Anda di halaman 1dari 12

Program Magister Ilmu Ekonomi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Muslim Indonesia

EKONOMI
MIKRO
“Pasar Oligopoli”
ALI AMRAN AMIR
000805252022
LATAR BELAKANG
(Bab I - Pendahuluan)

• Pasar dapat dikelompokkan berdasarkan atas segi fisik,


lokasi dan kemampuan pelayanannya, waktu terjadinya,
serta berdasarkan Strukturnya.
• Memahami stuktur pasar sangat penting, sebab
memengaruhi motivasi, peluang, dan keputusan strategis
dari pelaku ekonomi yang terlibat dalam kegiatan pasar,
serta berimplikasi pada pangsa pasar dan keuntungan
yang bisa diperoleh oleh sebuah perusahaan.
• Bentuk pasar oligopoli cukup mudah kita temukan di
Indonesia, sebagai misal industri semen atau otomotif.
TUJUAN PENULISAN
(Bab I - Pendahuluan)

Untuk mengetahui bagaimana karakteristik


dan struktur PASAR OLIGOPOLI
KARAKTERISTIK PASAR OLIGOPOLI
(Bab II - Pembahasan)

• Pasar Oligopoli, yaitu keadaan dimana hanya


ada beberapa perusahaan yang menguasai
pasar baik. Tiap-tiap perusahaan menetapkan
kebijaksanaan sendiri dan setiap aksi dari suatu
perusahaan seperti mengadakan perubahaan
harga akan direspons oleh perusahaan lainnya,
karena setiap perusahaan yang ada dalam
pasar yakin bahwa kebijaksanaan suatu
perusahaan akan mempengaruhi penjualan
dan keuntungan perusahaan lainnya
KARAKTERISTIK PASAR OLIGOPOLI
(Bab II - Pembahasan)

Beberapa karakteristik dari pasar oligopoli:


• Hanya terdiri atas sekelompok kecil
perusahaan;
• Produknya standar;
• Adanya hambatan bagi pesaing baru;
• Peran iklan sangat besar dalam penjualan
produk;
• Harga tidak mudah berubah.
PENENTUAN HARGA/OUTPUT
(Bab II - Pembahasan)

• Perusahaan A yang mula-mula


menghasilkan output Q1 unit
dengan harga P1, menurunkan
harga menjadi P2.
• Apabila harga perusahaan lain
tidak berubah, maka penurunan
harga akan meningkatkan
permintaan Q2.
• Jika perisahaan lain ikut menurunkan harga, ini akan
menggeser kurva permintaan perusahaan A turun dari D1 ke D2
yang menyebabkan penurunan permintaan Q3 pada tingkat
harga P2.
PENENTUAN HARGA/OUTPUT
(Bab II - Pembahasan)

• Kurva permintaan D3
merupakan sebuah kurva
reaksi. Kurva tersebut
menunjukkan bagaimana
penurunan harga akan
memengaruhi kuantitas
yang diminta setelah
reaksi-reaksi
perusahaan-perusahaan
saingan diperhitungkan
FENOMENA KARTEL
(Bab II - Pembahasan)

• Dalam pasar oligopoli akan sangat menguntungkan


jika semua perusahaan bersatu dan menentukan
harga bersama-sama sehingga bisa memaksimumkan
laba industri secara keseluruhan.
• Aktivitas tersebut tersebut dinamakan kartel.
• Kartel biasanya tidak berumur panjang karena
masalah-masalah seperti perubahan produk dan
hadirnya produsen baru yang memasuki pasar,
pertentangan di antara para anggotanya (sering tidak
mencapai suatu persetujuan dalam hal bagaimana
cara pengalokasian laba).
FENOMENA KARTEL
(Bab II - Pembahasan)

• Kurva MC dari masing-masing perusahaan dijumlahkan untuk memperoleh kurva


MC (Marginal Cost) industri. Dengan menyamakan MC industri dengan MR
industri, maka kartel bisa menentukan tingkat output yang memaksimumkan
laba dan juga harga (P*) yang akan ditetapkan. Jika tingkat harga output telah
ditentukan, setiap perusahaan secara individual akan menentukan output-nya
dengan menyamakan
MC-nya dengan tingkat MC industri yang menghasilkan laba maksimum tersebut
KURVA PERMINTAAN TERPATAH
(Bab II - Pembahasan)

• Jika hasil dari suatu penurunan


harga relatif hanya sedikit
meningkatkan penjualan, berarti
kurva permintaan yang berkaitan
dengan penurunan harga
tersebut sangat tidak elastis
(lihat kurva permintaan di bawah
harga P).
• Di lain pihak, kenaikan harga akan mengakibatkan kuantitas
yang diminta (Q) dan TR (Total Revenue) turun cukup besar,
karena para pembeli akan berpindah ke perusahaan saingan
yang tidak mengikuti kenaikan harga tersebut. Dengan kata lain,
kurva permintaan di atas harga P elastis.
PERSAINGAN NON-HARGA
(Bab II - Pembahasan)

• Seringkali strategi harga dianggap menjadi kurang efektif


dalam meningkatkan permintaan dan mengoptimalkan
laba.
• Oleh sebab itu, oligopolis memilih penggunaan teknik
persaingan non-harga untuk meningkatkan permintaan
dan mencapai tujuan perusahaannya.
• Contoh: pengembangan desain produk, pengutamaan
merk (branding), periklanan, pengemasan, dsb.
SEKIAN & TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai