Anda di halaman 1dari 54

KESEHATAN

REMAJA
Disampaikan Oleh :
SEPTRIYANTI, AM. KEB
PENYULUH KB / BIDAN / POKJA IV KOTA BEKASI
pada Orientasi Pendidik Sebaya Pada PKBR
Diklat Garut, Oktober 2020
SEKSUALITAS
TUJUAN

Peserta mampu memahami bahwa seks dan


seksualitas merupakan hal yang berbeda serta
perubahan hormone pada masa pubertas
dapat memicu dorongan seksual. Remaja
diharapkan dapat menjelaskan bagaimana
cara mengendalikan dorongan seksual.
Orientasi Seksual adalah ketertarikan seseorang
kepada orang lain secara fisik dan emosional. Setiap manusia
memiliki orientasi seksual yang berbeda, antara lain ;
• Heteroseksual : Jika seseorang tertarik pada lain jenis
kelamin
• Homoseksual : jika seseorang tertarik pada sesame jenis
kelamin
• Biseksual : jika seseorang tertarik pada kedua jenis kelamin
sekaligus
Seksualitas
Pengertian Seksualitas
Asal kata: seks

Arti seks
1.Jenis kelamin
2.Reproduksi seksual
3.Organ seks
4.Rangsangan / Gairah seksual
5.Hubungan seks
PERILAKU SEKSUAL

Adalah perilaku-perilaku yang diarahkan pada tujuan


untuk mendapatkan kenikmatan / kepuaan seksual.
Hal ini juga dikarenakan hormon yang berpengaruh
pada syaraf yang mengatur emosi, dan membuat
seseorang jadi punya perasaan tertarik secara seksual
dengan orang lain, bahkan menjurus ingin memeluk,
mencium, dan seterusnya bertujuan mencapai
kepuasan seksual.
Permasalahan Remaja :
◦ Prilaku hubungan sexual ◦ SDKI, 97 :
sebelum menikah makin ◦ 43% rsp malahirkan anak
sering dipraktekan pertamanya < 9 bln sejak
remaja tgl pernikahannya.
◦ Makin banyak remaja ◦ Kasus Aborsi di Indonesia
terjangkit PMS. kurang lebih 2,4 jt /th
◦ Tdk sedikit remaja dan sekitar 700 rb
melakukan tindakan diantaranya dilakukan
aborsi. remaja.
◦ Klinik Konsultasi Remaja
(Lampung) setiap bln
melayani kurang lebih 25
remaja (narkoba, PMS,
PUBERTAS
TUJUAN
Peserta dapat memahami informasi mengenai perubahan
yang terjadi pada remaja saat pubertas. Mampu menyebutkan
anggota tubuh termasuk organ reproduksi yang tepat dan
benar, memahami pubertas, mengetahui perubahan yang
terjadi pada remaja saat pubertas, dan mampu menjelaskan
menstruasi dan mimpi basah.
DEFINISI
Remaja merupakan periode transisi antaramasa anak-anak
dengan dewasa, dimana masa itu terjadi perubahan
biologis, kognitif, psikososial, dan ekonomi. Peristiwa yang
paling penting di masa ini lah yang disebut denngan
pubertas.

Pubertas merupakan tahap perkembangan manusia dimana


terjadi perkembangan organ seks sekunder. Pubertas
secara fisik dapat dilihat dari perubahan tubuh, meliputi
tanda kelamin primer dan sekunder.

Perkembangan tubuh remaja laki-laki dan perempuan


berbeda karena hormon yang dihasilkan. Laki-laki
menghasilkan hormon androgen, sedangkan perempuan
menghasilkan hormone estrogen. Pubertas pada perempuan
terjadi antara 8-13 tahun, sedangkan pada laki-laki
antara 9-14 tahun.
PERUBAHAN FISIK DAN PSIKIS
PADA MASA PUBERTAS

PERUBAHAN FISIK PERUBAHAN PSIKIS

-.Tinggi badan bertambah


dengan cepat.-. -. Perubahan psikis akibat perubahan fisik
-. Berat badan bertambah. -. Perubahan mood dan emosi
-. Lebih senang bergabung dengan teman sebaya
-. Wajah menjadi lebih berisi.
-. Menjadi lebih sensitif: lebih emosional dan
-. Kulit menjadi lebih sangat mudah tersinggung.
berminyak. -. Merasa aneh dengan bentuk tubuh dan merasa
binggung.
-. Keringat bertambah -.dorongan hormon akan mendorongan perasaan
banyak. seksual sehingga mulai tertarik dengan lawan
-. Mencul jerawat pada jenis.
-ingin menjadi diri sendiri.
wajah
-. Tubuh mulai berbulu.
ORGAN
REPRODUKSI PRIA

ORGAN
REPRODUKSI
WANITA
MENJAGA KEBERSIHAN
ORGAN REPRODUKSI
PEREMPUAN
◦ Bersihkan organ reproduksi luar dari Laki-laki
depan ke belakang, gunakan air bersih,
dan keringkan menggunakan handuk dan ◦ Tidak disunat : Tarik kulit luar dari
tissue. ujung penis dan cuci secara lembut
◦ Tidak perlu membasuh bagian dalam
daerah tersebut setiap habis
vagina karena dapat mengganggu
berkemih.
keseimbangan kimia pada bagian tsb ◦ Sudah disunat : selalu cuci bersih
sehingga meningngkatkan resiko infeksi. penis setiap habis berkemih.
◦ Tidak boleh mencuci vagina dengan
pembilas wanita.
◦ Selama menstruasi, pembalut harus sering
diganti.
◦ Pemakaian panty liner tidak disarankan
dalamwaktu lama.
PERKEMBANGAN
POLA PIKIR SOSIAL DAN EMOSI
(KOGNITIF) (SOSIO-EMOSIONAL)
◦ Mampu berpikir secara ilmiah dan ◦ Pencarian identitas diri, explorasi
abstrak dan pengembangan diri
◦ Tidak lagi terbatas pada pemikiran ◦ Sering terlibat kegiatan yang
pada konsep sekarang saja beresiko
◦ Memiliki kemampuan pemahaman ◦ Mudah terpengaruh terhadap trend
literatur ◦ Perasaan yang mudah berubah-
◦ Lebih mampu memahami sudut rubah
pandang orang lain dan melakukan ◦ Jika orangtua tidak memberikan
aksi, serta kemampuan berempati pola asuh yang tepat, cenderung
◦ Cenderung mengembangkan mengalami konflik.
Bahasa khas ◦ Lebih mementingkan pertemanan.
MENSTRUASI
Perubahan siklik pada alat kandungan
ditandai terlepasnya endometrium yang
dipersiapkan untuk menerima ovarium
yang telah dibuahi, yang di pengaruh, oleh
hormon estrogen dan progesteron
MIMPI BASAH
Suatu proses pada remaja laki-laki yaitu keluarnya sperma melalui penis
(ejakulasi) yang terjadi secara alami dan menunjukan tanda akil baliq, yang
biasanya disertai dengan “ MIMPI INDAH “. (noktural emission)
REPRODUKSI
TUJUAN
Peserta mampu memahami proses terjadinya
kehamilan, siklus reproduksi sehat dan
reproduksi yang terencana untuk
menghindari 4T.
KEHAMILAN TERJADI APABILA
1. Adanya sel sperma
2. Adanya sel telur
3. Hormonal normal dan anatomi
4. Proses pembuahan
5. Nidasi atau implementasi
1. SEL SPERMA
Kerhamilan tidak akan terjadi jika tidak ada sel sperma yang
berasal dari laki-laki. Sel sperma diproduksi oleh laki-laki sekitar
20 hingga 100 juta sel setiap persediaan dalam kantung testis. Sel
sperma dikeluarkan laki-laki saat ejakulasi, baiok pada saat mimpi
basah maupun berhubungan.

2. SEL TELUR / OVUM


Diproduksi oleh indung telur (ovarium). Sel telur dihasilkan
ditandai oleh adanya siklus menstruasi pada wanita. Siklus ini
akan terus berlangsung sejak masa pubertas hingga seorang
wanita mendekati usia 40 th.

3. ANATOMI DAN HORMONAL NORMAL


Struktur organ reproduksi juga sebagai syarat terjadinya sebuah
kehamilan. Seorang laki-laki dan wanita harus memiliki
struktur anatomi yang normal dan system hormonal yang baik.
4. PROSES PEMBUAHAN
Proses pembuahan menjadi syarat dalam terjadinya
kehamilan. Proses pembuahan merupakan sebuah proses
bertemunya sel telur dan sel sperma di dalam uterus. Bila
sperma memasuki dinding-dinding sel telur, maka
dimungkinkan sebuah proses kehamilan terjadi.

5. NIDASI / IMPLEMENTASI
Pada umumnya terjadi 6-7 hari setelah proses pembuahan.
Sel telur yang sudah dibuahi akan menuju Rahim dan akan
melakukan nidasi atau implementasi yakni bersarangnya sel
telur dan sel sperma yang sudah dibuahi pada dinding rahim.
TERENCANA DALAM REPRODUKSI
-Dengan memperhatikan fase reproduksi sehat-

FASE PERENCANAAN KEHAMILAN TERBAIK

Jarak antara dua


kelahiran
sebaiknya
2-4 tahun.

Fase menunda kehamilan 20 Fase penjarangan kehamilan 35 Fase tidak hamil lagi
tahun tahun
4 terlalu
1. terlalu muda
2. terlalu tua
3. terlalu dekat
4. terlalu banyak
KESEHATAN GIZI
REMAJA
TUJUAN PEMENUHAN GIZI
PADA REMAJA

◦ Pertumbuhan fisik dan perkembangan mental yang


optimal
◦ Memberikan nutrisi yang seimbang sesuai dengan
aktivitas dan kondisi Kesehatan
◦ Edukatif yang benar tentang gizi.
KOMPOSISI KEBUTUHAN GIZI REMAJA
Zat gizi makro secara umum Diagram Proporsi Diet Seimbang
dikelompokan berdasarkan jumlah Karbohidrat, Lemak, Protein
kebutuhan tubuh yang besar dengan
komposisi karbohidrat,lemak &
protein.
Zat gizi mikro diberikan untuk
memenuhi kebutuhan tubuh dalam
jumlah yang lebih sedikit yaitu vitamin,
mineral, dan serat makanan.
Komposisi utama zat gizi makro
dalam pedoman gizi seimbang adalah
karbohidrat dalam kisaran 50–60%,
bagian selanjutnya adalah lemak
dengan 20−35%, dan protein sebesar
15-20%.
Pentingnya Gizi Bagi Remaja
kebutuhan zat gizi remaja lebih tinggi dibandingkan dari tahap
kehidupan lainnya karena adanya growth spurt yaitu PERIODE
PENINGKATAN LAJU PERTUMBUHAN sehingga zat gizi
yang lebih tinggi diberikan untuk memenuhi pencapaian
potensi pertumbuhan dan perkembangan secara optimal.

Apabila salah satu komponen ZAT GIZI TAK TERPENUHI,


DAPAT MENGAKIBATKAN LAMBATNYA PROSES
PUBERTAS yakni gangguan proses kematangan seksual berupa
tanda-tanda seks sekunder dan kemampuan reproduksi.

Akibat lain yaitu terjadinya HAMBATAN PERTUMBUHAN


BERAT BADAN, TINGGI BADAN, DAN LAIN sebagainya.
Gangguan kesehatan DARI gizi remaja
1. Anemia
◦ Kurang makan zat besi
◦ Menstruasi
◦ Diet berlebihan
◦ Cacingan
◦ Pendarahan & gangguan pembentukan sel darah

GEJALA ANEMIA
• Mudah Lelah
• Susah tidur
• Kurang nafsu makan
• Lesu
• Pusing
• Mata berkunang-kunang
Cara menghindari anemia

◦ Gizi seimbang
◦ Vit C
◦ Pil zat besi
KELAINAN POLA MAKAN (eating disorders)

Penyebab:
◦ Pencarian identitas
◦ Kebiasaan ngemil
◦ Jarang sarapan &
kurang minum air putih

Jenisnya
◦ Anorexia nervosa
◦ Bulimia
◦ Diet sehat remaja
gejala
◦ Kehilangan BB mencolok
◦ Selalu menghitung Kalori
◦ Sibuk diet & olahraga
◦ Sering menimbang
◦ Menstruasi tidak teratur
◦ Muntah tanpa alasan
RESUME
Kelompok Usia Remaja (10 – 24 Tahun) di Jawa Barat maupun di Indonesia yang cukup besar
memerlukan sentuhan perhatian dari semua pihak agar bisa dipersiapkan menjadi generasi
penerus bangsa yang lebih berkualitas dan memiliki kemampuan serta daya saing sehingga
membentuk generasi baru yang mandiri.

Dengan membangun Remaja sebagai generasi baru yang mandiri dapat mewarnai
pertumbuhan ekonomi bangsa Indonesia untuk melangkah menjadi negara lebih maju.

Khususnya remaja putri yang kelak menjadi ibu di dalam keluarga yang berperan sebagai
“pendidik pertama” dalam mempersiapkan anak-anaknya sebagai fondasi bangsa dan negara
PERILAKU
BERESIKO
TUJUAN
Peserta mampu memahami tentang perilaku seksual beresiko
dan mampu berpikir kritis tentang dampak perilaku seksual
tidak sehat / beresiko. Peserta mengetahui apa itu bullying
(perundungan), kekerasan, pelecehan, pemerkosaan. Peserta
mampu memahami dampak dari hubungan seksual tidak
direncanakan antara lain KTD. Mampu mengetahui
NAPZA.
BENTUK-BENTUK PERILAKU
BERESIKO
1. Hubungan seksual tanpa pengaman
2. Hubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan
3. Hubungan seksual di usia yang terlalu muda
4. Hubungan seksual transaksional
5. Hubungan seksual lewat anus (seks anal)

Pelecehan Seksual
Perundungan atau Bullying berasal dari kata Bully, bullying
adalah penggunaan agresi dengan tujuan untuk menyakiti orang
lain baik secara fisik maupun mental. Perundungan / bullying
dapat berupa tindakan fisik, verbal, emosional dan juga seksual.
BENTUK PERUNDUNGAN / BULLYING

∙ Fisik (tendangan, pukulan, jambakan, tinju, tamparan, lempar benda,


meludahi, mencubit, merusak, membotaki, mengeroyok, menelanjangi, push
up berlebihan, menjemur, mencuci WC, lari keliling lapangan yang
berlebihan/ tidak mengetahui kondisi siswa, menyundut rokok, dll).
∙ Verbal /cat calling (bersiul, mencaci maki, mengejek, memberi label/ julukan
jelek, mencela, memanggil dengan nama bapaknya, mengumpat/mencaci
maki, memarahi, meledek, mengancam, dipaksa melakukan telepon bertema
seksual/phone sex dll).
∙ Psikis (pelecehan seksual, memfitnah, menyingkirkan, mengucilkan,
mendiamkan, mencibir, menatap dengan tatapan sinis, penghinaan,
menyebarkan gosip).
KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN

• Jika kehamilan yang terjadi pada perempuan merupakan suatu hal yang tidak
diharapkan atau diinginkan, itu yang dimaksud dengan KTD. KTD pada remaja
terjadi karena
1) Ketidaktahuan atau minimnya pengetahuan tentang perilaku seksual
yang dapat menyebabkan kehamilan,
2) Hal lain seperti pemerkosaan, dll.
• Bisa saja KTD dialami oleh perempuan yang sudah menikah, karena kegagalan
KB, karena jumlah anak sudah banyak, atau kondisi di mana anak masih kecil,
atau memang belum ingin memiliki anak, kemudian terjadi kehamilan.
• Secara konseptual, istilah KTD juga bisa diartikan sebagai Kehamilan Tidak
Dikehendaki (Unintended Pregnancy). Kehamilan yang tidak dikehendaki
adalah kehamilan yang terjadi baik karena alasan waktu yang tidak tepat
(mistimed) atau karena kehamilan tersebut tidak diinginkan (unwanted).
DAMPAK DARI HUBUNGAN
SEKSUAL BERGANTI – GANTI
PASANGAN
Infeksi Menular Seksual (IMS)

Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang


ditularkan dari orang ke orang melalui hubungan seksual
atau kontak alat kelamin. Penyakit yang serius dan
menyakitkan ini mempengaruhi organ reproduksi dan
seksual serta dapat menyebabkan infertilitas atau
ketidaksuburan, keguguran, dan gagal bersalin.
Human Immunodeficiency Virus
(H I V)

• Menyerang sistem
kekebalan tubuh
• Menyebabkan AIDS
• Kelompok retrovirus
(mampu mengkopi-cetak
materi genetik dirinya)
NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, DAN
ZAT ADIKTIF LAINNYA (NAPZA)

Secara umum
NAPZA
dikelompokkan
kedalam tiga jenis,
yaitu
NARKOTIKA,
PSIKOTROPIKA,
dan ZAT/BAHAN
ADIKTIF lainnya.
Penyalahgunaan napza

Tahap pengguna:
1. Coba-coba : - Karena rasa ingin tahu
- Supaya diakui kelompok
2. Sosial / rekreasi : - utk bersenang-senang
- utk santai
- Biasanya ketika rekreasi
- Biasanya berkelompok
3. Situasional : dipakai bila: - Tegang
- Sedih kecewa
4. ketergantungan : - Tidak bisa tidak
menggunakan
- Rela melakukan apa saja
untuk mendapatkan
GEJALA KETERGANTUNGAN NAPZA
• Keinginan kuat (kompulsif) untuk
pemakaian NAPZA berulang kali
• Kesulitan mengendalikan
penggunaan NAPZA, baik dalam usaha
menghentikan maupun mengurangi
tingkat pemakaiannya
• Terjadi gejala putus zat jika
pemakaiannya dihentikan atau jumlah
pemakaiannya dikurangi
• Toleransi; jumlah NAPZA yang
diperlukan semakin besar, agar diperoleh
pengaruh yang sama terhadap
tubuh
• Mengabaikan alternatif
kesenangan lain dan meningkatnya waktu
yang digunakan untuk memperoleh
NAPZA
• Terus memakai, meskipun
disadari akibat yang merugikan
• Menyangkal; tidak mengakui
adanya masalah, padahal ditemukan
narkoba, alat pemakaian dan gejala
TINDAKAN
BERBAHAY
A
PERNIKAHAN/PERKAWINAN DINI (early married) adalah
pernikahan yang dilakukan pada saat salah satu atau keduanya belum memenuhi usia
ideal untuk menikah. Sedangkan Kita perlu mendorong pemerintah untuk
mewujudkan ini dalam Undang Undang agar tidak ada lagi usia yang terlalu muda
untuk menjalani komitmen dalam pernikahan di samping secara fisik masih rentan
mengalami gangguan kesehatan reproduksi akibat potensi kehamilan yang terjadi di
usia yang begitu muda.

ALASAN PERKAWINAN/PERNIKAHAN DINI


• ALASAN KULTURAL: Untuk memastikan sang anak menikah dengan seseorang yang dipercaya
keluarga akan merawatnya.
• ALASAN EKONOMIS: Beberapa orangtua memberikan anak perempuannya untuk
dinikahi dengan tujuan untuk mendapatkan mas kawin, yang dapat berupa uang, barang, atau
ternak. Ada juga yang menikahkan anak perempuannya untuk melunasi hutang.
• Untuk MEMPERTAHANKAN ‘KEMURNIAN’ SANG ANAK dan MENGHINDARI KONSEKUENSI
SOSIAL dari kehamilan usia anak (remaja perempuan yang hamil namun belum bersuami
mengalami stigma, sehingga sering kali dianggap lebih baik menikah saja).
• Untuk MENJAGA NAMA BAIK KELUARGA pada saat seorang anak perempuan hamil di usia
anak, di luar nikah, walaupun sering kali perkawinan dengan alasan seperti ini menjadi beban
karena anak belum siap secara mental untuk menjalani kehidupan rumah tangga,
terlebih lagi jika perempuan dan laki-laki sama-sama masih usia anak.
DAMPAK PERKAWINAN/
PERNIKAHAN DINI
ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL
• Pasangan usia muda belum mampu
dibebani suatu pekerjaan yang
memerlukan keterampilan fisik, untuk
mendatangkan penghasilan baginya dan
mencukupi kebutuhan keluarganya
• DAYA SAING RENDAH untuk mendapatkan
pekerjaan formal dengan jenjang karir yang
baik.
• Kehilangan komunitas/ teman sepermainan
karena waktu terkuras untuk mengurus
anak dan keluarga.
• Kurang optimalnya pengasuhan anak
(aspek pengetahuan/intelektual belum
siap)
ASPEK PSIKOLOGIS
• Emosi yang tidak stabil dapat memicu retaknya
hubungan rumah tangga, memicu DAMPAK PENDIDIKAN
pertengkaran, kekerasan di dalam rumah • Pernikahan dini
tangga dan berujung pada perceraian. cenderung menyebabkan
• RENTAN UNTUK MENDAPATKAN PERLAKUAN pelakunya mengalami
KEKERASAN BERBASIS GENDER putus sekolah pada usia
• Kondisi emosional yang labil ketika pasca dini.
melahirkan (baby blues)
• Mengalami ketidakstabilan emosi
(stress/depresi) karena keinginan pribadi yang
terhambat akibat tuntutan sebagai orangtua

DAMPAK KESEHATAN
• Perempuan yang menikah di usia
dini berisiko mengalami masalah ❖ KURANGNYA PERAWATAN
kesahatan reproduksi seperti KEHAMILAN.
kanker leher rahim dan trauma fisik ❖ TEKANAN DARAH TINGGI.
pada organ intim. Dampak ❖ KELAHIRAN BAYI PREMATUR
❖ BAYI KEKURANGAN BERAT
kesehatan karena TERLALU MUDA BADAN.
hamil dan melahirkan (hamil ❖ ANAK YANG DIAHIRKAN
pertama di usia kurang dari 21 STUNTING.
tahun) adalah: ❖ KEMATIAN IBU DAN JANIN.
❖ PROSES PERSALINAN YANG MEMAKAN
ABORSI TIDAK AMAN
ABORSI atau abortus secara kebahasaan berarti keguguran
kandungan, pengguguran kandungan, atau membuang janin.
Aborsi adalah berakhirnya atau gugurnya kehamilan sebelum
kandungan mencapai usia 20 minggu, sebelum janin dapat
hidup di luar kandungan secara mandiri.

Tindakan aborsi berhubungan dengan kehamilan yang terjadi


karena hubungan seksual pranikah atau status kehamilan tidak
diinginkan.
DAMPAK ABORSI TIDAK AMAN

❑ Jika dilakukan dengan menggunakan alat-alat tidak standar


dan tajam misalnya lidi, ranting pohon, atau yang lainnya,
maka resiko rahim robek atau luka besar sekali.
❑ Rahim yang lebih dari 3 kali di aborsi beresiko infeksi, atau
bahkan memicu tumbuhnya tumor
❑ Aborsi ilegal yang dilakukan oleh orang yang tidak ahli, dapat
menyebabkan proses kuretasi tidak bersih hingga menjadi
pendarahan hebat.
❑ Peralatan yang tidak steril akan memicu munculnya infeksi di
organ reproduksi wanita.
❑ Bagi pelaku, rasa berdosa yang timbul karena aborsi dapat
menyebabkan mereka menderita depresi, berubah
kepribadiannya jadi introvert
❑ Jika pelaku aborsi kelak hamil kembali dengan kehamilan
yang diinginkan, maka kehamilan tersebut ada kemungkinan
besar akan bermasalah, atau janin dapat mengalami masalah
pada mata, otak atau alat pencernaannya
Pencegahan aborsi pada remaja
1. Jika berpacaran hindari hal hal yang raga.
menimbulkan gairah seksual.
7. Selalu berpikir positif.
2. Taat pada norma dan agama
8. Dari sinetron atau media yang lain
3. Melakukan Pendidikan Kespro pada jangan memprovokasi yang kurang baik.
remaja
9. Bergaul dengan teman-teman yang
4. Membentuk dan membina PIKR pada beraktifitas positif.
jalur masyarakat dan sekolah.
10. Peran orang tua dalam
5. Membentuk dan membina PIKM di pendampingan perkembangan remaja
Perguruan tinggi. (BKR)
6. Mengembangkan kesenian atau olah
 Program untuk memfasilitasi terwujudnya
REMAJA yang:
 berperilaku sehat;
 terhindar dari risiko Seks
Pranikah/seks bebas,
HIV/AIDS, NARKOBA;
 usia pernikahan yg ideal;
 bercita-cita mewujudkan
Program KRR Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera;
 menjadi contoh, model,
idola, dan sumber
informasi bagi teman
sebayanya

Anda mungkin juga menyukai