Anda di halaman 1dari 13

A TRANSFORMATION TENDER IN CONSTRUCTIONS

PROJECT : SYTEMATICAL LITERATURE REVIEW

Oleh
Toto Hadiani
No. Mahasiswa :327221011
(Program Studi Magister Teknik Sipil)

UNIVERSITAS TARUMANAGARA
Maret, 2024
Data Referensi
No. Publishe r Journal Name Rank Pappe r Tittle Author DOI ye ar Vol Issue
Modeling bidding https://d
competitiveness and oi.org/10.
Perez 1016/j.or
1 Elsevier Operations Research Prespective 2 Q2 position performance in 2015 2
Pablo p.2015.02
multi-attribute construction
.001
auctions
https://w
ww.rese
archgate.
net/publi
cation/3
Digital Transformation
4499409
Engineering Project organization construction : system Papadoni
2 Elsevier Q3 3_Digita 2020 1
Conference (EPOC) literature Review of kolaki
l_transfo
evolving concepts
rmation_
in_constr
uction-
Systemat
ic_literat
10.1016/
E-Tendering Process S1007-
Division of Built Environment, Geoff
3 Elsevier Q3 Within Construction:A UK 0214(08)7 2014 13
Fauclty of Development and Society Tindsley
Perspective 0161-5
), Implementasi Sistem
10.4700
Rujukan Layanan
Indonesian of Health information Sri 7/inohim
4 ISSN S3 Kesehatan: 2021 9
Management journal Rahayu .v9i2.31
Systematic Literature
2
Review
Analisis Deskriptif Tentang
Sistem, Tender Pengadaan
Kapal LPSE (E-katalog) Zakwan
5 Jalasena Jurnal Jalasena S3 2020 1
dengan sistem Hilmi
konvensional berdasarkan
legal formal diindonesia
Metode Systematic
Literature Review untuk
Identifikasi Platform dan E
6 IJIS Indosian Journal of Systems S3 2019 1
Metode Pengembangan Triandini
Sistem Informasi di
Indonesia
(http://cr
Managing change in the
eativeco
delivery of complex
International Journal of Project Jennifer mmons.o
7 Elsevier Q3 projects: Configuration 2015 34
Management Whyte rg/licens
management, asset
es/by-nc-
information and ‘big data’
nd/4.0/).
(http://cr
eativeco
Worker 4.0: The Future of
Diego mmons.o
8 MDPI Building 2020 Q2 Sensored Construction 2020 10
Calvetti rg/licens
Sites
es/by-nc-
nd/4.0/).
Abstract/Abstrak
Tenders are activities carried out to recruit construction • Tender adalah kegiatan yang dilakukan untuk menjaring pemberi
service providers to get the best construction services in jasa konstruksi dengan tujuan untuk mendapatkan jasa
carrying out construction projects. During this time the konstruksi yang terbaik dalam melakukan pelaksanaan
procurement of goods / services is done by directly bringing pembangunan proyek konstruksi. Selama ini pengadaan
together the parties related to the project to be barang/jasa dilakukan dengan langsung mempertemukan pihak-
implemented but as the development of the use of pihak yang terkait proyek yang akan dilaksanakan namun seiring
information technology in the procurement of goods / berkembangnya penggunaan teknologi informasi dalam
services is building a system between the community and pengadaanbarang/jasa ini membangun suatu sistem antara
the government known as e-procurement. This study masyarakat dengan pemerintahan yang dikenal dengan sebutan
discusses the descriptive analysis between the conventional e-procurement. Penelitian ini membahas mengenai analisa
tender system and e-procurement, especially in the goods deskriptif antara sistem tender konvensional dan e-procurement.
tenders. The result is that conventional systems are more Hasilnya adalah sistem konvensional lebih tepat untuk diterapkan
appropriate to be applied to goods that have complicated pada pengadaan barang yang memiliki sistem rumit pada proyek
systems sucha complicated goods, while products whose konstruksi pengadaan barang sedangkan untuk produk yang
systems are more simple and have clear specifications can sistemnya lebih simple dan memiliki spesifikasi yang jelas bisa
use e-procurement. Each system has advantages and menggunakan e-procurement. Masing-masing sistem memiliki
disadvantages depending on the application and type of kelebihan dan kekurangan tergantung dari penerapan dan jenis
product. produk.
• Keywords : Transformasi sistem tender, tender konvensionalm e-
• Keywords : Transformations tender system, conventional procurement, pengadaan barang rumit, hukum lelang
tender,e-procurement,complicated goods, auction law
PENDAHULUAN
Proses pengadaan dalam konteks konstruksi ditandai oleh kontraktor yang biasanya
mengajukan penawaran kontrak proyek jangka pendek daripada kontrak rantai pasokan jangka
panjang . Selain itu, sistem penyampaian proyek yang unik merupakan batu fondasi lainnya dari
industri ini; oleh karena itu, Supply Chain dalam konstruksi adalah dipilah dan dibedakan
berdasarkan kumpulan besar dan kecil perusahaan, pemasok bahan curah terkait, dan banyak
profesional pendukung lainnya. Dalam konteks ini, Supply Chain untuk suatu konstruksi proyek
umumnya mencakup arsitek dan insinyur, perdana dan subkontraktor khusus, dan pemasok
material yang dicirikan oleh hubungan jangka pendek yang bermusuhan dan didorong oleh
persaingan proses penawaran di mana “penawaran rendah yang menang” merupakan hal yang
dominan model penetapan harga selama bertahun-tahun (Perez Pablo,Operation Research vol.2,
Elsevier Ltd, 2015[1]) .
E-tendering dapat diartikan sebagai penerbitan dan penerimaan dokumentasi tender melalui
sarana elektronik yang memfasilitasi pengadaan pekerjaan konstruksi dan pemberian kontrak.
Metode tradisional berbasis kertas saat ini metode tender biasa di dalam Itu industry hanya
digunakan untuk penomoran tender yang dilakukan bertahun-tahun, Tetapi dengan kemajuan
teknologi terkini , proses tradisional ini dengan cepat menjadi ketinggalan jaman.
Beberapa besar proyek di dalam Inggris diperoleh melalui tender elektronik termasuk proyek
dengan nominal multi-miliar pound, perkembangan untuk Olimpiade permainan di London pada
2012.
Namun, ketika ini bergengsi, proyek mulai menerapkan tender teknologi elektronik ,
Dengan seluruh cakupan tender elektronik dan digunakan di seluruh konstruksi sektor umumnya
(Tindley Geoff, Sheffield Hallamam University 2015[3])
Metode Penelitian
1. Strategi Pencarian Data (Search Strategy)
Jenis penelitian ini adalah tinjauan sistematis (Systematic Literature Review), yakni metodologi
penelitian atau riset tertentu dan pengembangan yang dilakukan untuk mengumpulkan serta
mengevaluasi suatu penelitian yang terkait pada fokus topik tertentu

2. Sumber Informasi (Information Sources)


Sumber database yang digunakan dalam mencari literature dalam penelitian ini yaitu, Scopus

3. Kriteria Eligibilitas (Eligibility Criteria)


Kriteria eligibilitas dalam penelitian ini meliputi kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi
dalam penelitian ini adalah :

A) Literature berbentuk jurnal ilmiah dan/atau prosiding,


B) Sumber jurnal ilmiah dan/atau prosiding Scopus,
C) Jurnal ilmiah dan/atau prosiding memiliki akses terbuka,
D) Artikel harus dapat diakses full text, atau copy text web
E) Jurnal ilmiah dan/atau prosiding menggunakan bahasa Inggris atau bahasa Indonesia,
F) Tahun publikasi jurnal ilmiah dan/atau prosiding antara 2014-2024,
G) Pembahasan dalam jurnal ilmiah dan prosiding meliputi jurnal tentang transformasi tender pada
proyek Konstruksi.
Metode didapat dari sebuah penelitian lain (Rahayu Sri, Indonesian of Healt Information
Management Journal,2021[4])
4. Penilaian Kualitas
Seleksi literaturee menggunakan metode PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews
and Meta-analyses). PRISMA Flow Diagram dalam penelitian ini ditampilkan dalam Gambar1 .
Identific Identifikasi data sumber Literatur
ation 1. Scopus - 200

Jumlah Jurnal Ilmiah dan


Steering prosiding terkumpul = 25 Duplikasi data yang dikeluarkan
n=5

Eligibilit Data setelah duplikat Data yang tidak sesuai


y dihapus n=8 dengan kriteria inklusi dan
eksklusi n=17

Data terseleksi
berdasarkan kriteria
inklusi dan eksklusi n=8

Included

Jurnal ilmiah yang


digunakan dalam studi
literature n=8

Gambar 1
PRISMA Flow Diagram
5. Data Sintesis
Proses data sintesis dalam penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan literature yang telah
memenuhi penilaian kualitas serta kriteria inklusi dan eksklusi, Data sintesis mengacu pada tujuan penelitian
yakni mengetahui transformasi proses tender di proyek konstruksi.

6. Ekstraksi Data
Adapun output ekstraksi data adalah berupa Tabel yang terdiri dari nama peneliti, tahun
publikasi, judul penelitian, objek penelitian, desain penelitian, tempat penelitian, dan manfaat sistem tender
terbaru pada proyek konstruksi.
Hasil dan Pembahasan

1. Analisa Deskriptif Sistem Tender Konvensional

Dalam proses pelelangan sampai dengan proses penetapan pemenang lelang sering menimbulkan
permasalahan menggunakan cara serta tahapan konvensional (Hilmy Zakwan, Jalasena 2020[5]).
Adapun aktivitas komersial pada tahap Tender kovensional yaitu :
• Penyeleksian galangan kapal yang akan menerima tawaran pembangunan;
• Penyeleksian galangan yang yang telah menerima tawaran pembangunan tersebut;
• Proses penawaran, Analisis tawaran/permintaan;
• Persiapan perjanjian kontrak;
• Negosiasi dalam kontrak;
• Persiapan dalam bidang finansial;
• Penandatanganan kontrak .

2. Dasar hukum dan kelengkapan sistem konvensional


Pengadaan barang dan jasa pemerintah secara manual di atur dalam Keppres No. 80 Tahun 2003.
Sedangkan Pengadaan barang dan jasa pemerintah secara E-Procurement di atur dalam Perpres
No.54 Tahun 2010, peraturan ini berlaku sejak mulai 1 Januari 2011.
3. Analisa terhadap tender secara elektronik (E-Procurement)

Proses pengadaan barang/jasa Pemerintah secara elektronik ini akan lebih meningkatkan dan
menjamin terjadinya efisiensi, efektifitas, transparansi, dan akuntabilitas dalam pembelanjaan
uang negara. Selain itu, proses pengadaan barang/jasa Pemerintah secara elektronik ini juga
dapat lebih menjamin tersedianya informasi, kesempatan usaha, serta mendorong terjadinya
persaingan yang sehat dan terwujudnya keadilan (non discriminative) bagi seluruh pelaku usaha
yang bergerak dibidang pengadaan barang/jasa Pemerintah.
• Tahapan Lelang konvensional mempunyai perbedaan sebagai berikut :

Dilihat dari tabel di atas dapat simpulkan bahwa hal yang membedakan dari sistem lelang antara konvensional dengan e-
purchasing adalah sistem penawarannya sedangkan untuk
kelengkapan dokumen kedua sistem tersebut memiliki konten-konten pengadaan yang sama. Meskipun jumlah
kegiatannya sama yaitu ada 13 (tiga belas) kegiatan tetapi ada perbedaan dari segi prosedurnya dan penjadwalannya.
• Table 2. Penilaian terhadap jenis-jenis sistem lelang
Kesimpulan
Berdasarkan Transformasi perubahan tender dari konvensional menjadi e-
procurement adalah sebagai berikut :
1. Sistem tender manapun memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing,
semua pilihan tergantung fasilitas manakah yang lebih memadai dalam
prosesnya.
2. Untuk pengadaan barang/jasa yang sudah pasti spesifikasi teknisnya
disarankan untuk menggunakan e-catalog, karena prosesnya mudah dan cepat;
3. Untuk pengadaan barang/jasa yang sifat pengerjaannya komplek dan rumit
disarankan untuk menggunakan konventional procurement atau tender secara
manual, karena antara penyedia dan pembeli dapat bertemu langsung untuk
melaksanakan addendum atau perubahan spesifikasi.

Anda mungkin juga menyukai