Aspects of Wayfinding Design (Aspek Aspek Desain Menemukan Jalan) Definition Wayfinding could be defined as ability to find way to a certain location Meanwhile, the Spatial Orientation is the ability of individual to understand the space and located him/herself within the space. Sometimes the individual could not determine his/her location but could find the way to the final destination. (Passini, R. 1984). Definisi Wayfinding dapat dididefinisikan sebagai kemampuan untuk menemukan jalan menuju suatu lokasi. Sedangkan Spatial Orientation adalah kemampuan seorang individu untuk memahami ruang di sekitarnya dan meletakkan dirinya. Seringkali individu tidak dapat menentukan posisinya dalam lingkungan tetapi dapat menemukan jalan ke sebuah lokasi. (Passini, R. 1984).
Aspects of Wayfinding Design (Aspek Aspek Desain Menemukan Jalan) Important Aspects of Wayfinding (Hunter, S., 2010a): Legibility of space: Ease of user in organizing visual information in a space into a coherent basis for action. Boundary: The separation between interior and exterior space. Clear articulation: Easily identified spaces, demarcated by shape, color, arrangement, or signage. Aspek Aspek Penting Menemukan Jalan (Hunter, S., (2010): Keterbacaan ruang: Kemudahan pengguna dalam mengorganisir informasi visual dalam ruang menjadi dasar yang koheren untuk bertindak. Batasan: Pemisahan antara interior dan ruang eksterior. Jelas artikulasi: spasi Mudah diidentifikasi, dibatasi oleh bentuk, warna, pengaturan, atau signage.
Aspects of Wayfinding Design (Aspek Aspek Desain Menemukan Jalan) Important Aspects of Wayfinding (Hunter, S., 2010a): Coherent grouping: Spaces that are well organized according to function or as destination zones. Legible circulation systems. User paths that are intuitively perceptible and lead the user to well defined decision points. Aspek Aspek Penting Menemukan Jalan (Hunter, S., (2010): Pengelompokan yang koheren: Ruang-ruang yang terorganisasi dengan baik sesuai dengan fungsinya atau sebagai zona tujuan. Terbaca sistem sirkulasi. Pengguna jalan yang intuitif jelas dan mengarahkan pengguna ke didefinisikan dengan baik poin keputusan.
Aspects of Wayfinding Design (Aspek Aspek Desain Menemukan Jalan) Important Aspects of Wayfinding (Hunter, S., 2010a): Integrated communication systems. Environmental graphics and signage that are well placed and underscore wayfinding messages in the built environment. Aspek Aspek Penting Menemukan Jalan (Hunter, S., (2010): Sistem komunikasi yang terintegrasi. Grafis lingkungan dan signage yang baik ditempatkan dan menggarisbawahi pesan wayfinding dalam lingkungan dibangun.
Components (Komponen - Komponen) Shaping site and setting (Pembentukkan site dan kondisinya)
Contoh Desain Menemukan Jalan (Hunter, S., (2010), Membentuk Setting dan Tapak - Gedung Majelis Nasional Dhaka, Bangladesh
Contoh Desain Menemukan Jalan (Hunter, S., 2010a), Membentuk Setting dan Tapak - Gedung Majelis Nasional Dhaka, Bangladesh
Clear articulation and coherent Building form and architectural grouping of exterior and interior spaces features (Artikulasi yang jelas dan kesatuan (Bentuk bangunan dan bagian pengelompokan ruang luar dan ruang bagian arsitektur yang khusus) interior)
Contoh Desain Menemukan Jalan (Hunter, S., 2010a), Bentuk Bangunan - Gedung Neuroscience La Jolla, California
Contoh Desain Menemukan Jalan (Hunter, S., 2010a), Sistem sirkulasi yang mudah dimengerti Guggenheim Museum New York City
(Menciptakan desain sistem sirkulasi (Sistem - sistem sirkulasi eksternal yang mudah dimengerti) dan internal)
Components
(Tujuan) (Komponen - Komponen) Creating legible circulation systems Level change devices (Alat untuk design bergerak antar lantai) (Menciptakan desain sistem sirkulasi yang mudah dimengerti) Internal transportation(Alat Transportasi internal)
Mobility aids (Alat pembantu pergerakkan) People movers(Alat transportasi kelompok orang) Fixed rail systems(Sistem jalur kereta)
Components
(Tujuan) (Komponen - Komponen) Integrating communication systems Information wayfinding (Integrasi sistem sistem design(Desain informasi untuk komunikasi) menemukan jalan)
Contoh Desain Menemukan Jalan (Hunter, S., 2010b), Penanda Visual, Proyek Mahasiswa College of Gjvik Norway
Pathways
Nodes
Theories of Architectural Wayfinding Element, by Boulding (1956) and Lynch (1960), stated that the ability of "wayfinding" related to legibility properties (easiness to understand) and imageability (easiness to remember) from the building. Beberapa teori tentang Architectural Wayfinding Element , yang dikemukakan oleh Boulding (1956) dan Lynch (1960), menyatakan bahwa kemampuan wayfinding terkait dengan sifat legibility (kemudahan untuk dimengerti) dan imageability (kemudahan untuk diingat) dari bangunan.
Boulding, K. (1956), The Image, Universit of Michigan Press, Ann Arbor. Lynch, K. (1960). The Image of the City, Cambridge, Massachusetts: MIT Press.
Landmarks Districts
Edges
Pathways
Nodes
The five elements to support them are : Pathways, Nodes, Landmarks, Districts Edges. Lima elemen untuk menunjang 2 sifat tsb : Pathways, Nodes, Landmarks, Districts Edges.
Boulding, K. (1956), The Image, Universit of Michigan Press, Ann Arbor. Lynch, K. (1960). The Image of the City, Cambridge, Massachusetts: MIT Press.
Landmarks Districts
Edges
Pathways
Nodes
Landmarks
Edges
Districts
Aspects of Wayfinding Design (Aspek Aspek Desain Menemukan Jalan) Wayfinding Architectural Elements were found in Building P UK Petra by Boulding (1956) and Lynch (1960) such as : Landmark building is a prominent part of the environment such as: cafeteria, administrative offices, columns, walls, doors, floors, ceilings, elevators, etc.. Pathway is building circulation paths such as corridors, roads, stairs, elevators and escalators, etc.. Architectural Wayfinding Elements ditemukan di Gedung P UK Petra menurut Boulding(1956) dan Lynch (1960) seperti : Landmark adalah bagian bangunan yang yang menonjol dari lingkungan seperti: kantin, kantor tata usaha, kolom, dinding, pintu, lantai, langit-langit, lift, dll. Pathway adalah jalur sirkulasi bangunan seperti: koridor, jalan, tangga, elevator dan eskalator, dll.
Aspects of Wayfinding Design (Aspek Aspek Desain Menemukan Jalan) Wayfinding Architectural Elements were found in Building P UK Petra by Boulding (1956) and Lynch (1960) such as : Node is circulation pathways as a meeting place hall, hall or showroom, etc.. Zoning (substitute District) is a group of rooms which have similar functions such as: faculty rooms, classrooms, studios, computer labs, etc. (Passini, 1984). Architectural Wayfinding Elements ditemukan di Gedung P UK Petra menurut Boulding(1956) dan Lynch (1960) seperti : Node adalah tempat pertemuan jalur sirkulasi seperti hall, aula atau ruang pamer, dll. Zoning (pengganti District) adalah kelompok ruangan yang memiliki fungsi serupa seperti: ruang dosen, kelas, studio, laboratorium komputer, dll (Passini, 1984).
Arrangements and circulation space in the building is part of the responsibility of architects, field designers, a team of engineers, interior designers, building owners and building managers. But this team should include experts in the field of environmental information, especially complex because the buildings are integrated with spatial planning information system will define the success or failure of the use of the building in the future.
Evans, G. and McCoy, M. (1998). When Buildings Dont Work: The Role of Architecture in Human Health, Journal of Environmental Psychology, v. 18: 85-94.
Pengaturan ruang dan sirkulasi dalam bangunan merupakan bagian tanggung jawab dari arsitek, desainer di lapangan, tim insinyur, desainer interior, pemilik bangunan dan manajer bangunan. Tetapi tim ini harus melibatkan ahli bidang informasi lingkungan terutama dalam bangunan yang kompleks karena perencanaan ruang yang terintegrasi dengan sistem informasi akan mendefinisikan keberhasilan atau kegagalan penggunaan bangunan di masa depan.
Definition: "Signage" are required by individuals to find its way properly. Typically contains information about where the occurrence of an event, when an event occurs, and how an incident that may happen (Passini, 1984). Definisi: Signs atau tanda tanda diperlukan oleh individu untuk menemukan jalan dengan baik. Biasanya informasi berisi tentang dimana terjadinya sebuah kejadian, kapan sebuah kejadian terjadi, dan bagaimana sebuah kejadian yang mungkin terjadi (Passini, 1984) .
Passini, R., (1984), Wayfinding in Architecture, Environmental Design Series Volume 4, Van Nostrand Reinhold Company, New York.
The Signage system should be placed in appropriate locations in accordance with the process of wayfinding and choice of individual users. Sistem tanda ini harus diletakkan pada lokasi yang tepat sesuai dengan proses menemukan jalan dan pilihan individu penggunanya.
Aspects of Wayfinding Design (Aspek Aspek Desain Menemukan Jalan) Various types of sign systems described by Passini (1984) as follows: Directional Signs Identification Signs Signs reassurance Berbagai jenis sistem tanda dideskripsikan oleh Passini (1984) sbb: Directional Signs (Penanda Arah/ Jurusan) Identification Signs (Penanda Indentifikasi Tempat) Reassurance Signs (Penanda Penentram/ Pengaman)
Passini, R., (1984), Wayfinding in Architecture, Environmental Design Series Volume 4, Van Nostrand Reinhold Company, New York.
Directional Signs
Directional Signs
Aspects of Wayfinding Design (Aspek Aspek Desain Menemukan Jalan) Various types of sign systems described by Passini (1984) as follows: Directional Signs Identification Signs Signs reassurance Berbagai jenis sistem tanda dideskripsikan oleh Passini (1984) sbb: Directional Signs (Penanda Arah/ Jurusan) Identification Signs (Penanda Indentifikasi Tempat) Reassurance Signs (Penanda Penentram/ Pengaman)
Passini, R., (1984), Wayfinding in Architecture, Environmental Design Series Volume 4, Van Nostrand Reinhold Company, New York.
Identification Signs
Identification Signs
Aspects of Wayfinding Design (Aspek Aspek Desain Menemukan Jalan) Various types of sign systems described by Passini (1984) as follows: Directional Signs Identification Signs Signs reassurance Berbagai jenis sistem tanda dideskripsikan oleh Passini (1984) sbb: Directional Signs (Penanda Arah/ Jurusan) Identification Signs (Penanda Indentifikasi Tempat) Reassurance Signs (Penanda Penentram/ Pengaman)
Passini, R., (1984), Wayfinding in Architecture, Environmental Design Series Volume 4, Van Nostrand Reinhold Company, New York.
Surabaya
Reassurance Signs
Agar besar huruf dapat terlihat maka besar huruf harus berada dalam range Pada 100 feet (30 meter) maka huruf sebesar 4 inches (10 cm)
Pada 100 feet (30 meter) maka huruf sebesar 2 inches (5 cm) masih terbaca walau tidak ideal
Sumber: http://librisdesign.org/docs/WayfindingSignage.pdf
. Carrol, M-J., Center for Inclusive Design and Environmental Access (2010), Design Resources, Text Legibility and Readability of Large Format Signs in Building and Sites, School of Architecture and Planning, University of Buffalo. Characteristic [Karakteristik] Letter Height [Tinggi Huruf] Recommendation [Rekomendasi] 35 ft./in. (d:lh) (With vision loss, and dependent on the age group, may diminish to between 17 ft./in to 22 ft./in for the 85th percentile.) [35 ft/ in jarak:tinggi huruf]. [dengan berkurangnya kemampuan pengelihatan dan derajat penambahan umur, maka diperlukan 17 ft./in to 22 ft./in untuk 85 % populasi]. Research Needs [Kebutuhan Riset] Existing research on this variable is fairly strong. [Riset dalam bidang ini cukup baik].
Positive Contrast on high contrast ground (Kontras Positif pada latar belakang yang berwarna kontras)
Stroke Width to Height Ratio [ Rasio Lebar Strip berbanding Tinggi Huruf