Latar Belakang Proses produksi Aseton-Butanol secara fermentasi merupakan salah satu proses tertua yang pernah diterapkan di Industri yang dimana Butanol digunakan sebagai bahan baku Butil Asetat sebagai pelarut cat. Namun Butanol juga bisa digunakan sebagai pelarut dalam kosmetik, cairan hidrolik, cairan formulasi, obat obatan, antibiotik, kimia intermediate dalam produksi dan butil akrilat metakrilat, dan tambahan sebagai ekstraktan dalam pembuatan obat-obatan. Tetapi Butanol juga bisa dijadikan sebagai bahan bakar. Butanol ini bisa diolah dengan cara fermentasi biomassa dengan proses ABE ( Aseton-Butanol-Etanol ).Proses ini menggunakan bakteri Clostridium acetobutylicum , juga dikenal sebagai organisme Weizmann. Itu Chaim Weizmann yang pertama kali menggunakan bakteri ini untuk produksi aseton dari pati (dengan penggunaan utama dari aseton sebagai pembuatan mesiu ) pada tahun 1916.
Jenis alkohol dengan empat atom karbon ini memiliki kandungan energi hampir menyamai premium, yaitu sebesar 29 MJ/liter dengan bilangan oktan 96.Nilai ini jauh di atas bioethanol sebesar 22 MJ/liter.
sama tidak dimungkinkan dengan bioethanol. Campuran bioethanol bensin memiliki kadar bioethanol maksimum 10 %. Lebih daripada itu harus ada modifikasi khusus pada mesin kendaraan bermotor. Akibat kandungan energi yang tidak jauh berbeda dengan bensin, maka bensin campur biobutanol lebih ekonomis daripada bensin campur bioethanol. Secara lingkungan biobutanol lebih aman daripada bioethanol karena jika tumpah tidak mudah mencemari air tanah akibat sifatnya yang menolak air.
Kekurangan Biobutanol
Mudah terbakar
Menyebabkan iritasi mata Iritasi hidung
Iritasi tenggorokan
Pembuatan Biobutanol
Biobutanol dibuat melalui proses yang dinamakan proses Oxo yang melibatkan reaksi propylene dengan karbon monoksida dan hidrogen dalam katalis yang tepat. Reaksi dari proses Oxo ini adalah :
CH3CHCH2+CO + H2CH3CH2CH2CHO +(CH3)2CHCHO
(1) (2)
CH3CH2CH2CHO + H2CH3CH2CH2CH2OH
Pengenalan Biobutanol
Biobutanol adalah alkohol 4-karbon yang dihasilkan dari bahan baku biomassa yang pada saat ini digunakan sebagai pelarut di Industri. Biobutanol juga banyak dibuat sebagai bahan bakar berupa bensin aditif atau campuran bensin. Biobutanol mempunyai karakteristik yaitu :
Titik Leleh Titk Didih Pengapian Tempratur Flash Point Massa Jenis pada 200C Tekanan Tempratur Viskositas di 300C
: 89.30C : 117.70C : 350C : 3650C : 0.8098 gr/ml : 48.4 hPa : 2870C : 2.307 cP
Proses LP Oxo ini dilakukan dengan mereaksikan propylene dengan hidrogen dan karbon monoksida dengan katalis Rhodium Complex.Reaksinya :
CH3CHCH2 + CO + H2 CH3CH2CH2CHO + (CH3)2CH2CHO
menggunakan bakteri untuk menghasilkan aseton, nbutanol, dan etanol dari pati. Proses ini dilakukan tanpa adanya oksigen ( anaerobik ) serupa dengan ragi ferment gula untuk memproduksi etanol untuk bahan bakar. Dan peranan dari bakteri Clostridium acetobutilycium yaitu dijelaskan pada skema di bawah ini..
Jagung
Hidrolisa Serbuk
Clostridium acetobutylicum
C. acetibutylicum
CH3(CH2)2CH2OH Aseton-Butanol
H3(CH2) 2CH2OH Aseon-Butanol Gergaji CH3(CH2)2CH2OH Aseton-Butanol
Kayu
Glukosa,Fruktosa
C. aurianticum
Proses ini menghasilkan pelarut dalam rasio 3-6-1, atau 3 bagian aseton, butanol 6 bagian dan 1 bagian etanol dan secara ekonomi bakteri clostridia mampu melakukan metabolism heksosa ( C6H14) dan pentose ( C5H12) melalui glikolisis dan jalur fosfat pentose nonoxidatif. Jalur sintetik Butanol dalam clostridium dimulai dari piruvat seperti yang ditunjukan gambar di bawah ini.
GrindingGrindingGrinding
Additional pretreatments Cooking
Hydrolysis
Upstream Proses
Detoxification
FERMENTATION
Product removal and purification
Downstream Proses
Struktur Selulosa
Tujuan Proses Pretreatment ini adalah untuk membuka struktur lignoselulosa agar selulosa menjadi lebih mudah diakses oleh enzim yang memecah polymer polisakarida menjadi monomer gula.
Hidrolisis
Hidrolisis ini dilakukan oleh asam atau perlakuan
enzimatik.atau kombinasi dari keduanya.Enzimatik hidrolisis biomassa lignoselulosa dilakukan oleh hemicellulase dan enzim selulase (hidrolisis glikosida).Enzim ini merupakan katalisator alam yang sangat spesifik yang diperoleh dari misalnya coklat, putih dan lembut membusuk jamur.
hidrolisis adalah kualitas dan konsentrasi substrat, perlakuan awal metode yang digunakan, loading enzim, aktivitas selulase dan kondisi hidrolisis termasuk pH, suhu dan pencampuran
Detoksifikasi Senyawa Penghambatan Selama proses pretreatment dan hidrolisis degradasi produk yang tidak diinginkan yang memberi pengaruh negative terhadap hidrolisis enzimatik dan langkah fermentasi . Penghambat dilepaskan selama degradasi biomassa lignoselulosa meliputi turunan furan(Furfural, 5hidroksimetil-furfural (5-HMF)) alifatik asam,(Asam asetat, formiat dan levulinic), dan senyawa fenolik.
Downstreaming Proses
Proses ini adalah proses pemulihan butanol yang di
contohkan melalui kaldu fermentasi yaitu melalui proses gas stripping. Proses ini adalah proses dimana gas dilewatkan melalui kaldu fermentasi untuk menangkap pelarut.
Perpavorasi
Pervaporasi adalah system pemisahan membran.
Tahapan ini sangat bagus karena dapat memulihkan produk fermentasi dari ekstraktan.
komponen ABE melalui membran dalam preferensi air. Para ABE dalam kaldu fermentasi di adsorbsi ke dalam / ke membran, meresap melalui membran dan menguap ke fase uap, dimana setelah uap tersebut terkondensasi untuk mengambil produk.