Anda di halaman 1dari 10

KETIMPANGAN EKONOMI

OLEH: KELOMPOK 5
LATAR BELAKANG MASALAH
Ketimpangan ekonomi adalah perbedaan yang signifikan dalam distribusi pendapatan dan kekayaan di antara berbagai
kelompok masyarakat, biasanya antara kelas atas dan kelas bawah. Dalam beberapa tahun terakhir, ketimpangan
perekonomian di Indonesia masih menjadi masalah yang signifikan, dengan tingkat ketimpangan yang relatif tinggi.

Ketimpangan perekonomian ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti ketidakseimbangan pertumbuhan
ekonomi di setiap wilayah, konsentrasi pendapatan/kekayaan, dan keterbatasan akses masyarakat ke sumber daya
ekonomi. Untuk mengatasi ketimpangan ekonomi, pemerintah Indonesia telah mengembangkan beberapa strategi,
seperti kebijakan pemekaran daerah dan meningkatkan konektivitas antar daerah melalui infrastruktur. Selain itu,
gerakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga dianggap sebagai salah satu cara untuk mengatasi
ketimpangan ekonomi, karena UMKM dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi
kesenjangan ekonomi.

Latak belakang ketimpangan ekonomi adalah kompleks dan melibatkan banyak faktor. Ini bisa mencakup sejarah
politik, kebijakan ekonomi, struktur sosial, akses pendidikan dan kesempatan, serta banyak lagi.
Ketimpangan ekonomi sering kali menjadi hasil dari faktor-faktor yang kompleks dan beragam. Di beberapa negara,
sejarah politik yang tidak stabil atau era kolonialisme dapat meninggalkan warisan struktural yang menguntungkan
beberapa kelompok sementara menekan yang lain. Misalnya, sejarah penguasaan tanah atau sumber daya alam sering
kali menciptakan ketidaksetaraan dalam kepemilikan aset dan modal, yang kemudian berdampak pada ketimpangan
pendapatan. Untuk mengatasi ketimpangan ekonomi, diperlukan pendekatan yang komprehensif dan terkoordinasi
yang melibatkan kebijakan ekonomi, pendidikan, kesetaraan gender, dan pembangunan infrastruktur sosial.
PEMBAHASAN
PENGERTIAN KETIMPANGAN EKONOMI
Ketimpangan ekonomi merupakan perbedaan yang signifikan dalam pendapatan, kesejahteraan, dan kemampuan ekonomi antara
individu, kelompok, maupun wilayah. Ketimpangan perekonomian dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kondisi
makroekonomi, kemiskinan, kemiskinan, pendidikan, dan keterbukaan perdagangan. Penanganan ketimpangan ekonomi
menggunakan tempatan, kondisi demografi, dan kebijakan publik yang mencakup program-program bantuan sosial, kesehatan, dan
pendidikan. Pemerintah juga menerapkan kebijakan pemerataan pembangunan, seperti pengurangan jumlah kemiskinan dan angka
kemiskinan, untuk mengurangi ketimpangan ekonomi di wilayahnya.

Definisi ketimpangan ekonomi menurut para ahli:

Joseph Stiglitz: Salah satu ekonom terkemuka, Stiglitz mendefinisikan ketimpangan ekonomi sebagai “perbedaan yang tidak
semestinya dalam pendapatan dan kekayaan antara kelompok individu atau negara-negara.

Thomas Piketty: Piketty memandang ketimpangan ekonomi dari sudut pandang sejarah ekonomi, dengan menyoroti
pertumbuhan yang tidak merata antara kapital dan upah, dan bagaimana ini dapat memperkuat ketimpangan ekonomi.

Amartya Sen: Pendekatan Sen tentang ketimpangan ekonomi melampaui hanya perbedaan pendapatan dan kekayaan, dengan
menekankan pentingnya akses yang setara terhadap kesempatan dan sumber daya bagi semua individu dalam masyarakat.
PERAN KETIMPANGAN EKONOMI
1. Dampak Sosial: Ketimpangan ekonomi sering kali menciptakan ketidaksetaraan dalam masyarakat, yang dapat
mengakibatkan ketegangan sosial, konflik, atau bahkan ketidakstabilan politik. Orang-orang yang merasa tertinggal secara
ekonomi cenderung lebih rentan terhadap kejahatan, penyalahgunaan, dan gangguan sosial lainnya.

2. Akses terhadap Pendidikan dan Kesehatan: Ketimpangan ekonomi dapat membatasi akses terhadap pendidikan
berkualitas dan layanan kesehatan yang baik. Orang-orang dengan pendapatan rendah mungkin kesulitan membayar biaya
pendidikan atau perawatan kesehatan yang diperlukan, sehingga meningkatkan kesenjangan dalam kualitas hidup dan
kesempatan.

3. Pertumbuhan Ekonomi: Ketimpangan ekonomi dapat menghambat pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Ketika
sebagian besar pendapatan terkonsentrasi pada segmen kecil populasi, permintaan konsumen cenderung terbatas, yang
berpotensi menghambat pertumbuhan pasar dan investasi.

4. Inovasi dan Kreativitas: Ketimpangan ekonomi dapat menghambat potensi inovasi dan kreativitas dalam masyarakat.
Ketika sumber daya terkonsentrasi pada segmen kecil populasi, banyak individu yang memiliki bakat dan potensi mungkin
tidak memiliki akses yang sama untuk mengembangkan ide-ide baru atau memanfaatkan kesempatan ekonomi.

5. Kesejahteraan Sosial: Mengurangi ketimpangan ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan sosial secara keseluruhan.
Dengan menyediakan akses yang lebih merata terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan peluang ekonomi, kita dapat
menciptakan masyarakat yang lebih stabil, inklusif, dan berkelanjutan.
DAMPAK KETIMPANGAN EKONOMI

DAMPAK NEGATIF DAMPAK POSITIF

Kesenjangan Pendapatan Pendorong Inovasi dan kompetisi


Ketegangan Sosial Motivasi untuk Peningkatan Pendidikan dan Keterampilan
Kurangnya Mobilitas Sosial Pengeluaran Konsumsi yang Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Kurangnya Akses Pendidikan dan Kesehatan Investasi dalam Pengembangan Infrastruktur
Gangguan Politik Peningkatan Pengeluaran untuk Penelitian dan Pengembangan
Pertumbuhan Ekonomi yang Terhambat
FAKTOR-FAKTOR
KETIMPANGAN EKONOMI
Ketimpangan ekonomi bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Beberapa di antaranya termasuk ketidaksetaraan

pendapatan, akses terhadap pendidikan dan kesempatan kerja, ketidaksetaraan dalam distribusi kekayaan,

perbedaan dalam infrastruktur dan akses ke layanan dasar, serta kebijakan ekonomi yang mungkin memperkuat

kesenjangan tersebut. Faktor-faktor ini saling terkait dan dapat memperkuat satu sama lain dalam menciptakan

ketimpangan ekonomi yang signifikan.


UPAYA PEMERINTAH MENEKAN

1. Adanya pelayanan dasar seperti akses sanitasi dan air bersih.


KETIMPANGAN EKONOMI
2. Pemerintah menyediakan perlindungan sosial, seperti jaminan
kesehatan berupa bpjs.
3. Menciptakan kesempatan kerja dengan mendorong pendidikan
vokasi dan meningkatkan data saing umkm.
4. Optimalisasi pemanfaatan alokasi dana desa, sehingga diharapkan
dana tersebut mampu meningkatkan akses dan kualitas pelayanan
dasar, serta pengembangan usaha ekonomi produktif bagi
masyarakat berpendapatan rendah.
5. Penguatan pendidikan vokasi untuk memperkirakan kesempatan
kerja, redistribusi aset salah satunya berupa lahan yang menganggur.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari ketimpangan ekonomi adalah bahwa faktor-faktor seperti pertumbuhan ekonomi,
jumlah penduduk, dan kemiskinan mempengaruhi ketimpangan pendapatan di Indonesia.

Pertumbuhan ekonomi mempunyai pengaruh yang besar terhadap ketimpangan pendapatan, sehingga
dengan adanya peningkatan produksi barang dan jasa akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
diharapkan dapat mengurangi ketimpangan pendapatan. Jumlah penduduk juga berpengaruh positif
terhadap ketimpangan pendapatan, karena peningkatan tenaga kerja diharapkan dapat menurunkan
tingkat ketimpangan yang ada.

Kemiskinan juga memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan
ketimpangan pendapatan di Indonesia. Penelitian juga menunjukkan bahwa pengaruh pertumbuhan
ekonomi terhadap kemiskinan melalui efek ketimpangan pendapatan masih tergolong rendah, sehingga
pemerintah harus mengeluarkan kebijakan dalam pertumbuhan ekonomi yang bertujuan adanya
pendistribusian pemerataan pendapatan pada semua kelompok penduduk (miskin dan tidak miskin),
sehingga pertumbuhan dapat mengurangi penduduk miskin.

Ketimpangan ekonomi bisa memiliki konsekuensi serius, seperti meningkatnya ketegangan sosial,
kesenjangan pendapatan yang lebih besar, dan kesulitan dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan. Hal ini menunjukkan perlunya kebijakan yang berfokus pada redistribusi pendapatan,
pendidikan, dan kesempatan ekonomi untuk mengurangi ketimpangan tersebut.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai