Oleh.dr.Eko Purnomo,SpKN
3. 4. 5.
1 1 4 1 1 1
1 1
Pemeriksaan yang sensitif dan non invasif untuk menilai perfusi miokardial berdasarkan penangkapan(up-take) radiotracer oleh miokardium
Tujuan
Menilai penyakit jantung koroner, infark miokard, hipertrofi ventrikel kiri/kanan, septum asimetrik,LBBB, stratifikasi dan prognosa penyakit jantung koroner, penentuan viabilitas miokard
Menggunakan Kamera Gamma SPECT komputer digital metode GATED pemeriksaan EKG Treadmill test
Preparasi pasien
Persiapan pasien : -obat-obatan golongan penyekat beta dihentikan 1224jam. dianjurkan menggunakan pakaian olahraga. tidak perlu puasa makan minum. minum susu atau makan berlemak pasca penyuntikan radiotracer
Preparasi obat/kontras
Setelah alat gamma camera dikalibrasi, masukan data pasien kedalam computer. Pasien dalam posisi tidur terlentang,lengan diletakkan diatas kepala. Suntikan 8-10 mCi 99mTc-sestamibi atau tetrofosmin secara intra vena pada puncak beban dan latihan fisik dipertahankan 1-2 menit. Beban fisik dihentikan bila pasien sudah mencapai minimal 85% target atau ada keluhan nyeri dada,pusing, keringat dingin atau tidak sanggup lagi meneruskan latihan beban. Pemeriksaan scan dilakukan segera setelah latihan fisik selesai. Bila diperlukan scan saat istirahat 4 jam setelah latihan fisik, disuntik 10-15mCi sebelum scan dilakukan. Akwisisi data,scan dinamik,matriks 64x64,jumlah proyeksi 32(180 derajat),30 detik/proyeksi;sudut pencitraan:RAO 35 sampai LPO 215. Pemrosesan data program myoflex spect, kontrol kwalitas akwisisi data dengan cine display dan sinogram, tiga proyeksi sagital,horisontal dan koronal.
Expertise
Scan jantung
Penyakit jantung koroner Infark miokard Hipertrofi ventrikel Hipertrofi septum asimetrik Stratifikasi risiko dan prognosa penyakit jantung koroner Penentuan viabilitas miokard Perfusi miokard Gated blood pool
Nuclear Cardiology
Radionuclide imaging
First pass study (radionuclide angiography) Muga (radionuclide ventriculography) Acute myocardial scan Myocardial perfusion scan
PPM SPECT non-invasif efektif untuk deteksi abnormalitas perfusi miokard untuk menentukan stratifikasi risiko dan prognosis Penting untuk seleksi tindakan revaskularisasi Keberadaan dan luasnya iskemi pasca infark merupakan prediktor risiko Risiko serangan jantung <10% tanpa sisa iskemik Risiko serangan jantung 40-50% dengan iskemik Stabil setelah serangan IMA dengan defek perfusi kecil dapat dikelola secara konservatif
Myocardial perfusion scan findings associated with increased risk for cardiac events after acute myocardial infarction
Perfusion defects induced by exercise, dipyridamole or adenosine Reversible perfusion defects in multiple coronary vascular territories Large perfusion defect size Improved reperfusion after Tl201 reinjection Increased lung uptake Left ventricular cavity dilatation Left ventricular dysfunction on gated myocardial perfusion scan Abnormal right ventricular Tl-201 uptake
Viability
S 0585/01
NO SEX AGE
Normal
Iskemia Reversibel
Iskemia Irreversibel
SELESAI
Selamat belajar dan menjadi dokter