DEFINISI
Fosil adalah Jejak atau sisa kehidupan baik langsung tidak langsung terawetkan dalam lapisan kulit bumi, terjadi secara alami dan mempunyai umur geologi ( > 500.000 tahun ).Fosil adalah petunjuk terpenting rincian kehidupan prasejarah. Dari berbagai kawasan dunia, ratusan juta fosil telah diperoleh dan semuanya memberikan sebuah jendela untuk melihat sejarah dan struktur kehidupan di Bumi. Jutaan fosil menandakan bahwa spesiesspesies muncul mendadak, terbentuk sempurna dan beserta struktur rumitnya, dan tidak mengalami perubahan apapun selama jutaan tahun setelah itu. Inilah bukti penting bahwa kehidupan dimunculkan dari ketiadaan-dengan kata lain, kehidupan itu diciptakan. Spesimen-spesimen fosil yang dinyatakan para evolusionis sebagai fosil antara sedikit jumlahnya dan ketidaksahihannya telah dibuktikan secara ilmiah. Pada saat yang sama, sebagian spesimen yang digambarkan sebagai fosil antara telah terungkap sebagai pemalsuan, menunjukkan bahwa para Darwinis demikian berputus asa sampai-sampai berpaling ke penipuan.
Bentuk fosil ada dua macam yaitu fosil cetakan dan jejak fosil. Fosil cetakan terjadi jika kerangka mahluk hidup yang terjebak di endapan lumpur meninggalkan bekas (misalnya tulang) pada endapan tersebut yang membentuk cetakan. Jika cetakan tersebut berisi lagi dengan endapan lumpur maka akan terbentuk jejak fosil persis seperti kerangka aslinya. Fossilisasi dapat terjadi melalui beberapa proses yaitu: 1. penggantian (replacement), penggantian mineral pada bagian yang keras dari organisme seperti cangkang. Misalnya cangkang suatu organisme yang semula terdiri dari kalsium karbonat (CaCO3) digantikan oleh silica. 2. petrifaction, bagian lunak dari batang tumbuhan diganti oleh presipitasi mineral yang terlarut dalam air sedimen. 3. karbonisasi, daun atau material tumbuhan yang jatuh ke dalam lumpur rawa, terhindar dari oksidasi. Dan pada saat diagenesa, material itu diubah menjadi cetakan karbon dengan tidak mengubah bentuk asalnya. 4. pencetakan, pada saat diagenesa, sisa binatang atau tumbuhan terlarut, sehingga terjadilah rongga, seperti cetakan (mold) yang bentuk dan besarnya sesuai atau sama dengan benda salinya. Apabila rongga ini terisi oleh mineral maka terbentuklah hasil cetakan (cast) binatang atau tumbuhan tersebut.
3.
4.
5.
6.
tersebut,maka disebut dengan Permineralisasi, namun jika material lebih dari satu mineral disebut dengan Petrifikasi. Replacement Yaitu jenis pengawetan pada fosil dengan proses penggantian bagian dari body fosil itu dengan mineral pengganti. Mineral pengganti tersebut ialah karbonatan, silikatan, dan senyawa besi. Proses ini dapat terjadi ketika fosil terbawa oleh air tanah kemudian meninggalkan rongga, lalu dengan bertahap tergantikan oleh mineral-mineral yang mengisi bagian rongga tersebut. Rekristalisasi Yaitu jenis pengawetan pada fosil ketika masih ada gabungan kerangka asli, tetapi dalam bentuk kristal yang berbeda. Mold dan cast Yaitu fosil yang terbentuk ketika organisme mati dan tercetak pada lumpur, lalu dengan cepat meninggalkan mold karena organismenya terlarut. Kemudian, jika material sedimen mengisi bagian mold lalu terbentuk cetakan yang sama dengan aslinya, maka hal ini disebut dengan cast. Compression Fossils Yaitu Fosil yang terawetkan pada batuan sedimen yang mengalami kompresi fisik. Prosesnya adalah sebagai berikut : Daun terjatuh dari pohon Terendapkan pada lingkungan sedimen yang baik Terkompresi/tertekankan oleh material/batuan sedimen seperti : clay dan shale Terbentuklah compression fossil.
7. Bioimmuration Yaitu jenis pengawetan fosil yang berkaitan dengan pertumbuhan organik yang terlalu cepat, tanpa mengalami mineralisasi bagian kerasnya. Contoh : pembentukan imprint (external mould)
D. FOSIL INDEKS
Indeks fosil (juga dikenal sebagai panduan fosil, fosil fosil indikator atau zona) adalah fosil digunakan untuk mendefinisikan dan mengidentifikasi periode geologi (atau tahapan fauna). Mereka bekerja pada premis bahwa, meskipun berbeda sedimen mungkin terlihat berbeda tergantung pada kondisi di mana mereka ditetapkan, mereka mungkin mencakup sisa-sisa yang sama spesies fosil. Jika spesies bersangkutan singkat (dalam istilah geologi, yang berlangsung beberapa ratus ribu tahun), maka dipastikan bahwa sedimen tersebut diendapkan dalam periode waktu yang sempit. Semakin pendek umur suatu spesies, sedimen lebih tepatnya berbeda dapat berkorelasi, dan begitu cepat berkembang jenis fosil yang sangat berharga. Fosil-fosil indeks terbaik yang umum, mudah mengidentifikasi pada tingkat spesies, dan memiliki luas distribusi-jika tidak kemungkinan menemukan dan mengenali satu di dua sedimen adalah kecil.
E. TIME SCALE
Fosil
Nama Ilmiah
Periode Waktu
Calico Kerang Neptunea tabulata Periode Kuarter 1,8 juta yang lalu tahun
Viviparus glacialis
tahun
Periode Tersier Eosen Periode Kapur 145,5-65,5 juta tahun yang lalu
Inoceramus Perisphinctes
Perisphinctes tiziani Periode Jurassic Nerinea trinodosa Tropites subbullatus Monotis subcircularis Leptodus americanus Periode Jurassic Periode Trias Periode Trias Periode Permian
Leptodus
Parafusulina
Parafusulina bosei Dictyoclostus americanus Lophophyllidium proliferum Cactocrinus multibrachiatus Prolecanites gurleyi Mucrospirifer mucronatus
Periode Permian Periode Pennsylvanian Periode Pennsylvanian Periode Mississippian Periode Mississippian Periode Devon
Mucrospirifer Palmatolepus unicornis Tetragraptus fructicosus Paradoxides Periode Devon Periode Silur Periode Ordovisium Periode Kambrium