Anda di halaman 1dari 22

CONCURRENT ENGINEERING

SERIAL VS CONCURRENT
ENGINEERING
Case Study

Module- 4
Prof. Dr. Ir. Sukaria Sinulingga, M.Eng

PRODI TEKNIK INDUSTRI


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
22/04/2024 1
1. Case Study Problem
◦ PT Metal Engineering mendapat order untuk membuat 1.000 unit
cylindrical shaft ke dalam bentuk dan ukuran yang ditetapkan oleh
pelanggan. Dengan memahami sifat pekerjaan, teknologi proses yang
tersedia dan kegunaan dari produk tersebut, Departemen Disain
merekomendasikan batas toleransi terhadap output 1±0.003 inch.
◦ Data-data yang tersedia adalah sebagai berikut:

▪ Biaya bahan = $ 10.00 per unit


▪ Harga jual skrap = $ 2.00 per unit
▪ Biaya proses manufakturing = $ 7.00 per unit

2
◦ Berdasarkan
teknik produk analisis
yang dari gambar
akan dibuat,
Departemen
penggunaan Disain mengusulkan
turret lathe dengan
dalam
proses
pendekatanmanufakturing
reka-yasa sebelum
serial.
Namun
dilaksanakandemikian, Departe-men
Manufakturing
perlunya mengusulkan
dilakukanpenggunaan
analisis
mendalam
pendekatan tentang
rekayasa serem-
pak
Selanjutnya tentang
◦ perhitungan dicoba perbedaan
membuat
pada
mutu ketigawaktu
dan indikator biaya,
ancang-an-
cang
apabila apabila order tersebut
diselesaikan dengan
meng-gunakan
rekayasa pendekatan
serial atau rekayasa
serem-pak.

3
2. Serial Engg Approach

◦ Perhitungan
▪manufakturing
unit biaya dan
dipandang
skrap
Turret latheyang dapat digunakan.alternatif
sebagai pertama
Oleh karena dari teknologi
itu untuk teknologi
▪ ini j = 1. pula batas toleransi 1 ± 0.003 dipandang sebagai alternatif
Misalkan
pertama dari sistem toleransi yang dapat dipilih untuk pembuatan
disain, sehingga
▪ dimasukkan
Semua partsebagi untuk itu
yang skrap. k = 1.
berada di atas atau di bawah toleransi ter-sebut

= 1.4649 x 10.00 – 0.4649 x 2.00

+ 1.4649 x 7.00
= $ 23.97

4
◦ Misalkan berdasarkan data yang tersedia, diperoleh bahwa:
dan

Dari tabel
toleransi
persentaseialah
jumlah
produk jadi 68.26%.
Z
normal,
15.87%
item
11 
u dapat dilihat bahwa persentase
1
dan
yang. 00
di bawah
ditolak batas
dan Z l

toleransi
menjadi11 
skrap 1
juga .
item00yang berada
15.87%.
adalah 31.74
diatas
Dengan
% dan
batas
demikian
persentase
◦ Berdasarkan hasil analisis ini dapat ditentukan sebagai berikut:
▪ Koefisien teknologi skrap

▪ Koefisien teknologi input

SC11 0.3174
k11s    0.4649
1  SC11 1  0.3174

k11i  1  k11s  1  0.4649  1.4649

= 1.4649 x 10.00 – 0.4649 x 2.00

+ 1.4649 x 7.00
5
= $ 23.97
68.26 %
Reject
Reject
15.87 % 15.87 %

𝑙
𝑍 𝑘=−1.00 𝑍 𝑢𝑘=+ 1.00

6
▪ Jumlah unit skrap

Y11s  k11s Y110  (0.4649)(1.000)  465 unit


▪ Jumlah unit bahan dibutuhkan unit

𝑖 𝑖 0
𝑌 11 =𝑘11 𝑌 11 =(1.4649)(1.000)≈ 1.465 unit
▪ Unit biaya output

X 110  k11i X 11i  k11s X 11s  k11i f Y11i  


= 1.4649 x 10.00 – 0.4649 x 2.00 + 1.4649 x 7.00
= $ 23.97

= 1.4649 x 10.00 – 0.4649 x 2.00


+ 1.4649 x 7.00
= $ 23.97

7
◦ Perlu dipahami bahwa dalam pendekatan rekayasa serial:

▪ Spesifikasi disain adalah penggerak utama


▪ Toleransi ditetapkan berdasarkan kebutuhan kinerja dan
▪ Teknologi manufakturing dipilih atas dasar pencapaian
spesifikasi dari disain.

◦ Contoh diatas memperlihatkan bahwa jumlah item yang ditolak


demikian besar yaitu 465 unit yang dapat dipastikan sulit dite-rima
oleh manajemen karena dinilai terlalu boros.

◦ Dengan demikian, cukup beralasan apabila pendekatan lain


yaiturekayasa serempak dipertimbangkan karena pende-
katannya menekankan pada penilaian semua aspek secara
simultan seperti terlihat dibawah ini.

8
3. Concurrent Engg Aproach

◦ Dalam pendekatan rekayasa serempak:


▪ Semua batas-batas fungsional (marketing, disain, rekaya-sa
manufakturing) dihilangkan
▪ Semua masukan dari stakeholder dianalisis secara sere-
mpak
▪ Isu-isu yang muncul diintegrasikan dalam disain, manu-fakturing,
pengendalian mutu, pelayanan pelanggan dan lain-lain.

◦ Departemen Marketing mendapatkan informasi bahwa batas toleransi


1±0.003 inch dinilai terlalu ketat sehingga perlu dilonggarkan.

◦ Departemen Mutu menekankan pentingnya pengurangan jum-lah


item yang harus ditolak.

9
◦ Departeman Perencanaan Manufakturing menyarankan perlu-nya
menggunakan machine tools yang memiliki kapabilitas yang lebih
baik.

◦ Depatemen Pengadaan tidak mampu mengadapan bahan se-banyak


yang dibutuhkan menurut pendekatan rekayasa serial karena
keterbatasan pasokan di pasar.

a. Pertemuan tim pertama


◦ Hasil diskusi memutuskan bahwa batas toleransi dimensi produk yang
dibuat yaitu 1±0.003 inch perlu tetap diper-tahankan dengan berbagai
pertimbangan.

10
◦ Departemen Manufakturing mengemukakan kepada tim bahwa jika proses
manufakturing digunakan engine lathe sebagai pengganti turret lathe
akan diperoleh deviasi standar proses yang lebih rendah yaitu 0.002
inch. Namun, unit biaya manufakturing akan meningkat menjadi $
9.00 per unit dari sebelumnya yang besarnya hanya $ 7.00. Data-data
lain kurang lebih sama dengan sebelumnya.

◦ Unit biaya dari output, banyaknya skrap terjadi dan banyaknya


bahan dibutuhkan untuk menghasilkan 1.000 produk akhir adalah
sebagai berikut:

◦ Karena engine lathe adalah alternatif kedua dalam teknologi manufakturing


maka j =2 dan k = 1 karena belum ada perubahan dalam spesifikasi
disain.

11
. Tetapi karena deviasi standar berubah dari 0.003 inch menjadi 0.002 inch
maka :
Z  1.5
u dan Z 21  1.5
l
21

◦ Persentase produk ditolak karena melebihi batas atas toleransi adalah 6.70
% dan ditolak karena berdimensi lebih kecil dari batas bawah toleransi juga
6.70 %. Dengan demikian, total produksi yang ditolak adalah 13.40 % dan

𝑠 0.1340
𝑘 21 = = 0.1547
1 − 0.1340

𝑘 𝑖21 =1+ 0.1547=1.1547

. ◦ Berdasarkan parameter ini dapat dihitung:


▪ Banyaknya skrap :
Y21s  k 21
s
Y21o  (0.1547)(1.000)  154.7  155 unit
. ▪ Banyaknya material dibutuhkan,
i
Y21  k 21
i o
Y21 = 1.1547 x 1.000 = 1.155 unit
.
12
86.60 %
Reject
Reject
6.70 % 6.70 %
𝑙
𝑍 𝑘=−1.50 𝑍 𝑢𝑘=+ 1.50

13
. ▪ Unit biaya produk,
o
X 21  k 21
i i
X 21  k 21
s s
X 21  k 21
i
f Y21i 

= 1.1547 x 10.00 – 0.1547 x 2.00 + 1.1547 x 9.00


= $ 21.63

b. Pertemuan tim kedua


◦ Departemen Pengadaan dan Departemen Mutu merasa tidak puas
dengan jumlah skrap sebanyak 155 unit. Departemen Marketing juga
menilai unit biaya masih terlalu tinggi.

◦ Sebagai respons terhadap pandangan Departemen Marketing,


Departemen Disain memandang, bahwa sesuai kegunaan produk bagi
pelanggan, batas toleransi yang sedikit diper-longgar menjadi 1 ±0.004
inch tidak akan menjadi masalah. Namun, hal ini harus dijelaskan lebih
dahulu kepada pelanggan produk tersebut untuk mendapatkan
persetujuannya.
14
◦ Setelah mendapat persetujuan pelanggan, tim memutuskan bahwa
batas toleransi dimensi produk adalah 1 ± 0.004 inch. Mengenai
teknologi manufakturing, engine lathe dinilai masih sesuai. Data-data
lain yang relevan adalah seperti pada sebelumnya.

◦ Unit biaya output, banyaknya skrap dan jumlah bahan yang


dibutuhkan untuk menghasilkan 1.000 unit produk adalah sebagai
berikut: Dalam kasus ini, j = 2 dan k = 2.

◦ Berdasarkan data dari hasil eksperimen, dengan batas tole-ransi 1 ±


0.004 inch, diperoleh koefisien teknologi skrap sebesar 0.0456

. ▪ Banyaknya skrap ,
Y22s  k 22
s
Y22o  (0.0456)(1.000)  45.6  46 unit
15
▪ Banyaknya material dibutuhkan
i
Y22  k 22
i o
Y21  (1.0456)(1.000)  1.0456unit

. ▪ Unit biaya produk,


o
X 22  k 22
i i
X 22  k 22
s s
X 22  k 22
i
f Y22i 
= (1.046)(1.00) – (0.0456)(2.00) + (1.0456)(9.00)
= $ 19.78 / unit

c. Pertemuan tim ketiga


◦ Tim membandingkan hasil-hasil kedua pertemuan tersebut dan mencari
cara penurunan biaya manufakturing, jumlah produk yang ditolak dan
banyaknya bahan dibutuhkan.

16
◦ Walaupun jumlah produk ditolak telah menurun signifikan, tingkat mutu
masih kurang memuaskan pelanggan. Pelanggan bersedia membayar
lebih mahal apabila proses memberikan hasil lebih baik dari engine
lathe. Tim menyelidiki kemung-kinan menggu-nakan automated screw
machine.

◦ Untuk automated screw machine, deviasi standar sekarang menjadi


0.001 inch dan unit biaya proses manufakturing adalah $ 12.00. Data
lain sama dengan terdahulu.

◦ Dalam pertemuan ke tiga ini, tim perlu mengetahui unit biaya dari
output, jumlah skrap dan banyaknya bahan dibutuhkan untuk
memproduksi 1.000 unit produk jadi dengan mem-perhatikan batas
toleransi 1 ±0.003 dan 1 ± 0.004 inch.

17
◦ Untuk batas toleransi 1 ± 0.003 inch dan automated screw
machine k = 1 dan j = 3 :

▪ Banyaknya skrap
Y31s  k31s Y31o  (0.027)(1.000)  3 unit

▪ Banyaknya material dibutuhkan


Y31i  k31
i
Y31o  (1.002)(1.000)  1003 unit
▪ Biaya produk per unit
o
X 31  k31
i i
X 31  k31s X 31s  k31
i
 
f Y31i
= (1.0027)(10.00) – (0.0027)(2.00) + (12.00)(1.0027)
= $ 22.054

18
◦ Untuk batas toleransi 1 ± 0.004 inch dan automated screw machine k =
2 dan j = 3

▪ Banyaknya skrap
Y32s  k32s Y32o  (0.000)(1.000)  0.00 unit
i
k32  1  (0.00)  1.00
▪ Banyaknya material dibutuhkan
Y32i  k32
i
Y32o  (1.00)(1.000)  1.000 unit

▪ Biaya produk per unit


o
X 32  k32
i i
X 32  k32s X 32s  k32
i
 
f Y32i
= (1.00)(10.00) – (0.00)(2.00) + (1.00)(12)
= $ 22

19
d. Pertemuan tim keempat
◦ Diketahui bahwa dari pertemuan tim ke tiga telah diperoleh per-baikan
yang cukup dramatis baik pada mutu produk dan waktu ancang-ancang

manufakturing. Skrap telah menjadi nol yang menjadi perhatian
Departemen Pengendalian Mutu dan Departemen Penjualan.

◦ Perhatikan kembali situasi dimana batas toleransi adalah 1 ± 0.004 inch.


Misalkan fungsi biaya proses dengan menggunakan auto-mated screw
machine adalah sebagai berikut:

f Y32i   12.00  0.003Y32i


Unit biaya proses untuk menghasilkan 1.000 unit produk jadi adalah $
9.00. Dengan demikian, unit biaya output adalah:
o
X 32  k 32
i i
X 32  k 32
s s
X 32  K 32
i
 
f Y32i

= (1.00)(10.00) – (0.00)(2.00) + (1.00)(9.00) = $19.00 20


4. Individual Home Assignment
Due : 1 (one) week

1. NSL, a small company wants to manufacture a part requiring a


drilling operation. The hole is to be drilled to dimension 2±
0.002 inch. The company has decided to use your service as a
concurrent engineering consultant. The company needs your help to
develop the design of the part and select the appropriate manufacture
process of 10.000 unit of the parts are delivered. The company has
gathered the following data:
▪ Raw material cost per unit = $ 2.00
▪ Salvage value per unit = $ 0.50
Other data are shown below.

21
Table -1: Data on Drilling Operation
Manufacturing Process Mean Standar deviation Unit Processing
method (inch) (inch) cost ($)
◦ Drill press 2.0008 0.0007 10.00
◦ Radial drilling 2,0008 0.0002 12.00
machine
◦ NC drilling machine 2.0008 0.0005 14.00

22

Anda mungkin juga menyukai