Anda di halaman 1dari 27

Fisika Dasar Mekanika

Jur. FISIKA. FMIPA-UNIBRAW



Besaran, Dimensi dan Sistem
Satuan
Besaran adalah keadaan dan sifatsifat benda yang dapat
diukur.
Contoh : panjang, luas, volume, gaya dsb.
Ada dua jenis besaran :(khusus yang berhubungan dengan
mekanika)
1. Besaran Dasar : misal . Massa, panjang dan waktu.
2. Besaran Turunan : misal. gaya, tekanan, momentum.

Dimensi : suatu tata cara penulisan dari besaran-besaran dasar :
Dimensi : Massa [M] , Panjang [L] , waktu [T]

Sistem Satuan : dikenal sistem Satuan Internasional (SI).
Sistem satuan ini didasarkan dari sistem MKS. Yang termasuk
dalam sistem Satuan Internasional ini adalah :
Besaran, Dimensi dan Sistem
Satuan
Massa kilogram kg
Panjang meter m
Waktu second/detik s / dt
Arus listrik ampere A
Suhu kelvin K
Intesitas cahaya candela Cd
Gram molekul mole mol
Sudut Bidang radian rad
Sudut Ruang Steradian Sr.

Vektor dan Skalar
VEKTOR adalah besaran yang mempunyai besar (magnitude)
dan arah serta tidak tunduk pada hukum-hukum alajabar.
SKALAR adalah besaran yang hanya mempunyai besar
(magnitude) saja.
VEKTOR
Vektor biasanya digambarkan sebagai anak panah. Panjang anak panah
menyatakan besar vektor, sedangkan arah anak panah menyatakan
arah vektor.
A
A
Besar :
VEKTOR
Dua buah vektor dikatakan sama jika dan hanya jika besar dan
arahnya sama.


Vektor dapat dilakukan operasi penjumlahan, pengurangan dan
perkalian.

Penjumlahan dan Pengurangan Vektor.
A + B = C
A B = D atau A + (-B) = D
(A + B ) + C = A + (B + C)
sama arahnya dan jika hanya dan jika B A B A = =
VEKTOR
A
B
C
u
C
2
= A
2
+ B
2
+ 2 A B cos u
A
B
u
- B
D
D
2
= A
2
+ B
2
- 2 A B cos u
VEKTOR
Perkalian Vektor.
Vektor dapat dikalikan dengan skalar atau dengan vektor.
Perkalian vektor dengan skalar menghasilkan besaran vektor,
sedangkan perkalian vektor dengan vektor menghasilkan
besaran vektor atau besaran skalar, tergantung dari bentuk
perkaliannya.
Kedua bentuk perkalian vektor yaitu :
1. Perkalian Skalar atau dot product. A . B
2. Perkalian Silang atau cross product. A x B

VEKTOR
Perkalian Skalar
Hasil dari bentuk perkalian ini adalah besaran skalar yang
memenuhi persamaan :
A . B = A B cos u
dimana u adalah sudut antara vektor A dan B.

Perkalian Silang.
Hasil dari bentuk perkalian ini adalah besaran vektor yang
besarnya adalah :
A x B = A . B sin u
dengan arah vektor memenuhi aturan majunya skrup putar
kanan yang diputar dari vektor A ke B melalui sudut terkecil.
VEKTOR
Komponen Vektor dan Vektor Satuan

u
u
sin
cos
A A
A A dimana A A A
y
x
2
y
2
x
=
= + =
Ax
Ay
A
i
j
A = A
x
+ A
y
= A
x
i + A
y
j
x
y
A
A
= u tg
u
A
x
dan A
y
disebut vektor komponen, sedangkan
i dan j disebut vektor satuan
VEKTOR

|
o
A A dan
A A
A A dimana A A A A
z
y
x
2
z
2
y
2
x
cos
cos
cos
=
=
= + + =
Ax
Ay
A
i
j
A = A
x
+ A
y
+ A
z
= A
x
i + A
y
j + A
z
k
o
|

k
Az
Cos
2
o + Cos
2
| + Cos
2
= 1
KINEMATIKA
Adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak suatu benda tanpa
meninjau penyebabnya.
Gerakan suatu benda :
1. Gerak dalam satu dimensi. Mis: gerak lurus.
2. Gerak dalam dua dimensi. Mis : gerak parabola, melingkar.
Kecepatan dan Percepatan.
X
Y
x
1
x
2
y
2
y
1
t
2
t
1
Ax

Ay

Dalam selang waktu At = t
2
t
1
,
benda telah menempuh beda
jarak Ax = x
2
x
1
.
KINEMATIKA
Laju perubahan letak benda persatuan waktu disebut Kecepatan
rata-rata.

Jika At mendekati 0 (nol) maka Ax juga mendekati 0 (nol)
Kecepatan Sesaat adalah kecepatan gerak benda pada suatu saat t.


Untuk perubahan kearah sumbu Y, maka diperoleh :
Kecepatan rata-rata :

Kecepatan sesaat :
1 2
1 2
x
t t
x x

t
x
V

=
A
A
=
dt
dx

t
x
limit (t) V
0 t
x
=
A
A
=
A
1 2
1 2
y
t t
y y

t
y
V

=
A
A
=
dt
dy

t
y
limit (t) V
0 t
y
=
A
A
=
A
KINEMATIKA
Jika saat t
1
kecepatan benda v
1
dan pada saat t
2
kecepatan benda
v
2
, berarti selama selang waktu At terdapat perubahan
kecepatan Av = v
2
-

v
1

Perbandingan laju perubahan kecepatan gerak benda persatuan
perubahan waktu disebut Percepatan rata-rata.


Percepatan sesaat terjadi jika At mendekati 0 (nol). Besarnya
percepatan sesaat pada saat t dinyatakan :
1 2
1 2
t t
v v

t
v
a

=
A
A
=
dt
dv

t
v
limit (t) a
0 t
=
A
A
=
A
KINEMATIKA
Jika diambil untuk arah sumbu x, maka :
dengan

Sehingga untuk arah sumbu y diperoleh :
dengan

dt
dv
a
x
x
=
dt
dx
v
x
=

dt
dv
a
y
y
=

dt
dy
v
y
=
KINEMATIKA (Persamaan Gerak)
Gerak dalam satu dimensi juga disebut gerak lurus. Persamaan
gerak lurus dapat diperoleh sbb :
Jika pada saat t = 0 maka v
0
, maka pada saat t = t kecepatannya
adalah v(t). Sehingga :
maka v(t) = v
0
+ a t (1)

Ax = v
rata
. At = v
rata
. t
v
rata
= (v
0
+ v(t) )
Ax = x(t) x
0 =
v
rata
. t = (v
0
+ v(t)) . t

= (v
0
+ v
0
+ a t) . t
Karena Ax = x(t) x
0
maka x(t) = x
0
+ v
0
t + a t
2
(2)
Persamaan (1) dan (2) hanya berlaku untuk persamaan dengan
percepatan a yang tetap (tidak tergantung waktu).
0 t
v v(t)

t
v
a
0

=
A
A
=
KINEMATIKA (Jatuh Bebas)
Bila percepatan a = 0, maka diperoleh : v(t) = v
0
dan x(t) = v
o
t
Gerakan benda dengan a = 0 disebut gerak beraturan.

JATUH BEBAS.
Jatuh bebas adalah contoh gerak dalam satu dimensi dengan
percepatan yang bekerja pada benda berupa percepatan gravitasi
bumi yang arahnya vertikal ke bawah yang tetap besarnya.
Jika kita pergunakan salib sumbu Y sebagai jarak tempuh ,
maka persamaan-persamaan yang berlaku adalah :
v(t) = v
0
g t
y(t) = y
0
+ v
0
t - g t
dengan tanda negatip dimasukkan karena arah g selalu ke
bawah.
KINEMATIKA (Gerak 2 dimensi)
GERAK DALAM 2 DIMENSI.
Gerak dalam 2 dimensi berarti pada saat yang sama terjadi
perubahan posisi x dan y. Dalam hal ini berarti a
x
, a
y
, v
x
dan v
y

haruslah dipergunakan bersama-sama.
X
Y
v
x
v
y
v

Besar kecepatan dinyatakan :
v v v
2
y
2
x
+ =
Posisi benda pada saat t adalah r
yang memenuhi :
r = x + y dengan x(t) = x
0
+ v
0x
t + a
x
t
2
y(t) = y
0
+ v
0y
t + a
y
t
2
v
0
KINEMATIKA (Gerak Parabola)
GERAK PARABOLA
Jika suatu benda dilemparkan miring ke atas maka lintasannya
berupa parabola.
Dalam gerakannya dipengaruhi oleh suatu percepatan gravitasi
dengan arah vertikal ke bawah sedang pada arah horizontal
percepatannya adalah nol. ( a
x
= 0, a
y
= - g.)

X
Y
v
o
v
ox
v
oy
v
x
(t) = v
ox
+ a
x
t.
v
x
(t) = v
o
cos u
v
y
(t) = v
oy
+ a
y
t.
v
y
(t) = v
o
sin u - g t
u
KINEMATIKA (Gerak Parabola)
Posisi x dan y memenuhi persamaan :
x(t) = v
o
cos u t
y(t) = v
o
sin u t - g t
2
dengan mensubstitusi t dari kedua persamaan diatas maka
diperoleh :
2
2
0
x
) (v 2
g
- x y
u
u
cos
tg =
Persamaan terakhir ini merupakan persamaan pangkat dua dari x.
KINEMATIKA (Gerak Parabola)
GERAK PARABOLA DALAM BIDANG MIRING
Jika sudut bidang miring adalah u dan sudut kecepatan awal adalah
oTerhadap bidang miring, maka untuk salib sumbu yang dipakai
o (gambar) berlaku persamaan :
X
Y
v
o
v
ox
v
oy
u
X
Y
o
g
v
x
(t) = v
ox
+ a
x
t.
v
x
(t) = v
o
cos o - g
x
t
dgn g
x
= g sin u
v
x
(t) = v
o
cos o - g sin u t
v
y
(t) = v
oy
+ a
y
t.
v
y
(t) = v
o
sin o - g
y
t
dgn g
y
= g cos u
v
y
(t) = v
o
sin o - g cos u t
KINEMATIKA (Gerak Parabola)
Untuk posisi benda dinyatakan dalam :

x(t) = v
o
cos o t - g sin u t
2
y(t) = v
o
sin o t - g cos u t
2
GERAK MELINGKAR
Dalam gerak melingkar meskipun selama geraknya mempunyai ,
kelajuan tetap , gerak ini juga mempunyai percepatan , karena
vektor kecepatannya berubah terus terhadap waktu.

p
q
v
v

Perubahan vektor kecepatan :

Av = v
q
v
p
.

Perc. rata-rata :


p q
p q
t t
v v

t
a

=
A
A
=
v
r
GERAK MELINGKAR
r
t v
v
2
A
= A
Av

Jika At 0, maka titik q akan mendekati p. Besarnya Av
dapat dihitung dari segi tiga yaitu
Av = 2 v sin ( )

Jika At 0, maka ~ kecil , sehingga berlaku
hubungan : sin ( ) =
Jadi Av = 2 v = v A = v As/r = v . (v At/r) atau
Percepatan sesaat diperoleh dari :

r
v

t r
t v
limit
t
v
limit a
2
2 2
0 t 0 t
e = =
A
=
A
A
=
A A
r
GERAK MELINGKAR
Arah vektor percepatan sesaat ini diberikan oleh arah Av. Jika At 0
Maka arah Av akan tegak lurus garis singgung lingkaran di setiap titik.
Arah percepatan ini menuju pusat lingkaran dan disebut Percepatan
Sentripetal atau Percepatan Radial.
Fungsi dari percepatan ini adalah untuk merubah arah gerak atau
arah vektor kecepatan.

Hubungan lintasan ( S ) dengan Sudut ( u ) adalah : S = R u
u
r
S
R
AS = R Au
GERAK MELINGKAR
dt
d

t
limit
0 t
=
A
u A
= e
A
t A
u A
= e
Besarnya perubahan sudut Au yang ditempuh persatuan waktu At
Disebut kecepatan sudut rata-rata (e).
Kecepatan sudut sesaat didefinisikan jika At 0.
Jika selama bergerak melingkar, besar dari kecepatan sudutnya
berubah-ubah, maka dikatakan mempunyai percepatan sudut (o )
Percepatan sudut rata-rata didefinisikan sebagai laju perubahan
Kecepatan sudut persatuan waktu.
t A
e A
= o
GERAK MELINGKAR
dt
d

t
limit
0 t
e
=
A
e A
=
A
o
e =
u
= = R
dt
d
R
dt
dS
v
Percepatan sudut sesaat didefinisikan jika At 0.
Dari hubungan S = R u, maka diperoleh hubungan :
o =
e
= = R
dt
d
R
dt
dv
a
GERAK MELINGKAR
o = r a
T
dt
v d
dt
dv

dt
) v d(v

dt
dv
a
T R T R
+ =
+
= =
T R
a a a + =
Jika besar kecepatan selama gerak melingkar berubah terus berarti
Selain adanya percepatan sentripetal juga ada percepatan yang lain
Yang fungsinya mengubah harga dari kecepatan.
Percepatan yang fungsinya untuk merubah besar kecepatan dalam
gerak melingkar disebut Percepatan Tangensial.
P
Q
V
1
V
2
AV
R
AV
T
AV

AV = AV
R
+ AV
T

dengan
r
r
v
a
2
2
R
e = =

Anda mungkin juga menyukai