Banyak hal yang dapat dipetik sebagai pelajaran, bahkan sejak persiapannya. Itulah yang dirasakan panitia yang terlibat dalam proses yang sebenarnya telah berjalan dua tahun terakhir. Aktivitas mulai intensif sekitar lima bulan sebelum hari-H,
Sabtu 19 Mei 2012 lalu. Sebagai kegiatan yang melibatkan banyak orang, jumlah panitia sendiri lebih dari lima ratus, Festival Baitul Amin 2012 punya begitu banyak hal menarik yang dapat di-rekam. Ribuan Festival Baitul Amin 2012 Ajang Silaturrahim bagi Masyarakat Luas Gebyar UKM Ajang Kenalkan Produk dan Perluas Jaringan Bisnis Tabligh Akbar Ustadz Jefri Al Bukhori Menggugah Pemikiran Lewat Paduan Tausyiah dan Lagu Kisah Hikmah Kisah Nabi Musa a.s dengan Seorang Pezina 2
orang juga datang dan menyemarakkan Fesba, kependekan Festival Baitul Amin. Perkiraan enam ribu pengunjung yang akan hadir, tercapai. Mulai dari ibu-ibu dan jamaah majelis taklim yang memenuhi acara tabligh akbar. Para tamu khusus, atau VIP dan VVIP, yakni para anak yatim dari panti-panti di kawasan sekitar, juga pendukung kelompok finalis lomba marawis, dan masyarakat. Juga para fans musisi yang mengisi acara, dan tentunya para jamaah surau dari berbagai daerah di Indonesia. Perasaan santai, riang, puas, seru, juga lelah bercampur jadi satu. Itulah yang dirasakan panitia dan sebagian pengunjung setelah mengikuti acara yang berlangsung dari awal pagi hingga hampir penghujung malam. Walaupun tidak mungkin dapat mendekati pengalaman hadir langsung di Fesba, Mozaik mencoba untuk dapat menyampaikan rasa berada bersama dalam suasana yang penuh sukacita. Sesuai tema Fesba 2012. Mari kita simak laporan Mozaik tentang jalannya beragam kegiatan Fesba 2012 mulai dari pagi hari hingga larut malam, yang juga ditulis oleh para pewarta muda anggota Youth Club Baitul Amin (YCBA) di edisi khusus Fesba 2012 ini. Bersama Dalam Sukacita! (Redaksi)
11
15
Tulisan Utama Festival Baitul Amin 2012: Ajang Silaturrahim bagi Masyarakat Luas
Di pagi yang cerah, Sabtu, 19 Mei 2012, semesta mendukung dengan sinar mataharinya yang memancar kuat membersihkan langit dari mendung, seakan ingin menembus untuk segera mengeringkan bumi yang basah lantaran guyuran hujan sehari sebelumnya beberapa jam pada hari Jumat petang. Proses penguapan air dari permukaan tanah, rerumputan dan dedaunan menyebarkan hawa segar di pagi hari. Terima kasih kepada alam yang memulai acara Festival Baitul Amin (Fesba) dengan memberikan suasana segar dan ceria. Beberapa microbus pelan-pelan memasuki komplek Surau Baitul Amin (SBA), dari perut bus keluar banyak anak yang berkopiah dan berjilbab. Saat itu, baru sekitar pukul tujuh pagi. Mereka dipandu masuk ke dalam ruang auditorium bawah. Anak laki-laki dan perempuan dipisahkan oleh pembatas dari kayu, mereka seperti sudah biasa dengan lingkungan SBA. Tadi kami dijemput menggunakan mobil dan bis oleh petugas. Memang sudah sering kami datang kesini. Setiap bulannya panti asuhan kami mendapatkan sumbangan, baik beras atau makanan dari SBA, cerita Siti Yatini (16 tahun), salah seorang dari rombongan. Kemudian per kelompok anak yatim dari masing-masing panti dipanggil, tiap anak mendapatkan uang saku dan sarapan. Merekapun segera keluar menuju lokasi utama acara; panggung pertunjukan di Lapangan Ai Ghaizel, di sisi selatan areal SBA. Pada waktu yang bersamaan mulai pukul 08.00 WIB para tamu undangan juga mulai berdatangan, tampak di panggung kehormatan telah duduk Mayjen (Purn) Ir. H. Azwar Anas, mantan Menko Kesra RI didampingi sejumlah anggota keluarga Pendiri Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya, serta Prof. Dr. KH. Djamaan Nur, guru besar STAIN Bengkulu. Selain pejabat pemerintah Kota Depok, ikut hadir dalam upacara pembukaan adalah Dr. H. Asep Usman Ismail, MA, dosen senior UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta undangan lainnya.
diselenggarakan bedah buku, dilanjutkan Dibagian lain, dibeberapa tempat tausyiah oleh Ketua PB NU Prof. Dr. KH. tampak panitia dan peserta sibuk Said Agil Siradj di tempat yang sama. mempersiapkan berbagai acara yang Paralel dengan kegiatan yang berada di akan dilaksanakan serempak selepas dalam ruangan, pada panggung utama acara pembukaan. Di samping lapangan berlangsung final Freestyle Marawis Ai Gheizel dekat panggung utama ada Competition yang diikuti 9 finalis berasal persiapan acara Gebyar UKM, di sekitar dari Jabodetabek. Setelah shalat Dzuhur kantor Baitul Amin Medical Centre (BAMC) acara dilanjutkan dengan Tabligh Akbar ada persiapan acara donor darah, dan oleh Ustadz Jefry al-Bukhori, didahului di ruang pelatihan auditorium atas ada dengan penampilan musik Bona Band persiapan acara Bedah Buku dan Tausyiah dan sambutan dari perwakilan Kementrian Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Agama RI. Malam harinya, pembagian (PBNU). Sementara itu, tampak keramaian hadiah bagi pemenang Freestyle Marawis di ruang auditorium bawah yang Competition dilanjutkan hiburan musik bersebelahan dengan ruangan istirahat kolaborasi antara anak-anak jamaah rombongan anak yatim, grup-grup finalis Baitul Amin (Kidz Point) dengan LIGRO Freestyle Marawis Competition (FMC) yang dan sebagai penutup acara Fesba adalah bersiap untuk tampil di panggung. Peralatan penampilan kelompok musik Debu papar musik disiapkan, dan masingketua panitia. masing grup bersiap Sebagai tamu khusus dalam Fesba dengan kostumnya. Ada dua ruang ganti untuk para pemain marawis. Beberapa peserta yang sudah selesai dengan persiapannya terlihat santai di atas karpet yang mengalasi ruangan auditorium itu. Di lapangan bola Aigheizel tampak tenda besar meneduhi hampir seluruh bagian la(Drs. Yudi Suparyadi, Camat Bojongsari) pangan, yang akan melindungi penonton yang menikmati berbagai acara ini adalah 600 anak yatim-piatu dari 16 di panggung utama dari panas terik atau kehujanan. Karpet dan terpal digelar di panti asuhan yang selama ini disantuni bawah tenda, sehingga para penonton oleh Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya yang lesehan dapat duduk dengan nyaman (YPDKY). Mereka datang dengan dijemput, dan bersih. Suasana bersih juga tercipta mendapatkan uang saku dan kupon makan karena disediakan kantong sampah besar siang, serta diantarkan kembali pulang di banyak titik keramaian. seusai acara. Tidak lupa, kami sampaikan Acara pembukaan dimulai, pembawa ucapan terima kasih kepada 13 sponsor acara menyilahkan ketua panitia pelaksana dan para donator yang mendukung M. Reza Hoesin, untuk menyampaikan terselenggaranya kegiatan ini. Semoga laporannya. Festival Baitul Amin 2012 kerjasama yang baik ini berbuah menjadi yang mengusung tema Bersama Dalam kebaikan yang bermanfaat bagi orang Sukacita merupakan karya gotong robanyak, ungkap Moh Fajar Setiarama, yong yang intensif. Di dalamnya digelar yang juga berlaku sebagai ketua panitia berbagai kegiatan, diantaranya: Bazar Fesba 2012 ini. Usaha Kecil Menengah (UKM) yang Sambutan berikutnya disampaikan diikuti 37 peserta dari Jabodetabek, oleh H. Rahman Moenggah, SH. LLM donor darah bekerjasama dengan PMI selaku Pengurus III SBA Bojongsari. dan RS. Sentra Medika Depok dengan Festival Baitul Amin ini merupakan yang jumlah pendonor 150 orang. Bersamaan ketiga kalinya digelar oleh Surau Baitul dengan pelaksanaan donor darah juga Amin Bojongsari, bertempat di komplek Penanggung Jawab H. Akhmad Syukran Bestari, SE, MMSI | Pemimpin Umum Drs. H. Tugirin Yusuf Sonokarto, MM | Pemimpin Redaksi M. Reza Hoesin, SE, MBA | Kontak Redaksi Kampus Baitul Amin, Jl. Curug Raya No. 35, Curug, Bojongsari, Depok 16517, Email: mozaik@baitulamin.org | Kontak Iklan dan Sirkulasi: 0816103035, Email: iklan@baitulamin.org
w w w. b a i t u l a mi n . o rg
Artikel dan informasi seputar kegiatan kesurauan, Islam dan Tasawuf berupa soft copy dapat dikirimkan disertai data diri pengirim ke Kontak Redaksi yang tertulis diatas. Redaksi berhak untuk mengedit isi artikel atau tidak menerbitkan artikel yang telah dikirimkan. Untuk informasi selengkapnya, kunjungi situs web: http://media.baitulamin.org
http://facebook.com/mozaiksurau
http://twitter.com/baitulamin
Acara seperti ini tidak hanya memberikan hiburan yang bermutu, tapi juga memberikan pencerahan kepada masyarakat.
http://blog.baitulamin.org
3 surau yang di dalamnya terdapat masjid, tempat jamaah Tarekat Naqsyabandiyah melakukan aktivitas ibadah shalat dan dzikir berjamaah pada setiap Senin dan Kamis malam. Selain itu hampir setiap bulan sekali, terkait hari-hari besar keagamaan dan agenda rutin, di surau ini juga diselenggarakan suluk atau suluk atau itikaf selama 10 hari. Surau Baitul Amin Bojongsari adalah salah satu dari sekitar 700 tempat wirid di seluruh Indonesia dan mancanegara. Jumlah jamaah kiranya sudah tak terbilang banyaknya, dengan beragam latar belakang profesi. Sungguhpun begitu, tujuan mereka dalam mengikuti aktivitas di surau hanyalah satu, yakni demi menggapai ridha Illahi Rabbi, ujar Abangda Rahman yang dipanggil kata, kami melihat potensi yang ada di Surau Baitul Amin ini sungguh luar biasa, berpeluang besar sebagai dinamisator pemberdayaan kemaslahatan umat, ucap Pak Camat. Setelah berdoa bersama yang dipimpin oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Bojongsari, secara resmi Fesba 2012 dibuka oleh Camat Bojongsari dengan memukul alat musik rebana dan diteruskan dengan permainan musik rebana oleh kelompok marawis Kidz Point SBA. Pagi itu adalah penampilan pertama kelompok marawis yang dibentuk dari anakanak Kidz Point, yakni tempat penitipan anak selama orang tuanya melaksanakan ibadah sholat Isya berjamaah dan dzikir, di
Depok yang diwakili oleh Camat Bojongsari Drs. Yudi Suparyadi. Dalam sambutan singkatnya, Pemerintah Kota Depok mengucapkan terima kasih kepada SBA yang selama ini telah banyak berkontribusi kepada masyarakat Depok khususnya Bojongsari, diantaranya memberi santunan kepada ratusan anak yatim yang diasuh oleh beberapa panti-panti di wilayah Depok dan Bogor. Pelayanan kesehatan murah bagi masyarakat kurang mampu. Perihal kegiatan sosial kemasyarakatan seperti donor darah dan bazar yang dikemas dengan kegiatan bermuatan nilai-nilai religi seperti tabligh, bedah buku dan pertunjukan musik Islami, pemerintah kota mengharapkan ditingkatkan dari dua tahunan menjadi agenda tahunan.
Pembukaan FESBA 19 Mei 2012, ditandai dengan pemukulan rebana oleh Camat Bojongsari, Drs. Yudi Suparyadi.
akrab dengan sapaan Bang Ramon. Mengapa Festival Baitul Amin diadakan? tanya Rahman Moenggah dalam sambutannnya. Ini tidak terlepas dari visi Yayasan, yakni membentuk masyarakat dzikrullah yang rahmatanlilalamin. Festival ini tidak lain ajang silaturrahim, dilaksanakan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai akhlakul karimah, dan tentu saja diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat luas, Insya Allah, Surau Baitul Amin tetap memberikan kontribusi lebih banyak lagi terhadap sesama, karena manusia yang dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat, paparnya. Giliran berikutnya sambutan Walikota
Karena acara seperti ini tidak hanya memberikan hiburan yang bermutu, tapi juga memberikan pencerahan kepada masyarakat. Selanjutnya, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dimana ada program-program yang belum ter-cover, kami berharap Surau Baitul Amin dapat turun tangan berperan serta; seperti misalnya program beasiswa untuk 100 mahasiswa, dan program memajukan kelompok UKM di wilayah Depok dan sekitarnya. Di sini kita tidak memberikan ikannya, namun kailnya. Nah, bagaimana formulasinya? Lain hari dapat kita bicarakan secara lebih rinci. Singkat
malam-malam wirid, yakni hari Senin dan Kamis. Tak hanya bermain, mereka juga diajari untuk dapat memainkan alat musik. Seiring waktu maka terbentuklah kelompok marawis ini. Anak-anak sekolah SD dan SMP ini juga tampil lagi di sesi malam hari dalam pagelaran musik, berkolaborasi dengan grup musik bergenre jazz, Ligro. Camat dan undangan selanjutnya meninjau stand-stand bazar di arena Gebyar UKM. Lima belas menit setelah melakukan kunjungan stand, undangan menuju auditorium atas untuk mengikuti bedah buku. (BAM, NAV)
Petugas dari PMI sedang mempersiapkan pengambilan darah dari peserta donor.
Drs. Manguluang Mansyur, Msi juga ikut mendonorkan darahnya sekaligus menjadi pendonor pertama pada kegiatan ini. Harapan muncul dari peserta donor darah, M.Taufik (43) agar kegiatan donor ini agar kedepannya dapat terus berlanjut. Kegiatan ini bagus dan sudah saya tunggu cukup lama. Harapan saya kegiatan ini rutin dapat diadakan 3 bulan sekali sesuai dengan ketentuan dari PMI, ungkapnya. Memang, kedepannya,BAMC merencanakan donor darah secara reguler, yakni 6 bulan sekali, sebagaimana disampaikan dr. Yusuf. (DIB) Kartu Komunitas Donor Darah (K2D2) Setiap pendonor darah di Fesba 2012 dapat mendaftarkan diri untuk memperoleh langsung Kartu Komunitas Donor Darah atau yang disingkat K2D2 dari penerbitnya, yaitu Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI). PDDI bermitra dengan Palang Merah Indonesia (PMI) didalam menginformasikan ketersediaan darah dan memberikan informasi akan
kebutuhan darah dari PMI maupun masyarakat. K2D2 ini berfungsi sebagai kartu identitas komunitas donor darah yang juga dapat digunakan sebagai kartu diskon di gerai-gerai yang telah bekerja sama dengan PDDI, antara lain untuk pelayanan yang terkait kesehatan, seperti medical check up, tes di laboratorium dan sebagainya. Apabila ada masyarakat yang membutuhkan darah yang urgent bisa menghubungi customer service kita di alamat email cs@pddi.com dan kita bisa membantu memberikan informasi mengenai persediaan darah yang ada, kata Tia Maryati salah seorang anggota komunitas PDDI. Informasi tentang PDDI juga dapat dilihat melalui situs resminya, di http://www.komunitasdonordarah.com. Saat ini PDDI memiliki jaringan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Komunitas ini memberikan kartu keanggotaan seumur hidup bagi siapa saja yang mendaftarkan diri sebagai anggota. DE (Dibby Ermanda)
Antrean pengunjung memadati meja penerima tamu peluncuran dan bedah novel karya Bambang Mulyantono (Bamton). Mereka terlihat antusias. Pada buku tamu, daftar hadir pengunjung tercatat sebanyak 130 orang, dan masih banyak lagi yang tidak mengisi karena acara sudah dimulai. Panitia sibuk mengambil kursi tambahan untuk pengunjung yang berdiri karena kursi yang disediakan sudah terisi penuh. Pada deretan paling depan nampak Mayjen (Purn) Ir. H. Azwar Anas, mantan Menko Kesra RI, Dr. H. Akhmad Qadri Ramadhani, SH, MH, beserta anggota keluarga Pendiri Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya (YPDKY) yang lain turut mendampinginya. Juga Prof. Dr. KH. Djamaan Nur. Selain itu, hadir jamaah SBA yang berkiprah di militer, Brigjen TNI (Mar) Achmad Faridz Washington, Kepala Staf Korps Marinir, sederet Dr. H. Asep Usman Ismail, MA. sebagai pembedah buku (kiri). dengan Dosen UIN Syarif Hidayatullah Secara lebih luas ubudiyyah bermakna Dr. H. Asep Usman Ismail, MA. Juga sebagai karya seorang murid (apa pun Dr. Ahmad Saekhuddin, M.Ag. dari
Penerbit TransPustaka, serta sang penulis novel, yang bersebelahan dengan ayah kandungnya, Saekan Adi Partono. Acara peluncuran buku dimulai pukul 09.20 WIB, diawali dengan berdoa bersama yang dipimpin oleh Dr. H. Asep Usman Ismail, MA. Selanjutnya sambutan Pengurus Surau Baitul Amin Bojongsari yang diwakilkan kepada Ir. Budi Kardian, MT. Kami bersyukur dan bangga atas diterbitkannya novel yang sebentar lagi diluncurkan kepada khalayak pembaca. Dalam ajaran Tarekat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah yang bernaung dibawah Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya ada istilah populer yang disebut ubudiyyah.
bentuknya-red) yang bertujuan memuliakan dan melestarikan ajaran tarekat ini. Nah, dalam bentuk karya tulis, Bambang Mulyantono atau kami akrab memanggil Mas Bams, melakukan ubudiyyah sesuai hobi dan bakatnya. Semoga setelah ini menyusul karya-karya berikutnya, pesan Bang Budi Kardian. Peluncuran novel ditandai dengan penandatanganan secara bersama-sama oleh Pengurus Surau Baitul Amin Bojongsari H. Akhmad Syukran Bestari, SE. MMSI, pembedah novel Dr. Asep Usman Ismail, MA, penerbit Dr. Ahmad Saekhuddin, M.Ag dan penulis Ir. Bambang Mulyantono. Selanjutnya dilakukan penyerahan novel secara simbolis dari penerbit dan penulis kepada pembaca. Setelah seremoni peluncuran selesai, acara dilanjutkan dengan bedah novel. Pemandu acara adalah H. Noor Rahmat, MSI, seorang ustadz dari Pontianak, sedangkan narasumber atau pembedah novel adalah Dr. H. Asep Usman Ismail, MA, didampingi oleh penulis yang sarjana peternakan. Di novelnya, Bamton menceritakan pengalaman hidupnya yang mencari tuntunan ajaran Islam yang kaffah, yang utuh dan sempurna, ungkap Dr. Asep. (BAM)
malam hari ini bertujuan untuk memberikan tempat bersilaturrahim bisnis antara komponen pengunjung dan peserta Fesba. Pun menciptakan kesempatan bagi para jamaah dan masyarakat sekitar untuk mengenalkan aneka produk. Kulinernya memberikan tempat bersantai bagi para pengunjung. Stand peserta Gebyar UKM dinaungi sebuah tenda besar, menghalangi pengunjung dan peserta dari terik matahari. Tepat di tengah tenda besar tersebut deretan meja dan kursi penuh dengan pengunjung yang meriung sambil menikmati berbagai sajian kuliner. Pengunjung lain berlalu-lalang melihat produk-produk apa saja yang dijajakan. Ada 37 peserta bazar dan kuliner, masingmasing menawarkan produk yang berbeda. Mulai dari biro perjalanan haji dan
umroh hingga aksesoris telepon seluler. Kulinernya pun beragam dari gudeg, lontong medan hingga dim sum. Tidak hanya antar pengunjung, beberapa peserta juga menjadikan silaturrahim sebagai tujuan membuka stand. Seperti yang disampaikan oleh salah satu peserta, Siti Aisyah Ratna Furi atau yang akrab dipanggil Icha, Tertarik jadi peserta karena kesempatan bisa ketemu banyak orang, sebisa mungkin memperkenalkan ke banyak orang kesempatan haji dan umroh dengan cara mudah tapi sesuai syariat. Selain silaturahim, ada juga peserta yang membuka stand dengan niat untuk memudahkan orang lain. Seperti yang dikatakan Linda Syahri, pemilik Bento & Friends, mengaku menjual makanan khas Jepang tersebut agar pengunjung
6 mempunyai alternatif makanan. Dengan tujuan yang tidak semata mencari keuntungan, Kak Linda malah kaget ketika dagangannya laris, Ini di luar dugaan, ternyata banyak yang suka juga, padahal kita juga tidak lengkap dalam penyajian menu yang ada. Bekasi, Alhamdulillah dapat langsung bertemu calon jamaah, bahkan ada yg mendaftar. Memang pada Gebyar UKM ini peserta diharapkan tidak hanya berorientasi pada keuntungan semata, tetapi lebih menekankan pada peluang untuk mengenalkan produkproduknya dan memperluas bisnis yang tengah dijalani. Bagaimana bisnis yang dijalani menjadi ibadah bagi pelakunya. Tujuan bazaar tidak semata mencari keuntungan, yaitu bagaimana dalam satu usaha memberi nilai ibadah. Bagaimana mencapai ridho Allah, dan bagaimana kita mencapai surga. Bagaimana dalam satu usaha kita berakhlakul karimah, demikian penjelasan Bang Sarwedi selaku Koordinator Divisi Gebyar UKM beberapa hari sebelumnya kepada peserta pada saat pertemuan teknis sekaligus forum diskusi bisnis, 12 Mei 2012. (ANG)
Dalam arti hanya menumenu sederhana saja.Tapi ternyata banyak yang minat juga. Dari menu biasa saja sampai dengan menu Rp 25 ribu per porsi laku terjual. Demikian juga dengan Kak Icha yang membuka stand biro perjalanan haji dan umroh Arminareka Perdana perwakilan
Tausyiah Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama, Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, MA.:
Ketika masyarakat Jawa saat menganut keyakinan lama punya tradisi memberi sesaji berupa bunga, buah dan bahan makanan mentah kepada pohon dan batu-besar untuk meminta keselamatan, ketika Islam datang, tradisi itu masih diteruskan dengan berdoa bersama dan bahan makanannya dimasak lalu dimakan bersama dan tradisi ini dikenal dengan sebutan slametan. Sunan Kudus dengan sangat arif tidak membolehkan sapi sebagai hewan kurban untuk masyarakat Kudus dan sekitarnya. Ini atas dasar sikap menjaga perasaan umat Hindu di Jawa yang menggap bahwa sapi merupakan kendaraan dewata. Sikap tenggang rasa yang mengedepankan akhlak seperti inilah yang semestinya dilakukan oleh umat Islam hingga hari ini, jelasnya. Sepuluh menit sebelum adzan Dzuhur, tausyiah yang disampaikan oleh Ketua PB NU berakhir, ditutup dengan pemberian cindera mata dan sambutan singkat Dr. H. Akhmad Qadri Ramadhani, SH, MH, mewakili Yayasan. Selain mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan tausyiah beliau, Bang Dhani sapaan akrab Dr. H. Akhmad Qadri Ramadhani, SH, MH, -- mengucapkan terima kasih bahwa sejumlah jamaah Tarekat Naqsyabandiyah al-Khalidiyah telah dipercaya mendapatkan amanah menduduki kepengurusan JATMAN (Jamiiyyah Ahlith Thariqah Al Mutabarah An-Nahdliyah). Adzan Dzuhur pun berkuman-
Dr. H. Akhmad Qadri Ramadhani, SH, MH,memberikan cindera mata kepada Ketua PB NU Prof. Dr. KH Said Aqil Siradj, MA.
dang. Semua acara dihentikan untuk memberikan kesempatan semua orang untuk beribadah sholat dzuhur berjamaah. Setelahnya, makan siang pun disajikan. Sebagian menikmatinya dalam kotak yang diantarkan ke lokasi kegiatan, dan sebagian lainnya mengantri dengan tertib dan menyantapnya di samping kantin SBA. (NAV)
Pembuk
Anak yatim
Penulis b
Donor Darah
buku Suluk
10
11
mengajak jamaah yang menghadiri tabligh untuk sering membaca Al-Quran dan menjadikannya sebagai tuntunan dalam menjalani kehidupan. Acara tabligh diakhiri oleh Uje dengan menyanyikan beberapa buah lagu yang ada di album Shalawat Cinta. Dalam wawancara sesudah tabligh, ia bercerita tentang alasan kenapa melibatkan kesenian di tablighnya. Orang yang tidak heran jika dalam persiapan Fesba, masalah perbaikan sarana prasarana dan kebersihan area sekitar SBA tidak lepas dari sentuhannya. Divisi Kebersihan yang dikoordinatori Bang Wafi ini, secara tertulis awalnya berjumlah 86 orang. Namun saat pelaksanaan Fesba jumlahnya meningkat tajam, yaitu menjadi lebih dari 120 personil.
mendengarkan tausyiah itu biasanya mempunyai beban berat, dengan lagu ini kita ingin meringankan. Bukan lagu biasa tapi lagu yang dapat membuat orang berpikir, ujar Uje. Uje di panggung sampai menjelang Ashar. Kembali peserta, panitia dan orang yang di lingkungan SBA berbondongbondong naik ke Masjid. (NAV)
Akhlak Bersih (AKSI): Menjaga kebersihan dengan Sigap, Cepat dan Efisien
Setelah pembentukan Panitia Peradaban Bersih (Pandabsih) setahun yang lalu, masalah kebersihan menjadi perhatian utama dalam setiap kegiatan yang diadakan di Surau Baitul Amin (SBA) Bojongsari. Melalui program Akhlak Bersih (AKSI), dengan empat langkah menjaga kebersihan, yaitu lihat, pungut, bawa dan buang, Pandabsih mengajak seluruh jamaah SBA ataupun setiap orang yang berkunjung ke SBA untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan. Tak terkecuali dalam kegiatan besar yang diadakan SBA barubaru ini, yaitu Festival Baitul Amin (Fesba) 2012, urusan kebersihan dimasukkan secara khusus dalam satu divisi di kepanitiaan Fesba, yaitu Divisi Kebersihan. Divisi ini dikoordinir oleh Abangda H. Wafi Asnawi, yang juga sebagai ketua Serikat Tolong Menolong Baitul Amin (STMBA). Dalam kepanitiaan Pandabsih ia juga berperan sebagai koordinator divisi Landscape sehingga
Hal ini dikarenakan sehari sebelum Fesba, beberapa jamaah yang datang dari beberapa daerah, seperti Indramayu, Karawang, Bandung, dan beberapa daerah lainnya, ikut bergabung membantu pelaksanaan tugas-tugas divisi ini. Di malam sebelum Fesba, Bang Wafi mengumpulkan sejumlah personilnya
untuk dilakukan briefing dan pembagian tugas, Intinya sih jaga kebersihan di Surau, jangan sampai terlihat kotor, ungkap Bang Wafi. Awalnya, ia merencanakan akan melakukan sweeping di tiap lokasi setiap rentang waktu tertentu. Akan tetapi, dalam prakteknya, tanpa ada instruksi untuk sweeping, para personil divisi kebersihan sudah secara otomatis bergerak menangani kebersihan setiap waktu. Jadi begitu ada sampah langsung ambil, ungkapnya dengan semangat. Begitu juga saat ada permintaan kebersihan di lokasi tertentu, misalnya ada yang minta dibersihkan di lokasi bazaar, maka Bang Wafi segera mengirim personilnya untuk membersihkan sesuai permintaan, Jadi intinya divisi kebersihan menyiapkan personil yang siap saat dibutuhkan, lanjut Bang Wafi. Salah seorang pengunjung Tabligh Akbar dari Cirebon Ibu Kasmawati yang merupakan penggemar Ustadz Jefri Al Bukhori, mengaku sangat kagum dengan kebersihan yang ada di SBA. Hal ini dikarenakan ia melihat tim kebersihan pada saat baru saja selesai acara Tabligh Akbar langsung bergerak membersihkan area sekitar panggung, dan dalam waktu singkat area Tabligh Akbar sudah kembali bersih. Ibu Kasmawati sudah sering mengunjungi beberapa pengajian dan baru kali ini melihat pengelolaan kebersihan dengan sigap, cepat dan efisien. (EL)
12
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433 H. Mohon Maaf Lahir & Batin
13
LB Production Hadir Lagi di FMC, Wajah Lama Rebut Juara Freestyle Marawis Competition 2012
Selepas sholat Ashar berjamaah, acara berlanjut lagi, diawali dengan acara sesi kedua Final Freestyle Marawis Competition (FMC) yang menampilkan empat peserta finalis. Seperti halnya lima peserta finalis yang tampil pada sesi pertama yang diselenggarakan setelah acara pembukaan Fesba di pagi hari, empat peserta finalis ini juga membawakan satu lagu wajib dan satu lagu ciptaan sendiri. Lagu ciptaan ini yang menjadi tantangan bagi peserta FMC. Termasuk bagi kelompok marawis Ar Ruhama. Kelompok ini rata-rata adalah ibu setengah
baya. Membuat lirik lagu itu yang paling susah, karena akhirannya harus sama. Maklum lama tidak ikut pelajaran sekolah sehingga saya lupa lagi, mencari nada yang pas dengan lirik, ungkap salah seorang dari mereka sambil tertawa. Ada sembilan grup marawis yang beradu kemampuan di grand final. Kesembilan ini mewakili Jabodetabek seperti dari Bogor, Jakarta Utara, Bekasi dan Rajeg Tangerang. Mereka telah lolos di babak penyisihan yang diadakan di tanggal 28 April yang diikuti sekitar 36 pendaftar dan yang ikut audisi 16 grup. Audisi sendiri berlangsung hampir sebulan, Panitia Fesba melalui divisi FMC mendatangi tempat tiap peserta untuk merekam suara dan aksinya. Di grand final kesembilan finalis beradu kemampuan didepan tiga orang juri, yaitu drummer dan pemain perkusi Daood Debu, musisi perkusi senior Iwan Wiradz dan vokalis J-Rocks yang sekaligus jamaah Surau Baitul Amin, Iman Taufik Rachman. Dan pemenangnya adalah kelompok marawis LB Production, diikuti kelompok marawis Nurul Jannah sebagai juara II, dan kelompok Nurul Iman sebagai
juara III. Pemberian penghargaan kepada para juara diberikan selepas maghrib. Untuk juara I diberikan oleh Kak Sri Hayati (Kak Yet), dan pemberian penghargaan untuk juara II oleh Mami, istri almarhum H. Sayyidi Syaikh Iskandar Zulkarnain SH, mantan Pimpinan Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya. Sementara itu pemberian penghargaan juara III dan Favorit dilakukan oleh Kak Siti Maryam Marry, yang lebih dikenal di kalangan surau dengan sapaan beliau, Kak Mer. Sesudah pengumuman acara kembali diistirahatkan untuk sholat Isya. (NAV)
Untuk menghasilkan rekaman yang prima dibutuhkan persiapan yang matang. Sehingga setiap kali tim berangkat melakukan kunjungan ke tempat para peserta, minimal sekitar delapan orang yang ikut untuk mengurusi berbagai hal, seperti merekam suara, pengambilan gambar, mengatur tripod (alat bantu kamera), mengatur perjalanan, mengatur konsumsi, dan mempersiapkan reportase. Untuk memudahkan penjurian, hasil rekaman juga diupayakan dengan kualitas tinggi. Sehingga diperlukan keahlian dan peralatan khusus agar hasilnya berupa rekaman video dengan resolusi tinggi (high definition), dan rekaman suara yang menghasilkan suara yang jernih. Meski persiapan sudah direncanakan dengan cukup matang, namun di lapangan tim audisi seringkali harus siap dengan beberapa perubahan yang muncul akibat kendala-kendala teknis dan lainnya. Alhamdulillah kendala-kendala tersebut tidak menjadi masalah karena adanya kebersamaan baik antar tim maupun dengan peserta audisi. Seperti pada saat
14
Pagelaran Musik Fesba 2012: Gelegar Jazz Experimental dan World Music di Bojongsari
Sehabis Isya, sound system kembali bergetar. Masuk ke segmen pagelaran musik. Band Jazz Experimental Ligro menghentak. Masuk ke segmen pagelaran musik.Band Jazz Experimental Ligro menghentak. Kali ini Ligro menggunakan additional player, dua musisi senior kelas dunia, Saat Syah Borneo di Seruling dan perkusi oleh Jalu Pratidina. Sesudah lagu pertama, mereka berkolaborasi dengan Marawis Kidz Point. Komposisi yang dibawakan Ligro dan Grup Marawis Kidz Point adalah Astaghfirullah. Sebuah syair yang sering dilantunkan di Surau Baitul Amin, sebuah permintaan ampun kepada Allah atas segala dosa dan maksiat. Hampir semua orang terdiam saat lagu ini dimainkan, menyimak kedalaman Pengurus II Surau Baitul Amin, Abangda H. Akhmad Syukran Bestari, SE.MMSI
syair dan keindahan musik yang mengiringi. Tepuk tangan panjang membahana saat lagu ini berakhir. Grup world music yang syairnya penuh dengan pesan kebaikan, Debu kembali tampil di panggung setelah penampilannya di Fesba 2010. Mendahului Debu adalah grup bentukan Debu yang berisi anakanak muda. Mereka Group Debu membawakan lagu-lagu religi selama 1,5 jam. membawakan dua lagu. Personel Debu Lebih dari satu setengah jam sebanyak 14 orang langsung memenuhi mereka menampilkan lagu-lagu religinya. panggung Fesba. Lagu pertama adalah Sambutan hangat penonton dipuji oleh Bahtera Mustafa. Mustafa Daood Mustafa di tengah-tengah pertunjukan sang front man bercerita yang artinya Siapa yang tidak merasa terhormat jika menyampaikan kalau kehidupan kita sambutannya hangat seperti ini. Kami seperti lautan, yang kita cari dalam hidup merasa sangat terhormat. Pertunjukan adalah kenyamanan, yaitu syariat yang Debu mengakhiri Festival Baitul Amin bahteranya Nabi Muhammad SAW. 2012. (NAV) muridnya harus kita laksanakan dengan sebaik-baiknya. Bagi masyarakat luas, Fesba adalah bentuk dakwah, sarana menyampaikan kepada masyarakat luas bahwa Tarekat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah yang bernaung dibawah Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya (YPDKY) berlandaskan AlQuran dan Al-Hadist dalam bingkai Islam yang kaffah. Tarekat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah adalah tarekat yang besar salah satu indikatornya tarekat ini tetap melaksanakan suluk atau itikaf setiap bulan di rumah-rumah suluk yang ditunjukdan diikuti ribuan orang, jelas Bang Arie. Fesba juga menjadi sarana menyampaikan bahwa Tarekat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah yang berada dalam naungan YPDKY adalah tarekat yang tidak eksklusif. Hal seperti ini juga pernah dicontohkan oleh Pendiri Yayasan melalui kuliah umum di beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Fesba juga menegaskan bahwa Tarekat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah yang berada dalam naungan YPDKY adalah tarekat yang mengikuti kesepakatan ijma ulama yang berlaku di Indonesia, imbuh Bang Arie. Untuk itu semua, Bang Arie mengajak panitia dan jamaah surau, agar dalam menyambut para tamu baik muslim maupun non muslim -- yang datang ke SBA dalam rangka menghadiri Fesba 2012, hendaknya bersikap ramah, sukacita, penuh persaudaraan dan berakhlakul karimah. Komunikasi dengan Empati Tidak hanya dalam bentuk ceramah atau pidato, untuk memberi bekal dan motivasi kepada panitia dan jamaah SBA selaku tuan rumah, sebulan sebelum pelaksanaan Fesba 2012, di ruang pelatihan SBA diselenggarakan pelatihan High Tech Spiritual Communication dengan pemateri Indrawan H. Siregar, PhD., seorang jamaah yang pernah bekerja di kantor PBB di New York dan tercatat sebagai tenaga pengajar di Harvard University. Ini adalah pelatihan untuk membangun empati, persisnya adalah bagaimana berkomunikasi dengan kekuatan empati dan akhlak. Diawali dengan mengenali tipe dan karakter manusia, proses berpikir, proses berkomunikasi, hambatan dalam komunikasi, sampai pada menyusun kalimat-kalimat mujarab dalam membangun empati. Inilah ilmu yang dipelajari oleh diplomat-diplomat handal agar sukses menjalankan tugasnya. Bahkan para misionaris atau pun wali-wali yang menyampaikan ajaran agama kepada suatu masyarakat yang baru dikenalnya, mereka datang dengan berbekal ilmu ini. Ilmu menaklukkan hati manusia, ujar Indrawan yang kelahiran Medan. Memang, manfaat dari pelatihan ini sangat terasa oleh anggota panitia Fesba 2012. Dengan beragam latar belakang dan jumlah pekerjaan yang demikian banyak, kemampuan untuk berempati dengan berbagai hal yang dialami sesama anggota panitia adalah hal yang sangat penting. Sesuatu yang unik dan indah, bekerjasama untuk suatu karya dimana semua saling memahami dan bahu membahu. Sejumlah anggota panitia Fesba mengaku mengalami suatu hal yang berbeda dengan pengalaman mereka sebelumsebelumnya, Semua orang bekerjasama dengan senang dan sukacita, tak kenal lelah. Betul-betul suasana yang kita semua idamkan melalui tema acara Fesba 2012, Bersama dalam Sukacita. (BAM)
15
terpatah bercerita, Saya telah berzina. Kepala Nabi Musa terangkat,hatinya tersentak. Perempuan itu meneruskan, Dari perzinaan itu saya punlantas hamil. Setelah anak itu lahir,langsung saya cekik lehernya sampai tewas, ucap wanita itu seraya menangis sejadijadinya. Nabi Musa berapi-api matanya. Dengan muka berang ia mengherdik, Perempuan bejad, enyah kamu dari sini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu. Pergi! teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata karena jijik. Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh segera bangkit dan melangkah surut. Dia terantuk-antuk keluar dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan.Ia tak tahu harus kemana lagi hendak mengadu. Bahkan ia tak tahu mau dibawa kemana lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya. Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa. Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya, Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertaubat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya? Nabi Musa terperanjat. Dosa apakah yang
lebih besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh itu? Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada Jibril. Betulkah ada dosa yang lebih besar daripada perempuan yang nista itu? Ada! jawab Jibril dengan tegas. Dosa apakah itu? tanya Musa kian penasaran.Orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina. Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusuk untuk memohonkan ampunan kepada Allah SWT untuk perempuan tersebut. Nabi Musa menyadari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa sembahyang itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya. Berarti ia seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggap Tuhan tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah hamba-Nya. Sedang orang yang bertobat dan menyesali dosanya dengan sungguhsungguh berarti masih mempunyai iman di dadanya dan yakin bahwa Allah itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mau menerima kedatangannya. (Dikutip dari buku 30 kisah teladan KH Abdurrahman Arroisy). (Kak Maryam Marry)
The focus of our company is gathering data for business in order to reduce your exposure to employee liability and risk
Administration Office Sequis Center 9th Floor Jl. Jend.Sudirman 71 Jakarta 12190 Phone 087 864 1766 36 satriagunayoman@yahoo.com.sg
hubungi ke nomor 081314740135 untuk pemasangan iklan di Mozaik atau kunjungi dan dapatkan penawaran menarik dari:
Group marawis Kidz Point tampil di pembukaan Festival Baitul Amin 2012.
http://media.baitulamin.org/
juga adalah media untuk memperkenalkan Surau serta konsep freestyle marawis. Di audisi itu, sembilan anggota Junior Kidz menampilkan lagu Si Penggembala Sapi dan Seandainya Semua, lagu dari Vierra, dengan cara penyajian yang bergaya bebas alias freestyle. Kak Dewi Engkos, sebagai pembina/pembimbing Junior Kidz mengaku dengan waktu latihan yang singkat, hanya sekitar seminggu, timnya tampil cukup memuaskan. Yang lebih penting, perasaan anak-anak senang, aku Kak Dewi. Tentunya, peran dan dukungan dari para orang tua sangat penting. Gagasan tampil di IMB ini disambut antusias oleh para orang tua untuk mendukung dan mengembangkan bakatbakat musik yang dimiliki para putra-putri mereka, lanjut Kak Dewi.
16
Pengurus Surau Baitul Amin Mengucapkan Terima Kasih yang Sebesar-besarnya atas Dukungan Berbagai Pihak dalam Pelaksanaan Festival Baitul Amin 2012
Dr. Ir. H. Nurmahmudi Ismail, M.Sc Walikota Depok Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siradj, M.A Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Drs. Yudi Suparyadi Camat Bojongsari Bapak Supianto Ka. KUA Sawangan Drs. Manguluang Mansyur, M.Si Lurah Bojongsari Tokoh Depok masyarakat dan Warga Bojongsari, Bona Paputungan Pengisi Acara Dr. Asep Usman Ismail, M.A Narasumber Bedah Novel 'Suluk' Iman Taufik Rachman Juri Freestyle Marawis Competition Iwan Wiradz Juri Freestyle Marawis Competition Daood Abdullah Juri Freestyle Marawis Competition Ligro Pengisi Acara Debu Pengisi Acara Kelompok Marawis 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. Al- Husainy, Serpong Ar- Rahmah, Serpong Nurul Ihsan, Serpong An Nissa, Sawangan Yabunaya, Gunung Sindur As Syarifiyah, Bogor Hayatul Bannat, Sawangan Dawahul Azan, Penjaringan Nurul Jannah, Bekasi Miftahul Huda, Maruyung SMPN 10, Kemayoran LB Production, Bogor SMP Raudlatul Falah, Depok SMA Nurul Iman, Tangerang Miftahuttarbiyah, Bogor Ar- Ruhama, Kp Gedong