Kata sains berasal dari kata science yang berarti pengetahuan. Kata sains berasal dari
bahasa latin yaitu iscire yang berarti tahu atau mengetahui. Sedangkan dalam bahasa arab dise-
but dengan al`ilm yang berarti tahu, sedangkan dalam bahasa Indonesia disebut dengan ilmu
atau ilmu pengetahuan.
Secara umumnya, sains boleh didefinisikan sebagai ilmu yang dihasilkan melalui
cerapan (yaitu analisis dengan menggunakan panca indera) serta pemahaman yang lahir dari
padanya. Ia juga boleh diartikan sebagai uraian secara sistematik tentang fenomena terjadinya
alam semesta Uraian secara sistematik melibatkan penggunaan intelek di samping kaedah yang
dapat diukur (quantitative).
Sejarah sains sejak ribuan tahun yang silam sulit diungkapkan karena terbatasnya informasi yang
menunjang. Salah satu sumber yang dapat dipedomani adalah Al Qur’an (Q.S Al Baqarah [2]:31-32) :
Pada hakikatnya perkembangan sains tidak bertentangan dengan agama islam karena islam
adalah agama rasional yang lebih menonjolkan akal dan dapat diamalkan tanpa mengubah budaya
setempat.
Surat Al Alaq 1-5 merupakan dasar sains dalam islam, Allah memerintahkan kita membaca, meneliti,
mengkaji, dan membahas dengan kemampuan intelektual. Surat ini merangsang daya kreativitas untuk
berinovasi, mengembangkan keimanan dengan rasio dan logika yang dimiliki manusia. Penggunaan
sains tergantung pada pribadi masing – masing, bila penggunaannya tidak sesuai dengan tujuannya
akan mendatangkan mudharat. Namun, jika sains ini bermanfaat maka hal ini akan direstui Allah.
Masa Keemasan Sains dalam Sejarah Islam