifikat semua anggota kelompok harus diverifikasi.
6. Kelompok sertifikasi wajib melaksanakan audit internal setiap tahun.
7. Apabila terdapat satu anggota dinyatakan tidak memenuhi, maka kelompok dinyatakan
tidak lulus atau S-LK kelompok dicabut.
8. Penambahan anggota kelompok maksimal 30% dari jumlah anggota awal.
9. Anggota baru kelompok sertifikasi mendapatkan fasilitas sertifikat setelah penilikan.

P. 14/VI-BPPHH/2014 jo
P.1/VI-BPPHH/2015
GROUP CERTIFICATION
TANDA DAFTAR INDUSTRI (TDI)

LOGO
Syarat Group Certification VLK

1. Memiliki akta notaris atau dokumen kesepakatan tentang


pembentukan kelompok.
2. Memiliki kepengurusan kelompok.
3. Memelihara seluruh dokumen yang mencakup persyaratan
yang ada di dalam standar verifikasi LK, antara lain : nama dan
informasi setiap anggota dan dokumen terkait lainnya.
4. Memiliki aturan tertulis bahwa apabila terdapat satu atau lebih
anggota yang dinyatakan tidak memenuhi maka kelompok
dinyatakan tidak lulus atau S-LK kelompok dicabut.
5. Anggota kelompok harus memiliki jenis izin usaha yang sama

P. 43/2014 dan P. 05/VI-BPPHH/2014


TEKNIK VLK GROUP CERTIFICATION PADA
TDI
1. Sebelum auditee mengajukan permohonan VLK secara kelompok, auditee
melakukan internal audit secara keseluruhan (100%) kepada seluruh anggotanya.
2. LVLK berkewajiban untuk melakukan verifikasi terhadap hasil internal audit
sebagaimana dimaksud pada angka 1.
3. Verifikasi awal dilakukan secara sampling terhadap jumlah tertentu yang
memastikan dlm masa berlaku sertifikat semua anggota kelomp terverifikasi.
4. Penilikan dilakukan terhadap anggota kelompok yang belum diverifikasi
sebelumnya.
5. Dalam satu masa berlaku sertifikat semua anggota kelompok harus diverifikasi.
6. Kelompok sertifikasi wajib melaksanakan audit internal setiap tahun.
7. Apabila terdapat satu anggota dinyatakan tidak memenuhi, maka kelompok
dinyatakan tidak lulus atau S-LK kelompok dicabut.
8. Penambahan anggota kelompok maksimal 30% dari jumlah anggota awal.
9. Anggota baru kelompok sertifikasi mendapatkan fasilitas sertifikat setelah
penilikan.

P. 43/2014 dan P. 05/VI-BPPHH/2014


GROUP CERTIFICATION
INDUSTRI RUMAH TANGGA/PENGRAJIN

LOGO
Syarat Group Certification VLK pada IRT
1. Memiliki akte notaris dan/atau dokumen kesepakatan tentang
pembentukan kelompok atau koperasi.
2. Memiliki kepengurusan kelompok atau koperasi.
3. Memiliki aturan untuk mengendalikan anggotanya, antara lain terkait
tanggung jawab anggota, persyaratan menjadi anggota, aturan
pencabutan/pembekuan sebagai anggota, aturan transaksi, sistem
pengawasan internal dan kontrol terhadap anggota.
4. Memelihara seluruh dokumen yang mencakup persyaratan yang ada di
dalam standar verifikasi LK, antara lain : nama dan informasi setiap
anggota dan dokumen terkait lainnya.
5. Memiliki aturan tertulis bahwa apabila terdapat satu atau lebih anggota
yang dinyatakan tidak memenuhi maka kelompok atau koperasi
dinyatakan tidak lulus atau S-LK kelompok atau koperasi dicabut.
6. Anggota kelompok harus IRT/Pengrajin.

P. 14/VI-BPPHH/2014 jo
P.1/VI-BPPHH/2015
TEKNIK VLK GROUP CERTIFICATION PADA
IRT
1. Verifikasi awal dilakukan secara sampling terhadap jumlah
tertentu yang memastikan bahwa dalam masa berlaku sertifikat
semua anggota kelompok atau koperasi terverifikasi.
2. Penilikan dilakukan terhadap anggota kelompok atau koperasi
yang belum diverifikasi sebelumnya.
3. Dalam satu masa berlaku sertifikat semua anggota kelompok atau
koperasi harus diverifikasi.
4. Apabila terdapat satu atau lebih anggota yang dinyatakan tidak
memenuhi maka kelompok atau koperasi dinyatakan tidak lulus
atau S-LK kelompok atau koperasi dicabut.
5. Penambahan anggota kelompok atau koperasi maksimal 30% dari
jumlah anggota awal.
6. Anggota baru kelompok sertifikasi mendapatkan fasilitas
sertifikat setelah penilikan.
P. 14/VI-BPPHH/2014 jo
P.1/VI-BPPHH/2015
GROUP CERTIFICATION
TEMPAT PENAMPUNGAN TERDAFTAR

LOGO
Syarat Group Certification VLK

1. Memiliki akte notaris tentang pembentukan kelompok.


2. Memiliki kepengurusan kelompok.
3. Memelihara seluruh dokumen yang mencakup
persyaratan yang ada di dalam standar verifikasi LK,
antara lain: nama dan informasi setiap anggota,
rekaman pelatihan dan dokumen terkait lainnya
termasuk rekaman transaksi.

P. 14/VI-BPPHH/2014 jo
P.1/VI-BPPHH/2015
TEKNIK VLK GROUP CERTIFICATION PADA
TPT

1. Verifikasi awal dilakukan terhadap seluruh anggota


kelompok.
2. Dalam satu masa berlaku sertifikat semua anggota
kelompok harus diverifikasi.
3. Kelompok sertifikasi wajib melaksanakan audit internal
setiap tahun.
4. Apabila terdapat satu anggota dinyatakan tidak
memenuhi, maka kelompok dinyatakan tidak lulus.
5. Penambahan anggota kelompok maksimal 30% dari jumlah
anggota awal.
6. Anggota baru kelompok sertifikasi mendapatkan fasilitas
sertifikat setelah penilikan.

P. 14/VI-BPPHH/2014 jo
P.1/VI-BPPHH/2015
GROUP CERTIFICATION
PEMILIK HUTAN HAK

LOGO
Syarat Group Certification VLK pada Hutan Hak
1. Memiliki akte notaris atau dokumen kesepakatan tentang
pembentukan kelompok (kelompok tani hutan, koperasi, atau
kelompok lainnya).
2. Memiliki kepengurusan kelompok.
3. Memiliki komitmen tertulis untuk memenuhi prinsip dan kriteria
verifikasi LK.
4. Memiliki aturan untuk mengendalikan anggotanya, antara lain terkait
tanggung jawab anggota, persyaratan menjadi anggota, aturan
pencabutan/pembekuan sebagai anggota, sistem pengawasan internal
dan kontrol terhadap anggota.
5. Memelihara seluruh dokumen yang mencakup persyaratan yang ada
di dalam standar verifikasi LK, antara lain: nama dan informasi setiap
anggota, rekaman pelatihan, peta kawasan hutan, bukti kepemilikan
lahan, dan dokumen terkait lainnya.
6. Anggota kelompok harus pemilik hutan hak.
P. 14/VI-BPPHH/2014 jo
P.1/VI-BPPHH/2015
TEKNIK VLK GROUP CERTIFICATION PADA
HUTAN HAK
1. Verifikasi awal dilakukan secara sampling terhadap jumlah
tertentu yang memastikan bahwa dalam masa berlaku sertifikat
semua anggota kelompok terverifikasi.
2. Penilikan dilakukan terhadap anggota kelompok yang belum
diverifikasi sebelumnya.
3. Dalam satu masa berlaku sertifikat semua anggota kelompok
harus diverifikasi.
4. Apabila terdapat satu atau lebih anggota yang dinyatakan tidak
memenuhi, maka anggota tersebut dikeluarkan dari keanggotaan
kelompok.
5. Penambahan anggota kelompok maksimal 30% dari jumlah
anggota awal.
6. Anggota baru mendapatkan fasilitas sertifikat setelah penilikan.
P. 14/VI-BPPHH/2014 jo
P.1/VI-BPPHH/2015
DEKLARASI KESESUAIAN
PEMASOK (DKP)

LOGO
DKP MENURUT PERDIRJEN P. 01/VI-
BPPHH/2015

• DEKLARASI KESESUAIAN PEMASOK (DKP)


adalah pernyataan kesesuaian yang dilakukan oleh
pemasok berdasarkan telah dapat dibuktikannya
pemenuhan atas persyaratan.
• Penerbit Deklarasi Kesesuaian Pemasok : Pemilik hutan
hak, IUIPHHK, IUI, TPT Hutan Hak, TPT Hutan Hak
Pengelolaan, Industri Rumah Tangga/Pengrajin, serta
Importir Kayu dan/atau produk kayu.

P. 01/VI-BPPHH/2015
OBYEK DKP MENURUT Perdirjen P.
01/VI-BPPHH/2015
1. Pemilik Hutan Hak terhadap hasil hutan kayunya (termasuk kayu
yang berasal dari Tanah Bengkok, Titisara, kuburan, dan kayu
bongkaran) yang dalam penatausahaan hasil hutannya
menggunakan Nota Angkutan atau SKAU.
2. Pemegang IUIPHHK yang tidak memiliki ETPIK terhadap produk
kayu yang diproduksinya dan mengolah bahan baku yang
seluruhnya berasal dari Hutan Hak yang memiliki S-LK atau DKP.
3. Pemegang IUI/TDI yang tidak memiliki ETPIK terhadap produk
kayu yang diproduksinya dan mengolah bahan baku yang
seluruhnya berasal dari Hutan Hak yang memiliki S-LK atau DKP
dan/atau yang mengolah kayu bongkaran/kayu bekas (daur ulang)
termasuk sampah kayu bukan dari kayu lelang.

P. 01/VI-BPPHH/2015
OBYEK DKP MENURUT Perdirjen P.
01/VI-BPPHH/2015
3. Pemegang izin TPT terhadap kayu yang berasal dari hutan hak
yang telah memperoleh S-LK/DKP dan/atau kayu dari Hak
Pengelolaan (Perum Perhutani) yang telah memperoleh S-PHPL/S-
LK dan/atau kayu olahan yang akan digunakan oleh industri primer
dan/atau industri lanjutan atau oleh pemakai akhir.
4. Pemilik Industri Rumah Tangga/Pengrajin terhadap produk kayu
yang diproduksinya, termasuk produk kayu yang diolah dari kayu
bongkaran/kayu bekas (daur ulang)/sampah kayu bukan dari kayu
lelang.
5. Importir Terdaftar (IT) terhadap kayu dan/atau produk kayu yang
diimpornya.

P. 01/VI-BPPHH/2015
DEKLARASI KESESUAIAN PEMASOK
No Deskripsi Hutan Hak IUIPHHK NON ETPIK IUI / TDI non ETPIK
1 Penerbit Pemilik HR/ Pemilik IUIPHHK/ Individu atau Kelompok
Kelompok HR / Kelompok Pelaku Pelaku IUI / TDI
Koperasi HR IUIPHHK
2 Obyek Kayu Hutan Hak Produk IUIPHHK non Produk IUI/TDI non
(termasuk kayu dari ETPIK yang bahan ETPIK yang bahan
Tanah Bengkok, bakunya dari: bakunya dari:
Titisara, Kuburan, 1. Hutan Hak S-LK/ 1. Hutan Hak S-LK/
dan Kayu DKP DKP
Bongkaran) dg 2. TPT Hutan Hak yg 2. TPT Hutan Hak yg
Dokumen NA / memiliki S-LK/DKP memiliki S-LK/DKP
SKAU 3. IUIPHHK/IUI/TDI 3. IUIPHHK/IUI/TDI
yang bahan baku dari yang bahan baku dari
Hutan Hak ber S- Hutan Hak ber S-
LK/DKP LK/DKP
4. Kayu
Bongkaran/Bekas
3 Masa Sama dg Masa Satu kali pengiriman Satu kali pengiriman
Berlaku Berlaku NA/SKAU barang produksi barang produksi
4 Pemeliha-
SATU TAHUN
raan DKP
DEKLARASI KESESUAIAN PEMASOK
No Deskripsi TPT IRT/Pengrajin Impor Kayu &
Produk Kayu
1 Penerbit Pemilik TPT / Individu / Kelompok IRT Importir Kayu
Kelompok TPT dan/atau Produk Kayu
2 Obyek 1. K.B. Htn Hak Produk IRT/Pengrajin Kayu dan/atau Produk
dg SLK/DKP yang bahan bakunya: Kayu impor
2. KB Perhutani 1. IUIPHHK/IUI/TDI
SPHPL/SLK /TPT ber S-LK/DKP
3. K.O. Industri 2. Hutan Hak S-LK/
dg S-LK/DKP DKP
4. Kayu/Produk 3. Kayu Bongkaran/
Impor dg DKP Bekas dan bukan dr
kayu lelang
3 Masa Berlaku Sama dengan Satu kali pengiriman Satu kali pengiriman
Masa Berlaku NA barang produksi barang produksi
dr TPT
4 Pemeliharaan
SATU TAHUN
DKP
DEKLARASI KESESUAIAN
PEMASOK Menurut Perdirjen P.1/VI-
BPPHH/2015

1. Pemegang IUIPHHK, IUI, TDI, TPT, industri rumah tangga/pengrajin, dan


ETPIK Non Produsen yang menerima kayu bulat dan/atau kayu olahan yang
dilengkapi DKP, melakukan pengecekan terhadap kebenaran DKP pada pemasok
dan asal usul kayu yang dipasok, untuk memastikan legalitas kayu yang
diterimanya.
2. Pengecekan untuk memastikan kesesuaian antara formulir DKP dengan
kebenaran pemasok, asal usul kayu, jenis kayu, dan volume yang disuplai dan
Hasil pengecekan dibuat dalam bentuk laporan hasil pengecekan.
3. Penerima kayu dan/atau produk kayu yang dilengkapi DKP wajib menyampaikan
laporan bulanan penerimaan kayu dan/atau produk kayu kepada Kepala Dinas
yang membidangi kehutanan di Kabupaten/Kota dengan tembusan kepada Kepala
Dinas yang membidangi kehutanan di Provinsi.
4. Pemegang IUIPHHK penerima kayu hutan hak memfasilitasi kelompok usaha
hutan hak yang masih menggunakan DKP untuk mendapatkan SLK.

P. 14/VI-BPPHH/2014
DEKLARASI KESESUAIAN
PEMASOK
1. Untuk menjaga kredibilitas deklarasi kesesuaian
pemasok sewaktu-waktu dapat dilakukan Inspeksi Acak
oleh Pemerintah atau pihak ketiga yakni Lembaga
Verifikasi Legalitas Kayu yang ditunjuk Pemerintah atas
biaya Pemerintah.
2. Dalam hal penerbitan Deklarasi Kesesuaian Pemasok
ditemukan atau patut diduga adanya ketidaksesuaian
dan/atau ketidakbenaran dari salah satu deklarasi
tersebut di atas maka dilakukan Inspeksi Khusus oleh
Pemerintah atau LVLK yang ditunjuk oleh Pemerintah
atas Biaya Pemerintah.
CONTOH
DEKLARASI
KESESUAIAN PEMASOK
PENGECEKAN
DEKLARASI KESESUAIAN
PEMASOK (DKP)

LOGO
PROSEDUR
PENGECEKAN
Pemeriksa harus menguasai PUHH DKP
Dok
Penerima Jumlah Frek-
No Pemasok PUU Item Pengecekan
DKP Sampel uensi
H
1 IUIPHHK Pemilik Nota • Dokumen kepemilikan pemilik 2 Min
atau TPT Hutan Hak atau hutan hak yang akan memasok pemasok 1x/
Hutan SKAU bahan baku dan tahun
Hak • Memeriksa kesesuaian dokumen
kepemilikan dengan kondisi di
lapangan dan peta/sketsa lokasi.
2 IUIPHHK TPT Hutan Nota • Dokumen perizinan TPT hutan 2 Min
atau Hak atau hak yang akan memasok bahan pemasok 1x/
IUI/TDI SKAU baku dan tahun
• Memeriksa kesesuaian dokumen
perizinan dengan kondisi di
lapangan
3 IUIPHHK IUIPHHK • Pemeriksaan dokumen RPBBI 2 Min
berbahan dari pemasoknya. pemasok 1x/ 3
baku bulan
Hutan Hak
ber DKP
PROSEDUR
Pemeriksa
Sebelum harus
Kontrak PENGECEKAN
menguasai
Jual Beli PUHH DKP
No Penerima Pemasok Dok Item Pengecekan Jumlah Frek-
DKP PUU Sampel uensi
H
4 IUI atau IUIPHHK • Pemeriksaan dokumen RPBBI 2 Min
TDI atau berbahan dari pemasoknya. pemasok 1x/ 3
TPT Htn baku bulan
Hak Hutan Hak
ber DKP
5 IUIPHHK Importir • Dokumen Perizinan Importir Seluruh Min
atau IUI Produk Produk Kehutanan yang akan pemasok 1x/
atau TDI Kehutanan memasok bahan baku. tahun
atau TPT
Hutan
Hak
6 ETPIK IRT / • Dokumen identitas industri Seluruh Min
non Pengrajin rumah tangga/pengrajin yang pemasok 1x/ 3
Produsen akan memasok bahan baku dan bulan
• Memeriksa kesesuaian dokumen
kepemilikan dengan kondisi di
lapangan
PROSEDUR
Pemeriksa
Sebelum harus
Kontrak PENGECEKAN
menguasai
Jual Beli PUHH DKP
No Penerima Pemasok Dok Item Pengecekan Jumlah Frek-
DKP PUUH Sampel uensi
7 IRT/ TPT Hutan Nota • dokumen identitas industri 2 Min
Pengrajin Hak atau atau rumah tangga/pengrajin yang pemasok 1x/
Importir SKAU akan memasok bahan baku dan tahun
Kehutanan memeriksa kesesuaian
Pemilik dokumen kepemilikan dengan Min
Hutan Hak kondisi di lapangan 1x/
tahun

IUIPHHK/ Min
IUI / TDI 1x/ 3
non ETPIK bulan
dgn Bahan
Baku dari
Hutan Hak

Penerima DKP wajib memiliki prosedur dan dokumentasi rekaman pengecekan DKP
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai