Anda di halaman 1dari 17

Nations Light Church Foundation of Christian Living Series

FEAR OF GOD

TAKUT AKAN ALLAH


Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah. Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus. Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api. 1Korintus 3:9-15 Salah satu hal yang sangat penting di dalam kekristenan kita dan mempengaruhi kualitas kepengikutan kita kepada Allah adalah bagaimana sikap hati kita ini memiliki hati yang sungguh-sungguh takut akan Allah, karena tanpa takut akan Allah ini, kita semua bisa pastikan kehidupan kita sebagai Kristen sejati akan hancur berantakan. Ya. Ini memang benar, karena orang yang tidak mengenal takut akan Allah dengan benar pasti akan hidup dengan sembrono, pasti kelakuan hidupnya tidak memuliakan Allah, Bahkan akan mencemarkan nama Tuhan Allah kita di hadapan gereja dan dunia. Karena sudah terlalu banyak orang yang selama ini mengaku diri Kristen, tetapi kehidupannya bukan saja biasa-biasa saja, tetapi lebih dari itu memalukan nama Tuhan kita dan sungguh-sungguh mencemarkan kekristenan yang sejati. Hidup Dalam Takut Akan Allah Marilah anak-anak, dengarkanlah aku, takut akan TUHAN akan kuajarkan kepadamu! Mazmur 34:12 Berikut kita akan mempelajari takut akan Allah sebagai salah satu dasar pamungkas di dalam pondasi kekristenan kita. Karena ini adalah materi yang ketiga di dalam urusan pondasi kekristenan kita, bukan berarti ini menempati tingkat yang paling ringan. Tetapi ini menempati strata dan tingkatan yang sama penting. Bahkan sangat penting. Karena boleh saja semua bagian lain kita belajar untuk melakukannya, tetapi tanpa dilandasi dengan yang satu ini, saya jamin kita akan porak poranda. Karena orang yang hidupnya tidak takut akan Tuhan pasti akan ngawur dalam segala hal, karena mereka pikir Allah itu tidak nyata atau oke-oke saja dengan kehidupan kita. Kitab Amsal mencatat sesuatu yang penting sebagai catatan awalnya: Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan. Amsal 1:7

Nations Light Church Foundation of Christian Living Series

FEAR OF GOD Raja Salomo mencatat sajak yang luar biasa, tetapi jiwa dari keseluruhan Amsal yang dia tulis bersumber kepada yang satu ini, yaitu takut akan Allah. Dan di awal dicatat bahwa takut akan Tuhan akan menghasilkan pengetahuan. Kata pengetahuan di dalam bahsa Ibrani dituliskan da`ath, yang memiliki arti kecerdikan, kesadaran, pengetahuan, banyak akal. Kata ini berasal dari akar kata dalam bahasa Ibraninya yda` yang memiliki pengertian an intimate relationship / sexual intercourse, artinya sebuah hubungan yang intim bahkan mengandung pengertian hubungan intim secara seksual. Jadi pengetahuan yang dimaksud di sini sebagai hasil takut akan Allah adalah sebuah bentuk pengetahuan, kecerdikan (banyak akal), kepandaian, pengetahuan yang didapat sebagai hasil dari pengenalan akan Allah. Pada saat kita mulai mengenali siapa sesungguhnya Allah itu bagi kita, maka yang seharusnya muncul di dalam kita adalah takut akan Allah, rasa hormat yang begitu mendalam dan tinggi terhadap pribadi yang luar biasa. Dijelaskan pula di bawah ini, bahwa: Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat. Amsal 8:13 Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian. Amsal 9:10 Melalui ayat di atas dijelaskan dengan gamblang bahwa orang yang takut akan Allah akan memperoleh hikmat, kebijaksanaan dan pengertian yang sempurna (Ibrani: bynh). Maka kalau ayat-ayat di atas kita jadikan satu kelompok pengertian maka akan muncul suatu yang luar biasa yang Alkitab ini pernah catat. Yaitu: Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan peraturan kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh TUHAN, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya. Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsabangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi. Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti TUHAN, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya? Dan bangsa besar manakah yang mempunyai ketetapan dan peraturan demikian adil seperti seluruh hukum ini, yang kubentangkan kepadamu pada hari ini? Ulangan4:5-8 Ayat-ayat di atas menjelaskan bahwa orang yang takut akan Tuhan dan hidupnya menjauhi segala yang jahat dan melakukan yang baik akan mendapatkan hikmat, kebijaksanaan dan pengetahuan, sehingga akan menimbulkan ketakutan di antara bangsa-bangsa di sekelilingnya, tetapi juga akan menimbulkan pujian bagi kemuliaan Allah. Orang-orang yang tahu menjaga hidupnya di dalam takut akan Tuhan akan membawa pujian dan kemuliaan bagi Allah.

Nations Light Church Foundation of Christian Living Series

FEAR OF GOD Pengertian Takut Akan Allah Takut akan Allah bukan sekedar takut dihukum atau takut karena kehebatan Tuhan jauh lebih hebat dari diri kita sehingga perlu kita takuti daripada kita diapa-apakan. Tetapi pengertian dari takut akan Allah sesungguhnya, pertama kali disebut di dalam Perjanjian Lama adalah pada saat Abraham memasuki Gerar di daerah orang Filistin. Dia menyatakan kepada Abimelekh apa yang sesungguhnya ada di pikirannya ketika tahu bangsa yang dia datangi sebagai orang asing adalah bangsa yang tidak takut akan Allah. Lalu Abraham berkata: "Aku berpikir: Takut akan Allah tidak ada di tempat ini; tentulah aku akan dibunuh karena isteriku. Kejadian 20:11 Kata takut berasal dari akar kata bahasa Ibrani yr` yang memiliki pengertian menghormati / memuja-muja secara moral yang menimbulkan sikap tertentu untuk berbuat atau yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu terhadap sesuatu. Jadi kalau kita mempelajari dengan sungguh tentang takut akan Tuhan bisa juga diartikan dengan suatu sikap moral kita terhadap Tuhan Allah kita yang menunjukkan sikap menghormati dan memuja Dia yang membuat kita memiliki sikap hati yang baru untuk berbuat segala sesuatu yang menyenangkan Tuhan Allah kita, jadi orang yang takut akan Tuhan hidupnya selalu akan berusaha untuk menyenangkan Tuhan. Kalau kita katakan bahwa diri kita adalah orang-orang yang takut akan Tuhan atau memuja atau menyembah Tuhan, secara sederhana bisa kita katakan bahwa takut akan Tuhan adalah sikap hidup yang menghormati Tuhan, sehingga kita tidak akan melakukan segala hal yang tidak berkenan di hadapanNya. Dengan kata lain jika kita tidak takut akan Tuhan, jangan pernah sebut diri kita sebagai orang yang memuja Tuhan Yesus. Karena di dalam takut akan Tuhan adalah sikap hormat kepada Dia, yang secara ekspresif menunjukkan atau memperlihatkan diri kita sebagai penyembah atau pemuja Tuhan Yesus yang sejati. Hati Allah Bagi Manusia Sikap Allah, mengenai takut akan Allah ini adalah agar manusia dapat berjalan dengan Dia dengan langgeng, karenanya Allah menyediakan banyak hal yang akan membangun manusia itu, pada saat sikap hatinya adalah takut akan Allah. Tuhan butuh agar manusia itu langgeng berjalan bersamaNya, karena pada saat manusia tahu bagaimana menjaga hidup selalu dalam persekutuan dengan Tuhan, maka secara otomatis, penjagaan Tuhan atasnya terjadi, karena Iblis tidak akan berani mendekat untuk berbuat sesuatu yang buruk padanya. Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka. Mazmur 34:8 Tuhan itu rindu bersekutu dengan manusia, manusia yang bisa berinteraksi dengan Dia, manusia yang bisa berinisiatif terhadapNya, manusia yang bisa diajak berkomunikasi dan bertukar pikiran dengan dia, seperti kepada Abraham, manusia yang mampu menyatakan pendapatnya kepada Allah. Allah rindu memiliki persekutuan dengan sebanyak-banyaknya manusia yang memiliki cinta kepadaNya.

Nations Light Church Foundation of Christian Living Series

FEAR OF GOD Tetapi dengan keberadaan dasar Allah yang kudus diperlukan orang-orang yang takut akan Tuhan, yang kudus pula, sehingga memiliki durasi bersekutu dengan dia yang lama atau langgeng. Pada saat manusia jauh dari takut akan Allah maka, dipastikan tidak akan bisa membangun persekutuan yang langgeng dengan Allah. Saya secara pribadi belajar untuk membangun persekutuan dengan hamba-hamba Tuhan yang betul-betul lurus di hadapan Allah, adalah sesuatu yang sulit, apalagi membangun persekutuan dengan Tuhan yang adalah kudus. Tetapi waktu membuktikan suatu pengajaran dan ini jadi pelajaran berharga bagi saya bahwa pada saat saya belajar untuk hidup takut akan Allah secara pribadi, persekutuan yang saya bangun dengan orang-orang yang lurus di hadapan Tuhan bukanlah sesuatu yang sulit. Bagaimana muncul ide untuk hidup takut akan Allah? Pada setiap saat saya bergaul dan bersekutu dengan orang-orang yang takut akan Allah, orang-orang yang lurus di hadapan Tuhan, maka secara otomatis cara berpikir saya diubah Tuhan untuk mulai membiasakan diri hidup dalam takut akan Allah, menyelami cara berpikir mereka dan Tuhan. Sehingga tanpa terasa itu semua tertanam di dalam saya. Saya terlalu percaya bahwa gaya hidup takut akan Allah adalah modal utama bagi kita untuk membangun persekutuan yang kekal dengan Allah kita. Pada saat kita merusak takut akan Allah, maka seketika hubungan kitapun hancur. Di bawah kita akan belajar dengan lengkap kehidupan seorang raja yang bernama Uzia, dia seorang raja Yehuda yang bisa kita pelajari kelebihannya untuk diteladani dan teliti kekurangannya untuk dihindari. Sumber Takut Akan Allah Takut akan Allah bersumber dari hadirat Tuhan. Karena banya kesaksian menunjukkan bahwa perasaan pertama dari orang yang bertemu dengan Tuhan, entah itu melalui perjumpaan roh maupun fisik, selalu disertai juga perasaan gentar dan hormat, karena dengan segera pada saat orang itu melihat kehadiran Tuhan dalam status yang menunjukkan diriNya sebagai Raja atau Allah Yang Dahsyat, perasaan manusiawi yang muncul adalah rasa takut. Sebenarnya bagi orang yang hidup di dalam takut akan Allah perasaan ini adalah perasaan hormat yang begitu dalam, tetapi bagi orang-orang hidup di dalam dosa perasaan yang muncul adalah ketakutan yang luar biasa, bukan kepada Tuhannya, tetapi ketakutan seperti mau mati. Tetapi Musa berkata kepada bangsa itu: "Janganlah takut, sebab Allah telah datang dengan maksud untuk mencoba kamu dan dengan maksud supaya takut akan Dia ada padamu, agar kamu jangan berbuat dosa." Keluaran 20:20 Takut akan Allah bersumber dari pengenalan kita akan Dia. Inilah sebabnya mengapa kita perlu mengenal Tuhan Allah kita dengan sungguhsungguh, yaitu agar takut akan Allah itu muncul di dalam kita, bukan karena dipaksapaksa atau dibuat-buat, tetapi karena perasaan hormat yang mendalam setelah kita ini mengerti sungguh-sungguh firmanNya dan diriNya. Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu; kepada Dia haruslah engkau beribadah dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah. TUHAN, Allah kita, memerintahkan kepada kita untuk melakukan segala ketetapan itu dan untuk takut akan TUHAN, Allah kita, supaya senantiasa baik keadaan kita dan supaya Ia membiarkan kita hidup, seperti sekarang ini. Ulangan 6:13,24

Nations Light Church Foundation of Christian Living Series

FEAR OF GOD Kalau kita mempelajari ayat di atas, kita akan mengerti juga bahwa kalau kita ini hidup di dalam takut akan Allah, maka kita pasti beribadah dengan sungguh-sungguh kepadaNya, sehingga ibadah yang disertai rasa takut akan Allah dan ibadah yang disertai rasa cukup pasti akan membawa banyak keuntungan. Kenapa saya gandeng pengertian rasa cukup dengan rasa takut akan Allah? Kata cukup di dalam bahasa Yunani dituliskan autarkeia, yang mengandung pengertian perasaan cukup yang keluar dari sebuah kecukupan di dalam sehingga menimbulkan suatu ekspresi tertentu. Dan tentunya ekspresi tertentu yang muncul itu di antaranya adalah pengucapan syukur dan kepuasan yang besar dengan apa yang ada dan dialaminya. Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. 1Timotius 6:6 Orang yang dapat selalu menjaga pengucapan syukur di dalam hidupnya, akan menikmati keuntungan-keuntungan yang besar dari Tuhan, karena ini adalah sikap menerima dengan hormat segala yang disediakan Allah kepadanya. Takut akan Allah bersumber dari belajar akan Firman Tuhan dan belajar hidup benar. Seharusnya ini adalah yang pertama muncul pada saat kita belajar akan Firman Tuhan, karena melalui Firman inilah kita akan mengerti bagaimana Tuhan itu dan cara-cara kerjaNya atas kita umatNya, kehebatan dan kebesaranNya dan semua itu akan menimbulkan takut akan Allah di dalam kita sebagai bagian dari perasaan kagum dan hormat akan Dia. Itulah yang harus ada di sampingnya dan haruslah ia membacanya seumur hidupnya untuk belajar takut akan TUHAN, Allahnya, dengan berpegang pada segala isi hukum dan ketetapan ini untuk dilakukannya, Ulangan 17:19 Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya; itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Dia. Pengkhotbah 3:14 Ayat di dalam Pengkhotbah di atas menjelaskan bahwa Allah menunjukkan kehebatan dan kebesaranNya, dengan tujuan supaya manusia takut kan Dia, dan seharusnya manusia menyadari pada saat berhadapan dengan Allah yang besar dan dahsyat dia ini kecil dan tidak berarti apa-apa. Dan menyadari pula bahwa hidupnya bergantung sepenuhnya kepada Dia, dan kalau kita menyadari bahwa hidup kita ini sepenuhnya bergantung kepadaNya, maka kita tidak akan bersifat dan bersikap sombong dan memegahkan diri, karena apa yang dapat dibanggakan oleh manusia yang lemah? Sedangkan untuk hidupnya saja masih tergantung kepada anugerah Tuhan setiap saat. Satu menit saja Tuhan kita menahan daripadaNya anugerah bagi kita, pasti habislah kita. Gaya Hidup Takut Akan Allah Kalau kita mempelajari takut akan Tuhan sebagai sebuah gaya hidup, kita perlu meneladani beberapa tokoh yang ditulis di dalam Alkitab tentang mereka yang memiliki takut akan Tuhan, di antaranya adalah:

Nations Light Church Foundation of Christian Living Series

FEAR OF GOD Ayub Alkitab mencatat sesuatu yang luar biasa tentang Ayub, ini sebenarnya berbicara tentang promosi Allah. Mengapa Allah mempromosikan manusia, karena tentunya Allah berkenan dan cocok dengan manusia tersebut. Ayub hanyalah seorang yang sederhana menurut pendapat saya, kalau kita baca di Ayub 1:1, gaya hidup yang dihidupi Ayub adalah sebuah gaya hidup yang sederhana dan mudah untuk dibaca dan dimengerti tetapi kalau kita renungkan dengan sungguh-sungguh, tidaklah mudah untuk dilakukan dengan konsistensi dan komitmen yang tinggi. Ayub bukanlah seorang pendeta atau penginjil yang terkenal sehingga Tuhan mempromosikan dia begitu rupa, ternyata dia adalah seorang pengusaha yang seluruh aspek hidupnya dijiwai dengan karakter-karakter yang membuat Tuhan itu senang. Senang dengan Ayub dan senang dengan kelakuan Ayub. Sehingga Tuhan mempromosikan Ayub di hadapan Iblis. Tuhan sudah memiliki tujuan dengan promosi ini. Karena Iblis adalah pribadi yang penuh iri dan dengki, maka Iblis menjalankan bagiannya sebagai pihak yang melaksanakannya. Dengan merusak kehidupan Ayub. Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan." Ayub 1:1,8 Firman TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Ia tetap tekun dalam kesalehannya, meskipun engkau telah membujuk Aku melawan dia untuk mencelakakannya tanpa alasan." Ayub 2:3 Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu. Ayub 1:10 Melalui kesaksian ini sebenarnya kita bisa belajar bahwa kalau kita ini hidup di dalam takut akan Allah, maka tidak ada yang perlu ditakutkan, karena Tuhan Yesus selalu siap buat kita demi keselamatan kita kita Dia rela mengorbankan nyawanya, apalagi hanya untuk sekedar menolong kita, kalau kita bisa mengambil hati Tuhan untuk menjadi kesayanganNya, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan, Tuhan selalu siap dengan tanganNya bagi kita. Tergantung bagaimana kita percaya atau beriman kepadaNya. Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu; Mazmur 34:20 Abraham Pada saat kita belajar tentang kehidupan Abraham yang takut akan Allah, sebenarnya kita akan segera tahu bahwa Abraham ini adalah orang taat kepada Tuhan dengan hati yang tulus, walau pada mulanya agak berat bagi dia untuk berpisah dari orang tuanya, tetapi setelah dia mulai belajar mandiri, dia sendiri membuktikan bahwa Tuhan itu adalah pribadi yang bertanggung jawab bagi dia dan keluarganya. Dia tidak pernah mengalami dikecewakan oleh Tuhan. Oleh karena itu diapun belajar untuk selalu hidup taat dengan tulus hati dan percaya sepenuhnya kepada Tuhan yang menjamin segala aspek hidupnya.

Nations Light Church Foundation of Christian Living Series

FEAR OF GOD Kalau menurut sejarah orang Yahudi, sebenarnya pada awal mulanya Abraham melakukan penundaan untuk menggenapi perintah Tuhan untuk meninggalkan orang tuanya, tetapi yang penting adalah setelah itu kita mengetahuinya bahwa dia adalah orang yang ditunjuk Allah sebagai bapa bagi semua orang percaya atau beriman. Karena imannya! Karena ketaatannya! Karena ketulusannya kepada Allah. Walau untuk mencapai hal itu tidak sedikit kerikil dan batu yang membuat langkah-langkah iman Abraham hampir terganjal. Jawab Stefanus: "Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah! Allah yang Mahamulia telah menampakkan diri-Nya kepada bapa leluhur kita Abraham, ketika ia masih di Mesopotamia, sebelum ia menetap di Haran, dan berfirman kepadanya: Keluarlah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu. Maka keluarlah ia dari negeri orang Kasdim, lalu menetap di Haran. Dan setelah ayahnya meninggal, Allah menyuruh dia pindah dari situ ke tanah ini, tempat kamu diam sekarang; KPR 7:2-4 Bandingkan ayat di atas dengan Kejadian 11:27-32, barulah pada perintah kedua Abram mentaati perintah Allah. Kejadian 12:1-3, pada ayat 4 - 6 dia pergi meninggalkan Haran menuju tempat yang diperintahkan Tuhan kepadanya. Dan setelah itu dia hidup dengan Allah dan membuktikan Allah yang hidup. Melalui dialah Tuhan membangun sebuah bangsa yang besar yang dibangun dengan dasar iman yang spektakuler bersama dengan Tuhan. Melalui hidup Abraham ini kita bisa belajar bagaimana rencana Tuhan yang besar terlaksana berkat kerjasama antara kehendak dan keinginan Tuhan dengan ketaatan yang absolut yang dimiliki Abraham. Mungkin kita tidak mengerti proses kelahiran iman yang dialami oleh Abraham, tetapi kita tahu bahwa iman itu bekerjasama dengan rancangan Tuhan untuk menghasilkan perkara-perkara besar. Karena begitu besar hormat dan cintanya Abraham kepada Tuhan yang begitu besar (lihat Yohanes 14:15) sehingga melahirkan ketaatan yang absolut terhadap Tuhan, Tuhan begitu sayang kepadanya sehingga dia disebut sebagai sahabat Allah. Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: "Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Karena itu Abraham disebut: "Sahabat Allah." Yakobus 2:23 TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjianNya diberitahukan-Nya kepada mereka. Mazmur 25:14 Berpikirlah TUHAN: "Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini? Kejadian 18:17 Tuhan membuat suatu skenario pamungkas sebagai alat uji terakhir bagi Abraham, yang membuat Allah menggandakan janji dan menyatakan segala yang terbaik, yang luar biasa bagi Abraham dan keturunannya. Dan Allah melaksanakannya atas kehidupan seluruh bangsa Israel sampai sekarang. Ini berbicara ketaatan absolut atas segala kehendak Abraham, walaupun pada awal mulanya dia kurang begitu paham apa maksud Tuhan sebenarnya sehingga dia harus mempersembahkan Ishak anaknya yang adalah anak perjanjian. Tetapi bagi dia itu bukan masalah, dia beranggapan, apapun itu kalau menyenangkan Tuhan dia pasti akan lakukan. Dengan

Nations Light Church Foundation of Christian Living Series

FEAR OF GOD Tuhan dia tidak mau njlimet atau repot mempertanyakan ini dan itu, tetapi apapun yang Tuhan mau pasti dikerjakannya. Itu prinsipnya! Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku." Kejadian 20:22 Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, walaupun kepadanya telah dikatakan: "Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu." Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali. Ibrani 11:17-19 Pada saat kita ini tidak njlimet dengan Tuhan, Tuhan juga tidak akan berbelat-belit dengan kita, tetapi pada saat kita ini tidak tulus dan lurus, maka kita akan kehilangan banyak hal berharga bersama dengan Tuhan dan akan gagal mengalami hal-hal yang luar biasa dengan Tuhan. Orang-orang Israel di dalam penindasan Melalui bagian ini kita akan melihat dan mempelajari kekuatan yang dihasilkan dari kehidupan yang takut akan Allah, orang-orang Israel walalupun di dalam penindasan sekalipun, mereka tetap tahu bagaimana menghadapi situasi-situasi sulit di dalam hidupnya dengan tetap berpegang kepada kebenaran. Mereka tahu bahwa takut akan Allah harus lebih utama dari segala sesuatu bahkan rasa takut mereka kepada musuh sekalipun harus tetap di tundukkan di bawah takut akan Allah. Hasilnya adalah mereka menjadi berani untuk melawan perintah raja yang lalim atau jahat. Bahkan karena mereka terbiasa untuk memprioritaskan takut akan Allah di atas segalanya, di dalam rasa takut mereka akan pembunuhan mereka tetap berani melawan, dengan sikap dan kecerdikan tentunya. Sebab seperti kita pelajari di atas bahwa takut akan Allah membawa kepada kita kecerdikan dan kepandaian, terutama untuk mengatur strategi dan berkelit dari segala kesulitan yang menghimpit mereka. Maka mereka melakukan sesuatu yang penuh resiko, bahkan tempat yang seharusnya menjadi tempat pembuangan dan pembunuhan bayi-bayi Israel malah menjadi tempat perlindungan yang paling kuat dan aman bagi bayi mereka. Bayi Musa. Karena iman maka Musa, setelah ia lahir, disembunyikan selama tiga bulan oleh orang tuanya, karena mereka melihat, bahwa anak itu elok rupanya dan mereka tidak takut akan perintah raja. Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan. Ibrani 11:23,27 Pada saat mereka harus meninggalkan Mesirpun mereka memiliki keberanian untuk menjarah bangsa Mesir dalam semalam dan melangkah dengan keberanian untuk pergi meninggalkan Mesir beserta raja dan rakyatnya untuk menuju kepada tanah pusakanya sendiri.

Nations Light Church Foundation of Christian Living Series

FEAR OF GOD Bidan-bidan di Mesir Saya percaya rasa takut akan Allah bukan hanya milik orang-orang percaya, tetapi bagi siapapun yang rindu hidupnya berfaedah untuk menggenapi kehendak Allah, bahkan itu bangsa asing sekalipun. Di bagian ini kita akan mempelajari apa yang telah dilakukan oleh bidan-bidan di Mesir yang hidup pada zaman penindasan orangorang Israel di Mesir. Kedua bidan ini adalah Sifra dan Pua, mereka adalah bidanbidan yang biasa menolong orang-orang Israel yang akan melahirkan, saya percaya bukan cuma 2 bidan ini, tetapi mengapa hanya kedua bidan ini yang diangkat dalam sejarah dunia ini? Karena mereka takut akan Allah, Allahnya Israel! Tetapi bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak melakukan seperti yang dikatakan raja Mesir kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu hidup. Lalu raja Mesir memanggil bidan-bidan itu dan bertanya kepada mereka: "Mengapakah kamu berbuat demikian membiarkan hidup bayi-bayi itu?" Jawab bidan-bidan itu kepada Firaun: "Sebab perempuan Ibrani tidak sama dengan perempuan Mesir; melainkan mereka kuat: sebelum bidan datang, mereka telah bersalin." Maka Allah berbuat baik kepada bidanbidan itu; bertambah banyaklah bangsa itu dan sangat berlipat ganda. Dan karena bidan-bidan itu takut akan Allah, maka Ia membuat mereka berumah tangga. Keluaran 1:17-21 Seperti Israel menjadi memiliki keberanian untuk melawan dan menjarahi orangorang Mesir dalam kondisi yang paling terjepit sekalipun, bidan-bidan inipun memiliki keberanian yang luar biasa untuk melawan rajanya sendiri, walaupun Mesir adalah kebangsaan mereka. Masih lebih masuk akal, orang-orang Israel yang ditindas yang tentunya memiliki rasa benci kepada penindasnya, sehingga sekali waktu mereka memiliki kesempatan, mereka akan memberontak, saya rasa itu adalah hal yang biasa. Tetapi kedua bidan Mesir ini saya katakan luar biasa sekali. Mereka adalah orang-orang yang diakui keberadan dan kemampuannya oleh pemerintahan bangsa Mesir sebagai bidan yang memiliki izin praktek, tetapi pada prakteknya mereka malahan dengan sengaja melawan dan memberontak kepada raja Mesir, mengapa? Karena mereka tahu bahwa keputusan yang diambil oleh rajanya adalah sesuatu yang jahat dan itu melawan Allah yang luar biasa milik orang Israel. Saya percaya kedua bidan ini, karena sering membantu melahirkan para ibu-ibu Israel, dia melihat, mendengar kesaksian-kesaksian bahkan membuktikan kehebatan dan kedahsyatan Allah orang Israel dalam menolong umatNya. Dari situlah mereka tahu, mengenal dan menjadi takut akan Allah. Oleh karena keberaniannya, mereka bukannya binasa karena dibunuh oleh raja Mesir, tetapi malah sesuatu yang mustahil terjadi di dalam hidup mereka. Berkat besar itu datang dari Allah bangsa Israel, yang tidak pernah diakuinya sebagai Tuhannya, tetapi saya percaya suatu saat mereka melihat dan percaya. Tuhan Allah Israel membuat mereka berumah tangga, sebagai upah dan ganjaran dari takut akan Allah yang membuat mereka berani mengekspresikan rasa takut akan Allah dengan membantu menyelamatkan kelahiran bayi-bayi Israel bagi kepentingan Allah israel. Tuhan Allah Israel memberikan kepada mereka jodoh terbaik mereka sehingga mereka berumah tangga. Musa

Nations Light Church Foundation of Christian Living Series

10

FEAR OF GOD Kalau kita mendengar nama Musa, kita akan langsung terkait dengan sebuah pengertian tentang seseorang yang memimpin orang-orang Israel sebagai sebuah bangsa keluar dari rumah perbudakan yaitu Mesir. Musa menjadi pemimpin bagi Israel selama 40 tahun dan memimpin orang-orang Israel itu untuk belajar hidup mlalui proses untuk mendewasakan mereka dan dengan itu membuang cela Mesir dari mereka. Cela yang adalah mental sebuah bangsa budak, bangsa tertindas menuju kepada bangsa yang besar, umat pilihan yang luar biasa dari Allah israel. Dan itu hanya bisa terjadi selama 40 tahun di padang gurun, dan hanya Musa yang dapat menidik dan mengajar bangsa Israel karena dia seorang yang paling lembut hatinya di antara semua manusia di muka bumi. Bilangan 12:3. Hanya orang yang lembut hati yang bisa diajak kerjasama oleh Tuhan untuk mengerjakan suatu proyek besar yang maha berat. Karena orang yang lemah lembut akan mudah sekali mengikuti manuver dari strategi Allah untuk mengerjakan hal-hal sulit, walaupun sering terjadi perubahan-perubahan. Oleh karena itu, di dalam takutnya akan Allah Israel, Musa menjadi orang yang paling belajar untuk mengenal jalan-jalan Tuhan, karena mengikuti kemauan Tuhan di padang gurun tidaklah mudah. Pada saat manusia sedang dalam keadaan nomal dan bisa berpikir dengan bijak, suatu saat diajak Tuhan untuk bermanuver dengan strategis dengan perubahan-perubahan yang mendadak, pasti masih akan bisa berpikir yang baik dengan sabar dan menurut dengan tulus. Tetapi jika mereka sedang dalam keadaan kesulitan dan himpitan masalah di padang gurun dalam tempo yang cukup lama, masih harus mengikuti gerakan Tuhan yang seperti angin, yang bisa berubah sewaktu-waktu, marilah kita lihat dan perhatikan sekeliling kita, bahkan diri kita sendiripun seringkali tidak lolos untuk tetap menjalankan kehendak dan keinginan Tuhan lewat pimpinan dan cara-caraNya berjalan dalam strategi yang seperti angin itu. Sering kita bersungut-sungut bahkan memberontak seperti orang Israel pada saat Tuhan memainkan skenario yang membuat daging kita habis terbakar dan kulit-kulit rohani kita mengelupas satu demi satu. Tetapi Musa ini hebat hanya karena dia ini manusia yang paling lemah lembut yang sudah disiapkan Tuhan untuk menggenapi rencana Tuhan di masa yang akan datang. Muncul suatu pertanyaan bagi kita semua yang pasti sudah bisa kita jawab sekarang ini. Mengapa Tuhan memilih Musa untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir dan memimpin bangsa Israel melewati padang gurun selama 40 tahun? Jawabnya hanya singkat saja: karena Musa orang yang paling lemah lembut di seluruh muka bumi. Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan yang harus dipilihnya. Mazmur 25:12 Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya TUHAN, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu; bulatkanlah hatiku untuk takut akan nama-Mu. Mazmur 86:11 Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, perbuatanperbuatan-kepada orang Israel. Mazmur 103:7 Hanya orang-orang macam ini yang sanggup mengikuti rencana dan jalan-jalan Tuhan yang penuh dengan misteri. Tetapi Musa sanggup. Bagaimana dengan kita? Orang yang hidup di dalam takut akan Tuhan pasti akan menjadi orang yang lemah lembut. Lemah lembut lemah gemulai, tetapi

Nations Light Church Foundation of Christian Living Series

11

FEAR OF GOD lemah lembut adalah mudah mengikuti, mudah dibentuk, mudah diajar, mudah menerapkan ajaran, dan taat. Raja Uzia Tokoh selanjutnya yang akan membuat kita semakin sadar bahwa takut akan Tuhan adalah salah satu standar utama yang dibutuhkan untuk hidup sebagai Kristen sejati adalah Raja Uzia. Segenap bangsa Yehuda mengambil Uzia, yang masih berumur enam belas tahun dan menobatkan dia menjadi raja menggantikan ayahnya, Amazia. Ia memperkuat Elot dan mengembalikannya kepada Yehuda, sesudah raja mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya. Uzia berumur enam belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan lima puluh dua tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Yekholya, dari Yerusalem. Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Amazia, ayahnya. Ia mencari Allah selama hidup Zakharia (Imam Besar masa itu), yang mengajarnya supaya takut akan Allah. Dan selama ia mencari TUHAN, Allah membuat segala usahanya berhasil. 2Tawarikh 26:1-5 Raja Uzia salah satu raja di Yehuda yang terbaik, yang termuda, yang paling lama memerintah sebagai raja, yang terpandai dan yang terkuat. Bagaimana bisa seorang remaja berumur 16 tahun mencetak prestasi yang luar biasa seperti ini? Karena dia diajar dan tentunya taat untuk hidup dalam takut akan Allah, oleh Imam Besar Zakharia masa itu. Walau dia seorang raja, dia tahu bahwa dengan kelemahlembutan saja dia mampu menerima pengajaran itu dan menerapkannya sehingga dia menjadi salah satu raja yang paling sukses kepemimpinannya di Yehuda. Karena dia takut akan Tuhan Allah Israel, maka Tuhan mengaruniakan hikmat, kepandaian, kecerdikan sehingga dia menjadi salah satu raja yang paling berpengaruh di Timur tengah masa itu, karena kecerdikannya dalam peperang dan pemerintahan, sehingga Alkitab mencatat dia sangat termasyhur di sebagian benua itu. Karena dia adalah raja yang pandai dan cerdik, maka di kerajaannya dimunculkan Tuhan orang-orang yang ahli dan penemu-penemu. Yang ditemukan salah satunya senjata perang yang paling canggih pada saat itu yang disebut cattapult atau pelempar batu besar dan ballistas atau penembak panah yang besar dan kecil. Ini semua di dalam The Message Bible di catat dengan, He also installed the latest in military technology on the towers and Uzia memperlengkapi seluruh tentara itu dengan perisai, tombak, ketopong, baju zirah, busur dan batu umban. Ia membuat juga di Yerusalem alat-alat perang, ciptaan seorang ahli, yang dapat menembakkan anak panah dan batu besar, untuk ditempatkan di atas menara-menara dan penjuru-penjuru. Nama raja itu termasyhur sampai ke negeri-negeri yang jauh, karena ia ditolong dengan ajaib sehingga menjadi kuat. 2Tawarikh 26:14-15 Melalui ini semua kita dapat belajar bahwa orang hidup di dalam takut akan Tuhan akan mendapat segala yang terbaik yang dia perlukan! Yang penting adalah Tuhan selalu turut campur di dalam segala sesuatu yang dia kerjakan dan Tuhan

Nations Light Church Foundation of Christian Living Series

12

FEAR OF GOD mendampingi dengan penyertaanNya. Dan setiap orang yang disertai Tuhan pasti sukses. Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya. Amsal 14:26 Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan. Amsal 15:33 Tetapi prestasi yang dicapai oleh Raja Uzia ternyata tidak bertahan lama, di masamasa kesuksesannya dia malah jatuh di dalam dosa kesombongan yang mengakibatkan dirinya memberontak terhadap Tuhan dan merasa dirinya begitu penting, sehingga dia melanggar ketetapan Tuhan, dengan merebut tugas dan jabatan imam dengan mengangkat dirinya menjadi imam di hadapan Tuhan. Inilah awal kejatuhan dan kehancuran pemerintahannya. Beruntunglah anaknya Yotam tidak seperti dia. Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan. Tetapi imam Azarya mengikutinya dari belakang bersama-sama delapan puluh imam TUHAN, orang-orang yang tegas; mereka berdiri di depan raja Uzia dan berkata kepadanya: "Hai, Uzia, engkau tidak berhak membakar ukupan kepada TUHAN, hanyalah imam-imam keturunan Harun yang telah dikuduskan yang berhak membakar ukupan! Keluarlah dari tempat kudus ini, karena engkau telah berubah setia! Engkau tidak akan memperoleh kehormatan dari TUHAN Allah karena hal ini." Tetapi Uzia, dengan bokor ukupan di tangannya untuk dibakar menjadi marah. Sementara amarahnya meluap terhadap para imam, timbullah penyakit kusta pada dahinya di hadapan para imam di rumah TUHAN, dekat mezbah pembakaran ukupan. Imam kepala Azarya dan semua imam lainnya memandang kepadanya, dan sesungguhnya, ia sakit kusta pada dahinya. Cepat-cepat mereka mengusirnya dari sana, dan ia sendiri tergesa-gesa keluar, karena TUHAN telah menimpakan tulah kepadanya. Raja Uzia sakit kusta sampai kepada hari matinya, dan sebagai orang yang sakit kusta ia tinggal dalam sebuah rumah pengasingan, karena ia dikucilkan dari rumah TUHAN. Dan Yotam, anaknya, mengepalai istana raja dan menjalankan pemerintahan atas rakyat negeri itu. 2Tawarikh 26:16-21 Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan. Amsal 16:18 Berbahagialah orang yang senantiasa takut akan TUHAN, tetapi orang yang mengeraskan hatinya akan jatuh ke dalam malapetaka. Amsal 28:14 Perwira Kornelius Ternyata bidan-bidan di Mesir bukan satu-satunya yang dicatat oleh Alkitab bahwa bangsa-bangsa di luar Israel ada yang mengenal Tuhan Allah Israel atau hidup dalam takut akan Allah, sebenarnya kita bisa mengerti hal ini, kalau kita dengan seksama mempelajari Yitro, Imam di Midian, mertua Musa itu, Nabi Bileam yang walaupun

Nations Light Church Foundation of Christian Living Series

13

FEAR OF GOD tidak takut akan Allah tetapi diceritakan dan dicatat oleh Alkitab bahwa dia adalah nabi walau pada akhirnya dia tersesat dengan keinginannya menjadi kaya. 1Timotius 6:9-10. tetapi melalui pernyataan ini menunjukkan bahwa di luar bangsa Yahudi ada juga orang-orang yang dipilih oleh Tuhan untuk mengenal dan takut akan Allah dan paling tidak ini akan terus terjadi sampai saat ini. Mari kita lihat bagaimana seorang Kornelius itu begitu mendapat perhatian dari Tuhan, sehingga Tuhan ingin kehidupan rohani dan keluarganya, sanak saudaranya dan bahkan dicatat pula dia juga dengan mengumpulkan juga sahabat-sahabatnya untuk mendengar Injil kasih karunia Allah. Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira pasukan yang disebut pasukan Italia. Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah. Jawab mereka: "Kornelius, seorang perwira yang tulus hati dan takut akan Allah, dan yang terkenal baik di antara seluruh bangsa Yahudi, telah menerima penyataan Allah dengan perantaraan seorang malaikat kudus, supaya ia mengundang engkau ke rumahnya dan mendengar apa yang akan kaukatakan." KPR 10:1,2,22 Dan pada hari berikutnya sampailah mereka di Kaisarea. Kornelius sedang menantikan mereka dan ia telah memanggil sanak saudaranya dan sahabat-sahabatnya berkumpul. Ketika Petrus masuk, datanglah Kornelius menyambutnya, dan sambil tersungkur di depan kakinya, ia menyembah Petrus. Tetapi Petrus menegakkan dia, katanya: "Bangunlah, aku hanya manusia saja." Dan sambil bercakap-cakap dengan dia, ia masuk dan mendapati banyak orang sedang berkumpul. Ia berkata kepada mereka: "Kamu tahu, betapa kerasnya larangan bagi seorang Yahudi untuk bergaul dengan orang-orang yang bukan Yahudi atau masuk ke rumah mereka. Tetapi Allah telah menunjukkan kepadaku, bahwa aku tidak boleh menyebut orang najis atau tidak tahir. Itulah sebabnya aku tidak berkeberatan ketika aku dipanggil, lalu datang ke mari. Sekarang aku ingin tahu, apa sebabnya kamu memanggil aku." KPR 10:24-29 Di sini kita mengetahui sekarang bahwa Allah tidak pernah kehilangan cara dan strategi untuk disandingkan dengan orang-orang yang takut akan Allah mengerjakan perkara-perkara besar bagi dunia ini. Di mana ada orang-orang yang takut akan Allah, di situ akan ada rancangan kehendak Allah yang luar biasa. Semua orang dapat dipakai Allah asal dia takut akan Allah. Tidaklah perlu seseorang bersusah-susah untuk mempromosikan dirinya sendiri, betapa baiknya, betapa hebatnya dirinya dan betapa berpotensinya dirinya sehingga dilihat oleh pemimpin-pemimpin di atasnya di dalam gereja sehingga dia diterima untuk melayani di dalam gereja. Malahan seringkali yang seperti ini adalah menipu atau tidak tulus. Asal orang itu hidup dalam takut akan Allah, maka kasih karunia Allah akan kelihatan atas orang itu. Dan hambahamba Tuhan yang takut akan Allah juga akan diijinkan Tuhan untuk mengenali kasih karunia Allah di atas orang itu. Tuhan tidak memandang rupa dan bangsa, tetapi siapapun yang takut akan Allah akan mendapat kasih karuniaNya untuk berkesempatan mengerjakan perkara-perkara besar bagi Allah bersama dengan Allah. Hidupnya akan berfaedah bukan hanya bagi dirinya dan keluarganya, tetapi bagi kota dan bangsanya untuk kemuliaan Allah.

Nations Light Church Foundation of Christian Living Series

14

FEAR OF GOD Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang. Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya. KPR 10:34-35 Rasul Paulus Kita tidak lagi perlu mempertanyakan bagaimana hidup Paulus yang takut akan Allah, tetapi kita akan mempelajari gya hidup takut akan Allah yang dihidupio oleh Paulus sehingga dia menjadi rasul Tuhan Yesus yang terbesar sepanjang sejarah. Takut Akan Allah = Ketulusan Kepada Tuhan Rasul Paulus di dalam kehidupannya yang takut akan Allah, memiliki ketulusan hati yang luar biasa bukan hanya dalam hal berhubungan dengan manusia, tetapi dia tulus kepad Allah, sehingga di dalam takut akan Allah kita bisa menyimpulkan bahwa setiap orang seharusnya hidup dengan tulus terhadap Tuhan Allah Israel, karena Dia adalah Allah yang Maha Tahu. Pada saat kita tidak tulus, mungkin sering kita berpikir Allah akan maklum dan tidak akan tahu, tetapi ini adalah ekspresi orang yang tidak takut akan Tuhan. Kami tahu apa artinya takut akan Tuhan, karena itu kami berusaha meyakinkan orang. Bagi Allah hati kami nyata dengan terang dan aku harap hati kami nyata juga demikian bagi pertimbangan kamu. 2Korintus 5:11 Takut Akan Allah = Tuhan Berkenan Orang yang takut akan Allah menurut Paulus akan hidup di dalam pengudusan setiap hari. Hidup di dalam cara-cara hidup yang membuat Tuhan itu berkenan dan senang kepada orang itu. Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah. 2Korintus 7:1 TUHAN senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orangorang yang berharap akan kasih setia-Nya. Mazmur 147:11 Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan (takut akan Allah); sebab itu Allah, Allah-Mu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutu-Mu. Ibrani 1:9 Apa yang diharapkan sekarang, setelah Tuhan senang dan berkenan dengan kita dan kehidupan kita? Sebenarnya tidak ada, tetapi ada upah yang Tuhan berikan kepada kita jika kita selalu membuat Tuhan senang dan berkenan, yaitu kasih setiaNya, kasih karuniaNya dan urapanNya bagi kita tentunya. Jadi jangan berharap kita akan beroleh banyak hal dari Tuhan, jika kita tidak pernah hidup di dalam takut akan Allah, kita tidak akan memperoleh apa-apa. Jadi mari persembahkan hidup kita seutuhnya kepada Tuhan Allah kita dalam keadaan yang hidup yang kudus, terpelihara dari segala pencemaran itulah yang berkenan kepada

Nations Light Church Foundation of Christian Living Series

15

FEAR OF GOD Allah kita, sehingga Dia akan melakukan banyak perkara dahsyat bersama dengan kita untuk menggarap dunia ini. Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Roma 12:1 Takut Akan Allah = Tahu Mencukupkan Diri Dengan Ucapan Syukur Orang yang tahu hidup di dalam takut akan Allah, menurut Paulus akan hidup dalam segala pengucapan syukur dalam segala sesuatu. Walaupun dia hidup di bawah perintah orang sekalipun bengis tuannya, Rasul Paulus tetap memerintahkan kita untuk tetap tulus dan bisa mengucap syukur dengan keadaan itu. Ini semua karena jiwa takut akan Allah. Karena apa yang kita lakukan ini sebenarnya adalah untuk Alalh bukan untuk manusia. Jadi pengharapan orang yang takut akan Allah bukanlah kepada manusia, tetapi sepenuhnya kepada Tuhan. Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan. Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya. Kolose 3:22-24 Walaupun orang yang berdosa dan yang berbuat jahat seratus kali hidup lama, namun aku tahu, bahwa orang yang takut akan Allah akan beroleh kebahagiaan, sebab mereka takut terhadap hadirat-Nya. Pengkhotbah 8:12 Orng yang takut akan Tuhan Allah akan hidup di dalam pengucapan syukur yang terbaik, pengucapan syukur yang lahir bukan karena berkelebihan dan bersukacita selalu, tetapi pengucapan syukur di dalam segala hal. Dan orang yang tahu mengucap syukur di dalam segala hal akan menjadi orang yang selalu akan mencukupkan diri dalam segala hal, segala situasi dan kondisi. Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Filipi 4:11 Gereja Perjanjian Baru Nah, di bagian terakhir ini saya akan menyatakan suatu yang luar biasa dan inilah kunci kesuksesan gereja Tuhan dan bisa saya katakan bagi gereja masa kini ini akan menjadi kunci multiplikasi Tubuh Kristus yang luar biasa. Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus. KPR 9:31

Nations Light Church Foundation of Christian Living Series

16

FEAR OF GOD Yaitu jika setiap Tubuh Kristus atau gereja Tuhan mengajarkan takut akan Allah kepada setiap jemaatnya, membangun jemaatnya untuk menghidupi dan bertumbuh di dalam takut akan Allah, saya percaya apa yang pernah terjadi di zaman gereja mula-mula di perjanjian Baru, pasti akan terjadi lagi. Yaitu gereja akan mengalami fenomena multiplikasi yang luar biasa. Karena Allah berkenan untuk campur tangan dengan cara apapun untuk bekerja sama. Mengapa Allah mau bekerja sama? Ya. Karena Allah melihat bahwa kita menjadi orang-orang yang layak diserahi tanggung jawab besar, karena seberapa yang dititipkan Tuhan kepada kita, kita kerjakan dengan setia untuk membuat mereka hidup di dalam takut akan Allah. Tetapi jika kita bukan menjadi orang layak diberi tanggung jawab besar (mengajar orang dan gereja di dalam hidup yang takut aka Allah) pasti Tuhan akan mengalihkan pekerjaan itu kepada orang lain atau gereja lain yang Tuhan pandang layak. Kenyataan gereja masa kini sering tidak lagi berfokus kepada penginjilan kepada jiwa-jiwa yang terhilang, tetapi lebih sering berfokus kepada jemaat dan jemaat gereja lain, tetapi terhadap jemaat, juga seringkali gereja tidak berfokus untuk memultiplikasikan jemaat maksudnya menjadikan jemaat yang kita didik dan ajar untuk takut akan Tuhan memiliki kerinduan meperbanyak diri dengan orang-orang lain yang takut akan Allah pula. Karena orang yang takut akan Tuhan pasti akan memiliki kerinduan besar agar orang lain seperti dirinya, karena dia sendiri tahu bagaimana hidup di dalam takut akan Allah itu membawa banyak keuntungan. Yang ingin saya katakan adalah, jangan sampai kita hanya mengajarkan kepada jemaat Tuhan hal-hal yang menyenangkan dan memuaskan telinga mereka dengan segala sesuatu yang mereka ingin dengar, tetapi sudah saatnya gereja Tuhan membangun jemaat untuk hidup di dalam takut akan Allah dengan sungguh-sungguh, sehingga di suatu saat nanti pada kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya kita tidak akan dituntut karena kelalaian kita. Mendidik jemaat untuk hidup di dalam takut akan Allah adalah suatu yang sangat penting dan vital, karena ini berkaitan langsung dengan masa depan mereka di hadapan Tuhan di kekekalan. Jika jemaat tidak tahu bahwa kehidupan Kristen itu harus hidup di dalam takut akan Allah, maka suatu saat kitalah paera hamba-hamba Tuhan yang akan disalahkan, dan mereka akan menuntut balik kita di hadapan Tuhan, karena mereka merasa selama mereka hidup mereka tidak pernah dididik untuk hidup di dalam takut akan Allah. Sehingga menyebabkan hidup mereka selama di dunia ini penuh dengan kompromi dan toleransi keduniawian yang membuat hidup mereka tidak pernah berkenan kepada Allah. Akhirnya mereka gagal untuk memperoleh keselamatan mereka. Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, Filipi 2:12 Takut Akan Tuhan = Multiplikasi Gereja yang mengambil tanggung jawab ini pasti akan bermultiplikasi karena itulah isi hati Tuhan. Tuhan ingin setiap gereja Tuhan hidup di dalam takut akan Allah. Karena tanpa takut akan Allah tidak mungkin kita akan bertemu dengan Tuhan. Karena tanpa takut akan Allah kita pasti menjadi seteru Allah. Karena tanpa takut akan Tuhan, pasti kita akan berjalan dengan cara kita sendiri tanpa jalan-jalan Tuhan. Setelah kita tahu bagaimana hidup di dala takut akan Allah itu dahsyat, maka mari kita hidup di dalamnya dengan tulus hati dan penuh pengucapan syukur kepada Allah

Nations Light Church Foundation of Christian Living Series

17

FEAR OF GOD kita, dengan demikian kita menyempurnakan kasih karunia Allah yang Dia anugerahkan kepada kita. Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri, karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain [yang hidup tanpa takut akan Allah], tetapi berjaga-jaga dan sadar. Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam. Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan. Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, yang sudah mati untuk kita, supaya entah kita berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Dia [di dalam takut akan Allah]. 1Tesalonika 5:4-10 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. 1Tesalonika 5:23

Anda mungkin juga menyukai