Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR JAWABAN UAS GENAP

FAKULTAS AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM MALANG
TAHUN AKADEMIK 2022/2023

Mata Kuliah : Pemikiran Pendidikan Islam


Dosen Pengampu : Dr. Dwi Fitri Wiyono, S.Pd.I., M.Pd.I
Nama Mahasiswa : Anisa Ivadatul Chusniah
NPM : 21901011050
Semester/Kelas : 7/D

1. Secara konseptual pemikiran pendidikan Islam adalah serangkaian proses


kerja akal dan kalbu yang dilakukan secara bersungguh sungguh dalam
melihat berbagai persoalan yang ada dalam pendidikan Islam dan berupaya
untuk membangun sebuah paradigma pendidikan yang mampu menjadi
wahana bagi pembinaan dan pengembangan peserta didik secara paripurna.
Sedangkan pemikiran dapat di artikan sebagai upaya cerdas (ijtihady) dari
proseskerja akal dan kalbu untuk melihat fenomena dan berusaha mencari
penyelesaiannya secara bijaksana sedangkan pendidikan ,secara umum berarti
sesuatu proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok
orang (peserta didik) dalam usaha mendewasakan manusia (peserta didik),
melalui upaya pengajaran dan latihan
Tujuan pemikiran pendidikan islam
a. membantu menemukan masalah - masalah pendidikan dan sekaligus
memberikan cara untuk mengatasinya berdasarkan cara kerja yang
sistematik, radikal, universal, mendalam, spekulatif dan rasional.
b. memberikan informasi yang komprehensif, mendalam dan sistematik
tentang hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan dan
mendesain konsep pendidikan, seperti informasi manusia dengan
berbagai potensi, bakat dan minat yang dimilikinya, atau tentang alam
jagadraya dengan berbagai macam ragam, sifat dan karakternya
c. memberikan informasi tentang proses pendidikan,khususnya
pendidikan Islam, bermutu atau tidaknya pendidikan tersebut, atau
tercapai tidaknya tujuan yang ditetapkan serta berbagai kelemahan
yang lain
2. tokoh-tokoh pemikiran pendidikan Islam beserta hasil karya dan tahun
penciptaannya

No Nama Tokoh Pemikiran Pendidikan Islam Judul Buku/Kitab Tahun


1. Ibnu Khaldun Muqaddimah 1377M
2. Ibnu Sina .Qoonun fii Al Tibb 1025M
Kitaabussyufaa, 1027M
Kitab Fii Aqsami al Ulumi
1910M
al Aqliyah
3. Imam Al Ghozali Ihya’ Uluumud Diin 1100M
Tahaafudz Al Falasifa 1100M
4. Ibnu Rusyd Al Kulliyat Fii At Tibb 1200M
Bidayah Al Mujtahid 1168M
5. Syekh Az Zarmuji Ta’liimul Mutaallim 1203 h
6. Ibnu Tufail Hay Bin Yaqzan 1169M
7. Ibnu Qoyyim Al Jauziyah Zadul Ma’ad 1300M
8. Syekh Ja’far Al Barzanji Mauled Al Barzanji 1714M
9.. Muhammad Abduh Ala Syarh Ad Dawanii lil
1876M
Aqaid Al Aduudiyah
10. Muhammad Iqbal Asrar E Khudi 1915M
11. Hasan Al Banna Al Majmuah Rasaail 1350M
12. Fazlur Rahman Avicenna’s Psychology 1952
13. KH Hasyim Asyari At-Tibyan fi al-Nahy’an
Muqatha’at al-Arham wa al- 1260M
Aqarib wa al-Ikhwan
14. KH Tolhah Hasan Dinamika Ksehidupan
2004M
Religius

3. Sejarah Pemikiran Pendidikan Islam dimulai dari: Masa Rasulullah SAW,


Masa Para Sahabat, Masa Bani Umayyah Pemikiran pendidikan Islam pada
masa ini juga tersebar pada beberapa tulisan ahli Nahwu, sastra, hadist, dan
tafsir.Pada masa ini para ahli tersebut mulai mencatat ilmu-ilmu bahasa,
sastra dan agama untuk menjaga agar tidak diseludupkan pikiran-pikiran lain
dan perubahan yang akan merusaknya, dan Masa Abbasyah buku-buku
filsafat yunani kedalam bahasa arab sangat gencar dilakukan, begitupun
dengan buku-buku budaya lain, seperti Persia,India, sehingga dalam waktu
150 tahun hamper semua ilmu pengetahuan yang ada sudah dibukukan
kedalam bahasa Arab. Yang kemudian dilanjutkan dengan periode oleh
Tokoh pemikir pendidikan islam, Ibn Miskawaih (Ahmad Ibn Muhammad
Ibn Ya’kub Ibn Miskawaih ) Pemikirannya tentang pendidikan lebih
berorientasi pada pentingnya pendidikan akhlak. hal ini tercermin dari karya
monumentalnya, Tahzib al-akhlaq. melalui karya tersebut Miaskawih
menyetakan bahwa tujuan endidikan adalah terwujudnya sikap batin yang
secara spontan mampu mendorong lahirnya perilaku dalam memperoleh
kerimah-perilaku yang demikian akan sangat membantu peserta didik dalam
memperoleh kesempurnaan dan kebahagiaan yang sejati., Ibn Sina (Abu Ali
al- Husaiyn ibn Abdullah ibn al-Hasan ibn Sina) Hasil pemikiran dari Ibn
Sina diantaranya :
a. Falsafah wujud
b. Falsafah Faidh
c. Falsafah Jiwa ,
Ibn Khaldum (Waliuddin Abdurrahman bin Muhamad bin Muhammad bin
Hasan bin Jobir bin Muhammad binIbrahin bin Abdurrahman bin Walid bin
Usman) pemikiran Khaldum adalah pada bidang pendidikan islam dalam
melaksanakan pendidikan, maka menurut Khaldum paling tidak ada dua
tujuan yang perlu disentuh yaitu jasmaniah dan rohaniah, Muhammad Abdus
ibn hasan Khairuddin, Ismail raji al faruqi metode pendidikan yang lebih
dinamis dan kondusif bagi pengembangan intelektual peserta didik. Metode
yang di maksud adalah metode diskusi., dan Syed Muhammad Waquib al-
attas. Pemikiran pendidikan Islam di Indonesia dikelompokkan menjadi dua
periode, yaitu: periode sebelum Indonesia merdeka, dan periode Indonesia
merdeka. Corak-corak pemikiran pendidikan Islam sebelum Indonesia
merdeka meliputi: Corak lama, Corak baru. Tokoh yang berperan di dalam
pengembangan pemikiran pendidikan Islam di Indonesia, diantaranya:
Zainuddin Labay El-Yunusi, KH. Ahmad Dahlan, KH. Hasyim Asy’ari
4. Tujuan dan kegunaan mempelajari pemikiran pendiidkan islam yaitu:
a. Membangun kebiasaan berfikir ilmiah, dinamis, dan kritis terhadap
persoalan persoalan seputar penididkan Islam.
b. Memberikan dasar berpikir inklusif terhadap ajaran Islam dan
akomodatif terhadap perkembangan Ilmu pengetahuan yang
dikembangan oleh intelektual diluar Islam.
c. Menumbuhkan semangat berijtihad, sebagaimana ditunjukan oleh
Rasulullah SAW, dan para kaum intelektual Muslim pada abad
pertama sampai abad pertengahan terutama dalam merekonstruksi
sistem pendidikan Islam yang lebih baik.
d. Untuk memberikan kontribusi pemikiran bagi pengembangan sistem
pendidikan nasional.
Dalam pendidikan yang memberikan pelajaran tentang pemikiran pendidikan
islam sangat baik karena siswa bias mengetahui makna pendidikan islam
sehingga pendidikan Islam senantiasa berusaha meningkatkan dinamika dan
kreativitas manusia. Gagasan rekonstruksi pendidikan ini dimunculkan Iqbal
tidak terlepas dari faktor sosio-historis yang mengitarinya. Wilayah
kekuasaan kaum Muslim pada waktu itu, khususnya di India, telah dipecah-
belah oleh kaum penjajah yang menyebabkan timbulnya konflik sosio-politik
di antara mereka. Konflik ini pada gilirannya memunculkan dua pandangan
yang berbeda.
5. Al-Ghazali menjelaskan bahwasanya sosok guru professional yang ideal yaitu
guru yang mempunyai akal cerdas, mempunyai fisik yang kuat, dan guru
yang dapat memahami perbedaan potensi pada setiap peserta didiknya.
Menurut imam ghozali Dalam hal kurikulum, Al-Ghazali membagi ilmu dari
segi kepentingannya menjadi dua kelompok. Pertama, ilmu (fardhu) hukum
mempelajarinya wajib, yaitu ilmu agama. Kedua, ilmu yang hukum
mempelajarinya (fardhu kifayah) yaitu ilmu yang digunakan untuk
memudahkan urusan duniawi, seperti ilmu hitung, ilmu kedokteran, ilmu
teknik, ilmu pertanian dan industri.
Sejalan dengan hal itu Al-Ghazali mengusulkan beberapa ilmu pengetahuan
yang harus dipelajari di sekolah. Diantaranya adalah ilmu Al-Qur’an dan ilmu
agama seperti fiqih, hadits dan tafsir. Ilmu bahasa, nahwu, makhraj serta
lafdz-lafdznya. Ilmu-ilmu fardhu kifayah seperti ilmu kedokteran,
matematika, teknologi dan politik. Ilmu kebudayaan, seperti syair, sejarah
dan beberapa cabang filsafat.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Al-Ghazali adalah seorang
ulama besar yang manaruh perhatian yang cukup tinggi terhadap pendidikan,
konsep pendidikan yang dikemukakan nampak sistematik dan komprehensif
serta secara konsisten sejalan dengan sikap dan kepribadiannya sebagai
seorang sufi.
Berkaca dari pendapat Imam Al-Ghozali tersebut, terdapat kesesuaian
dengan judul tugas akhir saya yang berjudul "Upaya Guru Pendidikan Agama
Islam Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Kelas IX SMP Islam Ma’arif 02 Malang"
keprofesionalan seorang guru juga dilihat dari seberapa upaya guru tersebut
dalam melaksanakan pembelajaran. Guru yang profesional menyusun
strategi-strategi pembelajaran agar mempermudah transfer ilmu dari guru ke
siswa serta meningkatkan minat belajar siswa terhadap pembelajaran
pendidikan agama islam

Anda mungkin juga menyukai