tingkah
laku
karyawan,
sebenarnya
yang
banyak
secara nyata
yang
yang
dapat
berada
lain
yang
dapat
juga
diindikasikan
menjadi
pengaruh
2008
ABSENSI
2009
2010
8,33%
12,50%
14,16%
4,16%
9,16%
10.83%
12,49%
21,66%
24,96%
Sumber: CV. Putra Jaya Sahitaguna divisi penggilingan.
2011
10,83%
8,30%
19,13%
PRODUKSI
Target Produksi
Realisasi
4.032 ton/th
4.368 ton/th
4.032 ton/th
3.360 ton/th
4.032 ton/th
3.024 ton/th
4.032 ton/th
3.696 ton/th
Rata prod/bln
364 ton
280 ton
252 ton
308 ton
kinerja karyawan semakin tidak baik. Kemudian di tahun 2011 dari produksi yang
direncanakan hanya mampu mencapai 91,7%. Pada tahun ini mengalami
peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 16,7% namun hal ini belum dapat
dikatakan berhasil karena masih belum dapat mencapai target produksi.
Ketidaksetabilan produksi sejalan dengan penilaian kinerja yang dilakukan
perusahaan pada karyawannya. Penilaian yang dilakukan perusahaan setiap
tahunnya menunjukan penurunan. Berikut daftar penilaian karyawan Bagian
produksi divisi penggilingan CV Putra Jaya Sahitaguna
Tabel 1.3
Penilaian kinerja karyawan bagian produksi divisi penggilingan CV. Putra Jaya
Sahitaguna
Keterangan
Absensi
Prestasi kerja
Ketertiban
Total
2011
96,2
94,5
92,3
94,33
Total
95,5
93,27
92,4
93,72
mengenai
ketertiban dalam menaati peraturan yang ada, misalnya karyawan dilarang untuk
merokok dalam bekerja. Hal lainnya yang menjadi dasar penilaian adalah
berkaitan dengan pemakaian alat alat oprasianal sepeti kunci untuk perbaikan
mesin, dan pemeliharaan kebersihan mesin. (Staf admministrasi bapak Saifudin
Afif )
Berdasarkan uraian latar belakang dan permasalahan-permasalahan
perusahaan di atas, maka dipilih judul Pengaruh Semangat Kerja, Lingkungan
Kerja, Kompensasi, dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan (Study Kasus
Pada Perusahaan Bagian produksi divisi penggilingan CV Putra Jaya
Sahitaguna)
1.2
Rumusan Masalah
2.
3.
4.
5.
6.
10
7.
8.
terhadap
motivasi
karyawan
bagian
produksi
divisi
lingkungan
kerja,
Bagaimana
pengaruh
antara
semangat
kerja,
Tujuan Penelitian
Tujuan diadakan penelitian ini untuk mengidentifikasikan besarnya
2.
3.
4.
5.
11
6.
7.
8.
terhadap
motivasi
karyawan
bagian
produksi
divisi
1.4
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini hendak membahas tentang pengaruh semangat kerja,
Kegunaan Teoritis
Untuk memberikan sumbangan pikiran terhadap ilmu pengetahuan
Kegunaan Praktis
a. Bagi Penulis
12
memperluas
wawasan,
juga
mengembangkan
ilmu
dalam
melakukan
kebijaksanaan
pengembangan
bagi
penelitian
yang
selanjutnya
dengan
13
kerja
adalah
keinginan
dan
kesungguhan
seseorang
14
2.
3.
4.
menunjukkan bahwa
Kegelisahan dimana-mana
Kegelisahan tersebut dapat berbentuk ketidaktenangan dalam bekerja,
keluh kesah serta hal-hal lain. Terusiknya kenyamanan karyawan
15
7.
Pemogokan
Pemogokan adalah wujud dari ketidakpuasan, kegelisahan dan sebagainya.
Jika hal ini terus berlanjut maka akan berunjung ada munculnya tuntutan
dan pemogokan.
Menurut Nitisemito (1984: 170), ada beberapa cara untuk meningkatkan semangat
kerja karyawan, antara lain :
1. Gaji yang cukup
2. Memperhatikan kebutuhan rohani
3. Sekali-kali perlu menciptakan suasana kerja yang santai
4. Harga diri karyawan perlu mendapatkan perhatian
5. Tempatkan para karyawan pada posisi yang tepat
6. Berikan kesempatan pada mereka untuk maju
7. Perasaan aman menghadapi masa depan perlu diperhatikan
8. Usahakan para karyawan memiliki loyalitas
9. Sekali-kali para karyawan perlu diajak berunding
10. Pemberian insentif yang terarah
11. Fasilitas kerja yang menyenangkan.
1.5.2 Lingkungan kerja
Menurut Nitisemito (1984: 183) lingkungan kerja adalah segala sesuatu
yang ada di sekitar para pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam
menjalankan tugas yang di bebankan.
Menurut Sukanto dan Indriyo (2000: 151) lingkungan kerja adalah segala
sesuatu yang ada disekitar pekerja yang dapat mempengaruhi dalam berkerja
16
17
18
7. Kebisingan
Kebisingan mengganggu konsentrasi. Dengan adanya kebisingan maka
akan mengganggu konsentrasi karyawan, sehingga akan menimbulkan
kesalahan atau kerusakan.
Indikator lingkungan kerja yang baik antara lain: (Sarwanto, 1998: 171)
1.
2.
karyawan.
Pencahayaan memedai, sehingga mampu mendukung kinerja
3.
karyawan.
Drainase dan ventilasi yang baik sehingga tercipta suhu dan
4.
kelembapan ruangan.
Pengaturan ruang yang memungkinkan penciptaan ruangan yang
tenang dari suara bising.
1.5.3
Kompensasi
Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima pegawai sebagai penukar
dari konstribusi jasa mereka pada organisasi (Keith Davis dalam Mangkunegara,
2003:49). Kompensasi yang berarti penghargaan ternyata tidak hanya berbentuk
pemberian upah/gaji, tetapi dapat juga berupa penghargaan non finansial lainnya
yaitu suatu keinginan yang berasal dari kebutuhan egoistik yang bisa diwujudkan
dengan pujian atau hadiah dan diumumkan kepada rekan-rekan sekerjanya.
Menurut Andrew F. Sikula (Hasibuan, 2009: 119) kompensasi adalah
segala sesuatu yang dikonstitusikan atau dianggap sebagai sebagai suatu balas jasa
atau ekuivalen.
Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai
balas jasa untuk kerja atau pengabdian mereka.( soekidjo, 2009: 123).
19
20
21
Motivasi
Malayu SP.Hasibuan (Hasibuan, 2003: 140) mendepisinikan motivasi
22
bagaimananya motivasi.
Gambaran teori Hierarkhi Kebutuhan Maslow, atas dasar sebagai berikut :
(Hasibuan, 2003: 104).
a. Manusia adalah mahluk sosial yang berkeinginan. Ia selalu menginginkan
lebih banyak. Keinginan ini terus-menerus dan hanya akan berhenti bila
akhir hayatnya tiba.
23
b. Suatu kebutuhan yang telah dipuaskan tidak menjadi alat motivator bagi
pelakunya, hanya kebutuhan yang belum terpenuhi yang akan menjadi
motivator.
c. Kebutuhan manusia bertingkat-tingkat (hierarchy) sebagai berikut:
physiological needs, safety and security needs, affiliation or acceptance
needs, esteem or status needs dan terakhir self actualization.
Salah satu teori motivasi yang paling banyak diacu adalah teori "Hirarki
Kebutuhan" yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Maslow memandang
kebutuhan manusia berdasarkan suatu hirarki kebutuhan dari kebutuhan yang
paling rendah hingga kebutuhan yang paling tinggi. Kebutuhan manusia itu
bertingkat-tingkat (hierarchy) menurut Maslow sebagai berikut: (hasibuan, 2003:
104-107)
1) kebutuhan fisik (Physiological needs)
kebutuhan yang diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup
seseorang, seperti makan, minum, udara,perumahan dan lain-lainnya.
Keinginan untuk memenuhi kebutuhan fisik merangsang seseorang
berperilaku dan bekerja giat.
2) Kebutuhan akan Rasa Amandan keselamatan (safety and Security Needs)
kebutuhan akan keamanan dari ancaman yakni merasaaman dari ancaman
kecelakaan dan keselamatan dalam melakukan pekerjaan.
Kebutuhan ini mengarah kepada dua bentuk, yaitu:
24
25
26
Selain itu Rivai juga mengatakan ada beberapa aspek yang berpengaruh terhadap
motivasikaryawan, yaitu :
a.Rasa aman dalam bekerja
b.
waktu tertentu.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai setiap karyawan atas tugas yang
27
= Attitude x Situation
Ability
= Knowledge x Skill
Secara psikologis faktor kemampuan terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan
kemampuan (knowledge + skill) artinya bahwa pimpinan dan karyawan yang
memiliki potensi di atas rata-rata dengan pendidikan yang memadai untuk
jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan
lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Sedangkan motivasi terbentuk
dari sikap (attitude) sesorang pegawai dalam menghadapi situasi (situation) kerja.
Motivasi merupakan kondisi yang menggerakan diri pegawaiyang terarah untuk
mencapai tujuan organisaai (tujuan kerja).
Indikator kinerja ( Simamora dan Heryanto, 2004 : 21 ) yaitu :
1. Loyalitas adalah Kesetiaan pegawai terhadap organisasi dan semangat
berkorban demi tercapainya tujuan organisasi.
2. Tanggung Jawab adalah rasa memiliki organisasi dan kecintaan terhadap
pekerjaan yang dilakukan dan ditekuni serta berani menghadapi segala
konsekuensi dan resiko dari pekerjaan tersebut.
28
Penelitian Terdahulu
penelitian terdahulu bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
29
Hipotesis
Untuk memberikan pedoman dan arah yang jelas dalam melakukan
penelitian dan pembahasan masalah yang telah dirumuskan dalam penelitian ini
maka diperlukan hipotesis penelitian. Hipotesis merupakan jawaban sementara
atas masalah penelitian yang diajukan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang
diberikan baru didasarkan pada teori-teori yang relevan, belum didasarkan pada
fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. (Sugiyono, 2008:
93). Berdasarkan pada kerangka teori yang telah dijabarkan di atas, maka dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
1.
2.
3.
30
4.
5.
6.
7.
8.
9.
a. kualitas 1
Semangat Kerja
b.
(X1)
c.
Lingkungan
Kerja
d.
(X2)
Motivasi
Kinerja
(Y1)
Karyawan
(Y1)
e.
Kompensasi (X3)
(Y2)
(Y2)
f.
Gambar 1.1
Skema Hubungan Antar Variabel
1.8
Definisi Konseptual
Definisi konseptual sangat dibutuhkan dalam suatu penelitian, khususnya
31
1.
Semangat kerja
Semangat kerja adalah keinginan dan kesungguhan seseorang
mengerjakan pekerjaannya dengan baik serta berdisiplin untuk
mencapai prestasi kerja yang maksimal dan diharapkan pekerjaan lebih
2.
3.
bebankan.
Kompensasi
Kompensasi adalah segala sesuatu yang dikonstitusikan atau dianggap
sebagai sebagai suatu balas jasa atau ekuivalen.
4.
Motivasi
Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan
kegairahan kerja seseorang, sehingga bekerja dengan penuh kerelaan
untuk berusaha seoptimal mungkin dalam pencapaian tujuan organisasi.
5.
Kinerja
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diharapkan yang diberikan kepadanya.
1.9
Definisi Operasional
Definisi Operasional digunakan untuk merinci kegiatan penelitian dan
32
bagian
karyawan
5. Tingkat tuntutan yang terjadi
6. Tingkat pemogokan yang dilakukan karyawan
2. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para
karyawan bagian prouksi Bagian produksi divisi penggilingan CV Putra
Jaya Sahitaguna sebagai fasilitas yang dapat mendukung pekerjaan dan
sesuatu yang dapat mempengaruhi karyawan dalam mencapai kerja yang
dibebankanperusahaan.
Indikator lingkungan kerja:
1. Suasana hubungan sesama karyawan
2. Musik
3. Keselamatan kerja dan keamanan kerja
4. Suasana hubungan dengan pimpinan
3. Kompensasi
Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai
balas jasa untuk kerja atau pengabdian kepada perusahaan tempatnya
bekerja.
Indikator kompensasi:
a. Berbentuk finansial
33
penggilingan CV Putra Jaya Sahitagunasesuai dengan bagiannya masingmasing sesuai dengan standar atau ketentuan yang ditetapkan.
Indikator kinerja:
1. Ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan
2. Pencapaian hasil atas target dan standar yang telah ditetapkan
perusahaan.
3. Kualitas hasil kerja yang dihasilkan karyawan
4. Frekuensi kesalahan yang dilakukan karyawan
1.10
Metode Penelitian
34
dan kinerja
Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
oleh
peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
bagian prouksi
Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
yaitu
teknik
pengambilan
sampel
yang
memberikan
peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2008:118).
35
N
1 Ne 2
Dimana :
N = Ukuran populasi
n = Ukuran sampel
e = Sampling error atau kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir (10%).
Dari jumlah karyawan sebanyak 120 orang , maka jumlah sampel yang
digunakan adalah :
n
120
1 1,2
120
2,2
n 54,5454545
n 55
36
37
ini, maka jawaban itu dapat diberi skor. Berikut adalah kriteria penilaian dalam 5
tingkatan, yaitu :
Tabel 1.5
Penentuan Nilai Skala Likert
No
Interpretasi
1.
2.
3.
4.
5.
Nilai
Skor
5
4
3
2
1
Wawancara
Yaitu teknik pengumpulan data untuk melakukan studi pendahuluan
menemukan permasalahan yang akan diteliti, dan juga untuk mengetahui
hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Wawancara dilakukan
peneliti untuk mengetahui lebih dalam hal-hal yang berhubungan dengan
semangat kerja, lingkungan kerja, kompensasi, motivasi dan kinerja
karyawan bagian prouksi divisi penggilingan CV Putra Jaya Sahitaguna.
Wawancara yang dilakukan untuk mendapatkan data permasalahan yang
sedang dihadapi perusahaan terutama pada bagian produksi seperti kinerja
karyawan.
2.
Kuesioner
Yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya.
3.
Studi Kepustakaan
38
Editing
Merupakan tahap dimana peneliti melakukan pengecekan terhadap data
yang
telah
diperoleh,
karena
kemungkinan
kesalahan
dan
Coding
Merupakan tahap dimana peneliti melakukan pengelompokkan data-data
atau jawaban responden menurut macam dan jenisnya dengan memberi
tanda atau kode pada masing-masing jawaban. Coding dilakukan untuk
memudahkan dalam upaya mengklasifikasikan data dalam kelompok dan
menghemat waktu karena tidak semua data harus ditulis lengkap, hanya
dengan menggunakan kode-kode tertentu agar mudah dalam pengolahan
39
data. Coding dilakukan dengan cara pemberian tanda, simbol, atau kode
bagi data yang termasuk dalam kategori yang sama untuk diklasifikasikan.
3.
Tabulasi
Yaitu menyajikan data yang telah diperiksa dalam bentuk tabel, untuk
dianalisis lebih lanjut. Maksud dari penggunaan tabel ini adalah
memudahkan dalam menganalisis data yang diperoleh serta untuk
memudahkan dalam penyajian atau pengolahan, sehingga dapat diperoleh
suatu kesimpulan. Tabulasi dilakukan dengan menggunakan data yang
telah dikelompok-kelompokkan kemudian dibuat ke dalam sebuah tabel.
Merupakan usaha penyajian data, yaitu pengelompokan hasil jawaban
dengan menghitung dan menjumlahkannya ke dalam tabel sehingga
diperoleh data dalam bentuk ringkas. Tujuan dari tabulasi ini adalah untuk
mempermudah peneliti dalam memperoleh gambaran data yang didapat
dari lapangan yaitu dari kuesioner para responden dan dapat memudahkan
peneliti untuk membaca data.
40
dengan
perhitungan
statistik.
Penggunaan
statistik
ini
dalam
penelitian
ini
dengan
menggunakan
perhitungan-
41
Dimana :
N = Jumlah sampel
Y = Jumlah skor item yang diuji validitasnya
X = Skor item soal yang diuji validitasnya
Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan
nilai r total untuk degree of freedom (df) = n-5 dengan alpha 0,05. Jika
nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel dan nilai r positif, maka butir
pertanyaan dinyatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah cukup baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel
akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya
memang benar sesuai dengan kenyataanya, maka berapa kali pun diambil,
tetap akan sama. Reliabilitas dihitung dengan rumus Alpha Cronbach :
42
k
Si
ri
1 2
k 1
St
Dimana :
k
S
St
2
i
variabel secara parsial antara semangat kerja (X1), lingkungan kerja (X2),
kompensasi (X3) dan motivasi (Y1) terhadap variabel dependen yaitu kinerja
karyawan (Y2) dan memperkirakan nilai variabel tak bebas (Y) berdasarkan
nilai variabel bebasnya (X). Bentuk Umum persamaan regresi adalah :
Y = a + bX
Dimana:
Y
43
( Y i )( X i2 ) ( X i )( X i .Yi )
n X i .Yi ( X i )( Yi )
n( X i2 ) ( X i ) 2
n X i2 ( X i ) 2
Dimana :
: adalah nilai variabel bebas
44
Keterangan :
Y = Variabel terikat
a= Bilangan tetap
b1 = Koefisien regresi X1
b2 = Koefisien regresi X2
b3 = Koefisien regresi X3
b4 = Koefisien regresi X4
1. Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi digunakan untuk mengukur tingkat keeratan hubungan
antara variabel bebas semangat kerja, lingkungan kerja, kompensasi, motivasi
dengan variabel terikat kinerja. Apabila data diolah dengan menggunakan
SPSS maka akan dapat diketahui tabel summary pada kolom R dapat diketahui
besarnya Koefisien Korelasi (r). Untuk memberikan interpelasi nilai (r)
digunakan pedoman :
Tabel 1.4
Pedoman Interpelasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0, 00 - 0,199
0, 20 - 0, 399
Korelasi Rendah
0, 40 - 0, 599
Korelasi Sedang
0, 60 0,799
Korelasi Kuat
0,80 1,000
45
2. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
persentase (%) sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai
koefisien deteminasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat
dengan terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variable-variabel bebas
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memproduksi
variabel-variabel
dependen.
Koefisien
determinasi
dicari
dengan
menggunakan rumus
KD = (r) 2 x 100%
Dimana :
KD = Koefisien determinasi
r
= Koefisien korelasi.
3. Uji Signifikansi
Uji signifikansi dilakukan untuk membuktikan bahwa pengaruh
antara variabel independen dengan variabel dependen yang diperoleh
bukan karena kebetulan saja, tetapi benar-benar dipengaruhi oleh faktor
peningkatan kinerja yang dilakukan oleh perusahaan, baik secara parsial
46
signifikan
koefisien
regresi
secara
parsial/individual
r n2
1 r2
Keterangan :
r = Koefisien korelasi
n = Jumlah sampel
t = Hasil hitung
Kriteria pengujiannya adalah :
-
Df = n-1
= 94-1
= 93
47
Ha : > 0, apabila t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, maka
ada pengaruh yang positif antara X1 atau X2 terhadap Y.
Gambar 1.2. Uji t test secara Parsial
Terima Ho
Tolak Ho
Tolak Ho
t-tabel
t-hitung
F=
R2 / k
(1 R ) / ( n k 1)
2
Keterangan :
F
R
= F hitung
2
/k
= Koefisien determinasi
48
Dk1 = k
Dk2 = n-k-1
= 94-2-1
= 91
Daerah penerimaan Ha
atau Daerah penolakan Ho
Daerah penolakan Ha atau
Daerah p
49
variabel tergantung tidak hanya secara langsung, tapi juga secara tidak
langsung.
Asumsi yang perlu diperhatikan sebelum melakukan analisis adalah:
1.
2.
3.
4.
50
b.
motivasi = X1Y1 Y2
Pengaruh variabel lingkungan terhadap kinerja karyawan melalui k
c.
motivasi = X2 Y1 Y2
Pengaruh variabel kompensasi terhadap kinerja karyawan melalui
motivasi = X3 Y1 Y2
Persamaan Struktural
1.) Y1 = PY1 X1 + PY1 X2+ PY1 + 1
2.) Y2 = PY 2X1 + PY2 X2 + PY2+PY2Y1+ 2
Sumber: Sarwono (2006 : 175 )
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Malayu S.P.(2003). Organisasi & Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasibuan, malayu S.P.(2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.
51