Ev 43 Ci CRL PTInoag SQ5 CDGDVTKN 2 o MFW0 Euj MFat
Ev 43 Ci CRL PTInoag SQ5 CDGDVTKN 2 o MFW0 Euj MFat
Pengendalia
n
Infeksi
Dasar
Peraturan Menteri Kesehatan RI
nomor 27 tahun 2017 tentang
PEDOMAN PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI DI
FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN
Standar Nasional
Akreditasi Rumah Sakit
(SNARS) edisi 1-2018
Penyakit Infeksi terkait pelayanan
kesehatan/
background
Healthcare Associated
Infection (HAIs)
kewaspadaan
berdasarkan transmisi
Ruang Lingkup PPI
Bundles
Penggunaan
antimikroba bijak
Surveilans
Pendidikan dan
pelatihan
KONSEP DASAR PENYAKIT INFEKSI
Infeksi dari
masyarakat/komunitas Penyakit infeksi yang didapat di rumah
(Community Acquired sakit, beberapa waktu yang lalu disebut
Infection) sebagai Infeksi Nosokomial (Hospital
Berdasar Acquired Infection).
sumber
infeksi kejadian infeksi tidak hanya berasal
Infeksi dari RS dari RS, tetapi juga dapat dari fasyankes
(Healthcare-Associated lainnya.
Infections/HAIs). Tidak terbatas infeksi kepada pasien
petugas kesehatan dan pengunjung
Lebih luas yang tertular pada saat berada di dalam
pengertiannya lingkungan fasyankes
KONSEP DASAR PENYAKIT INFEKSI
Pengertian infeksi
Untuk memastikan adanya
HAIs & Untuk menyusun Infeksi terkait pelayanan kes (HAIs)
strategi PPI
Rantai penularan infeksi
Jenis HAIs
Fektor risiko
Infeksi
merupakan suatu keadaan yang
disebabkan oleh
mikroorganisme patogen,
dengan/tanpa disertai gejala
klinik
Rantai Infeksi
Agent
rangkaian yang
harus ada untuk
Host reservoirs
menimbulkan
infeksi
Portal of
apabila satu mata rantai entry Portal of exit
diputus atau
dihilangkan, maka Means of
penularan infeksi dapat
transmission
dicegah atau dihentikan
a. Agen infeksi (infectious agent) adalah mikroorganisme yang dapat menyebabkan
infeksi. Pada manusia, agen infeksi dapat berupa bakteri virus, jamur dan parasit. Ada 3
faktor pada agen penyebab yang mempengaruhi terjadinya infeksi yaitu : patogenesis,
virulensi dan jumlah (dosis atau “lood”).
b. Reservoir atau tempat dimana agen infeksi dapat hidup, tumbuh, berkembang biak dan
siap ditularkan kepada orang. Reservoir yang paling umum adalah manusia, binatang,
tumbuhtumbuhan, tanah, air dan bahan-bahan organik lainnya. Pada orang sehat,
permukaan kulit, selaput lendir saluran napas atas, usus dan vagina merupakan
reservoir yang umum
c. Pintu keluar (portal of exit) adalah jalan darimana agen infeksi meninggalkan reservoir.
Pintu keluar meliputi saluran pernapasan, pencernaan, saluran kemih dan kelamin, kulit
dan membrana mukosa, transplasenta dan darah serta cairan tubuh lain.
d. Pintu masuk (portal of entry) adalah tempat dimana agen infeksi memasuki pejamu
(yang suseptibel). Pintu masuk bisa melalui 10 saluran pernapasan, pencernaan, saluran
kemih dan kelamin, selaput lendir, serta kulit yang tidak utuh (luka).
e. Pejamu (host) yang suseptibel adalah orang yang tidak memiliki daya tahan tubuh
yang cukup untuk melawan agen infeksi serta mencegah terjadinya infeksi atau
penyakit. Faktor yang khusus dapat mempengaruhi adalah umur, status gizi, status
imunisasi, penyakit kronis, luka bakar yang luas, trauma atau pembedahan, pengobatan
dengan imunosuresan. Faktor lain yang mungkin berpengaruh adalah jenis kelamin, ras
atau etnis tertentu, status ekonomi, gaya hidup, pekerjaan dan herediter.
HAIs
(Healthcare Associated Infections)
infeksi yang terjadi pada pasien selama perawatan
di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya
dimana ketika masuk tidak ada infeksi dan tidak
dalam masa inkubasi,
termasuk infeksi dalam rumah sakit tapi muncul
setelah pasien pulang,
juga infeksi karena pekerjaan pada petugas rumah
sakit dan tenaga kesehatan terkait proses
pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan
Jenis HAIs
Infeksi Ventilator
associated
Saluran pneumonia
Kemih (ISK) (VAP)
Infeksi
Daerah Infeksi
Operasi Aliran
(IDO) Darah
(IAD)
Faktor Risiko HAIs
Perlindungan kesehatan
Standar
Kebersihan tangan
petugas
Penempatan pasien
Alat pelindung diri
Hygiene/respirasi/etika
Dekontaminasi peralatan batuk bersin
perawatan pasien
Praktik menyuntik yang
Kesehatan lingkungan aman
Cuci tangan menggunakan sabun dan air Cuci tangan menggunakan alkohol
mengalir (alcohol-based handrubs) bila
Bila tangan tampak kotor, terkena kontak cairan tangan tidak tampak kotor
tubuh pasien yaitu darah, cairan tubuh sekresi,
ekskresi, kulit yang tidak utuh, ganti verband,
walaupun telah memakai sarung tangan. Kuku petugas harus selalu bersih dan
Bila tangan beralih dari area tubuh yang terpotong pendek, tanpa kuku palsu,
terkontaminasi ke area lainnya yang bersih, tanpa memakai perhiasan cincin
walaupun pada pasien yang sama