Sistemik
Obat yg didistribusikan ke seluruh tubuh melalui oral
Obat Kemoterapetik
Membunuh parasit dan kuman di dlm tubuh Antibiotik, antiviral, antifungi
Obat Diagnostik
Obat pembantu utk melakukan diagnosis Barium sulfat (sal. Lambung-usus), Na.ioponat (Sal. Empedu)
Menurut undang-undang
1. 2. 3. 4. 5. 6. Narkotika Psikotropika Obat Keras Obat Wajib Apotek Obat Bebas Terbatas Obat Bebas
Narkotika
Digolongkan menjadi 3 golongan : 1. Narkotika Golongan I 2. Narkotika Golongan II 3. Narkotika Golongan III
Narkotika Golongan I
Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan Papaver Somniferum L Opium mentah Opium masak Tanaman Koka Daun Koka Kokain mentah Kokaina Tanaman Ganja Tetrahydrocannabinol Heroin
Narkotika Golongan II
Narkotika yang berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan Benzetidin Ekgonin Hidromorfinol Morfina Opium Pethidin
Ketentuan Narkotika :
Penyerahan Narkotika kepada pasien oleh RS, Apotek, Puskesmas & BP berdasarkan resep dokter Apotek boleh melayani salinan resep yg mgd narkotika baik yg baru dilayani sebagian/belum dilayani sama sekali, asal apotek tsb menyimpan resep aslinya Dokter tidak diperbolehkan menambah tulisan iter pada resep-resep yg mgd narkotika
2. Psikotropika
UU No. 5 1997
Adalah zat atau obat , baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku
Psikotropika
Digolongkan menjadi 4 golongan : 1. Psikotropika Golongan I 2. Psikotropika Golongan II 3. Psikotropika Golongan III 4. Psikotropika Golongan IV
1. Psikotropika Golongan I
Hanya dpt digunakan utk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dlm terapi, serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan Meskalin Psilosibina
1. Psikotropika Golongan II
Berkhasiat pengobatan dan dpt digunakan dlm terapi dan/atau utk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan Amfetamin Metakualon Sekobarbital
1. Psikotropika Golongan IV
Berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dlm terapi dan/atau utk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan Alprazolam (Xanax) Bromazepam (Lexotan) Diazepam (Stesplod) Klobazepam Klonazepam Klordiazepoksid Lorazepam Nitrazepam Oksazolam Triazolam
Pasal 1 butir a : Obat-obatan yg tdk digunakan utk keperluan teknik, yg mempunyai khasiat mengobati, menguatkan, membaguskan, mendesinfeksikan dll tubuh manusia, baik dalam bungkusan maupun tidak, yg ditetapkan oleh Secretaris Van Staat, Hoofd Van het Departement Van Gesonheid Pasal 1 butir k : Obat G adl obat keras yg oleh Sec.V.St didaftar pd obat yg berbahaya (gevaarlijk, daftar G)
Pembungkusan & Penandaan Obat Keras, SK Dirjen POM a.n. Menkes RI No. 197/ASK/77,
pasal 1, tgl 15 Maret 1977
Pd bungkus luar, etiket pd setiap pembungkus obat jadi seperti blister, strip aluminium/cellophan, botol, kotak, doos, kaleng, tube, vial, ampul dr semua obat keras, harus dicantumkan kalimat: Harus dengan resep dokter Pencantuman kalimat tsb diatas hrs dlm bahasa Indonesia, tercetak jelas dgn warna kontras dibandingkan dgn warna dasar pembungkus atau wadahnya
Lingkaran berwarna merah dgn garis tepi berwarna hitam dengan huruf K yg menyentuh garis tepi Diameter lingkaran hitam 1,5 cm atau disesuaikan dgn kemasannya Hanya dapat diperoleh dgn resep dokter di Apotek, RS, BP & Puskesmas
OWA adl obat keras yg dpt diserahkan oleh Apoteker kepada pasien di Apotek tanpa resep dokter Merupakan program pemerintah dgn tujuan :
Meningkatkan kemampuan masyarakat dlm menolong dirinya sendiri guna mengatasi masalah kesehatan (Swamedikasi) Meningkatkan pelayanan Komunikasi Informasi & Edukasi (KIE) oleh Apoteker
Pada wadah atau kemasan harus dicantumkan tanda peringatan berwarna hitam dengan ukuran panjang 5 cm dan lebar 2 cm atau disesuaikan dengan kemasannya, dan memuat pemberitahuan dengan huruf berwarna putih
6. Obat Bebas
Obat yang dapat diperoleh secara bebas di warung, toko obat dan apotek SK Menkes RI No. 2380/A/SK/VI/83, tgl 15 Juni 1983
Harus diberi tanda khusus lingkaran hijau bergaris tepi hitam dengan diameter 1,5 cm atau disesuaikan dgn kemasannya