i d
Tajuk Utama
PMMC
M e d i a Ko m u n i k a s i P e n j ua l & P e m b e l i Fa r m a s i
Info 20th ACCSQ PPWG, Bali Info ISPE Seminar, Jakarta Dokter untuk Bangsa, Mengabdi untuk Rakyat Photo Gallery CPhI SEA 2013
News
Pokjanas Penanggulangan OT mengandung BKO Seputar CPhI South East Asia 2013 Kick off Meeting 2013 PT. Actavis Indonesia
Tajuk Utama
Memantapkan peran masing-masing instansi terkait dalam mencegah beredarnya obat tradisional mengandung bahan kimia obat
Jakarta - Beberapa hari yang lalu tepatnya Senin 8 April 2013, BPOM RI mencanangkan Kelompok Kerja Nasional (POKJANAS) penanggulangan Obat Tradisional (OT) mengandung bahan kimia obat (BKO) yang bertempat di aula gedung C Badan POM RI. Program tersebut dibentuk karena permasalahan OT mengandung BKO di tanah air sampai saat ini belum berhenti. Dalam sambutannya Kepala Badan POM Hal itu disebabkan karena adanya demand masyarakat untuk mendapatkan obat tradisional yang cespleng. Kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh produsen untuk menyediakan (supply) OT mengandung BKO, yang pada akhirnya menghasilkan potret bahwa OT mengandung BKO selalu ada di peredaran disaat membuka acara POKJANAS. Gambaran masyarakat Indonesia mengenai OT yang mampu memberikan kesembuhan yang cepat, maka produsen berani untuk memproduksi OT mengandung
bersambung hal. 2
Jakarta International Expo Kemayoran Jakarta, 20 - 22 Maret yang lalu digelar kembali Convention Pharmaceutical Ingredient South East Asia 2013. Peserta pameran yang terdiri dari negara China, India, Korea dan negara-negara Eropa yang melirik pasar bahan baku farmasi di Indonesia.
Jakarta - Dengan kehadiran pengunjung dan partisipasi dari perusahaan-perusahaan dalam industri ini seperti ACG, Javaplant, BCN Peptides, Fuji Chemicals, Mensa Group, Procaps, Schott Pharma Packaging, Kalbe Group dan SKY Softgel. UBM juga menggandeng P-MEC untuk mechinery, perlengkapan laboratorium farmasi, dan teknologi analisis serta InnoPack SEA untuk packaging produk farmasi inovatif dan solusi
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
bersambung hal. 2
PMMC news
menjadi pakar dalam bidangnya.
Dimana sekitar 350 peserta pameran dan 7.500 profesional di Industri Farmasi berpartisipasi di CPhI SEA 2013. UBM berharap untuk terus menghadirkan kegiatan yang terfokus dan inovatif, khususnya di kawasan yang sedang berkembang pesat dari sisi infrasruktur Kementerian Republik Indonesia, Dra. Maura Linda Sitanggang, Apt, PhD. secara resmi membuka pameran niaga industri farmasi terkemuka ini. Indonesia berpeluang sangat besar untuk mengembangkan industri bahan baku lokalnya guna memenuhi kebutuhan regional, ungkap Dra. Maura Linda Sitanggang, Apt, PhD., usai pembukaan acara. dengan pertumbuhan investasi asing yang meningkat, di tahun 2013 ini. Penyelenggaraan kembali CPhI SEA 2013 lalu, dengan penambahan P-MEC dan InnoPack akan menjadi media yang efektif bagi para profesional industri farmasi untuk membuat koneksi bisnis dan meningkatkan ROI di Asia Tenggara dan seluruh dunia. Menteri Kesehatan Republik Indonesia yang diwakili oleh Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Menurut Ketua Umum GP. Farmasi Indonesia Johanes Setijono, CPhI SEA merupakan peluang bagi para pelaku industri farmasi dan penyedia bahan baku obat dari seluruh dunia untuk menjangkau pasar Asia Tenggara yang sedang tumbuh pesat. Ketua Umum PMMC dan Wakil Sekretaris Jenderal GP Farmasi Indonesia Kendrariadi Suhanda mengatakan, dari data IMS Health 2013, pertumbuhan industri farmasi di Indonesia mencapai 13,3% antara tahun 2011 hingga tahun
2016. Angka ini dua kali lipat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 6%, katanya. Dalam press conference ini mengupas banyak hal terkait dunia farmasi, khususnya mengenai impor dan ekspor bahan baku obat. Menurut Johanes, Indonesia sebagai salah satu negara produsen bahan baku obat sudah siap untuk mengekspor ke negara-negara lain. Tetapi, barang impor pun masih juga kita butuhkan karena kualitas dari bahanbahan tertentu yang memang masih kurang cukup baik untuk di pasarkan. Dan dengan adanya pemalsuan bahan baku yang kerap terjadi membuat bahan-bahan tertentu tersebut harus kita impor dari negara lain, ujarnya. Menurut Kendrariadi, penyelenggaraan CPhI South East Asia tahun depan rencananya juga akan di adakan Jakarta International Expo, Jakarta. Ia berharap, pameran bisa diadakan lebih besar dari yang sekarang. Kalau tahun ini kan yang dari perusahaan mesin baru sedikit. Nah, kemarin saya juga akan meeting dengan teman-teman dari perusahaan yang jual mesin, mereka mau lihat bagaimana potensinya untuk event di tahun depan, ujarnya. (tph/kls)
Pokjanas Penanggulangan Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Obat - lanjutan halaman 1
BKO tersebut. Dan target konsumen OT mengandung BKO biasanya kelas menengah ke bawah. Karena mereka kurang mendapatkan informasi mengenai bahaya OT mengandung BKO jika terlalu sering dikonsumsi oleh mereka. Dalam pencanangan POKJANAS tersebut telah hadir; Kepala Badan POM RI, Dra. Lucky S. Slamet, MSc.; anggota Komisi IX DPR RI, Endang Agustin Syarwan Hamid; Ketua GP Jamu, Charles Saerang; Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen, Drs. T. Bahdar Johan H.,
Apt., M.Pharm., Pejabat dari Kementerian Kesehatan, Pengurus GP Farmasi Indonesia, Ketua Umum PMMC, Para Kepala Balai Besar/ Balai POM di seluruh Indonesia, serta pelaku usaha dibidang Obat Tradisional. Melalui pencanangan POKJANAS Penanggulangan OT mengandung BKO tersebut, dan dengan dukungan semua pihak, Badan POM menargetkan bahwa pada tahun 2015 tidak ada lagi OT mengandung BKO beredar di wilayah RI. (pom.go.id/tph)
Pemimpin Umum: Kendrariadi , Pemimpin Redaksi: Aryo Baskoro , Redaktur Pelaksana: Budi P Editor & Foto: Teguh P Herlambang , Penanggung jawab kolom : Johanes, Franky, Fitri Design : seasiapublisentra@gmail.com
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
foto : herlambang
Dari kiri ke kanan: President Director PT Actavis Indonesia, Mr. Thomas Runkel; Senior VP MEAAP, Mr. Hordur Thorhallsson; Senior VP Human Resources, Mr. Gunnar Agust Beiteinsson memasuki gedung Pewayangan Dari kiri ke kanan: President Director PT Actavis Indonesia, Mr. Thomas Runkel; Senior VP MEAAP, Mr. Hordur Thorhallsson; Senior VP Human Resources, Mr. Gunnar Agust Beiteinsson menerima pedang untuk melepas penutup tirai logo Actavis baru sebagai tanda di bukanya acara Kick-off Meeting 2013
Pembawa acara Kick-off Meeting 2013 yang merupakan staf PT Actavis Indonesia. Diah Rinda, Customer Service Departemen dan Rio Fransetyadi, PPIC
Presiden Direktur PT Actavis Indonesia, Mr. Thomas Runkel memberikan pesan penting mengenai keberhasilan perusahaan di tahun 2012 & juga target perusahaan kedepan
Antusiasme karyawan/karyawati PT Actavis Indonesia dalam mengikuti jalannya rangkaian acara Kick-off Meeting 2013
Manajemen PT Actavis Indonesia beserta seluruh penari pendukung acara yang merupakan karyawan/ karyawati PT Actavis Indonesia dari berbagai departemen
mencapai masa keemasannya pada abad ke-14. Sebelum memasuki gedung Pewayangan, para direksi PT Actavis Indonesia dengan gagahnya menunggang kuda dengan didandani ala raja dan empu di jaman tersebut. Diiringi para penari yang mengenakan asesoris bulu unggas, krincingan dan muka yang dicat warna hitam putih, sungguh suatu penampilan yang sangat memukau! Satu demi satu acara bergulir. Inti acara adalah presentasi dari Presiden Direktur PT Actavis Indonesia, Mr. Thomas Runkel beserta jajaran manajemen PT Actavis Indonesia mengenai target perusahaan 2013 yang disampaikan kepada seluruh karyawan/karyawati tanpa terkecuali. Acara ini juga sekaligus memperkenalkan secara resmi kepada karyawan/karyawati PT Actavis Indonesia logo dan tagline baru perusahaan. Actavis Inc, dengan kantor pusat di New Jersey, USA tercatat sebagai perusahaan public di NYSE: ACT. Corporate Color yang dulu berwarna orange diganti dengan Hijau dan Biru.
Value baru tersebut terdiri dari tiga suku kata dan memiliki arti yang kuat yaitu - Challenge Connect Commit, merupakan pedoman karyawan PT Actavis Indonesia dalam bersikap dan bekerja dengan penuh komitmen untuk memberikan yang terbaik kepada seluruh pemegang saham termasuk karyawan, pelanggan, mitra dagang, kreditur, instansi pemerintah dan masyarakat dimana perusahaan beroperasi dan juga masyarakat pada umumnya. Selesai acara "Kick off Meeting 2013" seluruh jajaran direksi dan karyawan PT Actavis Indonesia menandatangani apa yang telah menjadi komitmen yang disepakati di dalam acara "Kick off Meeting 2013". Dengan warna dan tagline baru semoga bisa membawa perubahan untuk maju dan sukses menjalankan bisnis farmasi di Indonesia. (actavis)
Welcome Remarks Dear Colleagues, It is my great pleasure to extend a very warm welcome to all delegates and participants to the 20th ACCSQ PPWG Meeting. Indonesia is honored to host the third times of ACCSQ PPWG meeting. As ever, we are delighted to welcome you here at the island of Gods to continue our important meeting. I am pleased to be able to see many friends from around the region in our midst today and I would like to express my personal appreciation for your being here, and for the collegiality that we have shared in ASEAN harmonization efforts over the years. As we all know, the Pharmaceutical Product Working Group or PPWG was established in 1998 by the ASEAN Consultative Committee on Standards and Quality. We have been working under the principle of PPWG to promote drug registration, trade, and cooperation as well as to eliminate technical barrier to trade. The PPWG aims to harmonize ASEAN Technical Requirement on Pharmaceutical. To date, several significant achievements of the PPWG have been made, notably
the ASEAN Common Technical Dossier (ACTD), ASEAN Common Technical Requirement (ACTR), and other relevant technical guidelines. With the tremendous milestones achieved so far, it is reassuring to note that ASEANs drug regulatory authorities continue to work in very close partnership with one another and with the pharmaceutical industry to ensure the smooth functioning of implemented initiatives. I am also glad to note that the PPWG is exploring new areas for collaboration and harmonization. As the host, we are very glad to assist all of you. So please do not hesitate to contact the organizing committee members should you need any assistance. Again, let me express my sincere welcome to all of you and wish you a fruitful and successful meeting and a most pleasant stay in Indonesia. Dra. Lucky S. Slamet, M.Sc
sumber: 20thaccsq-ppwg.com
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
PMMC news
Jakarta - Hari Kamis 11 April, di sekretariat PB IDI diadakan pers conference untuk launching kegiatan dalam hari Bhakti Dokter Indonesia. Acara tersebut dihadiri oleh pengurus IDI, GP Farmasi, PMMC dan beberapa instansi yang terkait lainnya. Hari Bhakti Dokter tersebut diberi Moto Dokter untuk Bangsa, Mengabdi demi Rakyat.
Profesional : a. IndoMedica Expo 2013 dan seminar b. Dokter Kecil Award 2013 c. Penerbitan buku Profile Dokter Indonesia. 2. Kampanye: Etika dan sumpah Dokter Indoensia , melalui booklet/pamphlet , booklet meja (target mengingatkan Acara launching hari Bhakti Dokter bersamaan kepada para dokter). diadakan pers conference IndoMedica Expo 3. Peduli dan dekat dengan rakyat yang akan diselenggarakan 26 - 29 Agustus 2013, dimana GP Farmasi dan PMMC juga a. Infac Profesi : Bakti Dokter Indoensia ikut mensupport acara tersebut. IndoMedica b. Penanaman 10000 pohon Expo salah satu kalender kegiatan tahunan PB c. Kampanye kesehatan oleh dokter IDI dan Krista Media sebagai penyelenggara Indonesia ( PENCEGAHAN DAN kegiatan IndoMedica Expo tersebut. Acara PENANGGULANGAN MASALAH Bhakti Dokter Indonesia diselenggarakan dalam NARKOBA DAN ROKOK) rangka menyambut hari Kebangkitan Nasional. 4. Berwawasan Kebangsaan : Dalam acara tersebut secara simbolis, ketua a. Penerbitan buku : Dokter Untuk PB IDI Dr Zaenal menyematkan PIN ke bapak Kendrariadi Wakil Sekjen GP Farmasi Indonesia Bangsa , Pengabdi dan Pelayan Rakyat / Ketua PMMC dan ketua IDI DKI Jakarta Dr Tony , wakil dari wartawannya. b. Orasi Soetomo di gedung Kebangkitan Nasional ( Stovia) Rangkaian acara Bhakti Dokter Indonesia 26 29 Agustus 2013 sebagai berikut:
1.
IndoMedia Expo yang telah menjadi kalender kegiatan PB IDI mendapat respon baik dikalangan para pelaku bisnis kesehatan juga termasuk dokter. Dengan adanya IndoMedica Expo tersebut, para supplier alat kesehatan diberi kemudahan untuk bisa langsung bertatap muka dengan konsumennya. (kr/tph)
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
Photo Gallery
PMMC news
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
PMMC news
Pharmaniaga telah mengalokasikan US$ 43,97 million (RM135 juta) sebagai belanja modal untuk tahun ini, yang US$ 21,17 million (RM65 juta) akan digunakan sebagai biaya operasional di Malaysia dan sisanya untuk rencana akuisisi Errita Pharma.
Errita Pharma hanya berbasis produk generik di wilayah Bandung, dengan nilai pembelian mencapai US$ 28 Juta. Industri farmasi yang berbasis di Malaysia, Pharmaniaga Bhd mengakuisisi PT Errita Pharma di Bandung Indonesia. Pharmaniaga Bhd merupakan
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id
produsen obat generik terbesar di Malaysia saat ini. Pharmaniaga Bhd yang telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Sutjipto Tjengudororo dan Hendrijanto Surjosuseno, untuk mengakuisisi 100 persen saham perusahaan farmasi nasional, PT Errita Pharma.
mengakuisisi PT Errita Pharma, mengharapkan dapat menambah 20 persen di output tahun 2014. Dengan mengharapkan peningkatan tersebut, produksinya dapat mencapai 20 persen atau sekitar 60 juta Ringgit Malaysia. Pharmaniaga Bhd melakukan langkah-langkah pengembangan SDM untuk dapat meninggkatkan hasil produksi tersebut. Mr Lodin mengatakan, "Kami percaya bahwa dengan selesainya akuisisi yang diusulkan, kita akan mampu memperluas bisnis kami baik ke kawasan Asean, Indonesia menawarkan kita pertumbuhan pasar yang baik dengan hampir 300 juta penduduk, Akuisisi Errita Pharma juga akan memberikan kita dengan skala ekonomi dan memungkinkan kita untuk tumbuh lebih lanjut
tidak hanya regional tetapi juga untuk memasuki pasar Timur Tengah. ", "Dengan akuisisi baru, kita akan mulai memproduksi obat kita sendiri dan menjualnya di pasar Indonesia Kita mungkin harus memperluas kemampuan produksi kami dan kapasitas di sana jika ada permintaan, untuk memenuhi pasar Indonesia. Tanaman Malaysia kami saat ini 80 persen digunakan, "tambahnya. Sementara itu, Mr Lodin berharap pemerintah akan terus hadir karena telah memberikan stabilitas dan prospek kepada masyarakat. Saat ini, 59 persen dari pendapatan Pharmaniaga berasal dari sektor pemerintah, enam persen dari sektor swasta dan 21 persen dari Indonesia.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Pharmaniaga yang 54,7% sahamnya milik konglomerat Boustead Holdings Bhd, akan membeli 30 ribu saham atau 75%, sementara Ariff sebesar 10 ribu saham. Pharmaniaga yang baru
SiapaKita?
PMMC news
Rudy Ismanto
InfoKita?
Untuk pemasangan iklan bisnis bisa menghubungi: pmmc-info@pmmc.or.id
Jl. Tanah Abang II No.37, Jakarta Pusat 10160 INDONESIA Phone : 62-21-3508980, 81 Fax : 62-21-3861847 website: www.pttdp.com
Mensa Building, Fl. 3 Jl. HR Rasuna Said Kav. B34-35 Kuningan, Jakarta INDONESIA Telpon: +6221-5222468 Fax:+62-21 5256337/5222467
e-mail:pmmc-info@pmmc.or.id