Anda di halaman 1dari 46

Proposal Penelitian

PERBEDAAN KADAR INTERLEUKIN 6 (IL-6) BERDASARKAN LUAS


LESI KORONER MENGGUNAKAN SKOR SYNTAX PADA PASIEN
SINDROM KORONER AKUT (SKA)

Oleh : dr. Delpiana Siallagan

Pembimbing I : dr. Ricke Loesnihari, M.Ked (Clin-Path),Sp.PK(K)


Pembimbing II : Dr. dr. Refli Hasan,SpPD,K-KV,FINASIM SpJP (K),FAsCC

DEPARTEMEN PATOLOGI KLINIK FK USU MEDAN


2022
PENDAHULUAN
WHO : thn 2019 ada > 17,9 juta orang meninggal karena
penyakit kardiovaskular (31 %) dari kematian global.
Thn 2030 : diperkirakan 23,6 juta orang meninggal
karena penyakit kardiovaskular
Di Eropa > 4 juta kematian/tahun Penyakit
kardiovaskular aterosklerosis
Riskesdas thn 2018: angka penyakit jantung & pembuluh
darah di Indonesia me ↑ (15 dari 1000 orang)
Riskesdas SUMUT thn 2018 : penyakit jantung
terdiagnosa dokter 1,33 persen
PENDAHULUAN
Studi Ling et al, 2021, memperoleh hasil korelasi yang
signifikan antara apo B dan skor gensini (r=0,127, p value =
0,047)
Penelitian Gerin et al, 2017 didapatkan adanya korelasi
signifikan antara kadar interleukin 6 (IL-6) dengan derajat
keparahan penyakit arteri koroner ( r=0,484, p< 0,001)
Studi Djuric et al, 2021, memperoleh hasil adanya hubungan
signifikan antara interleukin 6 (IL-6) dengan keparahan penyakit
arteri koroner berdasarkan skor SYNTAX dengan nilai p= 0,017
RUMUSAN MASALAH
Apakah terdapat perbedaan kadar interleukin 6
(IL-6) berdasarkan luas lesi koroner
menggunakan skor SYNTAX pada pasien
sindrom koroner akut (SKA) ?

HIPOTESIS PENELITIAN
Terdapat perbedaan kadar interleukin 6 (IL-6)
berdasarkan luas lesi koroner menggunakan
skor SYNTAX pada pasien sindrom koroner
akut (SKA)
7
TUJUAN PENELITIAN
TUJUAN UMUM

Mengetahui perbedaan kadar interleukin 6 (IL-6) berdasarkan luas


lesi koroner menggunakan skor SYNTAX pada pasien sindrom
koroner akut (SKA)

TUJUAN KHUSUS
1.Mengetahui distribusi frekuensi karakteristik umur, jenis kelamin,
faktor resiko lain pada pasien sindrom koroner akut (SKA)
2.Mengetahui rerata nilai skor SYNTAX pada pasien sindrom
koroner akut (SKA)
3.Menganalisa rerata kadar interleukin 6 (IL-6) pada pasien
sindrom koroner akut (SKA)

8
9
DEFINISI
Sindrom Koroner Akut (SKA) : kumpulan gejala klinis ditandai
dengan nyeri dada dan gejala lain akibat kurangnya aliran darah ke
jantung, biasanya disebabkan oleh plak aterosklerotik

Gambar Jantung yang mengalami Infark Miokard (Thygesen et al, 2018)


EPIDEMIOLOGI

SKA: urutan pertama penyakit jantung yang


membutuhkan perawatan darurat, 80 % penyebab
kematian penyakit jantung
Di AS sekitar 1 juta orang meninggal karena Infark
miokard akut
WHO tahun 2012: > 17,5 juta orang meninggal karena
penyakit kardiovaskular
Thn 2030 : ada 23,6 juta orang meninggal karena penya
kit kardiovaskular
FAKTOR RESIKO PJK

Peningkatan umur: usia menyebabkan perubahan dalam


jantung & pembuluh darah
Jenis Kelamin Laki-laki . Pada wanita lebih sulit terjadi
PJK karena ada efek perlindungan estrogen
Dislipidemia
DM
Merokok : mengubah metabolisme peningkatan
kolesterol darah & menurunkan HDL
Hipertensi
PATOGENESIS
KLASIFIKASI
Sindrome Koroner Akut (SKA) : STEMI, NSTEMI, UAP

Gambar Algoritme Diagnosis SKA (ESC, 2020)


DIAGNOSIS
Pemeriksaan Laboratorium
TINJAUAN PUSTAKA
Interleukin 6 (IL-6)

 Interleukin 6 (IL-6):
mediator solubel dengan
efek pleiotropik pada
proses inflamasi, respon
imun dan hematopoeisis.
Gambar Topologi empat heliks dari
protein interleukin-6 (IL-6)

 Interleukin 6 (IL-6) : glikoprotein dengan BM 26 kDa, Molekul IL-6 terdiri


dari 212 asam amino. Gen IL-6 terletak pada kromosom 7p21, panjangnya
kira kira 5 kb (termasuk 5 ekson dan 4 intron)
Regulasi Sintesis Interleukin 6 (IL-6)

Interleukin 6 (IL-6) diproduksi makrofag mononuclear, sel T


helper 2, sel B, sel endotel vascular, sel otot polos dan
fibroblast
Patogen eksogen sebagai PAMP (Pathogen-Associated Molecular
Patterns)
Faktor resiko menginduksi IL-6 pada penyakit
Kardiovaskular

Ko
SKOR SYNTAX

Stenosis a.koroner dapat terjadi sebagian ataupun total


dari satu atau > a.koroner atau cabang cabangnya dapat
dilihat dengan angiografi koroner
Skor SYNTAX: dikembangkan menilai kompleksitas
anatomi lesi arteri Left Main (LM) atau lesi ketiga
pembuluh darah koroner
Berdasarkan skor SYNTAX, populasi kelompok dibagi 3
skor SYNTAX : Skor rendah (0-22), skor menengah (23-
32) dan skor tinggi (≥ 33).
SKOR SYNTAX
Skor SYNTAX dihitung dengan program komputer atau kalkulator
SYNTAX berbasis internet versi 2.10 dari web:
www.syntaxscore.com

Gambar 2.13. Algoritme skor SYNTAX


Skor SYNTAX
Tabel. Faktor Pemberat tiap Segmen

Gambar. The coronary tree segments


Skor karakteristik lesi yang merugikan
Penilaian Panjang Lesi Oklusi Total
Gambar. Klasifikasi Bifurkasio Gambar. Bifurkasio < 70 derajat
KERANGKA TEORI
KERANGKA KONSEP
METODE PENELITIAN
DESAIN PENELITIAN

Penelitian ini merupakan studi analitik dengan rancangan penelitian


potong lintang (cross – sectional study)

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian dilakukan di Departemen Patologi Klinik FK USU / RSUP H.


Adam Malik Medan bekerjasama dengan Instalasi Penyakit Jantung
Terpadu RSUP H. Adam Malik Medan, mulai bulan Desember 2022 -
Februari 2023
KRITERIA INKLUSI KRITERIA EKSKLUSI
Pasien SKA (STEMI, Pasien dengan penyakit
NSTEMI, UAP) kanker
Pasien yang menjalani Pasien dengan penyakit
angiografi koroner infeksi
Bersedia mengikuti Pasien post CABG
penelitian. Pasien riwayat PCI
METODOLOGI PENELITIAN
Besar Sampel

Dimana:
n = jumlah sampel minimal yang diperlukan
Zα= Kesalahan tipe 1 = 5 % = 1,96
Zβ= Kesalahan tipe 2 = 20 % = 0,84
r = nilai korelasi dari Ling et al, 2021 = 0,479
maka besar jumlah sampel adalah:

Maka jumlah sampel minimal penelitian = 32 orang


VARIABEL PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN
Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional Pengukuran Hasil Ukur Skala
1. Sindrom Suatu spektrum klinis Pemeriksaan 1. STEMI Nominal
Koroner Akut berupa nyeri dada Fisik, EKG, 2. NSTEMI
(SKA) khas infark > 20 Enzim jantung, 3. UAP
menit, penjalaran Angiografi
hingga ke leher, koroner
rahang bawah atau
lengan kiri, tidak
respon sepenuhnya
dengan nitrat terdiri
dari STEMI, NSTEMI
dan UAP
2. Interleukin 6 Sitokin proinflamasi Pemeriksaan pg/mL
(IL-6) Nilai Normal: 0 – 7 serum dengan
pg/mL menggunakan
alat Cobas 411
menggunakan
metode ECLIA
(Electrochemil
uscent
Immunoassay)
METODOLOGI PENELITIAN

N Variabel Definisi Pengukuran Hasil Ukur Skala


o Operasional

3 Skor SYNTAX Suatu sistem skoring Perhitungan skor Skor Skala numerik
yang dikembangkan dengan melihat
untuk menilai angiografi koroner
karakteristik vaskulatur
koroner dengan menilai
secara keseluruhan
jumlah lesi, lokasi lesi
dan kompleksitas lesi.
CARA KERJA
Pra-Analitik
• Proses persiapan
pengambilan sampel
• Persiapan alat dan reagen

Post Analitik
Input data hasil Analitik
pada Laboratory
Information Pemeriksaan Interleukin 6 (IL-6)
System
Pemeriksaan Interleukin 6 (IL-6)

01 Metode ECLIA

02 Alat Cobas 411

03 Bahan Serum Penderita SKA

www.free-powerpoint-templates-design.com
Prosedur Pemeriksaan Kadar Interleukin 6 (IL-6)

Setelah bahan disiapkan, siapkan strip mikroplat untuk pemeriksaan


Inkubasi pertama: 30 µL sampel diinkubasi dengan biotinylated monoclonal IL-6
antibodi spesifik
Inkubasi kedua: setelah ditambahkan antibody spesifik monoclonal IL-6 yang
telah dilabel dengan kompleks Ruthenium dan mikropartikel streptavidin 
antibodi akan membentuk komplek sandwich dengan antigen dari sampel
Campuran reaksi dimasukkan ke dalam sel pengukur dimana mikropartikel
secara magnetis ditangkap ke permukaan elektroda. Zat tak terikat kemudian
dihilangkan dengan ProCell/ProCell M. Penerapan tegangan pada elektroda
menginduksi emisi chemiluminescent yang diukur dengan photomultiplier.
Hasil ditentukan melalui kurva kalibrasi yang yang merupakan instrument
khusus yang dihasilkan oleh kalibrasi 2 titik dan kurva master yang disediakan
melalui kode batang reagen atau kode batang elektronik
PEMANTAPAN KUALITAS
Pemantapan kualitas penting untuk mencegah terjadinya
kesalahan dalam pemeriksaan. Untuk itu sebelum
melakukan pemeriksaan perlu dilakukan persiapan yang
cukup untuk menghindari kesalahan dalam
pemeriksaan.
Prosedur yang harus diperhatikan diantaranya adalah
dimulai dari preanalitik, analitik dan
postanalitik.Pemantapan kualitas dilakukan setiap kali
pada saat awal pemeriksaan untuk menjamin ketepatan
hasil pemeriksaan yang dikerjakan. Sebelum dilakukan
pemeriksaan harus dilakukan kalibrasi terhadap alat-alat
yang digunakan
Ethical Clearence dengan Informed
Consent

Ethical Clearence diperoleh dari Komite Penelitian Bidang


Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Medan / RSUP. H. Adam Malik. Medan

Inform consent diminta secara tertulis dari subjek penelitian atau


diwakili oleh keluarganya yang ikut bersedia dalam penelitian
setelah mendapatkan penjelasan mengenai maksud dan tujuan
dari penelitian ini.
41
METODOLOGI PENELITIAN
Analisa Data

Data dianalisis
dengan melihat
Mengguna kadar interleukin 6
(IL-6) berdasarkan Nilai p <
kan Uji luas lesi koroner 0,05
perangkat Distribusi menggunakan dianggap
lunak skor SYNTAX bermakna
SPSS menggunakan uji
statistik yaitu t
independent

42
METODOLOGI PENELITIAN
Perkiraan Biaya Penelitian
No. Uraian Jumlah

1. Pengadaan alat tulis & Administrasi Rp. 1.000.000  

2 Pengadaan Reagensia Rp 13.000.000

3. Pengadaan alat-alat disposibel Rp. 1.000.000  

4. Pengolahan hasil statistik Rp. 1.000.000  

5. Biaya tak terduga Rp. 500.000

Total Biaya Rp. 16.500.000   43


KERANGKA KERJA

Anda mungkin juga menyukai