Seminar TB Yes We Can
Seminar TB Yes We Can
TUBERKULOSIS PADA
ERA RESISTENSI OBAT”
Neni Sawitri
SITUASI TB DI INDONESIA
TUBERKULOSIS DAN
PENULARANNYA
• Definisi Tuberkulosis (TBC)
Penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis komplek. Yang terdiri
dari 8 organisma yang berbeda tetapi 1 kelompok yaitu : M. bovis, M. caprae, M. africanum, M.
microti, M. pinnipedii, M. mungi, M. orygis and M. canetti. Mycobacterium tuberculosis yang
paling penting dan umum
• Sumber penularan:
Pasien TBC terutama pasien yang mengandung kuman TBC dalam dahaknya
• Bila pasien batuk atau bersin menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak
• Batuk 3000 percikan dahak yang mengandung 0-3500 M.tuberculosis
• Bersin mengeluarkan 4500-1.000.000 M. tuberculosis
• Cara penularan:
inhalasi, hematogen, limfogen, perkontinuitatum
PATOGENESIS
KLASIFIKASI TBC
KASUS TBC :
LOKASI ANATOMIS RIWAYAT
1. Terduga TBC
PENGOBATAN :
2. Kasus TBC
1.TBC paru UJI KEPEKAAN :
a. Bakteriologis
2. TBC ekstra paru 1. Kasus Baru STATUS HIV :
b. Klinis
2. Kasus dengan 1.TB sensitif obat
riwayat 2.TB resistan obat 1 Kasus TBC dengan
pengobatan a. Monoresisten HIV +
sebelumnya INH 2. Kasus TBC dengan
3. Pasien yang b. TBC RR HIV –
tidak diketahui c. TBC MDR 3. Kasus TBC
riwayat d, TBC Pre-XDR
dengan HIV
pengobatan e. TBC -XDR
sebelumnya
tidak diketahui
WHO Algorithm TBC Screening C
Prevalence PTP
0.5% 6.4% Positive CRX Prevalence NPV cough
Negative CRX Lasting >2 weeks but
1% 12.0%
Negative CXR
2% 21.7%
Xp 0.5% 99.4%
1% 99.3%
Xp negative 2% 98.6%
CD = clinical diagnosis Xp positive for TB
CXR = chest X-ray GeneXpert in WHO
DST = drug-susceptibility testing Consider further
Start TB Diagnostic test Algorithm
NPV = negative predictive value Treatment For TB if NPV is low
PPV = positive predictive value Consider and clinical suspicion
PTP = pretest probability Additional test is high
SSM =sputum-smear microscopy If PPV is low and Consider other
Xp = Xpert MTB/RIF clinical diagnoses
Consider DST
PENGOBATAN TBC
1
Ketersediaan Diagnosis bakteriologis
• Yaitu: pengobatan TBC OAT bermutu bermutu
menggunakan rejimen
jangka pendek ( 6
bulan ) dengan 4 WHA 1991
2
pengawasan
langsung.
• Bukan berarti obat
gratis atau obat 5 Directly Observed
program Treatment Short-course 3
Pencatatan dan Pengobatan jgk pendek
pelaporan baku utk dg pengawasan langsung
asesment hasil &kinerja
Tahapan Pengobatan TBC
(2RHZE / 4 RH)
Dosis OAT untuk pengobatan TBC-SO menggunakan tablet kombinasi dosis tetap (KDT)
OAT
LEPASAN
KOMBIPAK
FDC
PADUAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS
Pengobatan
tuberkulosis standar
Pengobatan pasien
Pneumotoraks
Efusi pleura
TBC tulang
EVALUASI PENGOBATAN
Evaluasi
Evaluasi bakteriologis (0 -
Evaluasi Evaluasi
klinis radiologis (0 - 2 pasien yang
2 - 3* - 5 (6) /8
– 6/8 bulan telah sembuh
bulan
pengobatan)
pengobatan)
Update TBC-SO, WHO 2022
Pemeriksaan Klinis
Pemeriksaan fisik a) V V V V V
Skrining neuropati V V V V
perifer
Skrining fungsi V V V V
penglihatan
Pemantauan efek V V V V V
samping obat
Konsultasi hasil V V
pengobatan
BTA sputum c) V V V V
Uji kepekaan
V
V
V V
TBC Resistan Obat Sampel lain V Diulang bila tidak ada respons pengobatan
yang terdokumentasi
Pemeriksaan Laboratorium, Radiologi dan EKG
Rontgen dada V V V
EKG V V V V
Fungsi ginjal: V
Ureum, kreatinin
Gula darah/HbA1c V
Tes kehamilan d) V
Tes HIV V
Pengobatan TBC Resistan Obat
dengan Paduan BPaLM
Kriteria pasien yang dapat diberikan paduan pengobatan BPaLM
Pasien dengan TB RR/MDR
Pasien dewasa dan remaja >14 tahun tanpa memandang status HIV
Pasien dengan TB paru terkonfirmasi atau TB ekstraparu, kecuali TB
yang melibatkan sistem saraf pusat, osteoartikular dan
diseminata/milier
Pasien belum pernah mendapatkan pengobatan dengan Bdq,
Pretomanid, Lzd >1 bulan. Pada pasien dengan riwayat penggunaan
obat-obatan tersebut >1 bulan, maka paduan BPaLM dapat
diberikan bila ada bukti tidak adanya resistansi terhadap obat-obatan
tersebut.
Tidak dapat diberikan pada pasien hamil dan wanita menyusui
karena hasil studi yang masih terbatas
Durasi Pengobatan BPaLM
Waktu
Konversi Durasi Pengobatan BPaLM
Biakan
Sputum
Pasien yang tidak mengalami konversi biakan pada bulan ke-4 hingga akhir
pengobatan merupakan kasus kegagalan bakteriologis.
Pengobatan TBC Resistan Obat dengan
Paduan BPaL
Pretomanid /
Pa (Tablet 200 200 mg 1 kali/hari setiap hari
mg)
Linezolid / Lzd
600 mg 1 kali/hari setiap hari
(Tablet 600
mg)
PADUAN PENGOBATAN TBC
MONORESISTAN INH
• Paduan pengobatan bagi pasien TBC Monoresistan INH adalah kombinasi rifampicin (R),
isoniazid (H), pirazinamid (Z), etambutol (E), dan levofloksasin (Lfx) atau
R-H-Z-E-Lfx yang diberikanselama 6 bulan
• Idealnya pasien Monoresistan INH tidak diberikan INH lagi dalam panduan
pengobatannya
• Namun paket obat yang disediakan Program TBC Nasional adalah sediaan Kombinasi Dosis
Tetap (KDT), sehingga INH masih diberikan
• Bila terdapat obat TBC lepasan di fasyankes, pasien dapat diberikan paduan pengobatan tanpa
INH (R-Z-E-Lfx)
• Tidak boleh ada penambahan obat injeksi golongan aminoglikosida(streptomisin,
kanamisin, amikasin dan kapreomisin pada paduan pengobatan pada paduan pengobatan
• Pemanjangan durasi pengobatan menjadi 6-12 bulan dipertimbangkan pada kasus tertentu seperti
TBC paru lesi luas, TBC milier, TBC paru konversi labat (lebih dari 2 bulan, konversi BTA maupun kultur)
dan TBC ekstraparu berat
TAHAPAN INISIASI PENGOBATAN TBC
MONORESISTAN INH
• Pasien dengan hasil TCM Rif Sen dengan riwayat
pengobatan sebelumnya berikan paduan R-H-Z-E PEMERIKSAAN AWAL PENGOBATAN
sambil menunggu hasil uji kepekaan INH dan Lfx, TBC MONORESISTAN INH
hasil dalam waktu 1 minggu.
• Jika INH Sensitif lanjutkan pengobatan
• Jika resistan INH namun sensitif Lfx status
pengobatan di SITB ditutup dan dicatat
sebagai “Gagal karena perubahan diagnosis”
pasien didaftarkan kembali sebagai pasien
TBC
Monoresistan INH dan pengobatan R-H-Z-
E-Lx
dimulai dari
• Obatawal
Lfx tidak dapat diberikan sampai hasil LPA
tersedia dan diketahui sensitif
• Apabila hasil LPA lini satu hasilnya Rif Res,
TCM hasilnya Rif sen, maka
walaupun ditatalaksana
pasien TBC
sebagai
RR/MDR.
• Bila diagnosis pasien berdasarkan dugaan kuat
TBC monoresistan INH (kontak erat) pengobatan
TBC monoresistan INH dengan paduan R-H-Z-E-
Lfx dapat dimulai walaupun hasil uji kepekaan
belum tersedia
dan dapat disesuaikan apabila hasil uji
sudahkepekaan
tersedia
K r i t e r i a Pasien TB RO u n t u k
Paduan
p e n g o b a t a n TBC RO 9 bulan
1. Tidak resistan atau tidak ada dugaan inefektif terhadap obat Bdq,
Cfz, INH dosis tinggi, Eto / Lzd (sesuai variasi yang digunakan)
2. Tidak ada riwayat penggunaan Bdq, fluorokuinolon (untuk
pengobatan ataupun pencegahan), Cfz, Eto / Lzd selama >1 bulan
3. Tidak pernah mendapat OAT lini kedua paduan 9 bulan selama ≥
1 bulan
4. Bukan kasus TB paru lesi luas
5. Bukan kasus TB ekstraparu berat
6. HIV negative atau ODHIV
7. Tidak hamil atau menyusui
8. Anak dan dewasa yang terdiagnosis TBC RO klinis dan merupakan
kontak pasien terkonfirmasi TBC RR/MDR
Paduan 9 bulan variasi etionamid
M u l a i t a h u n 2024, P r o g r a m T B N a s i o n a l m e n y e d i a k a n 2
• Kadar hemoglobin,v neutrofil
a r i a s i p aatau
d u atrombosit
n p e n g o brendah
a t a n TBC ROpengobatan
di awal 9 b u la n
• Neuropati perifer (Grade 1, 2, berat) atau gangguan penglihatan di awal
Pengobatan
• Kadar hemoglobin >8 g/dL, neutrophil >0,75 × 109/L dan trombosit >150
× 109/L di awal pengobatan
• Tidak ada bukti pasien mengalami neuropati perifer, atau tidak ada tanda
/ dugaan neuritis optik di awal pengobatan
4
1. TB RO Paduan Pengobatan TBC RO 9 bulan variasi
Linezolid
4-6 BDQ(6 bulan) – Lfx – Cfz – Hdt – Z – E – Lzd (2 bulan) /5 Lfx – Cfz – Z – E
2. TB RO Paduan Pengobatan TBC RO 9 bulan variasi
Etionamid
Keberhasilan pengobatan Jumlah semua pasien yang sembuh dan pengobatan lengkap
TERIMA KASIH