Anda di halaman 1dari 19

Konsep Dasar

PERILAKU

Lukman Nulhakim
Batasan Perilaku Dari aspek biologis, perilaku adalah
suatu kegiatan atau aktivitas organisme
atau makhluk hidup yang bersangkutan.

Dari segi biologis semua makhluk hidup


mulai dari binatang sampai dengan
manusia, mempunyai aktivitas masing-
masing.

Manusia sebagai salah satu makhluk


hidup mempunyai bentangan kegiatan
yang sangat luas, sepanjang kegiatan
yang dilakukannya, yaitu antara lain :
berjalan, berbicara, bekerja, menulis,
membaca, berpikir dan seterusnya.
Secara singkat aktivitas manusia
dikelompokkan menjadi dua :
1. Aktivitas-aktivitas yang dapat diamati
orang lain misalnya berjalan, bernyanyi,
tertawa, dan sebagianya.

2. Aktivitas yang tidak dapat diamati orang


lain (dari luar) misalnya : berpikir,
berfantasi, bersikap, dan sebagainya.
Menurut Skinner (1980)
• Infographic Perilaku merupakan respon atau
Style
reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Respondent Operant respons
respons atau atau instrumental
refleksif respons

Stimulus Organisme Respon

Teori
SOR Skinner

1. Perilaku tertutup (Covert behavior)


Perilaku ini adalah respons yang masih belum dapat dilihat oleh orang lain. Respons seseorang masih
terbatas dalam bentuk perhatian, perasaan, persepsi, pengetahuan, dan sikap terhadap stimulus yang
bersangkutan. Bentuk unobservable behavior atau covert behavior yang dapat diukur adalah pengetahuan
dan sikap.

2. Perilaku terbuka (Overt behavior)


Perilaku terbuka ini terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut sudah berupa tindakan, atau praktik ini
dapat diamati orang lain dari luar atau observable behavior.
Menurut Notoatmodjo, perilaku pada seseorang individu itu terbentuk dari dua
faktor utama yaitu STIMULUS yang merupakan faktor eksternal dan RESPON yang
merupakan faktor internal.

Ekternal Internal
faktor lingkungan, faktor dari dalam
baik lingkungan diri orang yang
fisik, maupun non- bersangkutan.
fisik

yang paling berperan dalam yang paling berperan adalah


membentuk perilaku perhatian, pengamatan,
manusia adalah faktor sosial persepsi, motivasi, fantasi,
dan budaya sugesti, dan sebagainya
PERILAKU KESEHATAN
Sarwono (2007), Perilaku kesehatan dapat dirumuskan sebagai segala bentuk pengalaman
dan interaksi individu dengan lingkungannya, khususnya menyangkut pengetahuan dan sikap
tentang kesehatan serta tindakannya yang berhubungan dengan kesehatan.

Notoatmodjo (2010), respons seseorang terhadap rangsangan atau


objek-objek yang berkaitan dengan sehat-sakit, penyakit, dan faktor-
faktor yang mempengaruhi sehat-sakit adalah merupakan suatu
perilaku kesehatan (healthy behavior).

Ringkasnya PERILAKU KESEHATAN itu adalah semua aktivitas


seseorang yang berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan baik yang dapat diamati (observable) maupun yang tidak
dapat diamati (unobservable).
Perilaku Sehat
Perilaku sehat (healthy behavior)
Mencakup perilaku-perilaku dalam mencegah atau
menghindar dari penyakit dan penyebab masalah kesehatan
(perilaku preventif), dan perilaku dalam mengupayakan
meningkatnya kesehatan (perilaku promotif).

01

Perilaku pencarian pelayanan


kesehatan (health seeking behavior)
Mencakup tindakan-tindakan yang diambil
seseorang untuk memperoleh penyembuhan atau 02
terlepas dari masalah kesehatan yang
dideritanya.
Menurut Becker (1979) membagi perilaku
Kesehatan menjadi tiga :

Perilaku sehat
(healthy behavior)

01
Perilaku peran orang sakit
(the sick role behavior) 02

Perilaku sakit
03
(Illness behavior)
Ranah (DOMAIN)
Benyamin Bloom (1908) seorang ahli psikologi
pendidikan membedakan adanya 3 area, wilayah, ranah
atau domain perilaku ini, yakni kognitif (cognitive),
Perilaku
afektif (afektifive) dan psikomotor (pyschomotor).

Kemudian oleh ahli pendidikan di Indonesia, ketiga


domain ini diterjemahkan ke dalam: Cipta (kognitif), rasa
(afektif) dan karsa (psikomotor) (Notoatmodjo, 2010).

Dalam perkembangan selanjutnya, berdasarkan


pembagian domain oleh Bloom ini dan untuk kepentingan
pendidikan praktis, dikembangkan menjadi 3 tingkat ranah
perilaku sebagai berikut :

a. Pengetahuan (Knowledge)
b. Sikap (attitude)
c. Tindakan atau Praktik (Practice)
Domain Perilaku Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap sesuatu objek tertentu.
1. Pengetahuan
4 Analisis (Analysis)
Tahu (Know) 1
Sintesis
Memahami
5 (Syntesis)
(Comprehension) 2
6 Evaluasi (Evaluation)
Aplikasi
(Aplication) 3
Domain Perilaku
Menerima
(receiving)
1
2. Sikap 4 Bertanggung jawab
(responsible
Merespon
(responding) 2
Sikap merupakan reaksi yang
masih tertutup tidak dapat dilihat Menghargai
secara langsung sehingga sikap
(valuing) 3
hanya dapat ditafsirkan dari
perilaku yang tampak.

Sikap bukan merupakan tindakan atau aktivitas akan tetapi adalah


merupakan reaksi yang terbuka dan merupakan kesiapan untuk
bereaksi terhadap objek lingkungan tertentu sebagai suatu
penghayatan terhadap objek (Notoatmodjo, 2010).
Domain Perilaku
Persepsi
(perception)
1
Adopsi atau
3. Tindakan
Respons terpimpin
4 Adaptasi
(guided response) 2 (adoption)

Mekanisme
(mecanism) 3

Menurut Notoatmodjo (2010), suatu sikap belum


otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior).
Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan
nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang
memungkinkan, antara lain adalah fasilitas.
Disamping fasilitas juga diperlukan faktor dukungan
(support) dari pihak lain.
Menurut Notoadmodjo (2010),
Perilaku seseorang atau subjek
dipengaruhi atau ditentukan oleh
faktor-faktor baik dari dalam ataupun
dari luar subjek.

Faktor-faktor yang menentukan atau


membentuk perilaku ini disebut
DETERMINAN.

Dalam bidang perilaku kesehatan ada


Determinan
beberapa teori yang sering menjadi
acuan dalam penelitian kesehatan Perilaku
masyarakat.
Teori ABC atau yang lebih dikenal dengan model
ABC ini mengungkapkan bahwa perilaku adalah Teori ABC
merupakan suatu proses dan sekaligus hasil (Sulzer, Azaroff, Mayer : 1977)
interaksi antara:

1. Antecendent
Suatu pemicu (trigger) yang menyebabkan
seseorang berperilaku, yakni kejadian-kejadian dilingkungan
kita. Antecedent ini dapat berupa kejadian alamiah (hujan,
angin, cuaca, dan sebagainya) dan buatan manusia atau
man made (interaksi dan komunikasi dengan orang lain).

2. Behavior
Reaksi atau tindakan terhadap adanya antecedent atau pemicu
tersebut yang berasal dari lingkungan

3. Concequences
Kejadian selanjutnya mengikuti perilaku atau tindakan tersebut
(konsekuensi). -----------> Positif atau Negatif
Teori Fesbein-Ajzen, menekankan pentingnya
peranan dari intention atau niat sebagai alasan Teori Reason Action
atau faktor penentu perilaku. Selanjutnya niat ini Fesbein dan Ajzen (1980)
ditentukan oleh :

1. Sikap
yaitu penilaian yang menyeluruh terhadap perilaku
atau tindakan yang akan diambil.

2. Norma subjektif
yaitu kepercayaan terhadap pendapat orang lain
apakah menyetujui atau tidak menyetujui tentang
tindakan yang akan diambil tersebut.

3. Pengendalian perilaku
yaitu bagaimana persepsi terhadap konsekuensi atau
akibat dari perilaku yang akan diambilnya.
Teori Precede-Proceed

Teori ini dikembangkan oleh Lawrence Green yang


dirintis sejak tahun 1980. Lawrence Green menganalisis
perilaku tersebut dari tingkat kesehatan. Kesehatan
seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor
pokok, yakni behavioral factors (faktor perilaku) dan non-
behavioral factors (faktor non-perilaku).

Selanjutnya perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor utama,


yang dirangkum dalam akronim Precede : Predisposing,
Enebling, Reinforcing Causes in Educational Diagnosis
and Evaluation.
Teori Behavior Intention Teori Behavior Intention
Teori ini dikembangkan oleh Snehandu B. Kar
1980)
berdasarkan analisisnya terhadap niatan orang
bertindak atau berperilaku itu merupakan fungsi dari:

1) Adanya niat (intention)


2) Adanya dukungan dari masyarakat sekitarnya (social
support).
3) Terjangkaunya informasi (accessibility of information).
4) Adanya otonomi atau kebebasan pribadi ( personal
autonomy ) untuk mengambil keputusan.
5) Adanya kondisi dan situasi yang memungkinkan (action
situation).
Teori Thoughs and Feeling
Tim kerja dari Organisasi Kesehatan Dunia
Teori Thoughs and Feeling
atau WHO (1984) menganalisis bahwa yang
menyebabkan seseorang itu berperilaku
tertentu karena adanya 4 alasan
pokok, yaitu :

1. Pemikiran dan perasaan (thoughts and feeling),


2. Adanya acuan atau referensi dari seseorang atau
pribadi yang dipercayai (personal reference).
3. Sumber daya (resources) yang tersedia merupakan
pendukung terjadinya perilaku seseorang atau masyarakat.
4. Sosio budaya (culture) setempat biasanya sangat berpengaruh
terhadap terbentuknya perilaku seseorang.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai