Anda di halaman 1dari 56

INVENTARISASI ASET DESA

BERBASIS APLIKASI

S I PAD E S
(SISTEM PENGELOLAAN ASET DESA)

“Menuju Pengelolaan Aset Desa Yang Akuntabel”

Peningkatan Kapasitas Pemerintah Desa


Desa Jungpasir Kecamatan Wedung
21 – 22 Nopember 2020
PENGELOLAAN
ASET DESA

Disampaikan oleh :
EDY PURWANTO
Kepala Bidang Pemerintahan dan Administrasi Desa
Dinpermades P2KB Kabupaten Demak
TOPIK

10 Kegiatan
Ketentuan Pengelolaan
Umum Aset Desa
Pengelolaan
Desa Jaman Pengelolaan Aset Berbasis
Now Aset Desa Aplikasi
DESA JAMAN NOW
Serba Serbi Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
DESA SEKARANG - PASCA
UU DESA
kewenangan
Memiliki skala lokal
kewenangan desa
Otonomi Desa
yang lebih
luas

Rp 1
Milyar per
desa per Memiliki
Menjadi
tahun pendapatan
subyek
yang lebih
pembangunan
besar
Besaran Dana Transfer ke Desa
(DD + ADD)
Kabupaten DEMAK (Milyar Rupiah)
Dana Transfer ke Desa

300 374,7 376,5


250 325,2

200

150
275,7

100

50

0
Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020
HUBUNGAN
KEWENANGAN, PERENCANAAN DAN KEUANGAN DESA

Kewenangan Perencanaan Penganggaran Pertanggungjawaban


Desa Desa Keuangan Desa Desa

 Kewenang  RPJMDes  APBD  SPJ APBDes


an hak (6 th) es  Laporan Realisasi
asal usul  RKP (1 (1 th) DTD tahap I,II,III
 kewenang th)  Laporan Realisasi
an skala APBDes Semester
lokal desa I & II
 Laporan
pertanggungjawaba
n APBDes (1 th)
Inventarisi

SIKLUS
r
* Aset desa

PENYELENGGARAAN Laporan
Aset Desa

PEMERINTAHAN DESA
Penyaluran
DTD Tahap 1
Penyaluran
DTD Tahap 2
Penyaluran
DTD Tahap 3
Update
Profil Desa

LKPP, LPPD, Lap. Realisasi Lap. Realisasi


DTD 1&2 + Penetapan DTD 3 &
IPPD
Lap. Realisasi RKP Desa Lap. Realisasi
APBDes Sem 1 APBDes Sem 2

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES JAN

Memelihara & Mengamankan Aset Desa

Menetapkan
status
Penyusunan Usulan RKP
penggunaan
RKP Desa Desa kepada
Aset Desa
Tahun n+1 Bupati
Rencana Penetapan
Kebutuha APBDes Tahun
n Aset n
*Tahun 2018
Desa
PENGELOLAAN ASET
DESA
Perbup Demak No 20 Tahun 2018 tentang Pedoman Pengelolaan
Aset Desa
PERMASALAHAN UMUM
PENGELOLAAN ASET DESA
1. SDM yang menangani (Pusat, Provinsi, Kab/Kota, Kecamatan, Desa)
a. Masih ada petugas yang berwenang mulai dari Prov, Kab-Desa belum memahami
pengelolaan asset Desa.
b. Petugas di Kab yang menangani berbeda-beda (ada yg di Dinas PMD, BPKAD, Bagian
Pemerintahan, pertanahan, dll) padahal mengelola asset Desa menjadi satu bagian
dengan perencanaan pembangunan Desa lainnya.
c. Khususnya Kec dan Desa masih banyak yang tidak mau tahu tentang regulasi yang ada,
atau memang benar-benar tidak tahu. (dokumen yang disampaikan masih belum
mendukung dan belum sesuai dengan perundangan yang berlaku)

2. Regulasi (Kab/Kota)
d. Regulasi dari pusat cepat sekali berubah.
e. Banyak regulasi yang harus dipenuhi oleh Kab sebagai TL Permendagri 1/2016, seperti
Peraturan Bupati tentang pengelolaan asset Desa, karena didalamnya menyangkut asset
strategis desa, pengaturan sisa uang ganti rugi tukar menukar TKD, dll.
f. Peraturan Bupati tentang pengadaan barang dan jasa di Desa, masih ada yang belum
menerbitkan.
g. Peraturan Bupati tentang kewenangan Desa juga menjadi bagian yang harus disiapkan.
PERMASALAHAN UMUM
PENGELOLAAN ASET DESA
3. Kondisi permasalahan aset Desa di Lapangan (Kab/Kota, Kecamatan, Desa)
a. Banyak permasalahan asset Desa yang terjadi lama dan tidak kunjung selesai,
menyebabkan permasalahan tersendiri pada masa kini.
b. Susahnya menginventarisasi TKD disebabkan karena asal usul diperolehnya.
c. Pengadaan tanah untuk kepentingan umum terutama strategis nasional yang
harus cepat diselesaikan.
d. Susahnya mencari tanah pengganti untuk kasus tukar menukar TKD.

4. Menumpuknya pekerjaan di Desa (Kecamatan, Desa), diakibatkan dari


mengelola keuangan Desa yang begitu besar, rata-rata 1 – 2 Milyar per
tahun atau harus meng-spj kan minimal 100 juta per bulan, menyita
banyak pekerjaan lainnya.

5. Permasalahan pihak ketiga, yang sama-sama tidak paham mekanisme


tukar menukar TKD, terkadang menjadi molor hanya gara-gara
permasalahan teknis surat permohonan.
ASET DESA

barang milik Desa yang berasal dari


kekayaan asli milik Desa, dibeli atau
diperoleh atas beban Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APB
Desa) atau perolehan Hak lainnya
yang sah.
ASET DAN KEKAYAAN
DESA
ASET DESA
• Kekayaan asli desa;
• Kekayaan milik desa yang dibeli
atau diperoleh atas beban KEKAYAAN ASLI
APBDesa; DESA
• Kekayaan desa yang diperoleh dari
Tanah kas Desa (tanah bengkok),
hibah dan sumbangan atau yang
pasar Desa, pasar hewan, tambatan
sejenis;
perahu, bangunan Desa, pelelangan
• Kekayaan desa yang diperoleh
ikan, pelelangan hasil pertanian,
sebagai pelaksanaan dari
hutan milik Desa, mata air milik
perjanjian/kontrak dan/atau
Desa, pemandian umum, dan lain-
diperoleh berdasarkan ketentuan
lain kekayaan asli desa.
peraturan undang-undang;
• Hasil kerja sama desa; dan
• Kekayaan desa yang berasal dari
perolehan lain yang sah.
7.
PEJABAT PENGELOLA
Perangkat
Kades Sekdes Desa
Pemegang Pembantu Petugas/
kekuasaan Pengelola Pengurus
pengelola Aset Desa Aset Desa
an asset membantu
desa tugas
Sekdes
• menetapkan kebijakan pengelolaan aset
desa;
WEWEN • menetapkan pembantu pengelola dan
ANG petugas/pengurus aset desa;
• menetapkan penggunaan, pemanfaatan
& atau pemindahtanganan aset desa;
• menetapkan kebijakan pengamanan aset
TANGG desa;
• mengajukan usul pengadaan,
UNG pemindahtanganan dan atau
penghapusan aset desa yang bersifat
JAWAB strategis melalui musyawarah desa;
• menyetujui usul pemindahtanganan dan
KEPALA penghapusan aset desa sesuai batas
kewenangan; dan
DESA • menyetujui usul pemanfaatan aset desa
selain tanah dan/atau bangunan.
• meneliti rencana kebutuhan aset
desa;
WEWEN • meneliti rencana kebutuhan
ANG pemeliharan aset desa ;
• mengatur penggunaan,
& pemanfaatan, penghapusan dan
TANGG pemindahtanganan aset desa yang
telah di setujui oleh Kepala Desa;
UNG • melakukan koordinasi dalam
pelaksanaan inventarisasi aset
JAWAB desa;dan
• melakukan pengawasan dan
SEKRETA
pengendalian atas pengelolaan
RIS DESA aset desa.
1. mengajukan rencana kebutuhan
WEWEN aset desa;
ANG 2. mengajukan permohonan
penetapan penggunaan aset desa
& yang diperoleh dari beban
APBDesa dan perolehan lainnya
TANGG yang sah kepada Kepala Desa;
UNG 3. melakukan inventarisasi aset
desa;
JAWAB 4. mengamankan dan memelihara
aset desa yang dikelolanya; dan
PENGURU 5. menyusun dan menyampaikan
S DESA laporan aset desa.
KETENTUAN UMUM PENGELOLAAN

1. Aset desa yang berupa tanah disertifikatkan atas nama


Pemerintah Desa.
2. Aset desa yang berupa kendaraan bermotor
diregistrasi dan identifikasi atas nama Pemerintah Desa.
3. Aset desa berupa bangunan harus dilengkapi dengan
bukti status kepemilikan dan ditatausahakan secara tertib.
4. Aset desa dapat diasuransikan sesuai kemampuan
keuangan desa dan dilaksanakan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
5. Aset desa dilarang untuk diserahkan kepada pihak lain
sebagai pembayaran atas tagihan kepada pemerintah
desa.
6. Aset desa dilarang digadaikan atau dijadikan jaminan
untuk mendapatkan pinjaman.
10 KEGIATAN
PENGELOLAAN ASET
Perencanaan

Penilaian Pengadaan

Penatausahaan
10 Penggunaan

Kegiatan
Pemindah- Pengelolaan
Pemanfaatan
tanganan Aset Desa

Penghapusan Pengamanan

Pemeliharaan
1. P e r e n c a n a a n

PERENCANAAN
KEBUTUHAN ASET
DESA
HARUS DI TUANGKAN
DALAM RPJMDES DAN
RKPDES SERTA
DITETAPKAN DALAM
APBDES
2.Pengadaan

PENGADAAN BARANG DI
DESA DILAKSANAKAN
SESUAI KETENTUAN
TENTANG PENGADAAN
BARANG/JASA
PENGADAAN TANAH
DITETAPKAN DALAM
DOKUMEN PERENCANAAN
DESA
2.Pengadaan

PENGADAAN TANAH
KAS DESA
2.Pengadaan
MEKANISME DAN DOKUMEN
TERKAIT PENGADAAN TANAH
KAS DESA
1. Dokumen perencanaan, memuat informasi tentang:
 Maksud dan tujuan
 Kesesuaian dengan rencana tata ruang wilayah (dapat meminta
informasi Tata Ruang di kantor Bappeda Kab. Demak)
 Letak tanah
 Luas tanah yang dibutuhkan
 Gambaran umum status tanah
 Perkiraan waktu pelaksanaan pengadaan tanah
 Perkiraan waktu pelaksanaan pembangunan
 Perkiraan nilai tanah
 Rencana penganggaran (biaya ganti rugi tanah, operasional
maks 4%, jasa penilai tanah, pensertifikatan tanah)
2. SK Kepala Desa tentang Tim Pengadaan Tanah
2.Pengadaan

3. Hasil kerja tim pengadaan tanah tentang penilaian


harga tanah
a. mencari bidang tanah
b. mengumpulkan informasi tanah
c. mencari jasa pihak penilai tanah/ appraisal (lebih
aman/ tidak beresiko)
4. Berita Acara Tawar Menawar Harga
5. Berita Acara Kesepakatan Harga bisa diikuti
dengan Perjanjian Pengadaan Tanah Kedua Belah
Pihak
6. Berita Acara Pembayaran, diikuti Surat
Pernyataan Pelepasan Hak di depan Camat/
Notaris/ Kepala Kantor Pertanahan
7. Permohonan hak ke BPN (pengurusan sertifikat).
8. Laporan Pengadaan Tanah
3.Penggunaan

1. Penggunaan aset Desa ditetapkan dalam


rangka mendukung penyelenggaraan
Pemerintahan Desa.

2. Status penggunaan aset Desa ditetapkan


setiap tahun dengan Keputusan Kepala
Desa.
4.Pemanfaatan

PEMANFAATAN
ASET DESA
• Pemanfaatan aset desa dapat dilaksanakan sepanjang tidak dipergunakan
langsung untuk menunjang penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
• Bentuk pemanfaatan aset Desa, berupa:
• sewa,
• pinjam pakai;
• kerjasama pemanfaatan; dan
• bangun guna serah atau bangun serah guna.
• Pemanfaatan aset desa ditetapkan dalam Peraturan Desa.
• Tanah Bengkok yang akan dikelola dengan mekanisme pemanfaatan
dan/atau yang akan dialihfungsikan harus diserahkan terlebih dahulu
kepada Pemerintah Desa melalui Kepala Desa selaku pemegang kekuasaan
pengelolaan aset desa.
4.Pemanfaatan

PEMANFAAT PENGERTIAN KETENTUAN


NO
AN
1 Sewa Penyerahan hak penggunaan 1. menguntungkan Desa
atau pemakaian barang kepada 2. tidak merubah status kepemilikan aset
pihak ketiga dalam desa.
hubungannya dengan sewa 3. jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun
menyewa dengan ketentuan sesuai dengan bentuk aset desa dan dapat
pihak ketiga tersebut harus diperpanjang
memberikan imbalan dalam 4. Pelaksanaan dan penetapan tarif sewa
jangka waktu tertentu. ditetapkan dengan Keputusan Kepala
Desa.
2 Pinjam pakai Pinjam pakai dilakukan oleh 1. Jangka waktu pinjam pakai paling lama
Pemerintah Desa dengan 7 (tujuh) hari dan dapat diperpanjang;
dengan Pemerintah Desa
lainnya serta Lembaga
Kemasyarakatan Desa.
Pinjam pakai aset desa dapat
dilakukan kecuali terhadap
tanah, bangunan dan aset
bergerak berupa kendaraan
bermotor.
4.Pemanfaatan

PEMANFAATA PENGERTIAN KETENTUAN


NO
N
3 Kerjasama Kerjasama pemanfaatan 1. tidak tersedia atau tidak cukup
Pemanfaatan aset desa berupa tanah tersedia dana dalam APBDes untuk
dan/atau bangunan memenuhi biaya
dengan pihak lain operasional/pemeliharaan/perbaikan
dilakukan atas dasar aset Desa;
mengoptimalkan daya 2. Recana kerjasama pemanfaatan
guna dan hasil guna aset dibahas dalam musyawarah desa;
desa serta meningkatkan 3. dilaksanakan setelah mendapat ijin
pendapatan desa tertulis dari Bupati/Walikota.
4. tidak dibolehkan menggadaikan/
memindahtangankan kepada pihak
lain;
5. jangka waktu paling lama 15 (lima
belas) tahun dan dapat diperpanjang
4.Pemanfaatan
PEMANFAATA PENGERTIAN KETENTUAN
NO
N
4 Bangun guna Pemanfaatan aset desa a. Pemanfaatan aset desa berupa Bangun Guna
serah atau berupa tanah oleh pihak lain Serah dan Bangun Serah Guna dilakukan atas
Bangun serah dengan cara mendirikan dasar:
guna. bangunan dan/atau sarana • pemerintah desa memerlukan bangunan dan
berikut fasilitasnya, fasilitas bagi penyelenggaraan pemerintahan
kemudian didayagunakan desa;
oleh pihak lain tersebut • tidak tersedia dana dalam APBDesa untuk
dalam jangka waktu tertentu penyediaan bangunan dan fasilitas tersebut.
yang telah disepakati untuk b. Rencana pemanfaatan BSG/ BGS dibahas di
selanjutnya diserahkan musyawarah desa;
kembali tanah beserta c. dilaksanakan setelah mendapat ijin tertulis
bangunan dan/atau sarana dari Bupati/Walikota.
berikut fasilitasnya setelah d. Jangka waktu pemanfaatan aset desa berupa
berakhirnya jangka waktu Bangun Guna Serah dan Bangun Serah Guna
perjanjian. paling lama 20 (dua puluh) tahun dan dapat
diperpanjang setelah terlebih dahulu dilakukan
evaluasi oleh Tim yang dibentuk Kepala Desa
dan difasilitasi oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota.
e. Dalam hal jangka waktu bangun guna serah
atau bangun serah guna diperpanjang,
pemanfaatan dilakukan melalui Kerjasama
Pemanfaatan .
4.Pemanfaatan ISI PERJANJIAN
SEWA PINJAM PAKAI KERJASAMA BANGUN GUNA SERAH
PEMANFAATAN ATAU BANGUN SERAH
GUNA
1. para pihak yang 1. para pihak yang 1. para pihak yang 1. Para pihak yang terikat
terikat dalam terikat dalam terikat dalam dalam perjanjian;
perjanjian; perjanjian; perjanjian; 2. objek bangun guna serah;
2. objek perjanjian sewa; 2. jenis atau jumlah 2. objek kerjasama 3. jangka waktu bangun
3. jenis, luas atau jumlah barang yang pemanfaatan; para pihak yang terikat
barang, besaran sewa dipinjamkan; 3. jangka waktu; dalam perjanjian;
dan jangka waktu; 3. jangka waktu pinjam 4. hak dan kewajiban 4. penyelesaiaan
4. tanggung jawab pakai; para pihak; perselisihan;
penyewa atas biaya 4. tanggung jawab 5. Penyelesaian 5. keadaan diluar
operasional dan peminjam atas biaya perselisihan; kemampuan para pihak
pemeliharaan selama operasional dan 6. keadaan di luar (force majeure); dan
jangka waktu sewa; pemeliharaan selama kemampuan para 6. persyaratan lain yang di
5. hak dan kewajiban jangka waktu pihak (force anggap perlu;
para pihak; peminjaman; majeure); dan 7. Bangunan dan
6. keadaan di luar 5. hak dan kewajiban 7. peninjauan fasilitasnya yang menjadi
kemampuan para para pihak; pelaksanaan bagian hasil dari
pihak (force majeure); 6. keadaan di luar perjanjian. pelaksanaan bangun guna
dan kemampuan para serah atau bangun serah
7. persyaratan lain yang pihak (force majeure); guna harus dilengkapi
di anggap perlu. dan dgn IMB atas nama
7. persyaratan lain yang Pemerintah Desa.
di anggap perlu.
4.Pemanfaatan

• Pemanfaatan melalui kerjasama pemanfaatan,


bangun guna serah atau bangun serah
dilaksanakan setelah mendapat izin tertulis dari
Bupati.
• Pemberian izin tertulis dengan ketentuan tanah
dimaksud sudah bersertifikat atau keterangan
dalam proses dibuktikan dengan Surat Tanda
Terima Dokumen.
• Hasil pemanfaatan merupakan pendapatan desa
dan wajib masuk ke rekening Kas Desa.
5.Pengamanan

• Pengamanan aset desa wajib dilakukan oleh Kepala Desa


dan Perangkat Desa.
• Pengamanan aset desa , meliputi :
• administrasi antara lain pembukuan, inventarisasi,
pelaporan dan penyimpanan dokumen kepemilikan;
• fisik untuk mencegah terjadinya penurunan fungsi
barang, penurunan jumlah barang dan hilangnya barang;
• pengamanan fisik untuk tanah dan bangunan dilakukan
dengan cara pemagaran dan pemasangan tanda batas;
• selain tanah dan bangunan, dilakukan dengan cara
penyimpanan dan pemeliharaan; dan
• pengamanan hukum antara lain dengan melengkapi bukti
status kepemilikan.
• Biaya Pengamanan aset Desa dibebankan pada APBDesa.
6.Pemeliharaan

• Pemeliharaan aset Desa


sebagaimana, wajib dilakukan
oleh Kepala Desa dan Perangkat
Desa.
• Biaya pemeliharaan aset desa
dibebankan pada APBDesa.
7.Penghapusan

• Penghapusan aset desa merupakan kegiatan menghapus/meniadakan aset desa dari


buku data inventaris desa.
• Penghapusan aset desa dilakukan dalam hal aset desa karena terjadinya : beralih
kepemilikan; pemusnahan; atau sebab lain.
• Pihak pihak yang karena perbuatannya melanggar hukum atau melalaikan kewajiban
yang dibebankan kepadanya, dan secara langsung menghilangkan aset wajib
mengganti kerugian tersebut;
• Kerugian diselesaikan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
• Penghapusan terlebih dahulu dibuat Berita Acara dan ditetapkan dengan Keputusan
Kepala Desa
• Aset milik desa yang desa-nya dihapus sebagai dampak pembangunan seperti waduk,
uang penggantinya diserahkan kepada pemerintah Kabupaten sebagai pendapatan
daerah.
• Aset milik desa-desa yang digabung sebagai dampak pembangunan seperti waduk,
uang penggantinya menjadi milik desa.
• Uang pengganti merupakan pendapatan desa yang penggunaannya diprioritaskan
untuk pembangunan sarana prasarana desa.
• Aset milik desa yang desa-nya dihapus dan/atau digabung dalam rangka penataan
desa, aset desa yang desa-nya dihapus menjadi milik desa yang digabung.
7.Penghapusan

• pemindahtanganan atas aset desa kepada pihak lain;


Beralih • putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap;
• desa yang kehilangan hak sebagai akibat dari putusan pengadilan, wajib
kepemilikan menghapus dari daftar inventaris aset milik desa.

• berupa aset yang sudah tidak dapat dimanfaatkan dan/atau tidak


memiliki nilai ekonomis, antara lain meja, kursi, komputer;
Pemusnahan • dibuatkan Berita Acara pemusnahan sebagai dasar penetapan keputusan
Kepala Desa tentang Pemusnahan.

• hilang;
• kecurian;
Sebab lain • terbakar;
• bencana alam.
7.Penghapusan

• Penghapusan aset desa yang bersifat strategis terlebih


dahulu dibuatkan Berita Acara dan ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Desa setelah mendapat persetujuan
Bupati.

• Aset desa yang bersifat strategis berupa tanah kas desa,


pasar desa, pasar hewan, tambatan perahu, bangunan
desa, pelelangan ikan, pelelangan hasil pertanian, hutan
milik desa, mata air milik desa, pemandian umum,
kendaraan bermotor dan aset lainnya milik desa.
8. P e m i n d a h t a n g a n a n

PEMINDAHTA
NGANAN
Pemindahtanganan
Aset Desa
terdiri dari :

Penyertaan
Tukar menukar Modal
Penjualan
pemerintah
Desa
8.Pemindahtanganan

TUKAR MENUKAR
Aset Desa berupa
Tanah

Selain untuk
kepentingan
Untuk Bukan untuk
umum dan bukan
Kepentingan Kepentingan
untuk
Umum Umum
kepentingan
umum
tanah milik
Desa yang
berada di
luar desa.
8.Pemindahtanganan

TUKAR MENUKAR UNTUK


KEPENTINGAN UMUMapabila lokasi
dilakukan tanah
setelah terjadi pengganti tidak
kesepakatan apabila tanah tersedia di
penggantian
besaran ganti pengganti Desa setempat,
berupa uang
rugi sesuai belum tersedia tanah tanah
harus
harga yang maka terhadap pengganti pengganti
digunakan
menguntungka tanah diutamakan dapat berlokasi
untuk membeli
n desa dengan pengganti berlokasi di dalam satu
tanah
menggunakan terlebih dahulu Desa setempat Kecamatan
pengganti yang
nilai wajar dapat diberikan dan/atau Desa
senilai
hasil berupa uang dikecamatan
perhitungan lain yang
tenaga penilai berbatasan
langsung
18 HAL “KEPENTINGAN UMUM”
SESUAI UU NO. 2 TH 2012
1. pertahanan dan keamanan nasional;
2. jalan umum, jalan tol, terowongan, jalur kereta api, stasiun kereta api, dan fasilitas
operasi kereta api;
3. waduk, bendungan, bendung, irigasi, saluran air minum, saluran pembuangan air dan
sanitasi, dan bangunan pengairan lainnya;
4. pelabuhan, bandar udara, dan terminal;
5. infrastruktur minyak, gas, dan panas bumi;
6. pembangkit, transmisi, gardu, jaringan, dan distribusi tenaga listrik;
7. jaringan telekomunikasi dan informatika Pemerintah;
8. tempat pembuangan dan pengolahan sampah;
9. rumah sakit Pemerintah/Pemerintah Daerah;
10. fasilitas keselamatan umum;
11. tempat pemakaman umum Pemerintah/Pemerintah daerah;
12. fasilitas sosial, fasilitas umum, dan ruang terbuka hijau publik;
13. cagar alam dan cagar budaya
14. kantor Pemerintah/Pemerintah Daerah/desa;
15. penataan permukiman kumuh perkotaan dan/atau konsolidasi tanah, serta perumahan
untuk masyarakat berpenghasilan rendah dengan status sewa;
16. prasarana pendidikan atau sekolah Pemerintah/Pemerintah Daerah;
17. prasarana olahraga Pemerintah/Pemerintah Daerah;
18. pasar umum dan lapangan parkir umum.
TAHAPAN TUKAR MENUKAR TD
UNTUK KEPENTINGAN UMUM
(LOKASI TANAH PENGGANTI DI
DESAGUBERNUR
SETEMPAT)
Selanjutnya, Menyampaikan
permohonan ijin tukar
menukar tanah milik desa
3

BUP/WALIKOTA

Menyampaikan Surat Hasil


Menyampaikan permohonan Musdes ttg tukar menukar Tanah
ijin tukar menukar tanah milik 2 1 Milik Desa dg lokasi tanah
desa pengganti di desa setempat

KADES
TAHAPAN TUKAR MENUKAR TD UNTUK
KEPENTINGAN UMUM
(LOKASI TANAH PENGGANTI TIDAK DI DESA
SETEMPAT) Sebelum memberikan
GUBERNUR persetujuan, gubernur dpt
melakukan kunjungan
melakukan tinjauan lapangan dan 4 lapangan dan verifikasi data
verifikasi data utk mendapatkan
kebenaran materiil dan formil yg
dituangkan dlm berita acara utk 3
selanjutnya disampaikan kpd BUP/WALIKOTA Melaporkan hasil
gubernur sebagai bahan tukar menukar kepada
pertimbangan persetujuan 6 Mendagri

Menyampaikan Surat Hasil


Menyampaikan Musdes ttg tukar menukar
permohonan ijin tukar 2 Tanah Milik Desa dg
menukar tanah milik 1 lokasi tanah pengganti
desa tidak di desa setempat

Setelah mendapat
5
persetujuan gub, kades KADES
menetapkan Perdes ttg
tukar menukar tanah
milik desa

1. Tinjauan lapangan dilakukan utk melihat dan mengetahui secara materiil kondisi fisik lokasi tanah milik desa dan lokasi calon pengganti
2. Verfikasi data dilakukan utk memperoleh bukti formil melalui pemdes dihadiri unsur Pemdes, BPD, pihak yg melakukan tukar menukar,
pihak pemilik tanah utk tanah pengganti, aparat kec, pemda kab/kota dan prov dan pihak dan/atau instansi terkait lainnya
3. Hasilnya dimuat dalam berita acara yg memuat hasil musdes, letak, luasan, harga wajar, tipe tanah desa berdasar penggunaannya, dan
bukti kepemilikan tanah yg ditukar dg tanah penggantinya
8.Pemindahtanganan

TUKAR MENUKAR YANG


BUKAN KEPENTINGAN
UMUM
Tukar menukar tanah milik desa bukan untuk
pembangunan kepentingan umum hanya dapat
dilakukan apabila ada kepentingan nasional yang
lebih penting dan strategis dengan tetap
memperhatikan dan menyesuaikan rencana tata
ruang wilayah (RTRW)
Kepentingan nasional yang lebih penting dan
strategis seperti pengembangan kawasan industri
dan perumahan
8.Pemindahtanganan

TUKAR MENUKAR SELAIN UNTUK


KEPENTINGAN UMUM & YANG BUKAN UNTUK
KEPENTINGAN UMUM

Tanah milik Desa berada di Luar Desa atau tanah


milik desa tidak satu hamparan yang terhimpit
oleh hamparan tanah pihak lain dan/atau tanah
milik desa yang didalamnya terdapat tanah pihak
lain dapat dilakukan tukar menukar ke lokasi
desa setempat.
8.Pemindahtanganan
ASET DESA DAPAT
DIJUAL, APABILA:

Tidak memiliki nilai manfaat dan/atau Berupa tanaman tumbuhan dan ternak
nilai ekonomis dalam mendukung yang dikelola oleh Pemerintahan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa; Desa, seperti pohon jati, meranti,
bambu, sapi, kambing

• Antara lain meja, kursi, komputer, mesin


Penjualan tik serta tanaman tumbuhan dan ternak;
langsung

• Antara lain kendaraan


Lelang bermotor, peralatan mesin;

Penjualan dilengkapi dengan bukti penjualan dan ditetapkan dengan keputusan Kepala Desa
tentang Penjualan;
Uang hasil penjualan dimasukkan dalam rekening kas desa sebagai pendapatan asli desa;
8.Pemindahtanganan

PENYERTAAN MODAL
Penyertaan modal Pemerintah Desa atas aset desa
dilakukan dalam rangka pendirian, pengembangan dan
peningkatan kinerja Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa).

Tanah dan bangunan aset desa tidak dapat


dipindahtangankan kepada BUMDes.

BUMDes dapat menggunakan aset desa dengan


mekanisme pemanfaatan aset desa sesuai dengan
ketentuan.
9.Penatausahaan

ENATAUSAHAAN
Aset desa yang sudah
ditetapkan penggunaannya
harus diinventarisir dalam
buku inventaris aset desa
dan diberi kodefikasi.

Kodefikasi berupa pelabelan


dengan format dan buku
inventaris aset
10. P e n i l a i a n

PENILAIAN
Pemerintah Daerah Kabupaten bersama
Pemerintah Desa melakukan inventarisasi dan
penilaian aset Desa sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Penilaian aset desa dalam rangka pemanfaatan


dan pemindahtanganan berupa tanah dan/atau
bangunan dilakukan oleh Penilai Pemerintah
atau Penilai Publik.
PENGELOLAAN ASET
DESA
BERBASIS APLIKASI
Sistem Pengelolaan Aset Desa - SIPADES
MENGAPA MENGGUNAKAN
APLIKASI ?
Sudah 10 tahun ini
seluruh desa di
Kabupaten Demak
belum mampu
menyajikan data
inventaris aset desa
yang lengkap, akurat dan
dapat
dipertanggungjawabkan
1. Menghindari salah hitung atas
banyaknya data aset desa
2. Memudahkan pengelompokan
data aset desa
3. Laporan menjadi lebih efisien
4. Lebih mudah memelihara dan
mengamankan aset desa
WWW.THEMEGALLERY.COM
Menu Latihan Hari
Ini : 4
3
Praktek
Praktek
2 Pembuatan
Pembuatan 5
1 Label Aset
Buku
Inventaris
Desa Aset Desa Praktek
Pengenalan Penetapan
Pengetahuan Aplikasi Status
tentang SIPADES Penggunaan
Aset Desa
Aset Desa
3 minimal yang wajib dilakukan pengurus aset desa

Aplikasi
5 tugas utama 12 bulan SIPADES
Pahami peran & Jangan menunda Jangan berhenti
bertanggung jawab pekerjaan mencoba
SEKIAN - TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai