Anda di halaman 1dari 1

Majapahit pada pemerintahan Raja Hayamwuruk sekitar tahun 1350

– 1389.

Sesanti atau semboyan itu dituangkan dalam karyanya Kakawin

Sutasoma, yang berbunyi “Bhinna Ika Tungga Ika, tan hana dharma

mangrwa” yang berarti “Berbeda-beda itu, satu itu, tak ada

pengabdian yang mendua”.

Pada masa itu pemerintahan kerajaan Majapahit menjadikan sesanti

tersebut menjadi prinsip hidup mereka. Hal ini untuk mengantisipasi

perpecahan di masyarakat mereka yang memang terdapat

keanekaragaman agama. Meskipun mereka berbeda agama tetapi

mereka tetap satu dalam pengabdian.

Anda mungkin juga menyukai