Anda di halaman 1dari 27

PERUMAHAN SEHAT, JAMBAN SEHAT,

SAMPAH/LIMBAH DAN SANITASI


MAKANAN

Cecep Cipta Wiwaha


3B D-III Keperawatan
PERUMAHAN SEHAT
Pengertian rumah sehat

Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana
pembinaan keluarga. Sehat menurut WHO adalah suatu keadaan yang sempurna baik
fisik, mental, maupun sosial budaya, bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit
dan kelemahan (kecacatan)

Jadi, Rumah sehat adalah rumah yang dapat memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani
secara layak sebagai suatu tempat tinggal atau perlindungan dari pengaruh alam luar.
Kebutuhan jasmani misalnya terpenuhi kebutuhan jasmani sperti membaca, menulis,
istirahat dan lain-lain. Kebutuhan rohani misalnya, perlindungan terhadap penyakit,
cuaca, angin dan sebagainnya.
Faktor-faktor

Menurut Pinontoan dan Sumamprow (2019), Faktor yang


diperhatikan dalam membangun suatu rumah antara lain :
- Faktor lingkungan meliputi lingkungan fisik, biologis dan sosial.
Maksudnya membangun suatu rumah harus memperhatikan
tempat dimana rumah itu didirikan
- Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat, hal ini dimaksudkan
rumah dibangun bedasarkan kemampuan ekonomi penghuninya.
Persyaratan rumah sehat
Menurut Winslow dan APHA (American Public Health Association), persyaratan dari
rumah sehat harus meliputi :
● Memenuhi kebutuhan Fisiologis
1. Pencahayaan : cahaya yang cukup untuk penerangan ruang didalam rumah
merupakan kebutuhan kesehatan manusia
2. Penghawaan (ventilasi) : sebaiknya temperatur udara dalam ruangan harus lebih
rendah 40C dari temperatur udara luar untuk daerah tropis. Untuk itu diperlukan
ventilasi yang baik
Lanjutan..
● Memenuhi kebutuhan Psikologis
Untuk memenuhi kebutuhan psikologis diantaranya adanya ruangan khusus untuk
istirahat (ruang tidur) bagi masing-masing penghuni. “Over Crowding”
menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan fisik, mental maupun moral.
Penyebaran penyakit-penyakit menular di rumah yang padat penghuninya cepat
terjadi.
● Mencegah penularan penyakit
Faktor-faktor yang mempengaruhi penularan penyakit :
- Penyediaan sarana air bersih
- Bebas dari kehidupan serangga dan tikus
- Pembuangan sampah harus dibedakan jenis sampahnya
- Pembuangan air limbah harus tertata
Lanjutan..
● Mencegah terjadinya kecelakaan

Rumah yang sehat harus dapat mencegah atau paling tidak dapat mengurangi
kecelakaan termasuk jatuh, keruntuhan atau roboh, kena benda tajam (teriris),
keracunan dan kebakaran.
JAMBAN KELUARGA
Pengertian
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas
pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat
jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa (cemplung)
yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air
untuk membersihkannya. Jamban merupakan tempat yang
aman dan nyaman untuk digunakan sebagai tempat buang air
besar.
Manfaat jamban
Peningkatan martabat dan hak pribadi
Lingkungan yang lebih bersih
Bau berkurang, sanitasi dan kesehatan meningkat
Keselamatan lebih baik (tidak perlu pergi ke lading di
malam hari)
Menghemat waktu dan uang, menghasilkan kompos
pupuk dan biogis untuk energi
Memutus siklus penyebaran penyakit yang terkait
dengan sanitasi
Syarat Jamban Sehat

Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air


minum dengan lubang penampung minimal 10 meter)
Tidak berbau
Kotoran tidak dapat di jamah oleh serangga dan tikus
Tidak mencemari tanah disekitarnya
Mudah dibersihkan dan aman digunakan
Dilengkapi dinding dan atap pelindung
Penerangan dan ventilasi cukup
Lantai kedap air dan luas ruangan memadai
Tersedia air, sabun, dan alat pembersih
Kriteria Jamban Sehat
● Mencegah kontaminasi ke badan air
● Mencegah kontak antara manusia dan tinja
● Membuat tinja tersebut tidak dapat dihinggapi serangga, serta
hewan lainnya
● Mencegah bau yang tidak sedap
● Konstruksi dudukannya dibuat dengan baik, aman dan mudah
dibersihkan
Syarat pembuangan kotoran

● Tidak menjadi sumber penularan penyakit


● Tidak menjadi makanan dan sarang vector
● Tidak menimbulkan bau busuk
● Tidak merusak estetika
● Tidak menimbulkan pencemaran pada sumber air
minuman
Cara pemeliharaan jamban
● Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan air
● Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam
keadaan bersih
● Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat
● Tidak ada serangga (kecoa, lalat) dan tikus yang berkeliaran
● Tersedia alat pembersih (sabun, sikat dan air bersih)
● Bila ada kerusakan segera perbaiki
Sampah/Limbah
Pengertian

Menurut APHA dalam Sumatri (2017), Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan,
tidak tepakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan
manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.
Jenis Sampah
Jenis sampah berdasarkan Jenis sampah berdasarkan
sumbernya : sifatnya :
● Sampah alam ● Sampah organik – dapat diurai
● Sampah manusia (degerable),
● Sampah konsumsi ● Sampah anorganik – tidak terurai
(undegerable),
● Sampah nuklir
● Beracun (B3)
● Sampah industri
● Sampah pertambangan
LANJUTAN..

Jenis sampah berdasarkan


bentuknya :
● Sampah padat , Sampah padat adalah dapat
berupa sampah rumah tangga, seperti
sampah dapur, sampah kebun, sampah
plastik, metal gelas dan lain-lain.
● Sampah cair , Sampah cair adalah bahan
cairan yang telah digunakan dan tidak
diperlukan Kembali, dibuang ke tempat
pembuangan sampah.
Pengelolaan Sampah
PENAMPUNGAN PENGUMPULAN PEMINDAHAN
SAMPAH SAMPAH SAMPAH

PENGANGKUTAN
SAMPAH

PEMBUANGAN
SAMPAH AKHIR
Cara Pembuangan Sampah
● Kenali jenis sampah : Tidak semua sampah yang akan dibuang itu
sama,sampah terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu organik,
anorganik, dan B3
● Pisahkan sampah sesuai jenisnya : Memisahkan sampah berdasarkan
jenisnya, organik (dapat teruarai) dan anorganik (tidak dapat terurai).
● Buang sampah pada tempat yang sesuai : Untuk sampah organik
diolah menjadi kompos, untuk sampah anorganik bisa untuk didaur
ulang.
Penyakit yang disebabkan oleh
● Penularan langsung
sampah
Penularan dimana penyakit ditularkan langsung dari sampah ke manusia, dapat
tertular penyakit Ketika membuang sisa makanan yang sudah busuk dan mengandung
kuman dengan tangan kosong dan tidak langsung mencuci tangan setelahnya. Seperti
tetanus karena tergores oleh kaleng berkarat.

● Penularan tidak langsung


Penumpukkan sampah menjadi tempat berkembang biaknya hewan penyebar
penyakit, seperti nyamuk, kecoa dan hewan pengerat, hewan ini menjadi perantara
kuman penyakit hingga menyebabkan infeksi pada manusia, beberapa penyakit
diantaranya leptospirosis, demam berdarah, malaria, dan cacingan.
Bencana yang timbul akibat sampah
Sampah mencemari air Sampah mencemari tanah Sampah mencemari udara
Bencana longsor sampah Banjir
SANITASI MAKANAN
Pengertian
Menurut Sumantri (2017), Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang
dibutuhkan manusia setiap saat dan memerlukan pengelolaan yang baik
dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Higiene adalah upaya kesehatan
dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan. Dapat disimpulkan
bahwa Sanitasi makanan adalah usaha pencegahan yang menitikberatkan
kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan
minuman dari segala bahaya yang dapat mengganggu kesehatan.
PRINSIP SANITASI MAKANAN

1. Pemilihan bahan baku makanan perlindunga Bahan-bahan yang dimakan dalam


keadaan mentah harus diangkut dan disimpan terpisah dari bahan baku lain dan bahan
yang bukan bahan pangan. Bahan pangan harus dikirim sedemikian rupa sehinga mencegah
pertumbuhan mikroorganisme pathogen atau pembentukan toksin dan mengatur lamanya
waktu pengiriman, suhu dan aktivitas air bahan baku.
2. Penyimpanan bahan makanan Untuk mencegah terjadinya kerusakan, dapat
dikendalikan dengan pencegahan pencemaran bakteri. Penyimpanan makanan yang sesuai
dengan suhunya terbagi empat cara, yaitu penyimpanan sejuk (colling), penyimpanan dingin
(cilling), penyimpanan dingin sekali (freezing), penyimpanan beku (frozen).
3. Pengolahan makan Pengolahan makanan adalah proses pengubahan bentuk dari
makanan mentah menjadi makanan yang siap santap. Pengolahan makanan yang baik
adalah yang mengikuti kaidah dan prinsip-prinsip hygine sanitasi.
4. Penyimpanan Makanan Penyimpanan makanan masak dapat digolongkan menjadi dua,
yaitu tempat penyimpanan makanan pada suhu biasa dan suhu dingin. Makanan yang mudah
busuk sebaiknya disimpan pada suhu dingin < 40C. untuk makanan yang disajikan lebih dari 6 jam
disimban pada suhu -5OC s/d -1OC.
5. Pengangkutan Makanan Pengangkutan makan dari tempat pengolahan ke tempat penyajian
perlu mendapat perhatian agar tidak terjadi kontaminasibaik dari serangga debu maupun bakteri.
Wadah yang digunakan harus utuh, kuat serta tidak berkarat atau bocor.
6. Penyajian makanan Saat penyajian makanan yang perlu diperhatikan adalah agar makanan
tersebut terhindar pencemaran, peralatan yang digunakan dalam kondisi baik dan bersih.
Penyajian makanan yang tidak baik dan etis bukan saja dapat mengurangi selera makan seseorang
tetapi dapat menjadi penyebab kontaminasi tehadap bakteri.

Anda mungkin juga menyukai