PENDAHULUAN
Sistem keselamatan diterapkan pada reaktor daya ( PWR ) untuk memenuhi tujuan pengoperasian reaktor yaitu aman, handal dan selamat Sistem keselamatan adalah sebagai penerapan konsep defence in depth Penerapan defence in depth adalah menyiapkan perlindungan terhadap kondisi tidak normal, transien dan kecelakaan. Dua hal penerapan defence in depth yaitu : - Penyediaan sistem dan prosedur untuk proteksi , pencegahan dan mitigasi konsekuensi kecelakaan - Penyediaan penahan berlapis
Tujuan tinjauan Untuk melihat pentingnya sistem keselamatan Untuk melihat apakah masih ada kelemahan pada sistem keselamatan
Pokok Bahasan Dengan meninjau kecelakaan kehilangan aliran pendingin (LOFA) dan kehilangan air pendingin (LOCA), apakah sistem keselamatan fungsinya memadai.
Ditinjau 3 kecelakaan dengan sekuensi kejadian yang berbeda : LOFA , Daya listrik hilang total ( SBO = station blackout ) - daya listrik hilang total - pompa primer dan sekunder berhenti - laju alir pendingin primer dan sekunder menurun dan berhenti - reaktor trip, turbin trip, air catu bantu pendingin sekunder aktif - pendinginan teras lewat sirkulasi alam pada steam generator - seal pompa primer tidak berfungsi, terjadi bocoran air primer - inventori dan tekanan air pendingin primer menurun - level air di tabung tekan menurun - level air di pipa U steam generator menurun - pendinginan teras lewat sirkulasi alam terganggu - bila hilangnya daya listrik berlangsung lama, ada masalah pada pendinginan teras, pendinginan teras kurang memadai
LOCA ( besar ), pipa diameter lebih besar 13,5 inchi pecah - pipa pecah, air primer terlepas ke kontainmen - tekanan, level air dan volume air cepat menurun - reaktor trip, turbin trip - sistem penambah air dan sistem injeksi tekanan tinggi bekerja ( tetapi tidak efektif, ikut terbuang ) - tekanan operasi ECCS tercapai, ECCS bekerja - pendinginan jangka panjang bekerja - teras terdinginkan dengan memadai - tekanan kontainmen naik, kemudian diturunkan dengan sistem semburan kontainmen
Pada pipa U SG pecah, bocoran dapat dihentikan , dan pendinginan teras terjaga oleh sistem penambah air, sistem injeksi tekanan tinggi, dan oleh proses sirkulasi alam lewat steam generator.
Pada LOFA ( daya listrik hilang total ), tidak ada sistem keselamatan yang bekerja. Seal pompa tidak berfungsi, terjadi bocoran air primer. Bila berlangsung lama, inventori air primer menurun, tekanan masih tinggi, ECCS tidak berfungsi. Level air primer bisa mencapai level nosel pipa dingin. Sirkulasi alam tidak berjalan, pendinginan teras kurang memadai, teras hanya terendam setinggi posisi nosel pipa dingin
KESIMPULAN
Pada kecelakaan selain daya listrik hilang total, dalam menjaga pendinginan teras, sistem keselamatan berfungsi memadai dan pegang peran penting. Pada daya listrik hilang total dan berlangsung lama, pendinginan teras tidak memadai, atau perlu analisis yang lebih mendalam terhadap kemampuan pendinginan teras, mengingat air pendingin primer sebagai penampung panas, jumlahnya terbatas, teras hanya tergenangi sampai level nosel pipa dingin. Ada pemikiran untuk mengatasi kelemahan ini, yaitu perlu : - ditambah catu daya cadangan khusus untuk sistem seal pompa - atau dengan air bertekanan tinggi dalam tangki untuk pengganti fungsi sistem seal pompa, hanya pada daya listrik hilang total - secepat mungkin mengusahakan keberadaan daya listrik