Anda di halaman 1dari 8

MENELAAH STRUKTUR DAN

KEBAHASAAN TEKS
EKSPLANASI
A. Struktur Teks Eksplanasi

Suatu teks bisa dikategorikan sebagai teks eksplanasi juga memiliki struktur teks
yang memang sesuai dengan struktur teks eksplanasi. Dan berikut ini adalah
struktur teks eksplanasi.
1. Pernyataan umum
Dalam teks eksplanasi harus memuat pernyataan umum. Pernyataan umum dalam
sebuah teks eksplanasi menjelaskan tentang gambaran umum fenomena atau
peristiwa alam yang akan dibahas. Biasanya bisa mengangkat poin mengenai proses
bagaimana fenomena atau peristiwa alam bisa terjadi.
2. Urutan sebab akibat
Struktur teks eksplanasi yang baik juga memuat urutan sebab akibat. Secara umum
saat membahas fenomena harus disusun berdasarkan penyebab dan akibat yang
ditimbulkan dari fenomena tersebut. Penulis bisa melakukan deskripsi dalam
beberapa paragraf terkait sebab dan akibatnya.
Paragraf yang terkait dengan sebab akibat pada teks eksplanasi kemudian disebut
dengan deretan penjelas.
3. Interpretasi
Dalam sebuah teks eksplanasi, dibutuhkan interpretasi. Interpretasi
dalam teks eksplanasi merupakan penarikan kesimpulan. Kemudian
penulis bisa memberi tanggapan atau pernyataan terkait fenomena yang
telah disusun tersebut.
Jika tiga aspek struktur teks eksplanasi di atas lengkap di dalam sebuah
teks, maka teks tersebut sudah bisa disebut sebagai teks eksplanasi.
Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi

Tentu saja dalam menyusun teks eksplanasi, tak hanya ciri-ciri saja yang diperhatikan.
Penggunaan kaidah kebahasaan dalam teks eksplanasi juga harus diperhatikan.
1. Konjungsi kausalitas
Dalam teks eksplanasi, kebahasaan yang diusung harus sesuai dengan kaidah
konjungsi kausalitas. Konjungsi kausalitas pada teks eksplanasi di antaranya ada
sebab, karena dan sehingga.
2. Konjungsi kronologis
Dalam teks eksplanasi juga menggunakan konjungsi kronologis yakni hubungan waktu
terjadinya suatu peristiwa, seperti kemudian, lalu, atau setelah itu.
3. Kata benda jenis fenomena
Dalam menyusun teks eksplanasi, penulis juga harus menggunakan kaidah
kebahasaan yakni menggunakan kata benda jenis fenomena. Contoh petir,
angin putting beliung, tata surya, gerhana matahari,banjir, dsb.
4. Penggunaan kata teknis
Selain kata benda jenis fenomena, teks eksplanasi juga harus
menggunakan kata teknis. Contoh kata teknis antara lain ekosistem,
fotosintesis, ekologi, dan masih banyak lagi.
5. Menggunakan kata kerja tindakan (aksi)
Kata kerja aksi menyatakan suatu tindakan atau perbuatan untuk
menunjukkan kejadian yang sedang berlalangsung. Kata kerja aksi
bertujuan menjelaskan suatu proses atau peristiwa tertentu yang
didukung oleh fakta. Contoh: membaca, menulis, mengolah, memasak
6. Menggunakan kata kerja pasif
Kalimat pasif digunakan untuk menjelaskan suatu hal yang dikenai pada
subjek. Kata kerja pasif ditandai oleh pemakaian awalan di- dan ter-,
contoh dilanda, diterjang, terdampar, dan sebagainya
7. Menggunakan nomina umum dan abstrak
Teks eksplanasi bisa menggunakan nomina umum yang banyak
diketahui oleh pembaca. Kata tersebut juga bersifat abstrak atau tidak
konkret. Kata yang dimaksud adalah kemerdekaan, pembacaan,
pengendapan, pendalaman.

Anda mungkin juga menyukai