Anda di halaman 1dari 13

Sosiologi

BAB 5
GEJALA SOSIAL
DALAM MASYARAKAT
MULTIKULTURAL
Kurikulum Merdeka
Tujuan
Pembelajaran
Peserta didik diharapkan mampu mengidentifikasi
beragam gejala sosial di masyarakat.

Peserta didik diharapkan mampu menganalisis


gejala-gejala sosial dalam masyarakat multikultural;
dan

Peserta didik diharapkan mampu menjelaskan


multikulturalisme serta masyarakat multikultural.
Gejala Sosial
HAKIKAT GEJALA KARAKTERISTIK GEJALA
SOSIAL SOSIAL
Gejala sosial adalah peristiwa-
Ada beberapa karakteristik gejala sosial di antaranya,
peristiwa yang terjadi di antara dan
sangat kompleks, beranekaragam, tidak bersifat
oleh manusia, baik secara individu
universal, bersifat dinamis, tidak mudah dimengerti,
maupun secara kelompok. Gejala
kurang objektif, bersifat kualitatif, dan sulit
sosial mencakup gejala ekonomi,
diprediksi.
politik, budaya, dan moral.
BENTUK, JENIS, DAN
TINGKATAN GEJALA SOSIAL
Bentuk gejala: gejala sosial yang menentukan (the
determinant social phenomenon) dan bentuk gejala
sosial yang ditentukan (the determined social
phenomenon).
Jenis gejala sosial: gejala sosial religius, gejala sosial
ekonomi, gejala sosial politik, dan gejala sosial
hukum.
Tingkatan gejala sosial: gejala sosial mikro, gejala
sosial meso, dan gejala sosial makro.
Perbedaan Sosial dalam Struktur Sosial
Masyarakat
Perbedaan dalam masyarakat Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial
yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial,
dikategorikan ke dalam perbedaan
kelompok-kelompok sosial, dan lapisan-lapisan sosial. Dalam sebuah
sosial secara horizontal (diferensiasi
struktur sosial, umumnya terdapat perilaku-perilaku sosial yang
sosial) dan secara vertikal (pelapisan cenderung tetap dan teratur. Menurut J. Nasikun, dalam konteks
sosial atau stratifikasi sosial). Indonesia, struktur sosial dapat dilihat secara horizontal (diferensiasi
sosial) dan vertikal (stratifikasi sosial).

Lebih Dalam tentang Struktur Sosial klik di


SINI
Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke
dalam kelas yang tersusun secara bertingkat. Perwujudannya dikenal
sebagai kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah.
Dasar stratifikasi disebabkan oleh adanya sesuatu yang dihargai lebih.
Menurut Soerjono Soekanto, terdapat tiga sistem lapisan sosial, yaitu
pelapisan sosial terbuka, pelapisan sosial tertutup, dan pelapisan sosial
campuran. Perwujudan stratifikasi sosial adalah kelas-kelas sosial
yang dapat dilihat dari segi ekonomi, sosial, dan politik. Konsekuensi
stratifikasi sosial antara lain berkaitan dengan bahasa dan gaya bahasa,
makanan, gelar/pangkat/ jabatan, hobi dan kegemaran, pakaian, dan
rumah dengan perabotan.

Lebih Dalam tentang Stratifikasi Sosial klik di


SINI
Difererensiasi Sosial
Diferensiasi secara sosiologis menunjuk pada klasifikasi atau
penggolongan terhadap perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya
sama atau sejenis. Kata sejenis dalam hal ini berarti klasifikasi
masyarakat secara mendatar, sejajar, atau horizontal, yang didasarkan
pada:
• Diferensiasi berdasarkan ras.
• Diferensiasi berdasarkan suku bangsa Diferensiasi klan
• Diferensiasi agama
Heterogenitas dalam
Kehidupan Masyarakat
Heterogenitas dalam masyarakat
terbentuk karena adanya perbedaan
fungsi dan ciri dalam kehidupan
masyarakat. Terdapat dua macam
heterogenitas, yaitu berdasarkan profesi
dan jenis kelamin. Dalam masyarakat
yang heterogen, kerap kali ditemukan
prasangka dan stereotipe.
Masyarakat
Multikultural
HAKIKAT MASYARAKAT Paham yang mengakui adanya perbedaan dalam
MULTIKULTURAL kesederajatan individu maupun kelompok dalam
suatu kebudayaan disebut multikulturalisme.
Masyarakat multikultural dipahami sebagai Multikulturalisme tidak hanya bermakna
masyarakat yang terdiri atas beragam keanekaragaman (kemajemukan), tetapi juga
kelompok sosial dengan sistem nilai, norma, kesederajatan antarperbedaan.
dan kebudayaan yang berbeda-beda.
KARAKTERISTIK MASYARAKAT
MULTIKULTURAL

Menurut Pierre L. van den Berghe, karakteristik masyarakat multikultural:


• Adanya segmentasi atau pembagian ke dalam kelompok- kelompok yang sering kali memiliki
subkebudayaan yang berbeda satu sama lain.
• Memiliki struktur sosial yang terbagi dalam lembaga-lembaga yang bersifat nonkomplementer
(tidak saling melengkapi).
• Kurang mengembangkan konsensus (kesepakatan) di antara anggotanya tentang nilai-nilai yang
bersifat dasar
• Secara relatif, sering terjadi konflik antara kelompok yang satu dan yang lain.
• Secara relatif, integrasi sosial tumbuh di atas paksaan dan saling tergantung dalam bidang
ekonomi.
• Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok lain.
FAKTOR PERLUNYA MASYARAKAT
NILAI-NILAI MULTIKULTURAL MULTIKULTURAL

Nilai-nilai multikultural yang dapat dikembangkan di Menurut H. A. R. Tilaar, setidaknya ada tiga hal yang
masyarakat di antaranya: adalah sebagai berikut. mendorong berkembang pesatnya pemikiran
• Demokratis multikulturalisme.
• Pluralisme • Hak Asas Manusia (HAM)
• Humanisme • Globalisme
• Demokratisasi
MASYARAKAT MULTIKULTURAL INDONESIA
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan multikulturalisme masyarakat
Indonesia:
• Letak geografis
• Kondisi geografis
• Kondisi iklim dan struktur tanah
Masyarakat multikultural seperti Indonesia cenderung menghadapi masalah-
masalah tertentu, yaitu perasaan etnisitas yang kuat, primordialisme,
etnosentrisme, dan stereotipe.
Pendidikan multikultural menjadi sangat penting diterapkan karena dapat
meminimalisasi dan mencegah konflik dalam kehidupan masyarakat secara
luas. Jika pendidikan ini diterapkan sejak dini, sikap dan mindset seseorang
akan lebih terbuka untuk memahami dan menghargai keberagaman.
THANKYOU
By : Agung Mahyudin, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai