Anda di halaman 1dari 7

RESUME

Instrumen Penelitian dalam Metodologi Penelitian Bisnis


Disusun untuk memenuhi mata kuliah Metodologi Penelitian Bisnis Dosen Pengampu : Dr. Naili Farida

Disusun oleh: Fansyuri Ilham Mudayana (D2D009038)

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2011

INSTRUMEN PENELITIAN

Dalam sebuah penelitian, dibutuhkan berbagai macam informasi yang didapat dari data langsung (primer) maupun data tidak langsung (sekunder). Biasanya mekanisme pengumpulan data dalam penelitian sosial didapat dari teknik wawancara, survei, pengamatan/observasi, dan angket. Semua mekanisme di atas membutuhkan instrumen penelitian yang digunakan sebagai jembatan agar data-data yang diperlukan bisa didapat. Kualitas instrumen penelitian kuantitatif dapat dilihat dari validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data yang berhubungan dengan efektifnya metode-metode yang digunakan dalam mengumpulkan data, sedangkan kualitas penelitisan kualitatif terukur dari bagaimana seorang peneliti mampu menggabungkan seluruh data dari berbagai teknik dan sumber data yang ada (triangulasi) dalam arti kualitas peneliti itu sendiri yang menjadi alat human instrumen. Instrumen penelitian adalah segala peralatan yang digunakan untuk memperoleh, mengolah, dan menginterpretasikan informasi dari para responden dengan metode pengukuran yang sama. Instrumen yang digunakan pada suatu penelitian tidak bisa dipakai berulang-ulang pada obyek penelitian yang berbeda karena setiap obyek penelitian memiliki tingkat kekhasannya masing-masing sehingga seorang peneliti harus merancang sendiri instrumen penelitiannya yang sesuai. Adapun tujuan dari instrumen penelitian adalah: 1. Sebagai alat pencatat informasi yang diperoleh dari responden. 2. Sebagai alat untuk mengorganisasi proses wawancara 3. Sebagai alat evaluasi kinerja peneliti. Secara garis besar, alat evaluasi yang digunakan dapat digolongkan mendai dua macam yakni tes dan non tes. Cara kerja masing-masing dari kedua teknik tadi jika dirinci adalah sebagai berikut: 1. Observasi ialah bagaimana seorang peneliti terjun langsung ke obyek penelitian untuk mengetahui fakta yang sesungguhnya terjadi. Menurut Marshal (1995) melalui observasi, peneliti belajar mengenai kebiasaan dan arti dari kebiasaan tersebut. 2. Wawancara sebagai teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengunjiungi langsung para terwawancara utnuk mengorek segala sesuatu yang diketahuinya sebagai bahan acuan data.

3. Teknik angket bisa berupa tes yang di dalamnya berisi berbagai daftar pertanyaan kepada responden yang dibutuhkan oleh peneliti guna mengumpulkan data-data seputar masalah yang akan diteliti. 4. Dokumentasi diperlukan apabila pada suatu penelitian dibutuhkan visualisai mengenai obyek yang akan diteliti. 5. Trianggulasi merupakan gabungan dari keempat teknik yang diatas dengan tujuan untuk menguji kredibilitas data-data yang telah dikumpulkan dari berbagai macam teknik tadi. Dibawah ini merupakan perbedaan antar metode/teknik pengumpul data penelitian dengan instrumen pene;itian: Metode 1. Tertulis 2. Tes lisan 3. Angket 1. Soal tes 2. Rambu-rambu pertanyaan 3. a. Angket b. skala bertingkat 4. Wawancara 5. Pengamatan 6. Dokumentasi 4. a. Pedoman wawancara b. ceklis 5. ceklis 6. a. Ceklis b. kerangka, sistematika data hasil analisis Instrumen

Macam-macam observasi dan instrumennya Menurut Sanafiah Faisal (1990) observasi dapat diklasifikasikan menjadi observasi partisipatif (participant observation), observasi terang-terangan dan tersamar (overt observation and covert observation), dan observasi yang tak terstruktur (unstructured observation). 1. Observasi partisipatif Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan rutin obyek yang sedang diamati atau yang sedang digunakan sebagai sumber penelitian. Peneliti dapat menajadi sosok yang menyatu dalam obyek penelitiannya seperti menjadi anggota suku pada sebuah pedalaman

terpencil, dengan begitu peneliti dapat merasakan atmosfer yang sama dengan orang-orang disekitarnya. Menurut Susan Stainback (1988) observasi terbagi menjadi empat yaitu partisipasi aktif, partisipasi moderat, partisipasi pasif, dan partisipasi lengkap. a. Partisipasi pasif Peneliti terjun untuk melihat apa yang dilakukan oleh obyek penelitian, namun hanya sebatas penelitian saja dan tidak ikut terlibat dalam kegiatannya. b. Partisipasi moderat Terdapat keseimbangan pada diri peneliti antara posisinya sebagai orang dalam dan orang luar. Peneliti mengikutsertakan dirinya pada beberapa kegiatan saja dan tidak semuanya. c. Partisipasi aktif Dalam observasi ini, peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan oleh narasumber namun belum lengkap. d. Partisipasi lengkap Dalam observasi ini, peneliti menjadikan dirinya sebagai bagian dari kehidupan narasumbernya. Jadi, peneliti terlibat penuh dalam setiap kegiatan yang dilakukan sehingga peneliti tersebut seolah tidak terlihat sedang melakukan aktifitas penelitian. 2. Observasi terus terang atau tersamar Pada observasi ini, peneliti mengatakan dengan sesungguhnya kepada narasumber bahwa ia sedang melakukan penelitian. Namun ada juga peneliti yang tidak memberitahu identitas ia sebagai peneliti kepada narasumbernya. Biasanya hal ini dilakukan karena data yang dicari merupakan data rahasia. 3. Observasi tak terstruktur Observasi tak terstruktur adalah observasi yang tidak direncanakan dengan sistematis. Dilakukannya observasi tak terstrukutr karena peneliti tidak mengetahui kepastian masalahnya. Pada saat observasi ini, peneliti tidak menggunakan instrumen yang telah baku Pada penelitian kualitatif, observasi yang dilakukan menggunakan observasi tidak terstruktur, karena tidak adanya fokus penelitian yang jelas. Biasanya fokus akan berkembang seiring dengan proses jalannya observasi.

Instrumen wawancara Secara umum wawancara dibedakan atas wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Seperti kuesioner, wawancara tersturktur terdiri darti serentetan pertanyaan yang

diberi tanda ceklis. Instrumen yang digunakan (daftar ceklis) terkadang disembunyikan dari responden , namun banyak juga yang diperlihatkan bahkan para responden yang diminta menceklis sendiri daftar pertanyaannya. Ditinjau dari pelaksanaannya, maka dibedakan atas: a. Wawancara bebas dimana pewawancara bebas menayakan apa saja kpd responden namun tetap mengindahkan pada data yang akan dihimpun. Metode ini peneliti tidak mempersiapkan bahan wawancaranya jadi bersifat spontan. b. Wawancara terpimpin, yaitu wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan sederet daftar pertanyaan yang rinci dan sistematis. c. Wawancara bebas terpimpin, merupakan gabungan diantara keduanya.

Kuesioner Dari cara menjawab maka ada: a. Kuesioner terbuka: pewawancara memberi kesempatan kepada responden untuk mnenjawab dengan kalimatnya sendiri. b. Kuesioner tertutup: pewawancara sudah menyediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Dari jawaban yang diberikan ada: a. Kuesioner langsung yaitu responden menjawab tentang dirinya. b. Kuesioner tidak langsung, yaitu responden menjawb tentang orang lain. Dipandang dari bentuknya maka ada: a. Kuesioner pilihan ganda, sama dengan kuesioner tertuutup. b. Kuesioner terbuka c. Check list, sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan tanda check pada kolom yang sesuai. d. Rating scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, moisalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidsak setuju.

Dokumentasi Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, para konsumen/penguji dari hasil penelitian pasti membutuhkan bayangan visualisasi terhadap obyaek yang diteliti. Untuk itu seorang peneliti membutuhkan alat yang dapat memindahkan contoh dari obyek tersebut kedalam sesuatu yang dapat dilihat berulang-ulang oleh para khalayak.

Metode dokumentasi dapat dilaksanakan dengan: 1. Pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis besar atau kategori yang dicari datanya. Contoh: Opini tentang Kinerja Manajer Nama karyawan:..................................................................... Pendidikan:............................................................................. a. Kepeminpinan Tidak memuaskan Kurang memuaska n Cukup memuaskan Memiliki kharisma kepemimpina n yg baik tapi tidak menunjukkan adanya kemajuan Memuaskan Sangat memuaskan

Kurang memiliki kharisma kepemimpina n

Lemahnya respect terhadap karyawan

Kepemimpina Berkepemimpina n sangat bagus. n baik dan respect Menampakkan terhadap adanya karyawan kemajuan.

Kotak-kotak diatas menunjukkan keadaan karyawan atau pegawai yang menjadi subyek penelitian, peneliti hanya menandai pada kotak-kotak yang sesuai. Untuk merekam data dari beberapa karyawan , peneliti dapat menderetkan nama-nama subyek tersebut u tuk dijadikan sebagai judul dari tabel. 2. Dokumentasi tidak hanya diidentikkan dengan tulisan saja, tetapi juga dapat berupa pengambilan benda-benda yang dapat dijadikan bahan penelitian. Seiring dengan perkembangan teknologi, dokumentasi berarti menggunakan instrumen-instrumen canggih seperti kamera, video camcorder, dsb. Metode dokumentasi ini dapat menjadi metode utama apabila peneliti melakukan pendekatan analisis isi (content analysis).

Trianggulasi Melalui trianggulasi, peneliti berarti peneliti menggunbakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara, dan dokumentasi sekaligus.

Daftar Pustaka

Sugiyono. Metodologi Penelitian Bisnis, Penerbit Alfabetha Bandung, Bandung:2008 Emory, C. William. R. Cooper, Donald. Metodologi Penelitian Bisnis jilid kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta: 1999.

Anda mungkin juga menyukai