Anda di halaman 1dari 6

Fungsi Lambung

1. Menyimpan makanan yang masuk, lalu menyalurkan ke usus halus untuk dicerna dan diserap. 2. Mensekresikan HCl dan enzimenzim yang memulai pencernaan protein

Motilitas Lambung
1. Pengisian Lambung 2. Penyimpanan Lambung 3. Pencampuran Lambung 4. Pengosongan Lambung

1. Pengisian Lambung
Volume lambung kosong 50 ml mengembang mencapai 1000 ml dinding lambung tegang tekanan intralambung sangat jika tidak terdapat 2 faktor : Plastisitas otot polos lambung : Kemampuan otot polos mempertahankan ketegangan konstan dalam rentang yang panjang dan lebar Relaksasi reseptif lambung : meningkatkan kemampuan lambung mengakomodasi volume makanan tambahan dengan hanya sedikit mengalami peningatan tekanan

2. Penyimpanan Lambung
Sel otot polos di fundus lambung (mampu mengalami depolarisasi) menghasilkan potensial gelombang lambung yg menyapu disepanjang lambung sfingter pilorus. Pola depolarisasi spontan/BER dibawa ke ambang oleh aliran arus dan mengalami potensial aksi peristaltik yg menyapu isi lambung. Karena lapisan otot di fundus dan korps tipis, kontraksi dikedua tempat tsb lemah , maka makanan yang masuk dari esofagus relatif tenang tanpa pencampuran.

3. Pencampuran Lambung
Sewaktu kontraksi peristaltik mencapai sfingter pilorus, sfingter tertutup erat dan tidak terjadi pengosongan lebih lanjut. Sewaktu kimus yang sedang didorong maju membentur sfingter yang tertutup, kimus tersebut mengalir kembali ke antrum. Pencampuran kimus dilaksanakan oleh setiap gelombang peristaltik yang mendorong kimus ke depan dan mencampur adukkannya kembali kedalam antrum

4. Pengosongan Lambung
Kontraksi yang berasal dari fundus bagian atas dan menyapu ke arah sfingter pilorus menjadi semakin kuat sewaktu mencapai antrum yang berotot tebal. Saat kontraksi peristaltik antrum yang kuat terdorong melewati sfingter yang sedikit terbuka ke duodenum. Semakin kuat kontraksi antrum, semakin banyak kimus yang disalurkan disetiap gelombang.

Anda mungkin juga menyukai